• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

F. Mind Map (Peta Pikiran)

Mind Map adalah alat pikir organisasional yang sangat hebat. Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak, Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita(Buzan,2010). Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Mind Map berbeda dengan concept map (peta konsep), Mind Map dalam bahasa Indonesia berarti peta pikiran (dari kata mind=pikiran, dan map

=peta) Pengertian Mind Map menurut Tony Buzan adalah teknik mencatat yang menonjolkan sisi kreativitas sehingga efektif dalam memetakan pikiran (Tony Buzan dan Barry,2008). Peta pikiran bersifat subyektif, sehingga dosen dan guru tidak dapat menggunakannya untuk mengetahui miskonsepsi yang ada pada diri siswa. Peta konsep bermanfaat untuk mengetahui miskonsepsi siswa. jika peta konsepnya salah, berarti ada miskonsepsi dalam pikirannya dan karenanya konsep tersebut harus diperdalam oleh guru (http://www.faktailmiah.com/2011/03/24/peta-pikiran.html). Pada intinya Mind Map dan peta konsep memiliki pengertian yang sama yaitu rangkuman materi yang disusun dalam bentuk visualisasi bangun. Mind Map lebih kepada visualisasi gambar, sedangkan

peta konsep lebih kepada penjelasan

materi(http://luphrin.blospot.com/2009/06/perbedaan-mind-map-peta-konsep.html). Lain kontras antara peta konsep dan peta pikiran adalah kecepatan spontanitas ketika sebuah peta pikiran dibuat. Sebuah peta pikiran mencerminkan apa yang anda pikirkan tentang satu topic yang dapatmenebarkan cabang-cabang yang lain. Peta konsep berupa pandangan sistem, sistrem real (abstrak) atau serangkaian konsep, peta konsep adalah bentuk bebas menunjukkan beberapa hubungan dan kelompok dapat diciptakan, tidak seperti peta pikiran yyang memperbaiki

pada pusat konseptual tunggal

(http://en.wikipedia.org/wiki/Concept_map). Mind Map menggunakan warna, semuanya memiliki unsur alami yang memancar dari pusat.

Semuanya menggunakan garis lengkung, symbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan Mind Map, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.

Menurut Michael Michalko, dalam bukunya Cracking Creativity, Mind Map dapat :

a. Mengaktifkan seluruh kerja otak

b. Membereskan akal dari kekusutan mental

c. Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan

d. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah

e. Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian

f. Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya

g. Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

Mind Map menggunakan kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung, Mind Map lebih

merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional, yang cenderung linear dan satu warna. Langkah-langkah dalam penyusunan Mind Map (Buzan,2008:15)adalah sebagai berikut :

1. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnyaa diletakkan mendatar, karena memulai dari tengah memberikan kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan bebas dan alami.

2. Menggunakan gambar atau foto sentral, sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat kita tetap fokus, konsentrasi, dan mengaktifkan otak.

3. Menggunakan warna, karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar, warna membuat Mind Map lebih hidup, menambah energi kepada pemikiran kreatif dan menyenangkan. 4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke satu dan dua dan seterusnya, otak bekerja menurut asosiasi. Tanpa hubungan dalam Mind Map segala sesuatunya akan berantakan terutama ingatan dan pengetahuan.

5. Buat garis hubung yang melengkung bukan garis lurus, karena garis lurus akan membuat otak menjadi bosan, cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata.

6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis, karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada Mind Map, setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri.

7. Gunakan gambar, karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata, jadi jika kita memiliki 10 gambar dalam Mind Map kita, maka kita sudah mempunyai 10.000 kata catatan.

Buzan(2008,14), sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk membuat mind map adalah :

- Kertas kosong tak bergaris - Pena dan pensil warna - Otak

- Imajinasi

Gambar di atas menunjukkan contoh Mind Map mengenai Tabung. Dalam prinsipnya Mind Map sangat sederhana, cukup menuliskan dengan mengikuti kemana otak kita berfikir, apa yang terlintas, apa yang teringat dalam bentuk coretan yang berkaita-kaitan (radiant thinking), dimulai dari tengah sebagai pusat kemudian mengembangkan ke arah tepi. Menurut Pandley dalam Buzan (2008) model pembelajaran Mind Map bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep dari suatu materi pelajaran. Adapun tahap-tahap pembelajaran matematika dengan menggunakan model Mind Map sebagai berikut:

1. Guru memberikan materi dan tujuan pembelajaran tentang materi yang akan dipelajari

2. Siswa mempelajari dan memahami konsep materi dengan bimbingan guru

3. Siswa dikelompokkan dalam suatu kelompok untuk melakukan diskusi kelompok untuk membuat Mind Map.

4. Untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang dipelajari, guru menunjuk beberapa kelompok mempresentasikan jawabannya di depan kelas.

5. Dari presentasi yang telah dilaksanakan, guru bersama siswa menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.

6. Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk berlatih mengerjakan soal yang berhubungan dengan materi tersebut. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Mind Map merupakan pembelajaran yang dilakukan dan dirancang sendiri oleh para siswa, dan para siswa menjadi aktif dalam membentuk pengetahuannya melalui berfikir kreatif. Dan merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menghubungkan konsep-konsep penting dalam mempelajari suatu materi pembelajaran.

Model pembelajaran Mind Mapping adalah suatu model pembelajaran untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk Mind Map seperti peta jalan di kota yang mempunyai banyak cabang. Model pembelajaran Mind Mapping sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban. Mind Mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon (http://ras-eko.blogspot.com/2011/model-pembelajaran-mind-mapping.html).

Dokumen terkait