• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

2. Obyek penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dengan angka.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang menjadi sasaran dalam penelitian dan yang akan memberikan informasi kepada penulis. Subyek dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Kupang.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian adalah variabel yang dapat diukur dan akan diteliti oleh penulis. Obyek dalam penelitian ini adalah pengaruh gaya kepemimpinan dan kinerja.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016. 2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Area Kupang

D. Variabel penelitian

Variabel (variable) adalah suatu simbol yang berisi suatu nilai. Variabel dikelompokkan menjadi variabel dependen dan variabel independen. Selain itu, variabel juga dikelompokkan menjadi variabel moderasi atau moderating variable, variabel mediasi atau mediating variable, dan variabel ekstrani atau extraneous variable (Jogiyanto, 2010:65).

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yaitu presepsi karyawan pada gaya kepemimpinan, dan variabel dependen yaitu semangat kerja karyawan

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya (variabel terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah persepsi karyawan pada Gaya Kepemimpinan (X). Indikator yang digunakan sebagai alat ukur gaya kepemimpinan adalah :

1. Gaya Kepemimpinan yang berorientasi pada tugas Adalah tingkat sejauh mana seorang pemimpin menentukan dan menstruktur perannya dan peran bawahan kearah tujuan formal (Yukl, 1998). Item-item dari indikator gaya kepemimpinan yang berorientasikan tugas adalah :

a. Menunjukkan hal-hal yang dapat menarik minat kerja

b. Memberi tahu apa yag harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannnya Pengarahan c. Memberikan kritik bila pekerjaan salah satu

atau jelek

d. Mau bekerja sama dalam menyusun pekerjaan

e. Memberikan instruksi yang jelas memberikan pengawasan pada saat bekerja

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya (variabel bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Semangat Kerja Karyawan (Y). Indikator yang digunakan adalah :

1. Presensi

Presensi atau kehadiran karyawan dapat diukur melalui: a. Kehadiran pegawai di tempat kerja

b. Ketepatan pegawai datang/pulang kerja

c. Kehadiran pegawai apabila mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan atau acara dalam instansi

2. Disiplin Kerja

Tingkat kedisiplinan kerja pegawai dapat diukur melalui:

a. Kepatuhan pegawai terhadap peraturan dan tata tertib di instansi.

b. Kepatuhan pegawai terhadap intruksi yang datang dari atasan.

c. Bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

d. Memakai pakaian seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Menggunakan dan memelihara peralatan

3. Kerja sama

Untuk mengukur tingkat kerjasama digunakan kriteria sebagai berikut:

a. Kesadaran pegawai untuk bekerjasama dengan atasan, teman sejawat, maupun bawahannya. b. Adanya kemauan untuk membantu teman yang

mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan.

c. Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik serta saran dari orang lain.

d. Bagaimana tindakan seseorang apabila mengalami kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Tanggung jawab

Tingkat tanggung jawab seseorang dapat melalui: a. Dapat dituntut atau dipersoalkan. Kesanggupan

dalam melaksanakan perintah dan kesanggupan dalam bekerja.

b. Kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar.

c. Melaksanakan tugas atau perintah yang diberikan dengan sebaikbaiknya.

d. Mempunyai kesadaran bahwa pekerjaan yang diberikan bukan hanya untuk kepentingan instansi, tetapi juga untuk kepentingan dirinya sendiri

5. Produktivitas Kerja

Tingkat produktivitas kerja pegawai dapat diukur melalui:

a. Ketetapatan penggunaan waktu b. Out put/ hasil yang dicapai

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja

E. Populasi dan sampel

Populasi merupakan kumpulan elemen dimana kita menarik beberapa kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan bagian produksi di PT. PLN (Persero) Area Kupang yang berjumlah 56 orang. Sample yang digunakan merupakan karyawan yang berjumlah 45 orang. Dasar pengambilan sample seperti yang dikemukakan oleh arikunto (1993) yang menyatakan bahwa subjek yang kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil semua. Selanjutnya jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Besarnya sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang berjumlah 45 orang.

F. Teknik Pegambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan smpling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono (2007:

61). Pertimbangan yang digunakan dalam penentuan sampel adalah karyawan PT. PLN (Persero) Area Kupang

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Pengumpulan data sering tidak memerlukan kehadiran peneliti, namun cukup diwakili oleh daftar pertanyaaan (kuesioner)

yang sudah disusun secara cermat terlebih dahulu. Kuesioner merupakan sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunya makna dalam menguju hipotesis. Jenis skala:

1. Sangat Setuju (SS) : 5

2. Setuju (S) : 4

3. Kurang Setuju (KS) : 3

4. Tidak Setuju (TS) : 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) : 1 2. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan meneliti secara langsung di lapangan tentang situasi yang terjadi dalam suatu perusahaan atau objek yang diteliti guna memastikan perusahaan atau objek layak untuk dilakukan penelitian.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Untuk menguji instrumen yang digunakan dalam penggalian data pada penelitian ini, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu angket (kuisioner). Uji validitas data dapat dilakukan dengan

menghitung antara korelasi antar masing-masing menyatakan dengan skor total pengamatan (Ghozali, 2002:45). Pengujian validitas

menggunakan korelasi Pearson Product Moment. ( Djarwanto, 1993:273)

Rumus korelasi berdasarkan Pearson Product Moment adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

∑xy = Jumlah perkalian variabel x dan y ∑x = Jumlah nilai variabel x

∑y = Jumlah nilai variabel y

∑x2 =Jumlah pangkat dua nilai variabel x

∑y2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel y

n = Banyaknya sampel

Dalam uji validitas setiap item pertanyaan membandingkan r hitung dengan r tabel.

a. r hitung ≥ r tabel (degree of freedom) maka instrumen dianggap valid.

b. r hitung < r tabel (degree of freedom) maka instrumen dianggap tidak valid (drop), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.

Menurut Sugiyono (2012: 178) kriteria atau syarat suatu item tersebut dinyatakan valid adalah bila korelasi tiap faktor tersebut bernilai positif dan besarnya 0.3 keatas.

2. Pengujian Reliabilitas Instrumen

Definisi reliabilitas menurut Husein Umar (2000: 135) Reliabilitas adalah suatu angka indeks untuk menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat ukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten.

Untuk melihat reliabilitas masing-masing instrumen yang digunakan, penulis mengemukakan koefisien cornbach’s alpha (α) dengan menggunakan fasilitas SPSS versi 20.

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai cornbach’s alpha (α) lebih besar dari 0.6 yang di rumuskan:

Keterangan :

A = Koefisien reliabilitas K = Jumlah item reliabilitas

r = Rata-rata korelasi antar item 1 = Bilangan konstanta

Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas variabel dapat dikatakan reabel jika koefisien variabelnya lebih dari 0.60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam Ghozali, 2007: 42) dan umumnya digunakan patokan sebagai berikut:

a) Reliabilitas uji coba ≥ 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas baik.

A = K.r

1+(K-1).r

b) Reliabilitas uji coba < 0.60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas kurang baik.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskripsi

Teknik analisis deskripsi digunakan untuk menganalisis secara deskripsi variabel penelitian yang digunakan Teknik analisi deskripi menjadi dua tahap yaitu:

a. Deskripsi Responden

Analisis deskripsi responden digunakan untuk memisahkan atau mengelompokan responden agar diperoleh gambaran mengenai umur, jenis kelamin,pendidikan terakhir. Deskripsi responden dilakukan dalam frekuensi (%)

b. Deskripsi Variabel

Deskripsi variable Untuk mengetahui apakah persepsi karyawan karyawan sangat baik atau sangat buruk terhadap semangat kerja, maka penulis akan menggunakan rentang skala pada kusioner tentang gaya kepemimpinan dan semangat kerja karyawan

Dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Jumlah kelas 5 sehingga interval dapat dihitung sebagai berikut :

Interval =

Interval = = 0,8

Dengan rentang skala 0,8 maka skor persepsi pada lingkungan kerja dikelompokkan sebagai berikut :

1) Skor variabel 1,00 s/d 1,79 yang menunjukan persepsi karyawan pada Gaya kepemipinan sangat tidak baik.

2) Skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang menunjukan persepsi karyawan pada Gaya kepemipinan tidak baik.

3) Skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang menunjukan persepsi karyawan pada Gaya kepemipinan cukup baik.

4) Skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukan persepsi karyawan pada Gaya kepemipinan baik.

5) Skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang menunjukan persepsi karyawan pada Gaya kepemipinan sangat baik.

Sementara itu dengan rentan skala yang sama sebesar 0,8 maka skor etos kerja karyawan dikelompokan sebagai berikut :

1) Skor variabel 1,00 s/d 1,79 yang menunjukan semangat kerja karyawan sangat rendah.

2) Skor varibel 1,80 s/d 2,59 yang menunjukan semangat kerja karyawan rendah.

3) Skor varibel 2,60 s/d 3,39 yang menunjukan semangat kerja karyawan cukup.

4) Skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukan semangat kerja karyawan tinggi.

5) Skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang menunjukan semangat kerja karyawan sangat tinggi.

2. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi merupakan suatu prosedur statistik untuk menganalisis hubungan asosiatif antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Maholtra, 2005). Dalam penelitian ini digunakan regresi linier sederhana untuk melihat pengaruh variabel dependen satu demi satu terhadap variabel independen, dan juga selain itu digunakan untuk menjawab semua hipotesis penelitian. Regresi dilakukan terhadap nilai faktor skor regresi dari gaya kepemimpinan sebagai variabel bebas

(independent variable) terhadap semangat kerja skor regresi dari pembelian impulsif sebagai variabel terikat (dependent variable). Regresi linier sederhana memiliki persamaan seperti dibawah ini :

Keterangan :

Y = Variabel dependent X = Variabel independent

α = Konstanta regresi

ɓ = Slope atau kemiringan garis regresi

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modelregresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal/tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati mendekati normal. Caranya adalah dengan melihat gambar

Normal Probability Plot. Data dapat dikatakan normal jika titik data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Selain itu normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan kurva histogram. Data dapat dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung imbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, dan kurva bebentuk menyerupai lonceng yang hampir sempurna (Nugroho, 2005).

4. Uji t

Uji t biasa dikenal dengan uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi diperlukan untuk mengetahui signifikansi setidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Langkah-langkah uji t sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

Variabel bebas tidak berpengaruh apabila nilai koefisiennya sama dengan nol, sedangkan variabel bebasnya akan

berpengaruh apabila nilai koefisiennya tidak sama nol. Hipotesis selengkapnya sebagai berikut :

H0 =a ; b 0 Ha =a ; b 0

2) Menentukan daerah kritis

Daerah kritis ditentukan oleh nilai ttabel dengan derajat bebas yaitu n-k dan taraf sebesar 5%.

3) Menentukan nilai thitung

Nilai thitung untuk koefisien a, b, dapat dirumuskan sebagai berikut :

t = 4) Menentukan daerah keputusan

Penentuan daerah keputusan dilakukan dengan menerima H0 atau menolak H0 dengan derajat bebas yaitu n-k dengan taraf sebesar 5%.

5) Memutuskan hipotesis

Pada tahap ini, pengambilan keputusan dilakukan dengan beberapa kriteria sebagai berikut :

Jika :

- thitung ttabel ; maka H0 diterima, artinya gaya kepemimpinan (X) tidak berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan kerja (Y).

- thitung ttabel ; maka H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan (X) berpengaruh terhadap semangat kerja (Y).

45

BAB IV

Dokumen terkait