Kategorisasi
Informan 1
132
No. Kode Sub-Kategori Kategori Tema
1. Menyadari diri mengalami sakit batuk.
Kondisi fisik yang sedang sakit.
Kondisi fisik yang sakit.
Kondisi menjelang pensiun. 2. Menurunnya daya ingat. Penurunan daya ingat.
Degeneratif. 3. Usia dan aktifitas keseharian
adalah penyebab penuaan.
Penyebab penuaan. 4. Kondisi kognitif saat ini tidak
menghambat kinerja.
Kondisi kognitif tidak menghambat kinerja.
Kondisi kognitif tidak menghambat.
5. Cara menjaga kondisi fisik dan psikis supaya tetap optimal.
Menunjukkan usaha untuk menjaga kesehatan.
Upaya dalam menjaga kesehatan.
8. Ekonomi dan pendidikan anak menjadi pemicu timbulnya kecemasan.
Ekonomi dan pendidikan anak menjadi penyebab munculnya kecemasan.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya kecemasan. 9. Pendidikan anak menjadi
pemicu timbulnya kecemasan.
Biaya pendidikan anak pemicu timbulnya kecemasan. 10. Pergaulan anak memicu
timbulnya kecemasan.
Pergaulan anak. 11. Informan cemas akan masa
depan pendidikan anak yang masih membutuhkan biaya.
Biaya pendidikan anak pemicu timbulnya kecemasan. 12. Mulai muncul rasa cemas
karena tidak memikirkan
Muncul rasa cemas karena butuh biaya masa depan.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya kecemasan.
133 biaya tambahan untuk masa
depannya.
13. Menyesal karena tidak mencari pekerjaan lain.
Mengalami keputusasaan dalam hal mencari tambahan biaya.
Keputusasaan.
Kondisi menjelang pensiun. 17a. Menerima kondisi yang
dialami, karena adanya peraturan pemerintah.
Menerima kondisi yang ada. Menerima kondisi diri.
19. Mempersiapkan masa pensiun dengan cara ingin berwirausaha.
Ingin membuka usaha. Rencana mempersiapkan pensiun.
20. Berkeinginan membuka usaha unntuk mengisi waktu senggang.
21. Berkeinginan untuk membuka usaha sembako. 22. Mengisi waktu luang dengan
membuka usaha.
49. Memiliki keinginan untuk membuka usaha.
51. Tidak ingin menekuni pekerjaan lama ketika sudah pensiun.
Meninggalkan aktivitas lama saat sudah pensiun dan mencari aktivitas baru.
Rencana mempersiapkan
134 24a. Mendapatkan pelatihan
persiapan pensiun dari rekan kerjanya yang memiliki usaha dan belum pensiun.
Adanya pelatihan persiapan pensiun dari rekan kerja.
Usaha mempersiapkan pensiun.
24b. Memiliki pandangan bahwa lebih baik yang memberikan pelatihan adalah pengusaha yang sesungguhnya.
Pendapat agar pelatihan menjadi lebih baik.
25. Memiliki tiga prinsip ketika akan membuka sebuah usaha. Prinsipnya yaitu kondisi fisik dan psikis harus baik, dan juga haruslah memiliki modal yang cukup. Ketika salah satu dari prinsip
tersebut tidak terpenuhi maka akan menimbulkan
ketidakseimbangan.
Prinsip untuk membuka usaha
33. Menghabiskan sisa masa kerjanya dengan melakukan aktifitas rutin di kantor sebagai koordinator dan korektor.
Menghabiskan waktu sisa kerja dengan melakukan aktifitas rutin.
135 50. Tidak berencana untuk
membuka jasa praktek.
Tidak memilih pekerjaan pada bidang yang sama.
Usaha mempersiapkan pensiun.
Kondisi menjelang pensiun. 45. Alasan untuk tidak
mengambil MPP karena ingin menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.
Alasan tidak mengambil MPP.
46. Alasan untuk tidak mengambil MPP ingin menjadi orang yang
bermanfaat untuk orang lain. 53. Tidak mengikuti MPP karena
tanggungjawab pekerjaan yang belum terselesaikan. 14b. Salah satu cara coping
kecemasan.
Mengatasi kecemasan dengan cara menjadi ketua RT
Coping kecemasan. 15. Salah satu cara untuk
menangani kecemasan.
Mengatasi kecemasan dengan cara bergaul agar tidak kesepian.
58. Mengalami peningkatan dalam bekerja saat menjelang pensiun.
Performansi kerja menjelang
pensiun meningkat. Peningkatan performansi kerja menjelang pensiun.
136 59. Mengalami peningkatan
performansi saat menjelang pensiun.
Performansi kerja menjelang pensiun meningkat.
7. Kecemasan dialami oleh semua orang.
Pandangan bahwa setiap orang akan mengalami kecemasan.
Pandangan diri.
Nilai hidup. 18. Memberikan pandangan
bahwa ketika seseorang mengalami post power syndrome maka akan sakit.
Nilai dalam diri. Nilai diri.
44a. Pandangan bahwa setiap pekerjaan pasti memiliki kesulitan tersendiri.
Dalam bekerja pasti memiliki kesulitannya sendiri.
Ungkapan nilai kehidupan.
76. Prinsip yang diterapkan pada keluarga dan anak.
Prinsip dalam kehidupan. Prinsip kehidupan. 14a. Aktif dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan sebagai ketua RT.
Memiliki kegiatan di lingkungan sosial sebagai ketua.
Kegiatan sosial.
Peran sosial. 6. Mencemaskan kondisi
ekonomi.
Kecemasan. Afeksi negatif.
Emosi. 16. Memiliki perasaan yang
biasa saja saat akan menghadapi pensiun.
137 17b. Memiliki perasaan yang
biasa saat akan pensiun. 36a. Perasaan bahagia.
Bangga. Afeksi positif.
38b. Perasaan bahagia ketika pekerjaan selesai.
47. Memiliki perasaan bangga. 27. Tidak memperoleh restu
orang tua untuk bekerja di luar kota.
Mendapatkan kendala dalam memenutukan pekerjaan dari
lingkungan keluarga. Lingkungan yang tidak
mendukung. Tidak ada dukungan sosial. 60. Tidak pernah mendapatkan
apresiasi dari lingkungan kerja.
Tidak ada dukungan
penghargaan dari lingkungan kerja.
28. Tugas kerja dikantor sebagai koordinator
Tugas kerja sebagai koordinator. Tugas kerja. Pengalaman kerja. 29. Menjabat menjadi koordinator untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Mendapatkan jabatan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Performansi kerja yang baik.
30. Sudah lama bekerja di divisi loket dan korektor.
Berpengalaman dalam bekerja dibidangnya.
Pengalaman dalam bekerja. 31. Menjadi utusan untuk
mengikuti pelatihan.
Mengikuti pelatihan. Ikut serta dalam pelatihan. 34. Sekarang masih menjabat
sebagai koordinator.
Masih menjabat dalam bekerja.
138 35. Menjadi perwakilan untuk
mengikuti pelatihan.
Menjadi utusan untuk ikut pelatihan.
Mengikuti pelatihan. 42. Mendapat ketidaknyamanan
dalam melakukan pekerjaan.
Pengalaman tidak nyaman saat bekerja.
Pengalaman saat bekerja. 43. Terdapat hambatan dalam
bekerja di lapangan.
Hambatan dalam bekerja. Pengalaman negatif saat kerja.
67. Memecahkan masalah yang sukar harus didukung oleh data yang valid.
Strategi dalam memecahkan masalah.
Strategi dalam memecahkan masalah.
57b. Hambatan dalam
menjalankan tugas adalah tidak bisa meminta rekan kerja untuk segera
menyelesaikan tugas dengan cepat.
Hambatan dalam menjalankan tugas saat bekerja.
Hambatan dalam bekerja.
36b. Bersyukur karena menjadi orang kepercayaan pimpinan.
Bersyukur menjadi orang
kepercayaan. Sumber makna kerja dari
kehidupan spiritual. Sumber makna kerja. 72. Mengungkapkan rasa syukur
dengan cara berdoa.
Bersyukur dengan cara berdoa.
139 32. Sudah lama diutus untuk
membantu mengajar dan mengembangkan
kemampuan orang lain.
Membantu memberikan pengajaran dan
pengembangan.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
48. Memberi bantuan pada rekan kerja.
Membantu rekan kerja. 63. Membantu lingkungan dalam
menyelesaikan masalah.
Membantu menyelesaikan masalah.
71b. Menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.
Menolong orang lain. 37. Memandang pekerjaan
adalah hal penting sebagai tanggunjawab.
Pentingnya sebuah pekerjaan.
38a. Memandang bahwa pekerjaan adalah beban tanggung jawab bersama.
Konsep gotong royong dalam bekerja.
39. Pentingnya pekerjaan agar bisa menghidupi keluarga.
Pentingnya sebuah pekerjaan untuk keluarga.
40. Tanggungjawab pada pekerjaan selama seumur hidup.
Tanggungjawab dalam bekerja.
26. Memilih untuk langsung bekerja daripada meneruskan
140 ke jenjang yang lebih tinggi
karena masalah ekonomi. 41. Menceritakan pengalaman
bekerja di pedesaan dan memandang bahwa bekerja di pedesaan harus memiliki prinsip-prinsip hidup.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
52b. Prinsip terpenting adalah tanggungjawab dalam bekerja dan harus bekerja dengan tekun, karena bekerja adalah sumber kehidupan.
Nilai kerja.
66. Menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja dari
dalam diri. Sumber makna kerja.
71b. Menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.
Menolong orang lain. 73. Tepat waktu dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Nilai kerja. 74. Memberi contoh baik kepada
lingkungan.
Nilai kerja. 77. Mencintai pekerjaan dengan
sewajarnya.
Pandangan terhadap pekerjaan.
141
78. Arti kerja sebagai perintah dan sebagai keinginan pribadi.
Pandangan terhadap pekerjaan.
79. Memaknai kerja sebagai perintah dengan menaati aturan yang berlaku.
Pandangan terhadap pekerjaan.
75. Memiliki profesionalitas dalam bekerja dan peka terhadap situasi dan kondisi.
Nilai kerja.
Sumber makna kerja dari dalam diri.
Sumber makna kerja. 64. Menaati peraturan yang
berlaku.
Taat pada peraturan yang berlaku.
70. Lingkungan dekat menjadi sumber motivasi untuk tetap bekejra.
Motivasi.
44b. Meminta bantuan kepada lingkungan untuk
mendukung pekerjaan.
Meminta bantuan dukungan kerja.
Sumber makna kerja dari orang lain.
69. Keluarga mendukung pekerjaan.
Keluarga. 71a. Masyarakat yang mendukung
pekerjaan.
Lingkungan masyarakat yang mendukung.
61. Mendapatkan reward berupa menjadi orang kepercayaan atasan.
142 54. Bekerja sesuai porsi dan
kinerja dipengaruhi oleh rekan kerja.
Lingkungan kerja yang berpengaruh.
Sumber makna kerja 55. Rekan kerja memberikan
dampak pada semangat kerja.
Lingkungan kerja yang berpengaruh pada semangat kerja.
52a. Upah salah satu menjadi faktor penting dalam bekerja
Prinsip dalam bekerja. Orientasi instrumental.
Aspek makna kerja.
53. Tidak mengikuti MPP karena tanggungjawab pekerjaan yang belum terselesaikan.
Keputusan untuk tetap bekerja.
Sentralisasi kerja.
65. Jarang mengambil cuti karena memiliki kedekatan dengan rekan kerjanya.
Memiliki hubungan yang dekat dengan lingkungan kerja.
Relasi interpersonal.
68. Tidak ingin mengambil resiko besar dan tidak memiliki pencapaian kerja yang tinggi, karena sudah akan memasuki masa pensiun.
143 56. Memberikan teguran kepada
rekan kerja dengan cara yang baik dan sambil bercanda.
Memberikan teguran dengan cara yang tepat.
Tugas saat bekerja.
Deskripsi kerja. 57a. Memiliki tanggung jawab
yang tidak penuh karena tidak dilantik secara resmi.
Tanggung jawab yang tidak penuh dalam bekerja.
Pengalaman kerja.
78. Arti kerja sebagai perintah dan sebagai keinginan
pribadi. Pandangan terhadap
pekerjaan. Makna kerja. Pemaknaan kerja.
79. Memaknai kerja sebagai perintah dengan menaati aturan yang berlaku.