• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

C. Pelaksanaan Pengumpulan Data atau Kegiatan di Lapangan

Penelitian ini untuk melihat bagaimana aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK Sanjaya Pakem melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) berbantuan alat peraga untuk pokok bahasan operasi pada matriks. Peneliti melaksanakan penelitian dalam dua pertemuan, pada tanggal 6 Maret 2017, 7 Maret 2017, dan 10 Maret 2017. Waktu dalam setiap pertemuan adalah menit. Penelitian dilaksanakan di kelas X Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 30 siswa. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti berperan sebagai guru. Berikut ini tabel 4.2 jadwal pelaksanaan penelitian di SMK Sanjaya Pakem.

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Waktu Kegiatan

1. Senin, 6 Maret 2017

Pertemuan pertama pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) berbantuan alat peraga di kelas X Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran. Kegiatan yang dilakukan, antara lain:

a. Review materi operasi pada matriks. b. Penjelasan tentang model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. c. Penjelasan tentang alat peraga dan

cara menggunakan alat peraga. d. Belajar kelompok (teams)

e. Pembagian kelompok games untuk pertemuan kedua.

2. Selasa, 7 Maret 2017

Pertemuan kedua pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) berbantuan alat peraga di kelas X Administrasi Perkantoran. Kegiatan yang dilakukan, antara lain:

a. Pelaksanaan games.

No. Waktu Kegiatan

c. Pengisian kuesioner/ angket.

3. Jumat, 10 Maret 2017

Pertemuan kedua pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) berbantuan alat peraga di kelas X Akuntansi. Kegiatan yang dilakukan, antara lain:

a. Pelaksanaan games.

b. Pembagian kelompok tournaments. c. Pengisian kuesioner/ angket.

4. Jumat, 24 Maret 2017 Wawancara dan penyerahan penghargaan kepada siswa terbaik

2. Observasi Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Observasi keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan selama proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer dengan masing-masing observer membawa lembar observasi keterlaksanaan RPP dan memberikan tanda ( ) pada kolom „Ya’ untuk kegiatan yang terlaksana dan memberikan tanda (– ) pada kolom „Tidak’ untuk kegiatan yang tidak terlaksana.

Berikut tabel 4.3 data hasil pengamatan keterlaksanaan RPP yang dirangkum dari 3 observer pada tiap pertemuannya.

Tabel 4.3 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP

Indikator Pertemuan ke-1 Indikator Pertemuan ke-2 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6

Indikator Pertemuan ke-1 Indikator Pertemuan ke-2 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 16 16 17 17 18 19 20 21 22 23 Keterangan :

: Kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana : Kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana Berdasarkan tabel 4.3, adapun rincian perhitungan keterlaksanaan RPP, sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama

Skor terlaksana yang diperoleh = 16 Skor terlaksana keseluruhan = 17

Sehingga keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah

b. Pertemuan Kedua

Skor terlaksana yang diperoleh = 14 Skor terlaksana keseluruhan = 23

Sehingga keterlaksanaan RPP pada pertemuan kedua adalah

Berdasarkan perhitungan keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama dan kedua, maka diperoleh keterlaksanaan secara keseluruhan sebagai berikut:

Persentase keterlaksanaan RPP secara keseluruhan sebesar dan berdasarkan tabel 3.10 pada Bab III termasuk kriteria keterlaksanaan “Sangat Baik (SB)”. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran matematika secara keseluruhan yang dirincikan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah terlaksana dengan “Sangat Baik (SB)” di kelas X Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 2016/2017.

3. Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) Berbantuan Alat Peraga

Observasi keterlaksanaan model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) dilakukan selama proses pembelajaran

matematika berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang observer dengan masing-masing observer membawa lembar observasi keterlaksanaan RPP dan memberikan tanda ( ) pada kolom „Ya’ untuk kegiatan yang terlaksana dan memberikan tanda (– ) pada kolom „Tidak’ untuk kegiatan yang tidak terlaksana.

Berikut tabel 4.4 data hasil pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran TGT yang dirangkum dari 3 observer pada tiap pertemuannya.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran TGT Berbantuan Alat Peraga

Indikator Pertemuan ke-1 Indikator Pertemuan ke-2 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 9 10

Keterangan : : Kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana : Kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana

Berdasarkan tabel 4.4, rincian perhitungan keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga, sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama

Skor terlaksana yang diperoleh = 9 Skor terlaksana keseluruhan = 10

Sehingga keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan pertama adalah

b. Pertemuan Kedua

Skor terlaksana yang diperoleh = 6 Skor terlaksana keseluruhan = 7

Sehingga keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan kedua adalah

Berdasarkan perhitungan keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan pertama dan kedua, maka diperoleh keterlaksanaan secara keseluruhan sebagai berikut:

Persentase keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga secara keseluruhan sebesar dan berdasarkan tabel 3.11 pada Bab III termasuk kriteria keterlaksanaan “Sangat Baik (SB)”, sehingga, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui model pembelajaran

kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga telah terlaksana dengan “Sangat Baik (SB)” di kelas X Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 2016/2017.

4. Observasi Aktivitas Siswa

Observasi aktivitas siswa bertujuan untuk mengamati aktivitas setiap siswa selama pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh tiga observer. Observer akan mengamati dan mencatat berapa sering siswa melakukan aktivitas sesuai dengan jenis aktivitas yang ada pada lembar observasi. Untuk mengukur aktivitas siswa, pengamat akan mengakumulasikan banyaknya aktivitas yang dilakukan siswa dan persentasenya akan dikonversikan dalam bentuk kualifikasi.

Berikut tabel 4.5 dan 4.6 data hasil pengamatan aktivitas siswa yang dirangkum dari 3 observer pada tiap pertemuan.

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama

KODE SISWA BANYAKNYA JENIS KUALIFIKASI 1 4 67 T 2 - - - 3 5 83 ST 4 5 83 ST 5 4 67 T 6 5 83 ST 7 5 83 ST 8 3 50 C 9 4 67 T 10 5 83 ST 11 5 83 ST 12 4 67 T 13 5 83 ST 14 - - -

KODE SISWA BANYAKNYA JENIS KUALIFIKASI 15 5 83 ST 16 5 83 ST 17 5 83 ST 18 5 83 ST 19 5 83 ST 20 5 83 ST 21 5 83 ST 22 - - - 23 5 83 ST 24 4 67 T 25 4 67 T 26 3 50 C 27 4 67 T 28 5 83 ST 29 3 50 C 30 4 67 T

Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi

C : Cukup

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua

KODE SISWA BANYAKNYA JENIS KUALIFIKASI 1 4 100 ST 2 2 50 C 3 4 100 ST 4 4 100 ST 5 4 100 ST 6 - - - 7 4 100 ST 8 3 75 T 9 4 100 ST 10 4 100 ST 11 4 100 ST 12 4 100 ST 13 4 100 ST 14 - - - 15 4 100 ST 16 4 100 ST 17 4 100 ST 18 4 100 ST 19 4 100 ST 20 4 100 ST 21 4 100 ST 22 3 75 T

KODE SISWA BANYAKNYA JENIS KUALIFIKASI 23 4 100 ST 24 4 100 ST 25 4 100 ST 26 4 100 ST 27 4 100 ST 28 4 100 ST 29 4 100 ST 30 3 75 T

Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi

C : Cukup

Data pada tabel 4.5 dan 4.6 di atas dirangkum dengan mengelompokan berdasarkan kriteria sejenis. Kemudian dihitung persentase banyaknya siswa dalam setiap kriteria sejenis. Hasilnya ditampilkan pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7 Tabel Persentase Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama

No. Kriteria Aktivitas Siswa Banyak Siswa Persentase

1. Sangat Tinggi 16

2. Tinggi 8

3. Cukup 3

4. Rendah 0

5. Sangat Rendah 0

Tabel 4.8 Tabel Persentase Aktivitas Seluruh Siswa Pertemuan Pertama

Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai

Kualifikasi ST ST+T ST+T+C ST+T+C+ R ST+T+C+R+ SR Tinggi

Hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan pertama, dimana jumlah siswa yang hadir sebanyak 27 orang dan siswa yang tidak hadir sebanyak 3 orang. Jadi, analisis aktivitas siswa hanya dilakukan untuk 27 orang. Pada tabel 4.8 terlihat bahwa jumlah

persentase aktivitas belajar siswa untuk kriteria Sangat Tinggi (ST) adalah dimana sehingga tidak masuk dalam kriteria “Sangat Tinggi” dan untuk jumlah persentase ST+T adalah dimana sehingga masuk dalam kriteria “Tinggi”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan pertama adalah “Tinggi”.

Tabel 4.9 Tabel Persentase Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua

No. Kriteria Aktivitas Siswa Banyak Siswa Persentase

1. Sangat Tinggi 24

2. Tinggi 3

3. Cukup 1

4. Rendah 0

5. Sangat Rendah 0

Tabel 4.10 Tabel Persentase Aktivitas Seluruh Siswa Pertemuan Kedua

Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai

Kualifikasi ST ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR

Sangat Tinggi

Hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan kedua, dimana jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 orang dan siswa yang tidak hadir sebanyak 2 orang. Jadi, analisis aktivitas siswa hanya dilakukan untuk 28 orang. Pada tabel 4.10 terlihat bahwa jumlah persentase aktivitas belajar siswa untuk kriteria Sangat Tinggi (ST) adalah

dimana sehingga masuk dalam kriteria “Sangat

Tinggi”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan kedua adalah “Sangat Tinggi”.

5. Proses Pembelajaran pada Tiap Pertemuan

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2017, 7 Maret 2017, dan 10 Maret 2017 yang akan dilakukan di kelas X Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran. Dalam penelitian, peneliti berperan sebagai guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model Teams Games Tournaments (TGT) berbantuan alat peraga pada pokok bahasan operasi pada matriks.

Penelitian dilaksanakan selama dua pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan menit. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Teams Games Tournaments (TGT) pada tahap presentasi kelas dan belajar kelompok (teams) dengan menyelesaikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Selanjutnya pada pertemuan kedua terdapat games yang akan diambil skornya sebagai hasil belajar siswa dan tournaments serta pengisian angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran TGT. Proses belajar mengajar pada tiap pertemuan akan dijelaskan secara terperinci, sebagai berikut :

a. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin, 6 Maret 2017 pada pukul 10.30 – 12.00 WIB di kelas X Administrasi Perkantoran dan pukul 12.15 – 13.45 WIB di kelas X Akuntansi. Pertemuan pertama di kelas X Administrasi Perkantoran dihadiri oleh 15 siswa dan yang tidak hadir sebanyak 1 siswa dikarenakan

sakit. Pertemuan pertama di kelas X Akuntansi dihadiri oleh 12 siswa dan yang tidak hadir sebanyak 2 siswa dikarenakan ijin dan sakit.

Pada pertemuan pertama di kedua kelas, proses belajar dan diskusi kelompok cukup berjalan dengan lancar dan baik karena masing-masing siswa antusias dan langsung menyelesaikan soal di LKS berbantuan alat peraga yang telah dibagikan. Namun, ada siswa yang menyelesaikan soal di LKS secara individual dan ada yang diam saja. Untuk presentasi hasil diskusi kelompok, ada siswa yang masih malu dan belum percaya diri untuk presentasi di hadapan teman sekelasnya, walaupun pada akhirnya siswa mau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Selama proses pembelajaran, siswa di kedua kelas sangat tenang dan tidak sibuk sendiri.

1) Kegiatan Awal

Proses pembelajaran diawali dengan guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa untuk belajar. Guru memperkenalkan peneliti dan tujuan penelitian kepada siswa. Kemudian, guru mempersilahkan peneliti untuk memulai proses belajar mengajar. Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan mempersiapkan daftar hadir, LKS, alat peraga, dan menampilkan Power Point (PPT). Setelah itu, peneliti mulai menyampaikan tujuan pembelajaran dan hal-hal yang harus dicapai oleh siswa dan membagi siswa ke dalam 2 kelompok secara heterogen berdasarkan pembagian kelompok bersama guru sebelumnya. Untuk kelas X Administrasi Perkantoran masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang. Guru membagikan number tag, yang tidak lain adalah nomor absen siswa dan meminta siswa untuk mengenakan number tag tersebut. Daftar kelompok belajar ditunjukkan pada tabel 4.11 dan 4.12, sebagai berikut :

Tabel 4.11 Daftar Kelompok Belajar Kelas X Administrasi Perkantoran

Tim 1 (Nomor Absen) Tim 2 (Nomor Absen)

7 4 6 5 11 1 2 9 15 10 8 14 13 3 12 16

Tabel 4.12 Daftar Kelompok Belajar Kelas X Akuntansi

Tim 1 (Nomor Absen) Tim 2 (Nomor Absen)

12 3 6 9 11 10 13 5 2 4 8 14 7 1 2) Kegiatan Inti

Setelah siswa duduk dalam kelompok, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali materi operasi pada matriks yang telah dipelajari di pertemuan sebelumnya bersama guru matematikanya. Saat mengulas materi siswa terlihat sangat antusias, hal ini dilihat dari siswa yang langsung mengangkat tangannya untuk menjelaskan konsep operasi matriks tanpa harus ditunjuk. Peneliti juga memberikan komentar terkait konsep yang telah dijelaskan siswa. Selanjutnya, siswa menyelesaikan beberapa contoh soal yang diberikan peneliti menggunakan konsep operasi matriks yang telah dipelajari.

Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk mengerjakannya di papan tulis dan dengan antusias siswa maju dan menuliskan hasil kerja mereka tanpa harus ditunjuk. Walaupun masih ada siswa yang acuh tak acuh. Selanjutnya, peneliti meminta siswa lain yang menjelaskan hasil pekerjaan yang telah ditulis tersebut.

Peneliti dan siswa pun bersama-sama membahas hasil pekerjaan yang telah dituliskan siswa di papan tulis.

Peneliti membagikan alat peraga dan modul panduan penggunaan alat peraga ke tiap kelompok, dimana satu kelompok mendapatkan empat alat peraga dan empat modul. Peneliti menjelaskan penggunaan alat peraga dan beberapa contoh soal untuk operasi pada matriks menggunakan alat peraga. Setelah itu, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) ke tiap kelompok dan mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal di LKS dengan menggunakan alat peraga. Selama proses belajar kelompok, peneliti dan beberapa observer memonitoring dengan berkeliling dari kelompok ke kelompok lain. Selama diskusi kelompok, siswa terlihat antusias mengerjakan soal di LKS dengan menggunakan alat peraga, namun ada beberapa yang hanya diam dan melihat teman lain mengerjakan soal. Peneliti tidak diam saja melihat hal ini, sehingga peneliti menghampirinya dan membimbing dalam pengerjaannya.

Lalu, siswa yang menjadi perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Pada awalnya, siswa saling menolak untuk mempresentasi hasil diskusi di depan kelas, namun pada akhirnya siswa mau dan mampu dalam menjelaskan hasil diskusi di hadapan teman-teman

kelas. Setelah presentasi, peneliti meminta tanggapan dari kelompok lain begitu pun seterusnya. Setelah presentasi dari kedua kelompok, peneliti meminta beberapa siswa menyimpulkan tentang pembelajaran pada pertemuan ini. 3) Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran, peneliti mengarahkan kembali tentang pertemuan selanjutnya, yaitu pelaksanaan games dan tournaments. Peneliti mengelompokkan lagi siswa dari kelompok belajar dalam tiga meja games yang homogen berdasarkan kemampuan. Peneliti membaca pembagian kelompok games. Selanjutnya, peneliti mengucapkan salam penutup. Daftar kelompok games ditunjukkan pada tabel 4.13 dan 4.14, sebagai berikut :

Tabel 4.13 Daftar Kelompok Games Kelas X Administrasi Perkantoran Meja TIM 1 (Nomor Absen) Meja TIM 2 (Nomor Absen) A1 7 A2 4 6 5 B1 11 B2 1 2 9 15 10 C1 8 C2 14 13 3 12 16

Tabel 4.14 Daftar Kelompok Games Kelas X Akuntansi

Meja TIM 1 (Nomor Absen) Meja TIM 2 (Nomor Absen) A1 12 A2 3 6 9 B1 11 B2 10

Meja TIM 1 (Nomor Absen) Meja TIM 2 (Nomor Absen) 13 5 C1 2 C2 4 8 14 7 1

Keterangan : A1 dan A2 : Siswa berkemampuan tinggi B1 dan B2 : Siswa berkemampuan sedang C1 dan C2 : Siswa berkemampuan rendah

b. Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 7 Maret 2017 pada pukul 11.15 – 13.00 WIB di kelas X Administrasi Perkantoran yang dihadiri oleh 16 siswa dan hari Jumat, 10 Maret 2017 pada pukul 10.00 – 11.30 WIB di kelas X Akuntansi yang dihadiri oleh 12 siswa dan yang tidak hadir sebanyak 2 siswa dikarenakan sakit dan ijin. Pada pertemuan kedua, yang pada awalnya dilaksanakan games saja, karena permintaan dari guru matematika maka pertemuan kedua ini digunakan untuk games dan juga tournaments. Padahal rencana awalnya, tournaments akan dilakukan pada pertemuan ketiga. Sehingga, pertemuan kedua ini, kegiatannya adalah games dan tournaments.

Pada pertemuan kedua di kelas X Administrasi Perkantoran terdapat beberapa hambatan dimana ada satu siswa yang tidak hadir saat pertemuan pertama, sehingga siswa belum mengetahui cara penggunaan alat peraga. Namun, peneliti tetap menempatkan

siswa tersebut dalam meja games tetapi peneliti tidak memperhitungkan hasil belajarnya dan selama games peneliti tetap memfasilitator siswa tersebut dalam arti menjelaskan cara menggunakan alat peraga dengan berusaha untuk tidak mengganggu siswa lain yang berada di meja games.

Pada pertemuan kedua di kelas X Akuntansi pun sama terdapat beberapa hambatan, dimana ada satu siswa yang tidak hadir saat pertemuan pertama, sehingga siswa belum mengetahui cara penggunaan alat peraga. Namun, peneliti tetap menempatkan siswa tersebut dalam meja games tetapi peneliti tidak memperhitungkan hasil belajarnya dan selama games peneliti tetap memfasilitator siswa tersebut dalam arti menjelaskan cara menggunakan alat peraga dengan berusaha untuk tidak mengganggu siswa lain yang berada di meja games. Hambatan lain yaitu satu siswa yang hadir saat pertemuan pertama, tetapi tidak hadir saat pertemuan kedua dan satu siswa yang memang tidak hadir dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua ini.

Hal inilah yang membuat peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa yang pada awalnya hasil belajar dari 30 siswa menjadi 26 siswa saja.

1) Kegiatan Awal

Proses pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa untuk belajar. Peneliti

menanyakan siswa yang tidak hadir. Pada kegiatan awal ini, siswa sudah duduk di meja games masing-masing sesuai yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah siswa duduk di meja games dan sudah siap, peneliti menjelaskan aturan games, dimana aturan games sebagai berikut;

a) Siswa dalam satu meja mengerjakan soal yang telah diberikan secara mandiri/ masing-masing dan tidak boleh bekerjasama dalam waktu 5 menit.

b) Siswa yang telah menyelesaikan soal sebelum waktu selesai boleh mengacungkan tangan.

c) Hasil kerja siswa dikoreksi oleh siswa lain yang berada dalam meja yang sama.

d) Setelah itu, peneliti akan bertanya kepada siswa yang mengoreksi itu apakah jawaban temannya benar atau salah dan masih tetap dalam pengawasan beberapa observer. Selanjutnya, guru akan menuliskan skornya dibantu oleh beberapa observer.

e) Siswa yang memiliki skor tertinggi dalam mejanya akan dipilih untuk mewakili meja tersebut dalam tournaments pada pertemuan selanjutnya.

Kemudian peneliti membagikan name tag dan alat peraga untuk setiap siswa dalam meja games. Pada

pertemuan kedua ini, pada awalnya dalam aturan games siswa dalam meja yang sama akan saling mengoreksi hasil pekerjaan mereka, namun karena pada pertemuan kedua ini games dan tournaments dijadikan satu pertemuan dan karena perhitungan waktu maka peneliti memutuskan untuk peneliti dan observer yang akan mengoreksi hasil pekerjaan siswa. 2) Kegiatan Inti

Setelah peneliti dan observer mengamati siswa sudah siap, peneliti menayangkan slide PPT untuk soal nomor 1 dan mempersilahkan siswa untuk mengerjakan dalam waktu 5 menit. Setelah waktu selesai, peneliti meminta siswa untuk berhenti mengerjakan soal tersebut dan mempersilahkan ketiga observer mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Setelah semuanya selesai, peneliti melanjutkan untuk menayangkan slide soal nomor 2. Hal yang sama pun dilakukan, dimana siswa mengerjakan soal selama 5 menit dan ketika waktu selesai ketiga observer akan mengoreksi dan mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Hal yang sama pun akan berlaku untuk soal terakhir yaitu soal nomor 3.

Setelah semuanya selesai, peneliti dan ketiga observer akan menghitung skor total dari masing-masing siswa dalam meja games dan menetapkan siswa yang akan maju ke meja

tournaments. Adapun hasil skor games di kelas X Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi, sebagai berikut :

Tabel 4.15 Lembar Penskoran Games Kelas X Administrasi Perkantoran MEJA KODE SISWA SKOR TOTAL SKOR Soal No.1 Waktu Soal No.2 Waktu Soal No.3 Waktu A1 7 8 4’ 22’’ 10 4’ 15’’ 10 3’ 02’’ 28 6 10 5’ 05’’ 10 4’ 49’’ 10 2’ 35’’ 30 A2 4 10 4’ 52’’ 8 3’ 45’’ 10 3’ 25’’ 28 5 10 4’ 15’’ 0 4’ 57’’ 10 2’ 52’’ 20 B1 11 8 3’ 05’’ 10 4’ 37’’ 10 2’ 07’’ 28 2 8 4’ 25’’ 10 2’45’’ 10 3’ 52’’ 28 15 8 3’ 01’’ 10 2’ 15’’ 10 2’ 05’’ 28 B2 1 8 4’ 53’’ 10 4’ 05’’ 10 4’ 21’’ 28 9 8 4’ 13’’ 0 5’ 01’’ 10 4’ 29’’ 18 10 8 4’ 25’’ 10 4’ 35’’ 8 4’ 25’’ 26 C1 8 13 8 5’ 03’’ 10 4’ 25’’ 10 3’ 35’’ 28 12 10 4’ 29’’ 8 3’ 49’’ 8 5’ 15’’ 26 C2 14 10 3’ 15’’ 8 2’ 58’’ 10 2’ 45’’ 28 3 10 4’ 52’’ 8 4’ 35’’ 10 2’ 58’’ 28 16 0 5’ 02’’ 0 4’ 58’’ 10 3’ 05’’ 10

Dari tabel 4.15 di atas, terlihat siswa yang mewakili meja masing-masing untuk lanjut ke meja tournaments adalah siswa yang bernomor absen 6 dan 4 untuk siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang bernomor absen 15 dan 1

untuk siswa yang berkemampuan sedang, dan siswa yang bernomor absen 13 dan 14 untuk siswa yang berkemampuan rendah.

Tabel 4.16 Lembar Penskoran Games Kelas X Akuntansi MEJA KODE SISWA SKOR TOTAL SKOR Soal No.1 Waktu Soal No.2 Waktu Soal No.3 Waktu A1 12 10 4’ 29’’ 10 4’ 56’’ 10 3’ 15’’ 30 6 A2 3 10 3’ 59’’ 8 4’ 45’’ 10 4’ 47’’ 28 9 10 4’ 28’’ 8 3’ 56’’ 8 4’ 55’’ 26 B1 11 10 4’ 15’’ 10 3’ 57’’ 10 3’ 45’’ 30 13 10 3’ 05’’ 0 5’ 05’’ 10 2’ 59’’ 20 B2 10 10 5’ 01’’ 0 5’ 07’’ 10 3’ 01’’ 20 5 0 5’ 03’’ 10 5’ 15’’ 10 4’ 45’’ 20 C1 2 8 0 4’ 56’’ 8 3’ 25’’ 8 3’ 27’’ 16 7 10 3’ 59’’ 8 4’ 15’’ 10 4’ 05’’ 28 C2 4 8 4’ 17’’ 0 3’ 55’’ 10 4’32’’ 18 14 1 8 4’ 18’’ 10 4’ 09’’ 10 2’ 49’’ 28

Dari tabel 4.16 di atas, terlihat siswa yang mewakili meja masing-masing untuk lanjut ke meja tournaments adalah siswa yang bernomor absen 12 dan 3 untuk siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang bernomor absen 11 dan 10 untuk siswa yang berkemampuan sedang, dan siswa yang bernomor absen 7 dan 1 untuk siswa yang berkemampuan rendah.

Selanjutnya, siswa yang terpilih untuk mengikuti tournaments menduduki meja tournaments masing-masing. Siswa yang tidak mengikuti tournaments diminta untuk mengerjakan kembali soal games dan masih tetap dimonitoring oleh peneliti dan ketiga observer. Selanjutnya, peneliti menjelaskan aturan tournaments, yaitu;

a) Siswa dalam satu meja mengerjakan soal yang telah diberikan secara mandiri/ masing-masing dan tidak boleh bekerjasama dalam waktu 5 menit.

b) Siswa yang sudah menyelesaikan soal sebelum waktu habis boleh mengacungkan tangan untuk dikoreksi oleh peneliti dan ketiga observer.

c) Setelah waktu habis, siswa diminta untuk berhenti mengerjakan soal.

d) Setelah itu, peneliti dan ketiga observer akan mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan mencatat skor dan waktunya di lembar penskoran.

e) Siswa yang memiliki skor tertinggi akan dipilih sebagai siswa terbaik.

Setelah peneliti dan observer mengamati siswa sudah siap, peneliti menayangkan slide PPT untuk soal nomor 1 dan mempersilahkan siswa untuk mengerjakan dalam waktu 5 menit. Setelah waktu selesai, peneliti meminta siswa untuk

berhenti mengerjakan soal tersebut dan mempersilahkan ketiga observer mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Setelah semuanya selesai, peneliti melanjutkan untuk menayangkan slide soal nomor 2. Hal yang sama pun dilakukan, dimana siswa mengerjakan soal selama 5 menit dan ketika waktu selesai ketiga observer akan mengoreksi dan mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Hal yang sama pun akan berlaku untuk soal terakhir yaitu soal nomor 3.

Setelah semuanya selesai, peneliti dan ketiga observer akan menghitung skor total dari masing-masing siswa dalam meja tournaments dan menetapkan siswa yang menjadi siswa terbaik. Adapun hasil skor tournaments di kelas X Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi, sebagai berikut : Tabel 4.17 Lembar Penskoran Tournaments Kelas X Administrasi

Perkantoran MEJA KODE SISWA SKOR TOTAL SKOR Soal No.1 Waktu Soal No.2 Waktu Soal No.3 Waktu A1 6 10 4’ 35” 10 4’ 56” 10 3’ 49” 30 A2 4 10 4’ 27” 8 3’ 45” 10 3’ 52” 28 B1 15 8 4’ 56” 8 4’ 39” 10 2’ 15” 26 B2 1 10 4’ 17” 8 3’ 55” 10 3’ 59” 28 C1 13 0 3’ 14” 0 3’ 59” 10 4’ 05” 10 C2 14 10 3’ 58” 8 3’ 37” 10 2’ 57” 28

Dari tabel 4.17 di atas, terlihat siswa yang memiliki skor tertinggi dan menjadi siswa terbaik adalah siswa yang bernomor absen 6 dari kelompok yang berkemampuan tinggi. Tabel 4.18 Lembar Penskoran Tournaments Kelas X Akuntansi

Dari tabel 4.18 di atas, terlihat siswa yang memiliki skor tertinggi dan menjadi siswa terbaik adalah siswa yang bernomor absen 10 dari kelompok yang berkemampuan sedang.

3) Kegiatan Akhir

Pada akhir pembelajaran dilanjutkan dengan mengisi lembar kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti berkaitan

Dokumen terkait