• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendengarkan Pembacaan Puisi

Dalam dokumen sma12bhsind BahasaDanSastra Demas (Halaman 76-80)

BAB III KESENIAN

B. Mendengarkan Pembacaan Puisi

Puisi merupakan bentuk ekspresi seorang penyair melalui kata-kata yang sarat dengan makna. Baik puisi terjemahan maupun puisi Indonesia, puisi pada umumnya memiliki unsur yang sama, yaitu berupa tema dan amanat yang merupakan salah satu unsur pembentuk puisi. Dalam pembelajaran ini, Anda akan berlatih mendengarkan puisi terjemahan.

Salah seorang teman Anda dapat membacakannya di depan kelas sedangkan teman yang lain mendengarkan dengan seksama. Untuk lebih berkonsentrasi tutuplah buku Anda.

Gambar 3.1 Pembacaan puisi

(55)

Waktu itu tengah hari ketika kau pergi Matahari terik bersinar di langit

Aku telah menyelesaikan pekerjanku dan duduk sendiri di langkanku ketika kau pergi.

Angin yang lincah datang ombak-berombak melanda bau padang-padang yang jauh.

Burung-burung merpati mendekut-dekut tidak letih-letihnya di keteduhan dan seekor lebah tersasar di kamarku, berdengung-dengung mengabarkan ketika padang-padang yang jauh.

Kampung tidur di panas siang. Jalan sunyi membentang.

Dalam tiupan yang tiba-tiba gersik suara daun-daun riuh meninggi dan mati. Aku memandang ke langit dan merangkai di kebiruan itu huruf-huruf dari suatu nama yang telah kukenal, ketika kampung tidur di panas siang. Aku lupa menganyam rambutku. Sepoi angin yang letih bermain-main dengan rambut itu di pipiku.

Sungai mengalir tak berkerut di bawah tepian rindang.

Latihan

Awan-awan putih yang malas tidak bergerak. Aku lupa menganyam rambutku.

Waktu itu tengah hari ketika kau pergi.

Debu jalanan panas dan padang-padang menguap.

Burung-burung merpati mendekut-dekut di antara daunan lebat. Aku sendiri di langkanku ketika kau pergi.

(Tukang Kebun, 1976:81)

Setelah Anda mendengarkan salah satu lirik “Tukang Kebun” karya R. Tagore, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Siapa yang dimaksudkan dengan “aku” dan “kau” pada puisi tersebut? 2. Ketika kau pergi, apa yang sedang aku lakukan?

3. Pada puisi tersebut, di mana kedudukan penyair?

4. Apa yang dimaksud dengan ungkapan kampung tidur di panas siang? 5. Aku lupa menganyam rambutku, apa maksudnya?

1. Menentukan Tema dan Amanat Puisi

Mencermati pembacaan sebuah puisi tidak lepas dari usaha kita melakukan sebuah analisis terhadapnya, termasuk pada puisi terjemahan. Konvensi yang terdapat di dalamnya atau strata norma membentuk makna dari puisi secara keseluruhan. Strata norma puisi adalah norma implisit yang harus ditarik dari setiap pengalaman individu karya sastra dan bersama-sama merupakan karya sastra yang murni sebagai keseluruhan.

Berikut ini disajikan langkah-langkah memahami pembacaan puisi. Coba anda cermati!

a. Tentukanlah isi puisi b. Tentukanlah tema

c. Pahami dan tentukanlah sikap penyair lewat karyanya d. Jelaskanlah amanat atau pesan.

Salah satu siswa dapat membaca puisi berikut di depan kelas! (50)

Kekasihku, siang dan malam hatiku rindu ingin berjumpa denganmu, perjumpaan laksana maut yang menelan segalanya.

Sapulah aku seperti badai, ambillah segala yang kumiliki, robeklah selimut tidurku dan renggutlah mimpi-mimpiku. Rebutlah aku dari duniaku.

Dalam ketiadaan itu, dalam ketelanjangan ruhani yang sempurna, biarlah kita menyatu dalam keindahan.

Tapi sayang hasratku sia-sia belaka! Di manakah ada harapan menyatu kalau tidak dalam dirimu, Tuhanku?

(Tagore: Sang Juru Taman, 2000: 88)

a. Menentukan Amanat

Sebuah puisi biasanya memiliki bentuk bahasa yang mempunyai makna ganda. Oleh karena itu perlu adanya usaha menciptakan makna secara gramatikal dalam sebuah puisi. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menentukan bentuk parafrase dari puisi tersebut. Dengan adanya bentuk parafrase tersebut maka dapat diketahui makna struktur puisi tersebut secara menyeluruh.

Perhatikan kembali puisi tersebut!

(50)

Kekasihku, siang dan malam hatiku (selalu) rindu ingin berjumpa denganmu, perjumpaan (yang kita alami) laksana maut yang menelan segalanya.

Sapulah aku seperti badai(!) Ambillah segala yang kumiliki. Robeklah selimut tidurku dan renggutlah mimpi-mimpiku(!) Rebutlah aku dari (alam) duniaku(!)

Di dalam ketiadaan (harapan) itu. (Di) dalarn (ruhani yang telanjang dengan) sempurna, biarlah kita menyatu dalam keindahan.

(Tetapi) sayang, hasratku sia-sia belaka! Di manakah (terdapat) harapan (yang) menyatu (jikalau) tidak (berada) dalam diri-Mu, Tuhan?

Secara keseluruhan isi puisi di atas adalah dapat ditulis ke dalam rangkaian kalimat seperti berikut ini!

Kekasihku, siang dan malam hatiku selalu rindu ingin berjumpa denganmu. Perjumpaan yang kita alami laksana maut yang menelan segalanya.

Sapulah aku! Ambillah segala yang kumiliki! Robeklah selimut tidurku dan renggutlah mimpi-mimpiku! Rebutlah aku dari alam duniaku! Di dalam ketiadaan harapan itu; Di dalam ruhani yang telanjang dengan sempurna, biarlah kita menyatu dalam keindahan.

Tetapi sayang, hasratku sia-sia belaka! Di manakah terdapat harapan yang menyatu jikalau tidak berada dalam diriMu, Tuhan?

Tugas Mandiri

b. Menentukan tema

Tema merupakan gagasan dasar yang menopang sebuah cerita, Perhatikanlah uraian berikut!

Tema disaring dari konvensi bahasa yang terdapat dalam puisi yang bersangkutan sehingga menentukan hadirnya makna dan situasi tertentu yang bersifat menyeluruh. Pada umumnya, ekspresivitas menimbulkan ‘kegelisahan tafsir’ yang harus diisi oleh pembaca yang merupakan open plek, tempat terbuka yang harus diisi oleh pembaca sendiri. Rangkaian mutiara memberi gambaran kejadian-kejadian yang sangat indah, peristiwa-peristiwa yang sangat menarik, hal-hal yang berharga, yang tak ternilai, dan semacamnya. Jumlah tempat terbuka dalam teks semakin besar semakin menimbulkan efek fungsional, dan nilai seni teks tersebut juga semakin besar.

2. Mengevaluasi Puisi Terjemahan

Untuk mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan teman Anda, perhatikan langkah-langkah berikut!

a. Dengarkanlah dengan sungguh-sungguh puisi yang dibacakan b. Interpretasikanlah kata-kata sulit yang terdapat dalam puisi tersebut c. Temukanlah tema dan amanat puisi tersebut

d. Berikanlah evaluasi terhadap puisi tersebut

Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah apakah cara pembacaannya sudah sesuai dengan isi puisi, apakah puisi tersebut menggunakan kata-kata yang sulit diartikan, apakah puisi tersebut mengambil tema yang wajar dan umum, atau apakah judul yang digunakan sudah tepat dan sesuai dengan makna puisi. Semua kemungkinan yang ada dapat Anda dijadikan bahan evaluasi.

Agar kemampuan Anda menjadi lebih terlatih, cobalah untuk mengerjakan tugas berikut ini! Carilah puisi terjemahan yang ada di perpustakaan sekolah Anda! Analisislah makna dan isinya selanjutnya berikanlah evaluasi terhadap puisi tersebut! Seandainya Anda mengalami kesulitan, mintalah pengarahan guru Anda. Kegiatan terakhir, serahkan tugas Anda kepada guru untuk mendapatkan penilaian!

Dalam dokumen sma12bhsind BahasaDanSastra Demas (Halaman 76-80)