• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Kelas Perusahaan Acacia mangium di KPH Bogor Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten dan BKPH Parung Panjang. Waktu penelitian mulai bulan Oktober 2005 sampai Desember 2005.

Alat dan Perlengkapan

Alat dan perlengkapan yang dipergunakan adalah : 1. Buku RPKH Kelas Perusahaan Acacia mangium KPH Bogor 2. Tabel Volume Tegakan Normal Acacia mangium

3. Laporan Pengamatan Anggaran KPH Bogor tahun 2002-2004 4. Laporan Fisik Finansial BKPH Parung Panjang 2000-2002 5. Perlengkapan alat tulis

6. Alat dan software pengolah data(Formula Growth dan IRR pada Microsoft Excel)

Jenis Data

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka dan data primer berupa wawancara dengan beberapa staf Perum Perhutani KPH Bogor, dengan jenis data yang dihimpun seperti keadaan umum lokasi penelitian, buku RPKH, buku Register Risalah Hutan, laporan pemasaran, laporan keuangan.

Asumsi-asumsi

Dalam suatu analisis finansial diperlukan beberapa asumsi sebagai dasar dalam perhitungan, asumsi tersebut diharapkan mendekati keadaan sebenarnya di lapangan dan secara keilmuan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam penelitian ini digunakan asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Produk yang dihasilkan dapat sepenuhnya diserap pasar.

2. Suku bunga yang berlaku adalah

6% = perkiraan suku bunga untuk sektor kehutanan. 12% = suku bunga tabungan

18%.= suku bunga pinjaman

3. Tingkat inflasi rata-rata sebesar 7% per tahun. 4. Lamanya umur proyek adalah selama 10 tahun.

5. Hasil yang didapat berupa kayu perkakas dan kayu bakar.

Dasar Perhitungan

Dasar-dasar perhitungan sebagai berikut :

1. Analisis biaya didasarkan atas penerimaan sebelum pajak.

2. Penentuan pendapatan dan biaya atas dasar harga berlaku diestimasi nilainya berdasarkan data tahun dasar ditambah dengan rata-rata pertumbuhan atau inflasi. 3. Pembagian proporsi per sortimen kayu mengacu pada tahun 2005, karena pada tahun

ini KP Acacia mangium antara penjualan dan penebangannya relatif stabil dibanding tahun sebelumnya.

4. Harga jual kayu atau pendapatan berdasarkan data tahun 2000-2005.

5. Daftar biaya didasarkan laporan tahun Fisik Finansial BKPH Parung Panjang tahun 2000-2002 dan Laporan Pengamatan Anggaran KPH Bogor tahun 2002-2004.

Metode Penelitian

Metode Pengaturan Hasil

Metode penentuan etat dimaksudkan untuk mengarahkan hutan tanaman atau hutan seumur menuju atau mendekati hutan normal. Diantara beberapa cara penentuan etat adalah sebagai berikut :

Cara ini dikemukakan Burn (1951) dengan posedur pengujian yang disebut “Cutting Time Test” (Pengujian Jangka Waktu Penebangan), pengujian ini merupakan suatu kontrol untuk mengetahui apakah penebangan dari semua kelas umur dari suatu kelas perusahaan dapat dilaksanakan dalam waktu selama daur yang ditetapkan.

dan

keterangan : Xi : umur tengah kelas umur ke-i (tahun) Li : luas areal yang berumur i (ha) D : daur

U : umur rata-rata kelas perusahaan UTR : umur tebang rata-rata

Rumus penentuan etatnya adalah :

dan

keterangan : L : luas areal produktif perusahaan d : daur

V1 : massa kayu tegakan kelas umur pada UTR V2 : massa kayu tegakan miskin riap

Metode Burn ini yang digunakan Perum Perhutani dalam penentuan etatnya. Perhitungan etat ini yang dilakukan oleh Perum Perhutani ini hanya pada areal kelas hutan yang produktif atau bentuk tebang habis biasa.

Investment Criteria

Kriteria investasi yang digunakan dalam proyek ini menggunakan waktu selama 10 tahun (satu daur teknik). Beberapa Investment Criteria diantaranya :

a. Net Present Value (NPV)

d L Luas Etat =

= Li Li x Xi U ( ) d V V Massa Etat = 1+ 2 D U UTR = + 0.5

NPV merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya yang telah didiskonto. Pada umumnya NPV positif menunjukkan keuntungan, sebaliknya NPV negatif menunujukkan kerugian.

Rumus NPV adalah:

dimana : Bt = Pendapatan kotor pada tahun ke-i Ct = Biaya kotor pada tahun ke-t n = Umur proyek

t = Interval waktu

i = Tingkat suku bunga bank b. Benefit Cost Ratio (BCR)

BCR merupakan besarnya nilai hasil perbandingan antara nilai total pendapatan yang telah didiskonto dengan nilai biaya total yang telah didiskonto.

Rumus BCR adalah :

[Bt – Ct > 0]

[Bt – Ct < 0]

dimana : Bt = Penerimaan kotor tahun ke t Ct = Biaya kotor tahun ke t i = Tingkat suku bunga bank t = Interval waktu

n = Umur proyek

BCR>1 berarti NPV>0, dan memberikan tanda ”go” untuk suatu proyek. Sedangkan apabila BCR<1, merupakan tanda ”no go”.

c. Internal Rate of Return (IRR)

IRR merupakan tingkat suku bunga yang membuat proyek akan mengembalikan semua investasi selama umur proyek. Suatu proyek dengan IRR lebih besar dari suku

= + − = n t i t Ct Bt NPV 1 (1 ) ) (

= = + − + − = n t t n t t i Bt Ct i Ct Bt BCR 1 1 ) 1 ( ) 1 (

bunga yang didiskonto yang telah ditetapkan akan diterima, apabila sebaliknya proyek tersebut akan ditolak.

Prosedur perhitungan IRR :

• Dipilih suatu nilai suku bunga i yang dianggap mendekati nilai IRR yang benar, lalu dihitung NPV dari arus pendapatan dan biaya.

• Jika NPV negatif, ini berarti bahwa nilai percobaan i terlalu tinggi , pendapatan yang akan didiskonto terlalu kecil sehingga nilai sekarang biaya melebihi

present value pendapatan, jadi dipilih nilai percobaan i baru yang lebih rendah.

• Jika sebaliknya nilai sekarang tersebut positif, diketahui bahwa nilai percobaan “i” terlalu rendah, sehingga dipilih lagi nilai i yang lebih tinggi.

• Nilai percobaan pertama untuk suku bunga didiskonto, dilambangkan dengan i’ sedangkan yang kedua dilambangkan i”. Nilai percobaan pertama untuk NPV negative dilambangkan dengan NPV’ sedangkan untuk NPV positif dilambangkan NPV” asalkan salah satu dari kedua perkiraan tidak terlalu jauh dari nol, maka perkiraan IRR yang dekat dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :

Dimana : i’ = Nilai percobaan pertama untuk suku bunga i i” = Nilai percobaan kedua untuk suku bunga i NPV’ = nilai NPV untuk percobaan pertama NPV” = nilai NPV untuk percobaan kedua

Jika IRR sama dengan nilai i yang berlaku sebagai discount rate, maka NPV proyek adalah sebesar 0. Nilai IRR yang lebih besar atau sama dengan nilai i (suku bunga) menyatakan tanda “go” untuk suatu proyek. Sedangkan untuk IRR yang lebih kecil darii (suku bunga) berarti proyek menandakan “no go”.

) ' " ( " ' ' ' i i NPV NPV NPV i IRR − − + =

Dokumen terkait