• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan atau materi yang dipakai dalam disertasi ini diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dari hasil penelitian kepustakaan diperoleh data sekunder sedangkan dari hasil penelitian lapangan diperoleh data primer.

Dari substansi penelitian ini menekankan penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif. Berkenaan dengan penelitian kualitatif tersebut, Anselmus Strauss dan Juliat Corbin menyebut sebagai berikut “qualitative research we mean any kind of research that procedure findings not arrived at by means of statistical procedures or other means of quantifications. It can refer of research about persons, lives, stories, behaviours, but also about organization functionating, social covenants or intellectual relationship.78

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat menyeluruh dan merupakan kesatuan bulat (holistic), yaitu meneliti data yang diperoleh secara mendalam dari berbagai segi.79Salah satu kekhususan dari penelitian kualitatif adalah lebih menekankan proses dari pada hasil atau produk.80

Pertama, karena penelitian ini bermaksud membentuk suatu pemahaman atau interpretasi terhadap suatu gejala sosial yaitu kemiskinan, kejahatan, kependudukan dan masalah lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi apabila di dalam lingkungan fisik, biologis, dan sosial terdapat suatu bahan yang dapat merugikan ekosistem manusia. Gejala ini dilihat menurut pemahaman yang diberikan oleh masyarakat. Dengan perkataan lain melalui penelitian kualitatif Penggunaan penelitian kualitatif dalam penulisan disertasi ini didasarkan pada dua alasan:

78

Bismar Nasution, Op. Cit, hal.1

79

Norman K. Denzin & Yvonna S. Lincoln (ed), ”Handbook of Qualitative Research”, (London: Sage Publication, Inc., 1994), hal. 236. Lihat juga, Bencha Yoddumern Attig, George Attig, Wathinee Boochalaksi (ed), “A Field Manual on Selected Qualitative Research Methodes”, (Thailand: Institude for Population and Social Research Mahidol University, 1991), hal. 11.

80

John W. Creswell, “Research Design Qualitative & Quantitative Approaches”, (London: Sage Publication, Inc., 1994), hal. 145.

dapat diperoleh berbagai informasi yang dapat digunakan untuk menganalisa dan memahami aspek-aspek tertentu dari perilaku manusia terhadap lingkungan.81

Kedua, karena penelitian ini juga akan melibatkan penggunaan fakta-fakta sejarah yang menjelaskan bagaimana perusahaan sebelum dan sesudah melaksanakan CSR yang mengandung nilai kearifan lokal dan teks visual yang menguraikan kejadian-kejadian, masalah-masalah serta pemahaman-pemahaman apa saja yang telah dilakukan perusahaan dari awal berdiri sampai saat ini dalam kehidupan individu (masyarakat setempat).

82

Sedikitnya ada tiga alasan penggunaan penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif. Pertama, analisis kualitatif didasarkan pada paradigma hubungan dinamis antara teori, konsep-konsep dan data yang merupakan umpan balik atau modifikasi yang tetap dari teori dan konsep yang didasarkan pada data yang dikumpulkan. Kedua, data yang akan dianalisis beraneka ragam, memiliki sifat dasar yang berbeda antara yang satu dengan lainnya, serta tidak mudah untuk dikuantifisir. Ketiga, sifat dasar data yang akan dianalisis dalam penelitian adalah bersifat menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang integral holistic,

dimana hal itu menunjukkan adanya keanekaragaman data serta memerlukan informasi yang mendalam atau indepth information.83

Di samping itu, penelitian ini pula melakukan penelitian perbandingan hukum atau Comparative Law antara Civil Law Sistem dengan Common Law

81

Bencha Yoddumern Attig, George Attig, Wathinee Boochalaksi (ed), Loc.cit, hal. 9.

82

Norman K. Denzin & Yvonna S. Lincoln (ed), Loc.Cit., hal. 2.

Sistem yang pada umumnya didasarkan pada berbagai alasan, salah satunya untuk mengetahui fungsi hukum dan latar belakang yang terkait dengan penerapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terhadap kepentingan stakeholders di negara maju dan dianalisis agar dapat bermanfaat dalam penerapan tanggung jawab bagi perusahaan kepentingan stakeholders di Indonesia.

Dalam penelitian ini, akan menjadi perhatian bahwa dalam penggunaan perbandingan hukum itu Bernhard Groofeld mengingatkan, bahwa studi perbandingan hukum tersebut harus dilakukan dengan memperhatikan latar belakang budaya, politik dan ekonomi dan negara bersangkutan. Adapun faktor-faktor yang diperbandingkan dalam sistem hukum mencakup hal-hal berkenaan dengan: Pertama, latar belakang sejarah dan perkembangan sistem hukum. Kedua, karakteristik pola pikir di bidang hukum. Ketiga, perbedaan khusus lembaga hukum yang ada. Keempat, cara penanggulangan masalah pemilihan hukum dan metode interpretasi hukum. Kelima, berkaitan dengan warna idiologi dan masing-masing sistem hukum.84Perbandingan hukum yang dilakukan dalam disertasi ini tidak melakukan hal-hal yang diingatkan oleh Bernhad Groofeld.

2. Sumber Data

Pada penelitian hukum, bahan pustaka merupakan data dasar yang dalam penelitian digolongkan sebagai data sekunder. Data sekunder tersebut

mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, sehingga meliputi surat-surat pribadi, buku-buku harian, buku-buku, sampai pada dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.85

Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumen dengan didukung oleh data empiris melalui wawancara yang dilakukan terhadap informan dari staf perusahaan pelaksana CSR dengan mempersiapkan daftar pedoman wawancara terlebih dahulu agar proses wawancara lebih terarah dan efektif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan dengan lebih akurat dan terpercaya. Hal-hal yang belum lengkap atau sempurna akan dilengkapi dengan cara wawancara ulang melalui media komunikasi seperti handphone 86 dan email 87

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini juga meliputi penelitian kepustakaan (library research) untuk mendapatkan konsepsi teori atau doktrin, pendapat atau pemikiran konseptual dan penelitian pendahuluan yang berhubungan dengan objek yang diteliti dapat berupa peraturan perundang-undangan dan karya ilmiah.

dengan maksud untuk mempertegas semua data dan informasi yang telah diperoleh.

Adapun data sekunder dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier.

85

Soerjono Soekamto dan Sri Mamudji, Peranan dan Penggunaan Perpustakaan Di dalam Penelitian Hukum, (Jakarta: Pusat Dokumentasi Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1979), hal. 3

86Handphone tersebut digunakan dengan sangat selektif, artinya terbatas khusus untuk melakukan klarifikasi ulang kepada informan guna mendapatkan keterangan yang lebih rinci lagi dari beberapa data yang diperlukan.

87Email adalah cara pengiriman data, file text, foto digital, atau file lainnya dalam suatu jaringan komputer.

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Kitab Undang undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman modal dan hukum perusahaan asing lainnya yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan yang obyek penelitian adalah merupakan bahan primer hukum. 2. Bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer,

berupa hasil penelitian para ahli, hasil karya ilmiah, buku-buku ilmiah, ceramah atau pidato yang berhubungan dengan penelitian ini adalah merupakan bahan hukum sekunder.

3. Bahan hukum tertier, kamus hukum, kamus ekonomi, kamus bahasa Inggris, Indonesia, Belanda dan artikel-artikel lainnya baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, baik yang berdasarkan Civil Law maupun Common Law

3. Alat Pengumpulan Data

Dalam menjelaskan prosedur pengambilan dan pengumpulan data ini, sangat berkaitan erat dengan cara untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti dalam disertasi ini, maka harus dilaksanakan penelitian kepustakaan.

Kegiatan penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data yang diperoleh dapat berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tertier. Berdasarkan penelitian hukum normatif dan hukum sosiologis bahwa data sekunder merupakan bahan kajian dalam penelitian ini.

Dari semua bahan-bahan yang telah diperoleh itu, untuk selanjutnya, dimulai dari langkah awal yaitu untuk melakukan inventarisasi Peraturan Perundang-Undangan di bidang perusahaan dan lingkungan khususnya yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan serta peraturan-peraturan lainnya yang dinilai mempunyai keterkaitan atau hubungan.

Bahan dokumenter, dalam hal ini berita surat kabar sebagai data verbal, mempunyai arti metodologis yang sangat penting. Data ini mengatasi ruang dan waktu sehingga membuka kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan tentang gejala sosial yang telah musnah.88

88

Sartono Kartodirdjo, “Metode Penggunaan Bahan Dokumen”, dalam Koentjaraningrat”,

Metode-Metode Penelitian Masyarakat”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), hal. 46.

sebagai suatu kompleks dari kekuatan-kekuatan sosial, digambarkan sebagai suatu proses sosial yang unik sedemikian rupa sehingga tampak hubungan ekonomi, sosial, politik, keagamaan dan hukum.

Surat kabar merupakan bahan dokumen yang sangat berharga untuk mempelajari masyarakat dalam zaman modern sejak abad ke-19. Ruang lingkupnya sangat luas dan meliputi soal-soal dari yang lokal, nasional sampai internasional, segi substantifnya mencakup berbagai sektor kehidupan sosial, fokus perhatiannya juga meliputi bidang perhatian dari berbagai golongan usia dan melayani perhatian publik yang sangat heterogen.

Sebagai sumber informasi surat kabar tidak hanya memuat data yang menunjukkan fakta, tetapi juga opini, interpretasi dan pikiran spekulatif. Oleh karenanya surat kabar tidak hanya berfungsi sebagai penyebar informasi, tetapi juga menjadi medium yang baik untuk meletakkan pengaruh kepada publik.89

4. Analisis Data

Seluruh data yang sudah diperoleh dan dikumpulkan selanjutnya akan ditelaah dan dianalisis. Analisis untuk data kualitatif dilakukan dengan cara pemilihan pasal-pasal yang berisi kaidah-kaidah hukum yang mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, kemudian membuat sistematika dari pasal-pasal tersebut sehingga akan menghasilkan klasifikasi tertentu sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

Data yang dianalisis secara kualitatif dikemukakan dalam bentuk uraian yang sistematis dengan menjelaskan hubungan antara berbagai jenis data, selanjutnya semua data diseleksi dan diolah kemudian dianalisis secara deskriptif sehingga selain menggambarkan dan mengungkapkan diharapkan memberikan solusi atas permasalahan dalam penelitian disertasi ini.

Uraian hasil analisis ini dideskripsikan dalam verbalisasi kualitatif, diikuti dengan interpretasi dan logika hukum sesuai dengan kebutuhan dalam memecahkan masalah penelitian. Hasil dari analisis ini diharapkan dapat memberikan solusi hukum yang tepat sehingga dapat menjawab permasalahan.

H. Asumsi Asumsi90

1. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan untuk kepentingan stakeholders

adalah pelaksanaan etika bisnis.

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2. Penerapan prinsip responsibilitas dalam konteks terlaksananya GCG mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan .

3. Penemuan kearifan lokal dapat memperkuat penerapan tanggung jawab sosial perusahaan, dan menjamin perlindungan terhadap stakeholders.

90

Asumsi adalah hipotesis, konsep, paham, patokan duga ,postulat, premis, presumsi, proposisi, teori, dugaan, pengandaian dan perkiraan. Eko Endarmoko, Ibid .hal.38.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang permasalahan yang mengemukakan beberapa hal yang menjadikan penelitian ini perlu dilakukan dan didalam bab ini juga dikemukakan beberapa permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Dalam bab ini juga dikemukakan kerangka teori yang digunakan sebagai pisau analisis dan kerangka konsep yang membantu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian. Selanjutnya dikemukakan pula metode penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan diakhiri dengan sistematika penulisan.

Bab kedua, merupakan sub bab pembahasan yang menguraikan tentang hubungan good corporate governance dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, pelaksanaan good corporate governance melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dan konsep tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dalam rangka pembangunan di Indonesia.

Bab ketiga, merupakan sub bab pembahasan yang menguraikan tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan sebagai wujud etika bisnis, tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat, manfaat tanggung jawab sosial dan lingkungan terhadap perusahaan serta praktek corporate social responsibility perusahaan pertambangan.

Bab keempat, merupakan sub bab pembahasan yang menguraikan tentang kemitraan antara pemerintah, perusahaan dan masyarakat sebagai wujud kearifan

lokal dalam konsep penerapan corporate social responsibility, menjelaskan kearifan lokal dalam penerapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan untuk kepentingan stakeholders, kearifan lokal sebagai pilar tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dan penerapan kearifan lokal dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Bab kelima, merupakan bab penutup dari penelitian ini yang didalamnya dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran.

Dokumen terkait