• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Bio-ekologi Lokasi Penangkaran

2. Pemanenen, yaitu meliputi :

a. Penggiringan dan Penangkapan

Pengertian penggiringan adalah aktivitas memindahkan kelompok rusa dari satu pedok ke pedok lainnya sesuai dengan kehendak kita atau membawa rusa ke kandang kerja. Untuk keperluan pengobatan atau velveting, penggiringan dilakukan dengan cara menggiring rusa-rusa yang telah terpilih atau ditent ukan untuk ditangkap ke suatu tempat yang sempit yang telah disiapkan melalui jalur-jalur pedok, sedangkan untuk keperluan rotasi padang penggembalaan dilakukan terhadap seluruh rusa yang ada dalam satu pedok.

Apabila penggiringan dilakukan asal-asalan, maka yang terjadi hanyalah rusa berlari berputar-putar di sekitar pedok dan tidak berani keluar dari pedok. Pada akhirnya rusa menjadi stres dan kelelahan. Yang pertama kali perlu diperhatikan dalam penggiringan adalah

memperhatikan jarak melarikan diri rusa (JMD, flight distance), yaitu jarak terdekat anata manusia dengan rusa yang dapat diterima oleh rusa sebelum rusa tersebut lari menghindar karena merasa terancam.

Yang dimaksud dengan penangkapan adalah baik yang dilakukan di luar lokasi penangkaran untuk dijadikan bibit maupun rusa-rusa yang ada di dalam lokasi penangkaran untuk keperluan penanganan- penanganan tertentu seperti pengobatan, pemanenan/ pengambilan velvet, perangsangan birahi dan inseminasi buatan. Dalam pengertian iti juga termasuk penangkapan untuk keperluan pemanenan.

Secara umum beberapa teknik penangkapan rusa yang dapat diterapkan adalah : penggiringan, penjeratan/pemerangkapan, dan pembiusan. Pemilihan teknik penengkapan tergantung dari tujuan penangkapan. Untuk tujuan pengobatan, velveting dan inseminasi buatan misalnya sejauh mungkin diusahakan untuk menggunakan teknik penangkapan yang memberikan resiko stres terkecil, yaitu dengan pembiusan. Tetapi untuk tujuan pemanenan biasa dilakukan dengan penggiringan atau penjeratan.

b. Pengangkutan

Apabila karena satu dan lain hal rfusa harus diangkut, maka didalam pengangkutan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, karena sering terjadi kematian dan timbulnya penyakit akibat salah penanganan dalam pengangkutan. Beberapa hal yang perlu diperhatinan adalah : (1). Kondisi Rusa

Jika rusa yang akan diangkut adalah jantan dewasa, sangat disarankan ranggah dalam pertumbuhan apapun dilakukan pemotongan terlebih dahulu, kecuali pada fase ranggah muda tidak lebih dari 10 cm. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi rusa yang cidera. Selain itu pengangkutan rusa yang tidak beranggah menjadikan ukuran kotak angkut lebih kecil, sehingga praktis dalam pengangkutan.

(2). Cuaca

Pengangkutan rusa sebaiknya dilakukan pada saat cuaca sejuk. Perjalanan sangat disarankan dilakukan malam hari guna menghindari stres akibat kondisi panas matahari.

(3). Kotak Pengangkutan

Kotak pengangkutan harus terbuat dari bahan yang kuat, khususnya pada pengangkutan rusa dewasa, karena hentakan kaki sering membua t kotak pengangkutan menjadi rusak, sehingga bahan triplek tebal sangat baik, walaupun papan juga dapat digunakan. Dalam pwembuatan kotak angkut yang terbaik adalah jika rusa hanya dapat berdiri dan ke posisi duduk tanpa dapat berputar

(4). Jarak dan Lama Pengangkutan

Dalam melakukan perjalan yang membawa beberapa kotak pengangkutan sekaligus, sebaiknya ada jarak antara kotak, sehingga terjadi sirkulasi udara dengan baik. Selain itu penempatan tutup diatas alat pengangkut (terpal) perlu dipertimbangkan untuk perjalan yang panjang (> 24 jam). Bila pengangkutan memerlukan waktu perjalanan yang panjang, sebaiknya diperlukan waktu istirahat bagi rusa-rusa di tempat yang teduh dan sejuk walaupun sebentar.

(5). Pengeluaran Rusa

Pengeluaran rusa dari dalam kotak angkut merupakan tahapan terakhir yang justru seringkali mematikan. Tidak jarang saat sampai di lokasi kondisi rusa dalam keadaan stres dan ketakutan dan lelah, sehingga tidak mampu lagi untuk berdiri. Bila menemukan kondisi yang demikian disarankan untuk menunggu agar rusa mau keluar dengan sendirinya. Bila memungkinkan sebelum rusa keluar diberikan obat anti stres dan vitamin. Dilarang memberikan siraman air denga n maksud memberikan

kesegaran, karena justru sebaliknya yang terjadi adalah sebaliknya suatu kematian akibat perubahan suhu yang mendadak. Agar keselamatn terjamin, sebaiknya saat akan melakukan pengeluaran, kotak angkut sudah berada di dalam wilayah dimana rusa akan ditempatkan. Lingkungan yang tenang, jauh dari tontonan orang atau kebisingan saat pelepasan dilakukan sanbgat membantu rusa untuk cepat beradaptasi dengan daerah baru.

c. Pemanenan Velvet (Velveting)

Ciri khusus dari rusa adalah keberadaan ranggahnya dan hanya dijumpai pada kelompok rusa jantan. Ranggah merupakan suatu bentuk pertumbuhan tulang sejati yang terjadi keluar dari anggota badan dengan siklus tumbuh, mengeras dan luruh berputar secara berkala setiap tahun. Pertumbuhan ranggah bukanlah di tengkorak, tetapi dibonggolan yang memang khusus untuk pertumbuhan ranggah yang disebut dengan

pedicle. Pada bibir pedicle akan terdapat bentukan yang menyerupai

lingkaran cincin yang disebut brur atau ada yang menyebutnya junction.

Hal inilah yang membedakan antara pengertian ranggah pada rusa dengan tanduk pada ternak kambing, domba, sapi dan kerbau.

Pertumbuhan awal ranggah dimulai dengan tumbuhnya pedicle,

dimana pada rusa timor (Cervus timorensis de Blainville) mulai

tampak pada umur 5 – 7 bulan pada kisaran berat badan 29 – 33 kg.

Setelah pudicle tumbuh sempurna, baru ranggah mulain tumbuh. Pada

setiap siklus pertumbuhan ranggah akan terjadi perubahan bentuk, ukuran dan berat ranggah. Saat pertama kali tumbuh (tahun pertama), ranggah rusa hanya berupa sebatang ranggah bulat, kecil dan pendek. Awalnya lunak terdiri dari tulang rawan yang diselimuti jaringan kulit

tipis dan bulu halus (beludru) yang biasa disebut velvet. Setelah

mencapai pertumbuhan maksimum, maka ranggah muda akan mengeras atau terjadi proses penulangan (kalsifikasi) yang ditandai dengan mengelupasnya lapisan kulit tipis yang menyelimutinya. Setelah kulit tipis mengelupas, maka terlihatlah tulang ranggah keras. Pada posisi ini

ranggah telah berubah bentuk dari jaringan hidup menjadi jaringan mati. Setelah beberapa saat dalam keadaan ranggah keras, maka ranggah tersebut akan lepas (luruh) dari daerah tumbuhnya.

Menurur Semiadi dan Nugraha (2002), kecepatan tumbuh ranggah muda pada pejantan berkualitas baik dapat mencapai 2 cm/hari sebelum memasuki proses kalsifikasi. Pada saat pertumbuhan cepat inilah yang

dikelan sebagai ranggah muda/ranggah velvet (velvet antler),

mempunyai nilai jual yang mahal.

Pemanenan/pemotongan ranggah muda biasanya dilakunan pada umur 50 – 55 hari setelah tumbuh. Penentuan kapan saat yang paling tepat untuk melakukan pemotongan ranggah muda memerlukan pengalaman dan kecermatan mata. Intinya saat pemotongan dilakukan, diharapkan akan diperoleh kualitas ranggah muda yang cukup berat tetapi porsi jaringan mudanya masih sangat besar. Cara perkiraan yang umum dipakai adalah dengan memperhatikan ujung ranggah utama (maen beam).

Menurut Semiadi dan Nugraha (2004), pada rusa timor (Cervus

timorensis de Blainville) pemanenan ranggah muda dilakukan saat ujung ranggah masih berbentuk bulatan besar, belum terjadi percabangan dengan pemotongan dilakukan sekitar 3 – 5 cm di atas cincin ranggah.

Sarana dan Prasarana Penangkaran

Secara garis besar sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam usaha penangkaran rusa meliputi : bangunan kantor, pusat informasi, pedok-pedok dalam unit penangkaran, kebun rumput, areal pembesaran dan adaptasi (padang pengembalaan) serta jalan inspeksi.

1. Bangunan Kantor

Kantor menurut fungsinya merupakan pusat pengelolaan/ administrasi. Untuk itu harus tersedia fasilitas-fasilitas yang memadai dan aksesibilitasnya cukuptinggi, sehingga kegiatan pengelolaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2. Pusat Informasi

Pusat informasi merupakan suatu tempat dimana didalamnya terdapat perpustakaan, ruang pamer dan ruang audiovisual, sehingga setiap pengunjung yang datang dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan tentang penangkaran rusa yang dikelolanya. Ruangan yang digunakan sebagai pusat informasi merupakan bagian dari bangunan kantor utama.

3. Mes Penangkar/Pengelola

Di suatu pena ngkaran rusa diperlukan adanya orang yang tinggal dekat dengan usaha penangkaran tersebut. Hal ini penting untuk urusan penjagaan keamanan dan terlebih lagi guna kemudahan dalam pengawasan secara intensif, seperti disaat musim kawin, musim melahirkan atau penanganan yang menyangkut rusa sakit. Dengan dekatnya mes dan penangkaran, maka rusa-rusa yang ada akan dengan mudah menyesuaikan diri/beradaptasi dengan hiruk pikuk kegiatan manusia seperti adanya suara kendaraan atau hal- hal lainnya. Karena suara ini setiap hari terdengar, maka rusa tidak mudah stres dan akan cenderung menjadi lebih tenang sifatnya.

4. Unit- unit Penangkaran/Pengelola

Unit- unit penangkaran pada dasarnya merupakan komponen utama dalam pembangunan usaha penangraran rusa. Unit ini terdiri dari pedok- pedok yang berfungsi sebagai kandang induk dan kandang anak rusa, jalur- jalur penggiringan rusa (race) dan kandang terminal.

Syarat utama dalam pemilihan lokasi untuk unit-unit penangkaran adalah kondisi topografi relatif datar sampai bergelombang, serta mudah dijangkau dari komplek perkantoran dan kandang karantina. Selain itu unit- unit penangkaran harus dekat dengan areal pembesaran dan adaptasi.

5. Kebun Rumput

Kebun rumput berfungsi untuk menyediakan hijauan pakan rusa di seluruh unit penangkaran. Letak kebun rumput ini tidak memerlukan pesyaratan khusus. Namun demikian luas dan jenis rumput yang ditanam

perlu diperhatikan, sehingga mampu memproduksi jumlah hijauan yang dapat mencukupi kebutuhan seluruh unit penangkaran dan palatabilitasnya tinggi. Luasan kebun rumput disesuaikan dengan populasi rusa yang di targetkan, sedangkan jenis rumput yang dapat ditanam diantaranya adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput raja/king grass (Pennisestum purpupoides),

rumpur BD (Brachiaria decumbens), rumput Setaria (Setaria sphacelata) dan

lain- lain. Sementara untuk jenis kacangan (legum) dapat ditanam Lamtoro

gung (Leucaena leucocephala), turi (Sesbania grandiflora), kacang ketropong

(Centrocema plumieri), dan lain- lain.

Luasan kebun rumput yang harus disediakan disesuaikan dengan target rusa yang akan dipelihara. Berdasarkan hasil pengamatan, maka luasan kebun rumput yang harus disediakan agar rusa-rusa yang dipelihara tidak kekurangan hijauan adalah seluas 0,26 ha/ekor. Meskipun demikian pada

penangkaran rusa dengan sistem deer farming keterbatasan lahan yang

dimiliki tidak merupakan suatu kendala, karena hijauan dapat dibeli dari luar. 6. Areal Pembesaran dan Adaptasi

Areal pembesaran dan adaptasi adalah areal/pedok yang diperuntukkan pemeliharaan anak-anak rusa lepas sapih sebelum diseleksi untuk dijadikan bibit baik yang akan dipelihara maupun di jual. Selain itu agar anak-anak rusa dapat beradaptasi dengan lingkungan tanpa ketergantungan dengan induknya.

Untuk areal ini tidak memerlukan persyaratan khusus, sebab rusa memiliki kemampuan beradabtasi dengan lingkungan yang cukup tinggi. Adapun sarana dan prasarana yang perlu disediakan pada areal ini terdiri dari : shelter (baik alami maupun buatan), palung pakan, bak minum, tempat berkubang dan tempat pengaraman.

7. Jalan Inspeksi

Jalan inspeksi diperlukan pada suatu areal penangkaran, hal ini berfungsi sebagai jalan untuk melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap rusa-rusa yang ada dilokasi. Dalam pembuatan jalan inspeksi ini

diusahakan tidak mengganggu ketenangan rusa saat mereka berada di dalam pedok, sehingga pemilihan lokasi biasanya di pinggir pedok.

Panjang dari jalan inspeksi ini disesuaikan dengan panjang pedok yang ada dengan lebar 1,5 - 2,0 meter, karena dengan ukuran ini memudahkan pengelola untuk melakukan kontrol dan juga pengangkutan pakan ke setiap pedok yang ada dengan menggunakan gerobak dorong.

8. Gudang

Gudang diperlukan untuk tempat penyimpanan peralatan dan juga stok bahan pakan. Untuk memudahkan pengelolaan, bagunan gudang pakan dan peralatan menjadi satu, tetapi ruangan yang berfungsi sebagai gudang alat dipisahkan dengan ruangan untuk gudang pakan.

9. Peralatan

Peralatan yang diperlukan diantaranya adalah alat pencacah rumput (copper), alat angkut pendidtribusian pakan (gerobak dorong) dan alat mencacah umbi- umbian (sabit/parang).

Proyeksi Perkembangan Populasi di Penangkaran

Berdasarkan hasil analisis terhadap daya dukung lokasi yang ada dan

manajemen penangkaran yang akan diterapkan (manajemen deer farming), maka

dapat diperkirakan proyeksi populasi rusa di penangkaran selama 10 tahun kedepan, dengan asumsi dasar adalah luas lahan yang dimanfaatkan untuk zona

penangkaran (Captive breeding zone) adalah ± 94% dari luas lokasi yang ada,

yaitu 4,0 ha yang dibagi menjadi pedok induk, pedok jantan, pedok perkawinan dan pedok anak/pembesaran dan asumsi-asumsi teknis biologis sebagaimana tercantum pada bab metode penelitian.

Secara rinci proyeksi populasi setelah 10 tahun di penangkaran dengan sistem farming adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 3.

Tabel 3 Proyeksi perkembangan populasi rusa pertahun selama 10 tahun pemeliharaan di penangkaran rusa Kampus IPB – Darmaga

Tahun ke- N0. Subyek Sex

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Induk per tahun :

J 5 10 10 10 10 10 10 10 10 5

Dokumen terkait