• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan, mulai dari bulan Maret sampai Juli 2012.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan) secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2011:6). Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif-deskriptif karena penelitian ini menganalisis bagaimana aspek ketaklangsungan ekspresi yang digunakan oleh pengarang dalam novel Muhammad I, dan fungsi ketaklangsungan ekspresi tersebut.

Karena fokus utama atau variabel utama penelitian sudah ditentukan sebelum melakukan penelitian, maka digunakan strategi penelitian terpancang (embedded research). Embedded research adalah penelitian kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitian berupa variabel utama yang akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat peneliti sebelum peneliti masuk ke lapangan studinya (Sutopo, 2006:39). Pada dasarnya rancangan penelitian dalam penelitian kualitatif berupa studi kasus (case study). Hal tersebut dikarenakan hasil penelitian selalu

terikat dengan kekhususan karakteristik dari konteksnya yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, dan dijadikan sasaran penelitiannya (Sutopo, 2006:136). Oleh kerena itu, penelitian ini dapat disebut juga penelitian studi kasus terpancang (embedded case study research). 3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah wujud ketaklangsungan ekspresi dan fungsinya yang terdapat dalam novel biografi Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan karya Tasaro GK yang diterbitkan oleh Bentang, pada Mei 2011, dengan tebal 549 halaman. Penelitian ini termasuk jenis kajian stilistika genetis. Hal tersebut dikarenakan penelitian stilistika genetis mengkaji individual sastrawan berupa penguraian ciri-ciri gaya bahasa yang terdapat dalam karya sastranya

(Al-Ma‟ruf, 2009:22).

4. Data dan Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2011:157) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan. Begitu pula yang dijelaskan oleh Aminuddin (1990:16), bahwa data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka-angka. Berdasarkan eksistensi karya sastra yang bermedium bahasa, data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat, ungkapan, dan wacana yang terdapat aspek ketaklangsungan ekspresi dan fungsinya dalam novel biografi Muhammad: Lelaki pengenggam Hujan.

Adapun sumber data berasal dari dua sumber, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel biografi Muhammad: Lelaki Pengenggam Hujan karya Tasaro GK, sedangkan sumber data sekunder berasal dari sumber-sumber lain yang turut mendukung penelitian ini. Data sekunder tersebut berupa tulisan yang mengkaji stilistika atau ketaklangsungan ekspresi, di antaranya (1) buku Stilistika karya Al-Ma‟ruf; Ratna, buku Diksi dan Gaya Bahasa karya Keraf, buku Teori Fiksi karya Stanton; Nurgiyantoro, (2) penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, dan (3) artikel dan jurnal ilmiah.

5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data ditempuh melalui pembacaan dan penghayatan sumber data utama, yakni novel biografi Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan dengan teknik analisis isi (content analysis), meliputi teknik simak dan catat serta teknik pustaka (Al-Ma‟ruf, 2009a:71). Teknik pengumpulan data selalu bersifat terbuka dengan kelenturan yang luas, maka yang digunakan adalah analisis dokumen atau arsip (content analysis) (Sutopo, 2006:45). Menurut Yin, analisis dokumen atau arsip dilakukan untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya (Sutopo, 2006:81). 6. Teknik Validasi Data

Penarikan kesimpulan dalam pengumpulan data hanya untuk menentukan keakuratan data primer yang sesuai dengan kriteria atau

parameter yang ditentukan sebelumnya. Keakuratan data masih harus divalidasi untuk memperoleh data yang valid. Penelitian ini akan menggunakan teknik triangulasi untuk memperoleh data yang valid tersebut.

Moleong (2011:330) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (dalam Moleong, 2011:330) menyatakan bahwa sebagai teknik pemeriksaan data, teknik triangulasi terbagi menjadi empat. Keempat teknik tersebut, yaitu triangulasi dengan sumber, triangulasi dengan metode, triangulasi dengan penyidik, dan triangulasi dengan teori. Seperti halnya yang disampaikan Patton (dalam Sutopo, 2006:92) bahwa ada empat teknik triangulasi, yaitu (1) triangulasi data (data triangulation), (2) triangulasi peneliti (investigator triangulation), (3) triangulasi metodologis (methodological triangulation), dan (4) triangulasi teoretis (theoretical triangulation).

Dari keempat jenis triangulasi tersebut, yang relevan dengan kasus dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Hal tersebut dikarenakan triangulasi metode merujuk pada teknik pengabsahan data dengan jalan mengumpulkan sumber data lain yang bersesuaian berdasarkan penggunaan metode yang sama. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Patton (dalam Moleong, 2011:331), bahwa triangulasi dengan metode memiliki dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Teknik triangulasi ini dapat dilakukan oleh seorang peneliti dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda (Sutopo, 2006:95).

7. Teknik Analisis Data

Analisis data wujud ketaklangsungan ekspresi dan fungsi ketaklangsungan ekspresi dalam novel biografi Muhammad I dilaksanakan melalui metode pembacaan model semiotik, yakni pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan menurut konvensi atau struktur bahasa (pembacaan semiotik tingkat pertama). Adapun pembacaan hermeneutik adalah pembacaan ulang dengan memberikan interpretasi berdasarkan konvensi sastra (pembacaan semiotik tingkat kedua) (Al-Ma‟ruf, 2009a:72). Seperti halnya yang dinyatakan oleh Smith (dalam Al-Ma‟ruf, 2010:77), bahwa hermeneutik mengarahkan pada penafsiran ekspresi yang penuh makna dan dilakukan dengan sengaja oleh penulis.

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah penelitian, sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun sistematika dalam penelitian ini sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan, meliputi latar belakang penelitian, perumusan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Latar belakang kehidupan pengarang, meliputi riwayat hidup, karya-karya Tasaro GK, latar sosiohistoris, dan karakteristik kepengarangannya.

Bab III Analisis struktur, meliputi struktur naratif (urutan tekstual dan urutan kronologis), tema, penokohan, dan latar.

Bab IV Analisis wujud ketaklangsungan ekspresi dan fungsi ketaklangsungan ekspresi yang terdapat dalam novel biografi Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan (Muhammad I).

Bab V Simpulan dan saran. Bagian akhir pada penelitian ini akan dipaparkan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

Dokumen terkait