• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

F. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

g. penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi. 3. Pengurus

Menurut UU No. 25 tahun 1992, pengurus bertugas untuk: a. mengelola Koperasi dan usahanya;

b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi;

c. menyelenggarakan Rapat Anggota;

d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Menurut UU No. 25 tahun 1992, pengurus berwenang untuk: a. mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan;

b. memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar;

c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota.

4. Pengawas

Menurut UU No. 25 tahun 1992, pengawas bertugas untuk:

a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi;

b. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. Menurut UU No. 25 tahun 1992, pengawas berwenang untuk: a. meneliti catatan yang ada pada Koperasi;

5. Manajer

Manajer berfungsi sebagai pengelola kegiatan usaha koperasi berdasarkan wewenang yang dilimpahkan pengurus, dengan tugas antara lain sebagai berikut:

a. Mengkoordinir penyusunan rencana usaha dan anggaran dari masing-masing bagian yang berada dibawahnya dalam rangka penyusunan rencana kerja dan mengajukan usul rencana kerja tersebut kepada pengurus.

b. Membantu pengurus dalam menjalankan rencana kerja dan rencana anggaran.

c. Memimpin dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan perkreditan, pemasaran, produksi dan administrasi/keuangan.

d. Memberi pengarahan dan mengawasi agar pelaksanaan kerja karyawan tidak menyimpang dari yang direncanakan.

e. Menyiapkan kemungkinan perluasan usaha-usaha baru dan mempersiapkan rencana usaha untuk diajukan kepada pengurus.

6. Sub Bagian Keuangan

Merupakan suatu bagian yang menangani masalah keuangan koperasi, seperti meneliti kelengkapan dan kebenaran bukti-bukti pembukuan; melaksanakan pembukuan sesuai prosedur yang telah ditetapkan; menyimpan/memelihara semua dokumen dan bukti-bukti pembukuan secara teratur; menyiapkan data keuangan berupa neraca dan penghitungan laba/rugi, lengkap dengan penjelasan maupun lampiran yang dibutuhkan.

7. Unit Simpan Pinjam

Unit simpan pinjam merupakan unit yang digunakan untuk melayani anggota yang melakukan simpan pinjam di Koperasi Pelita.

8. Unit Pertokoan

Unit pertokoan merupakan unit yang melakukan penjualan barang dagangan kepada anggota, mencatat kebutuhan barang dagangan, penataan barang dagang dan pemberian label harga, serta mengadministrasikan pembelian dan penjualan barang dagangan.

C. Bidang Organisasi

1. Keanggotaan

Anggota dari Koperasi Pelita terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan. Pada tahun 2011 anggota Koperasi Pelita ada 963 orang yang terdiri dari :

Tabel IV.1 Anggota Koperasi Pelita Jenis Kelamin Tahun 2011

Pria 502 orang

Wanita 461 orang

Jumlah 963 orang

Sumber: Koperasi Pelita Yogyakarta.

2. Susunan Pengurus Koperasi Pelita periode tahun 2010-2012 a. Ketua : Soeyatno, SE, MM.

b. Sekretaris : Ali Thamsyik AH, BSc c. Bendahara : Ambar Rahadi, SE

3. Susunan Pengawas Koperasi Pelita periode tahun 2010-2012 a. Ketua : J. Amir, BA

b. Anggota : Dody Herkusmanto, SH c. Anggota : Suryanto, BA

4. Karyawan Koperasi Pelita periode tahun 2011 a. Manager : Karyoto, SE

b. Accounting : Juarni c. Teller : Sunarti

d. Front Office : Eni Wuryaningsih, SE e. Back Office : Jihad

f. Pertokoan : Novri Trianto

D. Bidang Usaha

1. Perkreditan

a. Penghimpunan Dana

Bunga simpanan yang berlaku pada tahun 2011 sebagai berikut: Tabel IV.2 Bunga Simpanan Koperasi Pelita pada Tahun 2011.

No. Jenis Simpanan Bunga per Tahun

1. Berjangka 3 bulan 4% 2. Berjangka 6 bulan 6% 3. Berjangka 12 bulan 7% 4. Berjangka 24 bulan 9% 5. Berjangka 24 bulan 3% 6. Giro/Sukarela 6% 7. Pensiun 10%

b. Penyaluran Dana

Usaha perkreditan pada Koperasi Pelita dalam tahun 2011 menyelenggarakan 4 (empat) jenis kredit menurut penggunaan dan jangka waktu pelayanannya kepada anggota. Jenis kredit, bunga dan sasaran kredit tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel IV.3 Jenis Kredit, Bunga, dan Sasaran Kredit Koperasi Pelita.

No. Jangka Waktu Bunga Sasaran Kredit

1. Jangka 1 bulan 0% Belanja Toko

2. Jangka 3 bulan 24% Rumah Tangga dan Usaha 3. Jangka 1 s/d 6 tahun 14% Rumah Tangga dan Usaha 4. Jangka 10 bulan 0% Khusus Berobat, maksimal Rp

1.000.000,00 Sumber: Koperasi Pelita Yogyakarta.

2. Pertokoan

Koperasi Pelita memiliki usaha pertokoan yang menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Usaha pertokoan ini prinsipnya adalah pelayanan kepada anggota namun dalam pengelolaan usahanya tetap memegang prinsip efisiensi dengan tujuan usaha ini bisa memberikan kontribusi kepada koperasi. Cara pemberian harga atas barang-barang yang dijual adalah dengan menaikkan antara 1,5 – 20% dari harga beli, tergantung dari jenis barangnya. Penjualan dilakukan secara tunai dan kredit. Penjualan kredit hanya diberikan kepada anggota Koperasi Pelita, dimana untuk pelunasannya dilakukan pemotongan gaji pada setiap bulannya oleh bendahara masing-masing instansi tempat anggota bekerja. Sasaran dari usaha pertokoan ini adalah untuk anggota dan masyarakat umum. Keunggulan anggota yang menggunakan fasilitas toko Koperasi Pelita ini akan mendapat pengembalian yang disebut Sisa Hasil Usaha

(SHU) dan setiap belanja sebesar Rp20.000,00 dan kelipatannya mendapat kupon yang diundi pada saat Rapat Anggota Tahunan (RAT).

E. Bidang Permodalan

Permodalan Koperasi Pelita didapat antara lain dari : 1. Simpanan Anggota

Simpanan anggota terdiri dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan Khusus, Simpanan Abadi, dan Simpanan Penyetaraan.

2. Penyisihan dari Sisa Hasil Usaha (SHU)

Penyisihan SHU merupakan penyisihan dari SHU yang diperoleh Koperasi Pelita pada tahun tersebut.

3. Dana Bergulir Bahan Bakar Minyak (BBM)

Dana bergulir BBM merupakan bantuan yang diperoleh dari pemerintah dalam bentuk uang atas BBM yang dibagikan kepada koperasi, bukan sebagai hibah. Penggunaan dana ini berada dalam pengawasan pemerintah dan harus digunakan untuk operasional koperasi.

4. Pinjaman dari Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) Kota Yogyakarta

5. Pinjaman dari USP Puskud : “Metaram” Yogyakarta.

F. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi

yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Pembagian SHU Koperasi Pelita terbagi menjadi 3 bagian yaitu Simpan Pinjam, Toko, dan BBM. Berikut ini adalah tabel pembagian SHU Koperasi Pelita :

Tabel IV.4 Pembagian SHU Koperasi Pelita.

No. Uraian Simpan Pinjam

(%) Toko (%) BBM (%) 1. Cadangan 25 26 43 2. Jasa Anggota 60 60 40 3. Pengurus 4 4 4 4. Pengawas 2,5 2,5 2,5 5. Karyawan 5 5 5 6. Dana Pendidikan 2 3 3 7. Cadangan Risiko 1,5 0 2,5 Jumlah 100 100 100

Sumber: Koperasi Pelita Yogyakarta.

SHU sebelum pajak yang diperoleh Koperasi Pelita pada tahun 2011 sebesar Rp128.130.843,00 dan SHU setelah pajak sebesar Rp112.114.488,00

Dokumen terkait