• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Moodle

1. Sekilas Moodle

Moodle adalah sebuah paket perangkat lunak yang berguna untuk membuat dan mengadakan kursus/pelatihan/pendidikan berbasis internet, yang dikembangkan oleh Martin Dougiamas (Prakoso, 2005).

Moodle termasuk dalam model CAL+CAT (Computer Assisted Learning+Computer Assisted Teaching) yang disebut Learning Management System (LMS). Moodle menggunakan lisensi open source( di bawah lisensi GNU Public License). Artinya, meski memiliki hak cipta, Moodle tetap memberikan hak cipta bagi kita untuk mengkopi, menggunakan, dan memodifikasinya sehingga sangat menguntungkan bagi kita yang berada di negara berkembang untuk alasan penghematan biaya.

Moodle dapat langsung bekerja tanpa modifikasi pada Unix, Linux, Windows, Mac OS, Netware dan sistem lain yang mendukung PHP, termasuk pada sebagian besar provider web hosting. Data diletakkan dalam sebuah database. Database terbaik bagi Moodle adalah MySQL dan PostgreSQL dan tak menutup kemungkinan untuk digunakan pada Oracle, ODBC, dan sebagainya.

Moodle adalah akronim dari Modular Object Oriented Dynamic Learning –Environment yang artinya belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek.

2. Latar Belakang Moodle

Moodle merupakan kerja sama dan masih akan bekembang, Pembangunan Moodle pertama kali dirintis oleh Martin Dougiamas yang selanjutnya menjadi pemimpin developer Moodle.

Versi 1.0 dirilis pada Agustus 2002. Versi ini diperuntukkan bagi segmen kecil, dengan bersubjek pada penelitian iklim kolaborasi dan refleksi yang tampak pada kelompok kecil.

Semenjak itu, muncul rilis baru dengan penambahan fitur tertentu, skalabilitas yang lebih baik, disertai dengan peningkatan kerja perangkat lunak yang ada. Moodle mulai menyebar dan kualitasnya pun bertumbuh. Masukan pengembangan datang dari masyarakat yang lebih luas dengan situasi pengajaran yang berbeda.

Fitur penting Moodle adalah website Moodle.org. Situs ini berfungsi sebagai pusat informasi, diskusi dan kolaborasi antara sesama pengguna Moodle, diantaranya administrator sistem, para pengajar, peneliti, desainer instruksional¸dan developer perangkat lunak.

Pada tahun 2003, perusahaan Moodle.com diluncurkan untuk melayani dukungan secara komersial bagi mereka yang membutuhkan, seperti pengelola hosting, konsultasi, dan pelayanan lainnya.

3. Fitur Moodle a. Desain Moodle

Sesuai filosofi yang menjadi landasannya, Moodle didesain untuk mencapai tujuannya. Menurut Prakoso (Prakoso, 2005) desain Moodle adalah sebagai berikut :

1) Mendukung pedagogi konstruksi sosial (kolaborasi aktivitas, kritik efleksi dan sebagainya).

2) Sangat sesuai untuk kelas online dan dapat pula digunakan sebagai tambahan kelas tatap muka.

3) Simpel, ringan, efisien dan antarmuka browser sederhana.

4) Mudah diinstal pada berbagai macam platform yang mendukung PHP. Moodle hanya membutuhkan satu buah database, selain itu dapat disharing.

5) Abstraksi database Moodle mendukung hampir semua merek database. 6) Daftar kursus/pelatihan yang diselenggarakan dilengkapi deskripsi dari

setiap pelatihan yang ada. Selain itu Moodle juga memberikan akses bagi tamu (guest).

7) Kategori kursus/pelatihan. Satu situs Moodle mampu mendukung ribuan kursus/pelatihan.

8) Penekanan yang tinggi pada sisi keamanan. Pemeriksaan ulang terhadap formulir, validasi data, enkripsi cookie, dan sebagainya.

9) Sebagian besar area entry, seperti resource (sumber/bahan pelatihan), forum, jurnal, dan sebagainya dapat diedit menggunakan editor HTML WYSIWYG ( What You See Is What You Get ) yang terintegrasi dala Moodle.

b. Manajemen Moodle

Untuk menyesuaikan desain yang ditentukan, diciptakan beberapa manajemen yang mendukung. Berikut adalah tiga tipe manajemen yang sangat signifikan dalam Moodle.

1) Manajemen Situs

a) Situs dikelola oleh admin. Admin telah ditetapkan ketika membuat website/setup.

b) Plug-in tampilan (themes) memungkinkan admin untuk memilih warna situs, jenis huruf (font), susunan, tampilan (layout), dan lain sebagainya untuk kebutuhan tampilan.

c) Plug- in modul aktivitas dapat ditambahkan pada instalasi Moodle yang ada.

d) Source Code yang digunakan ditulis dengan menggunakan PHP di bawah lisensi GPL sehingga mudah untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

e) Paket bahasa memungkinkan penyesuaian diri ke dalam banyak bahasa. Paket ini dapat diedit menggunakan editor web yang disertakan dalam Moodle. Moodle kini memiliki 45 paket bahasa.

2) Manajemen Pengguna

Moodle dirancang untuk memenuhi keterlibatan admin hingga seminimum mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan yang ada. Selain itu Moodle turut mendukung mekanisme otentifikasi, melalui modul otentifikasi yang akhirnya akan memberikan kemudahan dalam integrasi dengan sistem yang telah ada. Adapun manajemen pengguna dalam Moodle adalah sebagai berikut :

a) Metode Email standar : murid dapat membuat account untuk login. Alamat email yang diisikan ketika registrasi dapat diverifikasi melalui konfirmasi.

b) Metode LDAP : login account dapat diperiksa melalui server LDAP. Admin dapat menentukan bagian yang akan digunakan.

c) IMAP, POP3, NNTP : login account dapat dicek melalui server mail atau berita. Moodle mendukung SSL, sertifikasi, dan TLS.

d) Database eksternal : database yang terdiri dari dua field, dapat digunakan sebagai sumber otentifikasi eksternal.

e) Setiap pengguna hanya membutuhkan satu account dari server. Setiap account dapat memiliki akses yang berbeda.

f) Account admin mengatur pembuatan/pengadaan kursus dan mengelola pengajar melalui pendaftaran pengguna Moodle ke dalam pelatihan yang ada.

g) Course creator account (account pencipta pelatihan) hanya memperoleh kewenangan mengajar pada pelatihan yang dibuatnya. h) Kewenangan seorang pengajar dapat dihilangkan untuk

memodifikasi sebuah kursus atau pelatihan, misalnya bagi pengajar paruh waktu.

i) Untuk meningkatkan keamanan, pengajar dapat menambahkan “kunci pendaftaran” pada pelatihan yang dikelolanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya orang tak dikenal. Mereka dapat memberikan kunci ini secara langsung maupun melalui email, dan sebagainya.

j) Pengajar dapat menambah peserta didik secara manual.

k) Pengajar dapat mengeluarkan peserta didik dari pelatihan jika diinginkan. Selain itu, secara otomatis peserta didik yang terdaftar akan dikeluarkan jika dalam periode tertentu mereka tidak aktif (setting waktu diatur oleh admin).

l) Peserta didik dapat membuat profil online dengan menyertakan foto dan deskripsi. Alamat email yang terdaftar dapat disembunyikan agar tidak dapat diakses oleh orang lain.

m) Setiap pengguna dapat menentukan waktu sesuai zona waktu kediaman mereka. Setiap tanggal dalam Moodle akan diterjemahkan sesuai zona waktu tersebut.

n) Setiap pengguna dapat memilih bahasa yang digunakan dalam tampilan antarmuka Moodle.

3) Manajemen Pelatihan/kursus

a) Pengajar berstatus penuh, dapat mengontrol setting sebuah kursus secara penuh, termasuk bagian kursus yang tidak dapat diakses oeh pengajar lain.

b) Pilihan format khusus dapat diatur sesuai dengan periode, topik atau diskusi yang berfokus pada format sosial.

c) Susunan aktivitas pelatihan yang flrksibel seperti : forum, jurnal, kuis, resource, pilihan, survei, penugasan, chat dan workshop.

d) Perubahan terakhir dalam kursus/pelatihan dapat dilihat langsung pada homepage pelatihan. Hal ini akan sangat membantu pemahaman komunitas dalam intitusi pendidikan tersebut.

e) Sebagian besar area entry (Resource, Pengiriman Forum, Jurnal dan sebagainya) dapat diedit menggunakan editor HTML WYSIWYG f) Semua penilaian dalam forum, jurnal, kuis, dan penugasan dapat

ditampilkan dalam satu halaman serta dapat didownload dalam file spreadsheet.

g) Pencatatan log dalam pelacakan penuh terhadap pengguna. Laporan aktivitas setiap murid tersedia dalam grafik serta detail dari masing- masing modul (akses terakhir, total waktu akses) dengan menyertakan keterlibatan peserta didik secara detail dalam posting, memasukkan jurnal, dan sebagainya ke dalam satu halaman.

h) Integrasi mail. Jadi, kopian pengiriman forum, umpan balik dari pengajar, dan sebagainya dapat dikirimkan melalui e-mail dalam format HTML.

i) Pengaturan skala. Para pengajar dapat mendefinisikan skala yang akan digunakan dalam penilaian forum, penugasan dan jurnal.

j) Kursus dapat dikemas dalam sebuah file zip menggunakan fungsi backup. File ini dapat dikembalikan ke dalam server Moodle.

c. Modul

Sebagai penunjang kegiatan distance learning, pengguna Moodle perlu mencermati tie-tipe modul yang ada. Modul-modul ini sangat membantu pencapaian tujuan distance learning, yaitu pendidikan berkualitas tanpa mempedulikan jarak dan waktu.

1) Modul Penugasan (Assigment)

a) Modul ini dapat dikelompokkan berdasarkan tanggal pengumpulan dan urutan penilaian tugas.

b) Para peserta didik dapat mengupload penugasan yang telah dikerjakan (dalam berbagai format) ke dalam server. Tanggal pengumpulan tugas dapat tercatat secara otomatis.

c) Pengumpulan tugas walaupun terlambat dari tenggat waktu masih dapat dilakukan. Namun, pengajar dapat menjadikan jumlah hari/jam keterlambatan tugas sebagai bahan pertimbangan.

d) Untuk setiap penugasan yang diberikan, seluruh kelas dapat memberikan penilaian (tanggapan dan komentar) dalam satu halaman dan satu format.

e) Umpan balik dari pengajar ditambahkan ke dalam halaman penugasan setiap peserta didik disertai pemberitahuan melalui e- mail.

f) Pengajar dapat memberikan penugasan baru yang terkait dengan penugasan sebelumnya. Hal ini bisa dilakukan setelah diadakan penilaian terhadap tugas sebelumnya. Tujuannya adalah mengadakan penilaian ulang terkait penugasan sebelumnya.

2) Modul Chat

a) Modul ini memungkinkan interaksi sinkron (dalam waktu yang bersamaan) berbentuk teks.

b) Modul ini menyertakan foto/gambar dan profil dalam jendela chat. c) Modul chat mendukung URL, smilies, HTML, image, dan

sebagainya.

d) Semua sesi dapat direkam dalam log agar dapat dilihat di lain waktu. Fasilitas ini juga diberikan kepada peserta didik.

3) Modul Forum

a) Modul forum menyediakan berbagai macam tipe forum, diantaranya forum khusus pengajar, berita khusus, forum terbuka, dalam sebuah urutan sesuai kiriman pengguna.

b) Semua kiriman menyertakan foto pengirim.

c) Diskusi dapat dikelompokkan sesuai tema, flat atau urutan, terlama dan terbaru.

d) Forum individu dapat didaftarkan ke setiap orang. Kopiannya dapat dikirim melalui email. Para pengajar dapat memaksa setiap orang untuk terlibat dalam forum yang ada.

e) Guru dapat memilih untuk tidak menerima balasan (reply), misalnya untuk forum berupa pengumuman.

f) Kumpulan diskusi dapat dipindahkan di antara forum. Fitur ini hanya berlaku bagi pengajar.

g) Lampiran gambar (atthached image) dapat ditampilkan dalam baris. 4) Modul Pilihan (Choice)

a) Seperti sebuah polling, modul ini digunakan untuk voting (mengambil pendapat atas suatu masalah) atau untuk mendapatkan umpan balik dari para peserta didik

b) Pengajar dapat melihat hasil polling yang ada dalam sebuah tabel yang memperlihatkan pilihan seseorang.

c) Para peserta didik secara opsional dapat diberi izin untuk melihat grafik hasil polling secara up to date.

5) Modul Kuis (Quiz)

a) Pengajar dapat membuat database pertanyaan agar dapat digunakan pada kuis yang berbeda.

b) Pertanyaan dapat dikelompokkan dalam kategori untuk memudahkan akses. Kategori ini bisa dipublikasikan agar dapat diakses melalui berbagai macam pelatihan dalam situs.

c) Kuis secara otomatis akan dinilai. Selain itu, kuis dapat diatur ulang jika pertanyaan yang ada dimodifikasi.

d) Kuis dapat diatur ulang dalam jangka waktu tertentu. Jika melewati jangka waktu tersebut maka kuis tidak akan tersedia.

e) Dalam opsi pengajar, kuis dapat dicoba beberapa kali. Selain itu kuis dapat menampilkan umpan balik/jawaban yang tepat.

f) Pertanyaan kuis dan jawabannya dapat diacak. Fitur ini bermanfaat untuk mengurangi kecurangan.

g) Pertanyaan dapat menggunakan kode HTML dan image (gambar). h) Pertanyaan dapat diambil dari file eksternal (teks).

i) Kuis dapat dicoba beberapa kali jika diinginkan.

j) Percobaan dapat dilakukan secara kumulatif (jika diinginkan), dan akan berhenti setelah beberapa opsi.

k) Pertanyaan pilihan ganda dapat mendukung jawaban tunggal dan berganda.

l) Modul kuis juga mendukung bentuk pertanyaan pencocokan. m) Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan acak.

n) Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan bernomor (dengan cakupan tertentu).

o) Kuis dapat diatur dalam format berbentuk pertanyaan yang disertai jawaban atau pertanyaan dengan jawaban berbentuk teks.

p) Modul kuis mendukung deskripsi teks yang disertai dengan grafik. 6) Modul Jurnal (Journal)

a) Privasi jurnal dapat diatur agar hanya diakses pengajar dan peserta didik.

b) Setiap masukan jurnal dapat dimulai dengan pertanyaan terbuka. c) Untuk jurnal tertentu, seluruh kelas dapat memberikan penilaian

dalam formulir yang terlampir pada halaman tersebut.

d) Umpan balik pengajar dijadikan satu dengan halaman masukan jurnal, disertai pemberitahuan melalui email.

7) Modul Bahan Penelitian (Resource)

a) Modul resource mendukung berbagai macam format (Word, Power Point, Flash, Video, Audio, dan sebagainya).

b) File dapat diupload dan dikelola di dalam server, atau dibuat secara on the fly menggunakan format web (teks atau HTML).

c) Bahan pelatihan eksternal di web dapat di link dengan disertai data tambahan yang diperlukan.

8) Modul Survei

a) Alat survei (COLLES, ATLS) disertakan dalam Moodle sebagai alat untuk menganalisis kelas online.

b) Laporan survei online selalu tersedia disertai dengan grafik. Data ini dapat didownload dalam bentuk spreadsheet Excel atau file text CSV.

c) Antarmuka survei menghindari kekuranglengkapan jawaban survei sehingga apabila ada pertanyaan yang belum dijawab, survei tidak dimasukkan.

d) Umpan balik dapat diperoleh dari peserta didik sebagai perbandingan dari rata-rata kelas.

9) Modul Workshop

a) Modul ini memungkinkan adanya penilaian mendalam terhadap dokumen. Pengajar dapat mengelola serta mengelompokkan penilaian yang ada ke dalam tingkatan.

b) Modul ini juga mendukung adanya penilaian dengan rentang yang luas.

c) Pengajar dapat menyediakan dokumen contoh agar peserta didik dapat berlatih memberikan penilaian.

4. Instalasi Moodle

Moodle dibangun menggunakan Apache, MySQL, dan PHP pada sistem operasi Windows XP .

a Kebutuhan untuk instalasi Moodle. 1) Perangkat lunak web server.

2) Bahasa Scripting PHP (versi 4.3.0 atau setelahnya) dengan setting sebagai berikut :

a) Aktifkan GD library. Hal ini dilakukan agar mendukung fomat JPG dan PNG

b) Aktifkan zib library (jika menggunakan backup/restore pada Windows)

c) Aktifkan dukungan session. d) Aktifkan file uploading e) Safe Mode harus dimatikan.

3) Database server MySQL atau PostgreSQL sangat mendukung dan direkomendasikan bagi Moodle 1.1. Database lainnya baru akan didukung pada rilis selanjutnya.

Berikut adalah ringkasan isi folder Moodle. 1) config.dist.php

Anda akan membuat kopian file ini, lalu menyimpannya sebagai config.php. File ini merupakan file yang harus diedit agar Moodle dapat bekerja.

2) version.php

File ini mendefinisikan kode versi Moodle. 3) index.php

File ini akan mengantarkan browser pada client menuju halaman depan situs.

4) admin/

Berisi kode untuk administrasi keseluruhan server 5) auth/

Modul plugin untuk otentifikasi pengguna. 6) course/

Kode bagi tampilan dan manajemen kursus/pelatihan. 7) doc/

Dokumentasi help Moodle. 8) files/

Kode bagi tampilan dan manajemen file yang telah diupload 9) lang/

Teks bagi bahasa yang berbeda. Masing-masing direktori berisi konfigurasi bahasa.

10) lib/

Library bagi inti kode Moodle. 11) login/

Kode untuk menangani login dan pembuatan account pengguna. 12) mod/

Semua modul pelatihan Moodle. 13) pix/

Istilah-istilah umum situs berupa grafik. 14) theme/

Paket theme untuk mengubah tampilan situs anda. 15) user/

b Pembuatan database

Bagi pengguna database MySQL, dapat menggunakan phpMyAdmin untuk mengelola database. Untuk membuat database menggunakan phpMyAdmin dengan server lokal, isi alamat browser dengan http://localhost/phpmyadmin/. Untuk membuat database melalui phpMyAdmin, isikan form ciptakan database baru pada phpMyAdmin dengan nama database (biasanya Moodle).

c Langkah instalasi Moodle

a) Pindahkan folder Moodle ke dalam direktori web server. Dalam WAMP 5, letak direktori web server adalah di dalam folder wamp//www.

b) Kemudian jalankan http://localhost//Moodle/instal.php dari browser, dan akan muncul layar seperti berikut

Gambar 2.2 Pemilihan bahasa untuk instalasi Moodle

c) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang menampilkan setting-an PHP

d) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang mengkonfirmasi lokasi instalasi Moodle

Gambar 2.4 Konfirmasi lokasi untuk penginstalan Moodle

e) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang meminta inputan nama pengguna, diisi dengan root.

f) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang mengecek komponen yang dibutuhkan sistem.

Gambar 2.6 Moodle mengecek konfigurasi sistem

g) Tekan Selanjutnya, akan muncul layar yang menyatakan bahwa konfigurasi berhasil.

h) Tekan lanjut, akan muncul layar yang berisi hak cipta (copyright), tekan Yes untuk melanjutkan instalasi.

Gambar 2.8 Copyright Moodle

i) Akan dijumpai sejumlah pernyataan SQL yang diikuti oleh pesan status yang ada (berwarna hijau). Tarik terus ke bawah sampai menemukan button “Continue”.

k) Akan muncul form tempat anda dapat mendefinisikan parameter situs Moodle dan halaman depan, seperti nama, format, deskripsi, dan sebagainya. Isi selengkapnya kemudian tekan “save changes”.

Gambar 2.10 Form konfigurasi instalasi

l) Layar untuk membuat administrator utama untuk mengakses halaman admin di waktu mendatang.

m) Akan muncul layar yang digunakan untuk mengisi profil admin. Pastikan bahwa username dan password yang dipilih mudah diingat karena hal ini sangat penting.

Gambar 2.12 Form isian profil admin Moodle

n) Ketika berhasil, akan muncul layar seperti di bawah ini

5. Mengapa Moodle?

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki suatu software, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi user. Begitu juga dengan Moodle, karena memiliki kelebihan- kelebihan yang signifikan menjadikan banyak kalangan menjadikan Moodle sebagai software untuk membangun e-Learning dalam lembaga/institusi maupun perusahaannya. Adapun kelebihan-kelebihan Moodle (Melfachrozi, 2006) :

a. Moodle dapat mendukung 1000 lebih pelajaran.

b. Mempunyai kemanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi.

c. Paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia dapat diedit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Moodle kini tersedia lebih dari 45 bahasa.

d. Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser. e. Mudah cara instalasinya.

f. Tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah theme, menambah module dan sebagainya.

g. Tersedianya manajemen pengguna. Manajemen kursus, penambahan jenis kursus, pengurangan atau pengubahan kursus.

h. Modul Chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal, modul untuk kuis, modul untuk survey dan workshop serta masih banyak yang lainnya.

Dalam dokumen Panduan penggunaan moodle bagi pengajar. (Halaman 46-70)

Dokumen terkait