• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Analisis Data

4.2.1 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Leech

4.2.1.1 Pelanggaran Maksim Kebijaksanaan

Bijaksana adalah suatu sifat atau karakter. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bijaksana diartikan sebagai sifat yang selalu menggunakan akal budi, arif, adil, kecakapan dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah.

Tuntunan-tuntunan untuk bertutur bijaksana agar tercipta hubungan antara diri (penutur) dan lain (petutur), dipaparkan dalam ilmu Pragmatik. Gagasan untuk bertutur santun itu dikemukakan oleh Leech dalam maksim kebijaksanaan, yang mengharuskan peserta tutur agar senantiasa berpegang teguh untuk selalu mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan pihak lain.

Dalam konteks tuturan sehari-hari yang spontan, banyak kita jumpai pelanggaran terhadap maksim ini, baik disengaja ataupun tidak disengaja. Seperti tuturan di bawah ini.

No.data : 1

Hari/Tanggal : Senin, 2 Januari 2011 KONTEKS

Dituturkan oleh penutur yg kesal dengan oknum pemungut liar yang melakukan pungli terhadap para penambang

DATA

Pungutan Penambangan Pasir

Kepada pemerintah desa Umbulmartani Kec Ngemplak dimohon tidak semena-mena melakukan pungutan kepada para penambang pasir yang ada di daerah anda. Penambang pasir itu berpendapatan rendah namun mempunyai resiko kecelakaan yang sangat tinggi. Saya ragu kalau pungutan sebesar Rp 30 ribu tsb adalah pungutan resmi. Terimakasih. 0856256XXX

ANALISIS

1. Tuturan di atas TIDAK SANTUN, karena bernada mengecam 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada tindakan provokatif

3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan

Maksim Kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain

Pemaknaan:

Tuturan di atas adalah tuturan seorang penutur (pengirim sms) yang terdengar kurang santun dan memojokkan salah satu pihak yaitu pemerintah setempat. Namun, Pengirim menuturkan dengan menggunakan bahasa yang enak didengar. Selain dapat mengakibatkan efek yang buruk bagi mitra tutur, kalimat “dimohon tidak semena-mena melakukan pungutan kepada para penambang pasir yang ada di daerah anda” menimbulkan kesan negatif kepada pihak yang dituding melakukan pungli. Dalam tuturan tersebut penutur yang merupakan penambang pasir menyalahkan pemerintah desa setempat karena pungutan sebesar 30 ribu dirasa tidak sebanding dengan pekerjaan penambang yang mempunyai

resiko kerja tinggi. Tuturan tersebut bernada marah, dan mengecam pemerintah desa setempat.

Tuturan tersebut melanggar maksim kebijaksanaan. Maksim ini diungkapkan dengan tuturan impositif dan komisif. Maksim ini menggariskan setiap pertuturan untuk meminimalkan kerugian orang lain, atau memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. Dari tuturan di atas jelas sekali terlihat bahwa tuturan itu melanggar maksim kebijasanaan, karena tuturan pengirim justru memaksimalkan kerugian orang lain, dan meminimalkan keuntungan bagi orang lain. Tuturan tersebut mengandung unsur bicara dengan kesengajaan, kurang enak didengar dan menyakiti hati. Tuturan tahanan di atas dapat dikategorikan tutuan

tidak santun.

No Data : 2

Hari/Tanggal : Senin, 2 Januari 2011

KONTEKS

Dituturkan oleh penutur yang kesal dengan kondisi jalan dan meminta kepada pemerintah agar segera memperbaiki

DATA

Jalan Rusak Parah

Jalan Hargomulyo-Gendangsari rusak parah dan gelap. Tolong pemkab Bantul, segera turun tangan agar masyarakat nyaman. 08529296XXX

ANALISIS

4. Tuturan di atas TIDAK SANTUN karena memeintah 5. Sasaran ujaran tersebut menggarah pada perbuatan

6. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan

Maksim Kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain

Pemaknaan:

Sebaliknya dalam tuturan di atas pengirim justru meminimalkan keuntungan orang lain dan meminimalkan kerugian dirinya. Pengirim ingin menyampaikan aspirasinya mengenai perbaikan jalan yang rusak. Namun dalam menyampaikan pendapat, penutur terlalu berkesan memberikan perintah. Hal itu nampak dalam kalimat “Tolong pemkab Bantul, segera turun tangan agar masyarakat

nyaman”, pada kalimat tersebut nampak jelas bahwa penutur memerintah pemkab untuk segera turun tangan memperbaiki jalan agar masyarakat nyaman.

Meskipun ada kata tolong, yang menunjukkan kesopanan, namun tujuan kalimat itu bersifat memerintah. Memberikan perintah merupakan tindakan melanggar prinsip kebijaksanaan karena penutur di sini tidak memaksimalkan keuntungan pihak lain, malah sebaliknya penutur memaksimalkan kerugian pihak lain. Penutur (pengirim sms) seolah-olah menyalahkan pemkab yang membiarkan kondisi jalan seperti itu. Kalimat tersebut dapat dikategorikan kalimat tidak santun. Kalimat diatas melanggar prinsip kesantunan berbahasa Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain

No Data : 3

Hari/Tanggal : Sabtu, 8 Januari 2011

KONTEKS

Dituturkan oleh pengirim yang keberatan dengan biaya administrasi pembuatan akte dan surat surat mahal

DATA

Buat Akte Kelahiran Rp 1 Juta?

Kepada bpk Bupati Magelang, mohon lihat ekonomi orang-orang magelang yang masih banyak orang miskin,

masak 2011 mau diberlakukan biaya Rp 1 juta untuk membuat akte kelahiran. Mohon jangan dibebani rakyat dengan biaya-biaya pengurusan surat-surat yang mahal.

0856436XXX.

ANALISIS

1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena bersifat memojokkan 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada perbuatan

3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan

Maksim Kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain

Pemaknaan:

Tuturan di atas secara sekilas terdengar santun namun apabila dianalisis lebih seksama akan terdengar sebagai tuturan yang tidak santun. Dalam contoh di atas, penutur dengan sengaja menuturkan bahwa pemerintah daerah (bupati) dirasa kurang memperdulikan masyarakatnya. Kata “masak” di atas megandung arti meragukan. Meragukan disini adalah bahwa warga masyarakat Magelang meragukan jasa pembuatan akta kelahiran yang mencapai 1 juta. Meragukan akan sesuatu hal itu bisa menyebabkan seseorang menjadi emosi. Kemudian bisa menyebabkan pertentangan antara penutur dan mitra tuturnya.

Kalimat “jangan dibebani rakyat dengan biaya-biaya pengurusan surat-surat yang mahal” tuturan tersebut juga dapat memicu kemarahan seseorang. Pengirim menganggap bahwa pemerintah kabupaten Magelang terlalu membebani rakyat kecil. Membebani dalam KBBI berarti memberikan beban (sesuatu yang berat). Padahal pemerintah sebenarnya tidak membenani, mugkin itu ulah ognum tertentu yang menyebabkan pemerintah dicap membebani. Penutur yang mengecam orang lain akan membuat orang lain tersinggung maka tuturan yang demikian akan melukai perasaan mitra tutur. Tentu bila mitra tutur merasa tersinggung atau terluka, hubungan interpesonal antara penutur dan mitra tutur

dapat terganggu bahkan dapat rusak. Tuturan ini termasuk ke dalam pelanggaran prinsip kesopanan dengan maksim kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain.

Dokumen terkait