BAB VI KESEHATAN1
D. Membaca Naskah Drama
Drama merupakan karya sastra yang diciptakan oleh pengarang dengan tujuan untuk dipentaskan. Pementasan sebuah drama sangat didukung oleh unsur-unsur seperti naskah drama, sutradara, panggung, pemain, tata lampu, tata busana dan tata rias. Sebelum memahami lebih lanjut tentang pementasan, berikut ini disajikan naskah drama.
Bacalah dengan seksama dan pahami isinya!
Panggung menggambarkan tempat di pinggir jalan pada siang hari yang lengang. Di latar belakang tampak pepohonan yang cukup rimbun.
Yanti : (muncul dengan membawa buku, berjalan akan pulang, tetapi bertemu Herman dan keduanya saling menyapa)
Herman : (menegur lebih dulu) “Heh, cari barang rongsokan, ya?” Yanti : (terkejut) “Ah, kamu Herman, jadi terkejut aku.”
Herman : “Jalan kok menunduk saja. Sedang mencari barang-barang bekas?” Yanti : “Ah, ada-ada saja kamu. Masak iya jalanku seperti orang mencari barang-barang bekas. Kalau begitu, tolong Her, ambilkan keranjang untuk rongsokan. (ketawa riang) Hihi…………..”
Herman : (berlagak akan mengambil). “Baik, Nona.” Yanti : “Her, Her, mau ke mana?”
Herman : “Lho, kok ditanya, ambil keranjang, kan?” Yanti : “Her, jangan begitu, aku main-main saja, kok.” Herman : (diam, pura-pura tersinggung)
Yanti : (mendekat pelan) “Herman, aku main-main saja, lo. Kau marah?” Herman : (masih pura-pura) “Tidak, aku tidak marah. Hanya………….” Yanti : (semakin ingin tahu) “Herman, katakan saja apa yang kamu
maksud. Biar ku dapat memperbaiki kekuranganku. Atau, aku harus minta maaf padamu, Her?”
Herman : “Tidak. Kamu tidak usah minta maaf kepadaku. Kamu tidak bersalah. Hanya………”
Yanti : (kesal dan takut) “Aku semakin tidak mengerti dan bingung.” Herman : (semakin menggoda) “Kamu tidak mengerti, Yanti?”
Yanti : (seolah akan menangis) “Herman, kalau kamu masih menggodaku dan aku tak bersalah,………baiklah, aku pulang saja. Aku malu, Her.”
Herman : (maksud menggoda jadi pudar) “Yanti, aku……….haaaa……” Yanti : (melihat keanehan)
Hermn : (mendekat, sayang) “Yanti, aku sebenarnya mencoba ketabahanmu.”
Yanti : (sadar kalau digoda) “Aku kira…………kamu marah padaku.” Herman : “Buat apa marah tanpa sebab, Yanti? Aku bukan pemuda yng
mudah naik darah………….hahaa………..” Yanti : “Kau dari mana? Pulang sekolah?”
Latihan
Herman : “Tidak, dari menyelesaikan pekerjaan di rumah orang.” Yanti : “Di rumah orang? (keheranan) Maksudmu?”
Herman : “Ayo, coba terka, Ti.”
Yanti : (menjawab manja) Kau menggodaku lagi, ya.”
Herman : “Hahaaaaa, eee, yang ini tidak, Ti. Aku ingin tahu kemampuanmu menerka teka-teki, ini. Cobalah kalau dapat. Hadiahnya besar.” Yanti : “Enggak mau, Her. Aku takut salah lagi. Kamu saja yang
menjawab.”
Herman : (senyum sayang) “Baiklah. Begini Yanti, aku sudah lama mencoba membantu ayahku mencari rezeki. Yaaaa, sambil belajar untuk hidup mandiri kelak.”
Yanti : “Yang kamu maksud itu, kamu sudah bekerja sambilan untuk membantu kebutuhan hidup keluargamu?”
Herman : “Yah, begitulah kurang lebihnya. Hanya saja tidak tetap. Sekali waktu kalau ada kesempatan, seperti kalau tidak ada ulangan atau tidak ada PR.”
(Terampil Bermain Drama, 2002:71-73)
Setelah Anda baca dan pahami naskah drama di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan tokoh yang memerankan drama tersebut?
2. Jelaskan latar (tempat) pembicaraan tokoh Yanti dan Herman! 3. Apa yang dibicarakan kedua tokoh tersebut?
4. Bagaimana watak tokoh Herman?
5. Bagaimana pula dengan karakter yang ditampilkan tokoh Yanti?
1. Unsur-Unsur Pementasan Drama
Pementasan drama merupakan kesenian yang sangat kompleks. Sebab, seni drama bukan saja melibatkan banyak seniman, melainkan juga mengandung banyak unsur.apa unsur-unsur pementasan draman itu?
a. Naskah Drama
Bila Anda akan mengadakan pertunjukan drama, yang dibutuhkan pertama-tama adalah naskah drama. Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut berisi nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan, keadaan panggung. Bahkan kadang-kadang dilengkapi tentang tata busana, tata lampu dan tata suara(musik pengiring). Naskah drama mengutamakan pembicaraan tokoh, penuturan ceritanya melalui dialog. Permainan drama dibagi atas babak. Tiap babak berisi satu
Untuk memudahkan para pemain drama, naskah juga dilengkapi dengan keterangan atau petunjuk. Petunjuk itu misalnya gerakan-gerakan yang dilakukan pemain, tempat terjadinya peristiwa, benda-benda/peralatn yang dibutuhkan setiap babak, dan sebagainya.
b. Pemain
Pemain adalah orang yang memeragakan cerita. Jumlah pemain akan tergantung dari tokoh yang dipentaskan. Seorang pemain harus benar-benar seperti tokoh yang dimainkan. Untuk itu, ia harus menguasai dan mampu memerankan watak, tingkah dan busana lain yang mendukungnya.
c. Sutradara
Sutradara adalah pemimpin pementasan drama. Hal yang mula-mula dilakukan seorang sutradara adalah memilih naskah (atau ditulis sendiri). Naskah dibaca berulang-ulang untuk memahami cerita dan menafsirkan bagaimana watak tokoh-tokohnya. Selanjutnya memilih pemain yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemain yang telah terpilih akan dibimbing dan diarahkan oleh sutradara agar mampu memerankan tokoh dengan baik. Selain itu, ia harus menunjuk penata rias, busana. lampu, dan suara. Pada akhirnya ia harus bekerja sama dengan para petugas dan mengkoordinasikan semua bagian.
d. Tata Rias
Tata rias adalah cara mendandani pemain. Orang yang mengerjakannya disebut penata rias.
e . Tata Busana
Tata busana adalah pengaturan pakaian pemain baik bahan, model, maupun cara mengenakannya. Tata busana erat sekali dengan tata rias, sehingga tugas mengatur pakaian pemain sering dirangkap dengan penata rias.
f. Tata Panggung
Tata panggung adalah pentas atau arena untuk bermain drama. Biasanya letaknya di depan tempat duduk penonton dan lebih tinggi dari kursi penonton. Tujuannya agar penonton yang duduk di kursi paling belakan g dapat melihat apa yang ada di panggung.
Tata panggung adalah keadaan panggung yang dibutuhkan untuk permainan drama. Panggung harus menggambarkan tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu peistiwa.
g. Tata Lampu
Tata lampu adalah pengaturan cahaya di panggung. Karena itu, lampu erat sekali hubungannya dengan tata panggung. Pengaturan cahaya di panggung harus menggambarkan keadaan /peristiwa yang sedang terjadi di atas panggung.
h. Tata Suara
Tata suara bukan hanya pengaturan pengeras suara, melainkan musik pengiring juga. Musik pengiring diperlukan juga agar suasana yang digambarkan terasa lebih meyakinkan dan mantap bagi para penonton. Alat musik yang biasanya digunakan, misalnya seruling, biola, organ, dan
i. Penonton
Penonton termasuk unsur penting dalam pementasan drama. Siapakah penonton? Penonton adalah orang-orang yang mau datang ke tempat pertunjukan. Penonton pun dapat dikategorikan menjadi penonton iseng, penonton peminat dan penonton penasaran.
2. Menentukan Tema, Judul, Kerangka Drama dan Menyusun
DialogNaskah
Bila tadi telah dibicarakan tentang bagaimana sebuah pementasan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya, lalu bagaimnakah cara menyusun dialog itu sendiri? Seperti pada karya sastra lain, drama yang merupakan salah satu karya sastra yang penyajiannya dengan dipentaskan memiliki tema yang merupakan dasar cerita. Tema dapat diambil dari berbagai segi kehidupan manusia, baik itu pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain.
Judul yang telah Anda tetapkan setelah mengamati kehidupan di luar Anda atau dari dalam diri Anda, dirumuskan menjadi judul yang dapat mewakili isi dari tema yang ingin disampaikan.
Setelah melakukan kegiatan tersebut buatlah kerangka cerita drama, misalkan:
Babak 1: Kenangan masa indah, Babak 2: Pertengkaran idealisme,
Babak 3: Saat-saat terakhir perpisahan, dan sebagainya.
Kegiatan terakhir adalah susunlah naskah drama berdasarkan kerangka yang telah Anda susun tadi.
Perhatikan ilustrasi berikut berdasarkan kerangka drama di atas!
Kisah Kita Babak 1
(Sore hari di ruang tamu. Suara kicau burung sesekali mengiringi percakapan Indra dan Rina)
Indra : “Tak terasa waktu telah memisahkan kita. Indahnya taman pelataran belakang rumah begitu membahagiakan kenanganku” (sesekali menengok ke arah jendela). “Hijau daun dan kembangkan yang mekar iringan indahnya kisah kita” (memandang ke arah Rina).
Rina : (sedih) “Iya, mas!” (berusaha tenang) “Matahari yang tenggelam di ufuk barat menjadi saksi keindahan cinta kita...” dan seterusnya.
Tugas Mandiri
Untuk menguji kemampuan Anda dalam bidang drama, susunlah naskah drama dengan kelompok Anda, buatlah dialognya dan cobalah untuk mementaskannya di depan kelas dengan kelompok Anda. Seandainya Anda mengalami kesulitan mintalah bimbingan guru baik dari penyusunan naskah maupun pementasannya.