• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menguraikan Topik Cerita

Dalam dokumen sma12bhsind BahasaDanSastra Demas (Halaman 73-76)

BAB III KESENIAN

A. Menguraikan Topik Cerita

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya Anda memiliki banyak pengalaman entah itu yang Anda alami sendiri, Anda dengar, atau Anda lihat sendiri. Pengalaman itu dapat dijadikan sebuah cerita yang pantas untuk diceritakan kepada teman, sahabat, orang tua bahkan guru Anda sekalipun. Pengalaman Anda mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi orang lain terhadap suatu kejadian yang mungkin mereka alami atau mungkin akan memperkaya kehidupan mereka.

Di bawah ini disajikan contoh cerita pribadi yang bisa disampaikan kepada teman-teman di kelas untuk memperkaya pengalaman.

Aku adalah pendatang di kota Yogyakarta. Peristiwa seperti itu sebenarnya sudah sering saya alami karena hampir setiap hari saya menggunakan bus jalur 7 menuju kampus. Puncaknya saya semakin kecewa pada bus tersebut pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2008. Ketika sampai di perempatan UGM depan MM UGM, biasanya sopirnya diganti oleh sopir lainnya. Ketika itu kebetulan penumpangnya hanya saya, mungkin agak sepi. Awalnya, sopir itu menjalankan busnya dengan pelan, namun mulai dari swalayan Mirota sopir itu mulai ugal-ugalan. Hampir setiap bus disalib. Tak peduli dengan jalannya yang sempit dan ramainya kendaraan. Gasnya dipermainkan dengan seenaknya. Bahkan dia tidak peduli dengan jalan yang bebatuan yang dilaluinya. Saat itu saya hanya bisa berdoa, moga-moga selamat.

Ketika sampai di depan Fakultas Filsafat, saya berteriak ke pak sopir untuk berhenti tapi sayang, teriakan saya tidak dihiraukan karena mungkin dia tergesa-gesa. Ternyata saya diturunkan dekat pertigaan yang jalannya begitu ramai. Karena saya takut menyeberang, niat untuk turun saya urungkan. Namun, begitu saya duduk kembali, sopir itu malah membentak-bentak saya. Dengan ketakutan, akhirnya saya turun tanpa menghiraukan keramaian jalan raya. Sungguh peristiwa yang tidak pernah saya lupakan.

Latihan

Setelah memahami uraian/cerita tadi, jawablah pertanyaan di bawah ini! 1. Kapan peristiwa itu terjadi?

2. Peristiwa itu terjadi di mana? 3. Apa yang dilakukan sopir bus?

4. Bus apa yang sering penulis tumpangi? 5. Bagaimana akhir cerita tersebut?

Saat teman Anda bercerita, Anda mendengarkan dengan penuh konsentrasi. Selanjutnya mencatat tema yang diangkat, bagaimana alurnya, siapa saja yang menjadi tokoh, dan latar belakang (setting) cerita serta penggunaan gaya bahasa yang dimunculkan untuk menambah daya tarik cerita.

Pada umumnya, cerita yang disampaikan secara lisan memerlukan banyak keterampilan selain berbicara juga merangkaikan kalimat hingga menjadi satu kesatuan cerita yang runtut dan menarik.

Dalam menyampaikan cerita di depan orang banyak/teman perhatikan hal-hal berikut ini:

1. pilihlah topik yang menarik agar pendengar tidak merasa bosan.

2. siapkanlah bahan-bahan berupa cerita lain yang mendukung untuk menambah variasi.

3. susunlah kerangka cerita secara berurutan agar alur cerita tidak melompat-lompat.

4. kembangkanlah menjadi karangan jadi.

5. ceritakanlah di depan kelas, dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. percaya diri, artinya memiliki keberanian untuk bercerita dengan

tidak takut-takut,

b. bersikap tertib, artinya penampilan pakaian rapi dan tidak acak-acakan,

c. bersuara jelas, artinya menggunakan penekanan cerita yang tepat saat ada penekanan, intonasi harus tinggi dan sebaliknya.

d. menaruh perhatian pada pendengar, artinya tidak memandang kepada salah satu pendengar saja,

e. menggunakan kalimat yang baik dan komunikatif sehingga dapat dipahami oleh pendengar.

Pokok-pokok cerita/topik yang telah Anda catat, Anda uraikan di depan teman-teman dengan bahasa yang menarik.

1. Salah satu siswa dapat menampilkan ceritanya di depan kelas, teman yang lain mendengarkan dan mencatat pokok-pokok ceritanya. Setelah itu, Anda dapat menguraikannya berdasarkan topik cerita yang ada dengan gaya Anda sendiri

2. Untuk memperdalam pengetahuan bercerita Anda, gunakanlah teks di bawah ini. Sebelumnya Anda catat pokok ceritanya untuk bercerita secara lisan di depan kelas secara bergiliran!

Cerita ABK Tentang Pelayanan KRI Arung Samudra: Kapal Pecah ...

Perjalanan paling mendebarkan menurut kami adalah ketika berlayar di Laut Mediterania saat kami mengikuti etape I Lomba Layar Cutty Shark Ship Race In The Mediteranian. Pada saat itu kapal berjalan miring di tengah malam pekat. Tak ada satu pun bintang yang tampak di langit. Terpaksa komandan menginstruksikan seluruh anak buah kapal berjaga semalam suntuk. Mereka berkumpul di sebelah kanan untuk mengimbangi berat kapal yang condong ke kiri. Hal ini kami lakukan lagi saat melakukan pelayaran dari Cadiz (Spanyol) ke Cassablanca (Maroko). Kapal dibantai badai dan arus kuat saat melintasi Selat Gilbaltar. Selat ini menghubungkan Laut Mediterania dengan Samudra Atlantik. Kalau sudah begini kecepatan kapal bisa sangat buas. Bahkan ombak yang datang dari arah lambung tak sanggup menahan kecepatannya. Apabila seluruh awak kapal yang bertahan di geladak. Jilatan ombak terus menerpa tubuh mereka. Seluruh ABK sampai basah kuyup dan kedinginan. Sulitnya pagi tak satu pun di antara kami yang bisa mengambil makanan di ruang makan. Semuanya tercekam dan cemas melihat kondisi kapal yang memburuk. Akibatnya satu persatu tumbang karena kelelahan. Setelah empat jam kemudian badai mereda.

Di ruang bawah pun tak lebih baik. Semuanya nyaris berantakan. Kursi dan pot bunga plastik yang terletak di ruang makan dan ruang tamu bergelimpangan. Begitu pula dengan kamar tidur. Barangkali seperti inilah yang dibilang “Kapal Pecah”.

Kalau kita takut, mungkin akan merasa malam meneruskan pelayaran. Tapi, kami umumnya melihat sebagai “seni berlayar”. Jadi keadaan begitu diterima saja.

Setelah badai yang dahsyat, umumnya akan diikat dengan suasana yang sangat tenang. Terpaan angin hampir tak terasa. Saat itulah mulut-mulut awak kapal yang tadinya bungkam karena menahan perut yang mual akibat perut kosong mulai bisa terbuka. Masing-masing lalu bercerita tentang kejadian sebelumnya. (Disadur dari: Badai Laut Mediaterania, Majalah HAI Th.XX/No.25/97)

Dalam dokumen sma12bhsind BahasaDanSastra Demas (Halaman 73-76)