• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

D. Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)

1. Tipe Pembelajaran Koopratif

Penelitian – penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai aplikasi dari pembelajaran kooperatif di kelas baru dimulai pada tahun 1970-an. Salah satu hasil penelitian tersebut yang sekarang ini sudah sering digunakan adalah metode pembelajaran tim siswa. Konsep penting dalam pembelajaran tim siswa ini adalah penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama. Dalam hal ini tim tidak bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang tidak mungkin, karena semua anggota tim bisa saja mencapai kriteria pada minggu-minggu dalam pembelajaran. Yang dimaksud dengan tanggung jawab individu di sini adalah kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individu dari semua anggota tim. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan sukses yang sama adalah semua siswa memberi kontribusi nilai kepada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya.

    Tipe pembelajaran kooperatif bermacam-macam, di antaranya adalah (Slavin, 2010:11-25):

a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya,

semua siswa mengerjakan kuis secara sendiri-sendiri. Tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapat penghargaan. b. Teams Games Tournament (TGT)

Metode TGT hampir sama dengan STAD tetapi menggantikan kuis dengan turnamen mingguan, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain yang kinerja akademiknya setara dengan mereka untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Pembagian kelompok TGT sama dengan pembagian kelompok STAD. Dalam TGT ada unsur kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan.

c. Jigsaw

Dalam metode jigsaw, siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat orang dengan latar belakang yang berbeda seperti dalam STAD dan TGT. Para siswa ditugaskan untuk membaca bab tertentu atau materi-materi yang bersifat penjelasan terperinci. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi ”ahli”. Setelah membaca materinya, para ahli dari tim berbeda bertemu untuk mendiskusikan topik yang sedang mereka bahas, lalu mereka kembali kepada timnya untuk mengajarkan topik mereka itu kepada teman satu timnya. Akhirnya akan ada kuis atau bentuk penilaian lainnya.

d. Learning Together

Metode ini melibatkan siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas empat atau lima kelompok dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar tugas. Kelompok-kelompok ini menerima satu lembar tugas, dan menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok.

e. Group Investigation

Dalam metode ini, para siswa dibebaskan membentuk kelompoknya sendiri yang terdiri dari dua sampai enam orang anggota. Kelompok ini kemudian memilih topik-topik dari unit yang telah dipelajari oleh seluruh kelas, membagi topik-topik ini menjadi tugas-tugas pribadi, dan melakukan kegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkan laporan kelompok. Tiap kelompok mempresentasikan atau menampilkan penemuan mereka dihadapan seluruh kelas.

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pembelajaran kooperatif model TGT mulanya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards. Model pembelajaran ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan guru dan tim kerja yang sama seperti dalam STAD, tetapi menggantikan kuis

dengan turnamen mingguan, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain yang kinerja akademiknya setara dengan mereka, untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya.

Lima komponen utama dalam TGT yaitu (Slavin, 2010:166-174): a. Presentasi di kelas.

Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru. Dalam presentasi ini, para siswa harus benar-benar memberi perhatian penuh sehingga nantinya mereka dapat mengerjakan soal/kuis.

b. Tim

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi tim memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan soal/kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materi, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi.

c. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Game berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing.

d. Turnamen (Tournament)

Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen. Tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Setelah turnamen pertama, para siswa akan bertukar meja tergantung pada kinerja mereka pada turnamen terakhir.

Gambar 2.2 :

Penempatan pada meja turnamen.

TEAM A

TEAM B TEAM C

e. Rekognisi Tim

Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.

3. Keunggulan TGT

Beberapa keunggulan TGT yaitu:

a. Dalam TGT, terdapat unsur permainan sehingga pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan dan tidak menimbulkan kebosanan bagi peserta didik.

b. Dalam TGT, siswa bersaing untuk mendapat skor terbaik untuk memenangkan game atau turnamen sehingga dapat mendorong motivasi siswa untuk belajar dan memahami materi yang diajarkan. c. Dalam TGT, mengatasi kesenjangan sosial antara siswa yang satu dengan yang lain dimana siswa dapat saling berbagi dan memberi kepercayaan kepada temannya agar dapat meraih skor terbaik.

A-1 A-2 A-3 A-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah

B-1 B-2 B-3 B-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah

C-1 C-2 C-3 C-4 Tinggi Sedang Sedang Rendah

Meja Turnamen 1 Meja Turnamen 2 Meja Turnamen 3 Meja Turnamen 4

Dokumen terkait