• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Divisions (STAD)

2. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran 1)Pengajaran. 1)Pengajaran

Guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Pengajaran ini mencakup pembukaan, pengembangan dan pengarahan praktis dari keseluruhan pelajaran siklus akuntansi perusahaan jasa dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.

a) Pembukaan.

Guru menyampaikan pada siswa tentang siklus akuntansi perusahaan jasa dan sampaikan kepada siswa mengapa siklus akuntansi perusahaan jasa ini penting untuk mereka pelajari. Tumbuhkan rasa ingin tau siswa tentang perusahaan jasa (misalnya guru mengaitkan berbagai perusahaan jasa yang ada disekitar

kehidupan siswa dan siswa diminta untuk mnyebutkan perusahaan-perusahaan jasa yang mereka ketahui). Penyampaian ini bisa menggunakan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki atau dengan cara yang lain. Kemudian guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang minat mereka pada pelajaran tersebut. Ulangi secara singkat informasi-informasi tentang perusahaan jasa yang merupakan syarat mutlak untuk membangkitkan rasa ingin tau siswa dalam kelompok.

b) Pengembangan.

Guru mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa mulai dari definisi perusahaan jasa, ciri-ciri perusahaan jasa dan berbagai transaksi keuangannya untuk dikembangkan dalam kelompok karena pembelajaran kooperatif ini menekankan bahwa belajar adalah memahami makna bukan menghapal. Guru hendaknya mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan guru juga berkewajiban memberi penjelasan terhadap jawaban siswa (jika jawaban siswa tersebut benar mengapa benar dan jika jawaban siswa salah mengapa salah). Jika siswa sudah mampu memahami definisi perusahaan jasa, ciri-cirinya dan berbagai transaksi keuangan dalam perusahaan jasa maka sebaiknya guru

berpindah pada pengertian jurnal, bentuk jurnal sampai ke langkah-langkah dalam membuat jurnal pada perusahaan jasa.

c) Latihan Terbimbing.

Guru menyuruh semua siswa untuk menjawab atau menyelesaikan soal atau pertanyaan yang diberikan guru. Sebaiknya siswa dipanggil secara acak untuk menjawab atau menyelesaikannya. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin. Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua soal dan langsung diberikan umpan balik. Di dalam latihan terbimbing ini pemberian tugas kelas tidak boleh dilakukan karena akan menyita waktu yang terlalu lama.

2) Belajar Kelompok.

Selama masa belajar kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan beserta lembar jawaban (terdapat pada lampiran I). Pada proses ini dapat berfungsi untuk melatih ketrampilan yang sedang siswa pelajari dengan tujuan untuk menilai diri mereka dan teman satu kelompok dalam. Guru sebaiknya berkeliling kelas dari satu kelompok ke kelompok yang lain untuk mengontrol aktifitas siswa dalam kelompok. Pada saat pertama kali kelas menggunakan pembelajaran kooperatif ini, sebaiknya guru perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah atau selalu memberi pemahaman bahwa para

siswa punya rasa tanggung jawab terhadap teman dalam kelompok untuk mempelajari materi, benar-benar dapat mengasai materi dan selalu memberi bantuan untuk dapat menguasai materi. Pada dasarnya langkah-langkah yang sebaiknya guru lakukan adalah:

a) Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokkan dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab menjelaskannya.

b) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai sempurna dalam ujian/kuis. Pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi, penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, seharusnya mereka menanyakan dulu kepada teman sekelompoknya sebelum bertanya kepada guru.

c) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik.

3) Ujian/kuis.

Bagikan lembar soal ujian/kuis dan lembar untuk menjawab ujian/kuis kepada siswa. Siswa diberi waktu sesuai dengan ketentuan untuk mengerjakannya. Ujian/kuis tersebut dikerjakan siswa bukan dalam kelompok melainkan dikerjakan secara pribadi (terdapat pada lampiran I). Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil ujian/kuis akan digunakan sebagai poin kemajuan/perkembangan individu dan disumbangkan dalam poin kemajuan/perkembangan kelompok.

4) Penghargaan Kelompok.

Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai/skor dari hasil ujian/kuis individu yang telah dilakukan siswa (terdapat pada lampiran II) dan memberikan poin kemajuannya sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan (terdapat pada lampiran II) yang akan disumbangkan untuk memberi predikat atau penghargaan kepada tiap-tiap kelompok (terdapat pada lampiran II). Pemberian predikat atau penghargaan kelompok berdasarkan dari poin kemajuan individu yang kemudian djadikan satu dengan poin kemajuan semua teman satu kelompoknya untuk dihitung nilai rata-ratanya. Bagi kelompok yang berpredikat paling atas sebaiknya diberi semacam penghargaan untuk memotivasi kelompok yang lainnya. 3. Observasi Tindakan Program Pembelajaran

Observasi tindakan program pembelajaran dilakukan untuk mengontrol pembelajaran ini apakah telah sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe

student teams achievement divisions (STAD) dan untuk mengetahui perkembangan belajar siswa setelah menerapkan pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD). Metode observasi dipilih karena merupakan cara yang paling efektif untuk memperoleh gambaran tentang kesuksesan suatu proses pembelajaran yang terjadi. Dalam observasi ini, guru perlu menyiapkan instrumen-instrumen observasi sebagai data untuk menentukan ketercapaian hasil pembelajaran. Dengan observasi ini dapat diperoleh gambaran tentang kehidupan sosial dalam proses pembelajaran di kelas yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Ada tiga objek yang menjadi tujuan dari observasi ini, yaitu:

a) Observasi kelas (instrumen observasi kelas terdapat pada lampiran IV). Observasi kelas dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions (STAD) sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan karena kelas merupakan wahana paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi peserta didik di sekolah.

b) Observasi guru (instrumen observasi guru terdapat pada lampiran IV). Guru di dalam kelas mempunyai tugas dan tanggung jawab menciptakan, mengatur, dan mengelola kelas secara efektif dan menyenangkan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu guru perlu menggali data untuk mengetahui apakah pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana dapat diterima dengan baik oleh siswa. Dengan mengisi lembar observasi ini maka

guru bisa memperoleh gambaran tentang pembelajaran yang telah disajikan dan dapat mengetahui bahwa apakah guru benar-benar menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

c) Observasi siswa (instrumen observasi siswa terdapat pada lampiran IV).

Observasi ini bertujuan untuk memantau apakah siswa benar-benar melakukan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Observasi ini menyangkut siapa saja siswa yang terlibat dalam kegiatan yang diamati, apa status mereka, bagaimana hubungan mereka dengan kegiatan tersebut, bagaimana kedudukan mereka dalam kegiatan tersebut, kegiatan menyangkut apa yang dilakukan oleh partisipan, apa yang mendorong mereka melakukannya, bagaimana bentuk kegiatan tersebut, serta akibat dari kegiatan tersebut. Ada beberapa unsur harus diterapkan dalam observasi siswa, yaitu:

a) Saling ketergantungan positif.

Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Kegagalan satu anggota kelompok saja berarti kegagalan kelompok.. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian individu dan penilaian kelompok. Dengan demikian setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan nilai pada kelompoknya.

Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, maka setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Sehingga masing-masing anggota kelompok akan melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok dapat dilaksanakan. c) Tatap muka.

Setiap anggota kelompok diberikan kesempatan bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing.

d) Komunikasi antar anggota.

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk mengutarakan pendapat mereka. Disinilah peranan guru untuk memotivasi siswanya agar berani mengutarakan pendapatnya. Proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

Dokumen terkait