BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.2 Minat Belajar
2.1.2.1 Pengertian Minat Belajar
Kata minat dalam bahasa Inggris disebut interest yang berarti menarik atau
tertarik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:450)arti minat adalah
keinginan yang kuat, gairah; kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Menurut Tidjan (1976:71) minat adalah gejala psikologis yang menunjukan
pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang.
Senada dengan pengertian minat menurut Tidjan, Slameto (2010:180)
mengungkapkan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Taufani
(2008:39) minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang
berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu.
Minat bukan bawaan dari lahir, melainkan dapat dipengaruhi oleh bakat. Minat
diciptakan atau dibina agar tumbuh dan terasa sehingga menjadi kebiasaan. Dari
beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat adalah gejala
psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian, ketertarikan atau keinginan yang
kuat pada suatu hal atau aktivitas yang menyebabkan seseorang berusaha untuk
mencari atau mencoba aktivitas tertentu tanpa ada yang menyuruh.
Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan
terasa menjemukan. Hal ini diungkapkan oleh Slameto (1995:57) bahwa minat besar
sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena
tidak ada daya tarik baginya
Dari beberapa uraian pengertian belajar dan pengertian minat di atas, dapat
disimpulkan bahwa minat belajar merupakan psikologis yang menunjukan pemusatan
perhatian, ketertarikan atau keinginan yang kuat pada suatu hal atau aktivitas untuk
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau
psikomotorik tanpa ada yang menyuruh. Seseorang yang memiliki minat belajar
tinggi terhadap mata pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang
lebih besar terhadap subyek tersebut.
2.1.2.2 Ciri-ciri Minat Belajar
Menurut Slameto (2010:57) siswa yang berminat memiliki kecenderungan
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda
dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama)
dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti
dengan perasaan senang dan dari situ akan diperoleh suatu kebanggaan atau kepuasan
pada sesuatu yang diminati tersebut. Adanya suatu kebanggaan dimanifestasikan
melalui partisipasi pada suatu aktivitas dan kegiatan.
Ciri-ciri tersebut di atas memiliki arti bahwa pada dasarnya siswa yang
berminat dalam belajar memiliki perhatian, rasa suka dan senang melalui partisipasi
Sependapat dengan Slameto, Winkel (2004:212) mengungkapkan bahwa
ciri-ciri minat adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang
sedang dipelajarinya. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena
apabila siswa tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang dipelajari maka akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal demikian diungkapkan oleh Syah
(2008:151) bahwa pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi memungkinkan
siswa untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang dinginkan.
Membangkitkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Seperti yang dikatakan Slameto
(2010:180) bahwa proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan
atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan
memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa
melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya,
ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya. Dari pemaparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya ciri-ciri minat belajar adalah terdiri dari: adanya
perasaan senang, adanya perhatian, dan adanya keterlibatan diri dalam mempelajari
suatu hal. Ciri-ciri minat belajar tersebut dapat juga dijadikan sebagai indikator minat
belajar, sebab ciri-ciri minat dari pemaparan di atas sama halnya dengan indikator
a) Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: 1) dimana siswa mampu mengikuti pelajaran dengan antusias; 2) disaat guru memberikan tugas kepada siswa, siswa tidak mengeluh; 3) siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai atau dilaksanakan; 4) siswa secara mandiri menyiapkan peralatan pelajaran, contohnya buku; 5) dan siswa siap mengikuti pelajaran dengan duduk dengan tenang untuk belajar.
b) Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: 1) siswa mampu aktif untuk bertanya dan aktif menjawab pertanyaan di saat pelajaran berlangsung; 2) siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama; 3) siswa tidak melamun di dalam kelas; 4) dan siswa tidak mengobrol atau mengganggu teman lain ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
c) Ketertarikan siswa pada materi, yang meliputi: 1) siswa giat membaca buku pelajaran; 2) siswa membaca materi pelajaran sebelum diajarkan oleh guru; 3) siswa membuat catatan pelajaran; 4) siswa berusaha dan serius menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
d) Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: 1) siswa menanyakan kesulitan yang dialami; 2) siswa menunjukkan sikap yang antusias dan memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru.
e) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang meliputi: 1) siswa aktif menyampaikan pendapat saat diskusi; 2) siswa bersedia membantu teman lain yang mengalami kesulitan; 3) siswa mampu bekerja sama dengan kelompok; 4) siswa berani mengerjakan tugas; 5) dan siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan secara spontan dari guru.
Berdasarkan pemaparan Isnandar tersebut, dapat disimpulkan bahwa indikator minat
belajar terdiri dari: ekspresi perasaan senang, perhatian dalam mengikuti pelajaran,
ketertarikan siswa pada materi dan metode guru, dan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran.
Berkaitan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan kembali bahwa indikator
minat belajar terdiri dari: adanya perasaan senang, adanya perhatian, adanya
kemauan untuk mengembangkan, dan adanya keterlibatan diri. Peneliti mengambil
empat indikaor ini dengan alasan bahwa pemaparan mengenai ciri-ciri minat belajar
kemauan untuk mengembangkan, merupakan penyimpulan atas indikator minat
belajar yang dipaparkan oleh Isnandar mengenai ketertarikan siswa pada materi dan
ketertarikan siswa pada metode guru. Hal tersebut karena penjabaran dari ketertarikan
siswa pada poin c dan poin d mengarah pada kemauan siswa untuk mengembangkan
suatu hal.
2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Menurut Taufani (2008:38), ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu:
a) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya. Misalnya, dorongan untuk belajar dan menimbulkan minat untuk belajar.
b) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya, minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari orangtuanya.
c) Faktor emosional, yakni minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan karena aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas, sedangkan kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi minat seseorang terhadap kegiatan yang bersangkutan.
Sependapat dengan beberapa hal yang mendasari timbulnya minat menurut Taufani,
Sulistyowati (2001:17) mengungkapkan bahwa:
Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orangtua, antara kakak dan adik selalu rukun, kondisi ekonomi berkecukupan. Orang tua dapat memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada perlindungan dan perhatian dari orangtua, sehingga anak mendapat kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih kesuksesan dalam belajar.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar seseorang ialah adanya faktor dorongan dari dalam,
faktor emosional dan faktor motivasi sosial yakni lingkungan keluarga. Lingkungan
keluarga memiliki pengaruh yang besar, sebab lingkungan keluarga merupakan
lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam
keluarga seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk kepribadian
dirinya. Keluarga yang harmonis dapat membimbing pendidikan anaknya sehingga
dapat menumbuhkan minat belajar yang optimal. Bagaimana pembekalan minat
belajar dari lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap lingkungan sosial yaitu
lingkungan sekolah, sebab lingkungan sekolah menjadi tempat kegiatan pembelajaran
yang formal.