• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemrograman berbasis (PHP).

Tahap Pengujian dan Evaluasi

Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan memastikan rancangan sistem yang dibuat telah memenuhi standar atau belum dan memungkinkan seluruh pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode blackbox sesuai dengan fungsi menu pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Setelah pengujian sistem selanjutnya dilakukan evaluasi informasi varietas kedelai dengan memilih dan memasukan beberapa kriteria pada pemilihan varietas unggul kedelai.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai dengan Agustus 2013 yang dilaksanakan Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor, dan BPTP Bogor.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai adalah:

1. Penilaian kelayakan

Badan penelitian dan pengembangan pertanian telah melepas sejumlah varietas unggul baru (VUB) kedelai, akan tetapi yang dimanfaatkan petani masih terbatas. Karena kurangnya informasi dan pengetahuan petani tentang varietas unggul kedelai yang telah dilepas oleh pemerintah, oleh karena itu perlu ada upaya intensif untuk mensosialisasikan varietas unggul tersebut (BPPP 2007). Salah satu strategi pemecahan masalah rendahnya produktivitas yakni melalui pertanaman kedelai menggunakan varietas unggul (Istina dan Sipahutar 2011). Berdasarkan hasil wawancara dengan peneliti kedelai bahwa sistem pemilihan varietas unggul kedelai layak dibangun karena belum adanya sistem yang dapat membantu penyuluh dan petani dalam proses memilih varietas unggul kedelai dan sistem yang membantu pakar dalam mensosialisasikan varietas unggul kedelai.

Sistem pemilihan varietas unggul kedelai dibangun berbasis dan tidak hanya menggunakan data varietas unggul kedelai, tetapi sistem yang di bangun dapat memilih varietas yang sesuai dengan kategori atau kriteria yang diinginkan pengguna. Selain itu sistem ini dapat membantu penyuluh dan petani mendapatkan informasi dalam menentukan varietas yang akan mereka ambil dan gunakan akan tetapi sistem ini juga menyediakan informasi mengenai hama dan penyakit utama pada tanaman kedelai. Sistem yang diusulkan dinamakan Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (SIPEKSOY)

Menurut (Ikhsan 2013) permasalahan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga yang menjadi penyedia informasi pertanian seperti lembaga-lembaga penyuluh pertanian, dan lainnya adalah belum adanya suatu perangkat/media yang baik dalam penyebaran informasi pertanian seperti dalam mensosialisasikan varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah yang dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun berada dengan memanfaatkan Internet sebagai sarana pendukung dan fasilitas yang memungkinkan informasi dapat diakses oleh banyak pengguna, pengguna dapat memperoleh informasi dan pengetahuan dalam memilih dan mencari varietas unggul kedelai. Dalam penyampaian informasi pertanian, penyuluh memiliki peranan yang sangat penting hal ini dikarenakan penyuluh pertanian sangat dekat dengan petani, petani dapat berkonsultasi dengan penyuluh pertanian terdekat untuk mendapatkan informasi-informasi terkait dengan kegiatan pertanian kedelai.

2. Pengelolaan sumber daya

Pengelola sistem pemilihan varietas unggul kedelai ialah peneliti, BBTP dan Departemen Agronomi dan Hortikuktura Institut Pertanian Bogor. Perangkat lunak yang digunakan ialah server Apache versi 2.4.3, PHP versi 3.5.2.2, MySQL, Notepad ++, Microsoft Visio 2007. Perangkat keras yang digunakan Laptop Acer E1.1200, RAM 2 GB.

Studi Literatur dan Wawancara

Tahapan berikutnya adalah studi literatur dan wawancara dengan peneliti kedelai. Studi literatur dilakukan dengan menggali informasi dan pengetahuan dari buku, jurnal dan artikel-artikel ilmiah terkait dengan kegiatan pemilihan varietas unggul kedelai. Studi pustaka utama yang digunakan adalah Buku Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (BALITKABI 2011). Pengumpulan pustaka dilakukan beberapa tempat yaitu Perpustakaan LSI IPB, Perpustakaan BBP2TP Bogor (Departemen Pertanian), Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor dan Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB.

Wawancara dilakukan dengan peneliti kedelai/pakar dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Biodata rinci mengenai peneliti kedelai dapat dilihat pada Lampiran 1. Pakar yang dilibatkan ialah Dr Desta Wirnas, SP MSi adalah dosen dan peneliti kedelai dari Institut Pertanian Bogor. Berdasarkan hasil diskusi bebas dan wawancara yang dilakukan informasi yang diperoleh yaitu belum adanya sistem yang dapat membantu penyuluh, peneliti, petani, dan masyarakat umum dalam memilih varietas unggul kedelai berdasarkan kriteria yang diinginkan pengguna. Peneliti kedelai yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah peneliti yang telah melakukan penelitian bertahun-tahun dan memiliki pengalaman lapangan yang cukup. Informasi yang didapatkan dari diskusi bebas dan wawancara diharapkan adalah data dan informasi yang valid dan dapat digunakan dalam pengembangan sistem pemilihan varietas unggul kedelai.

Studi literatur dan konsultasi pakar dimaksudkan untuk menyesuaikan kebaruan informasi dan pengetahuan tentang varietas unggul kedelai. Harapannya adalah sistem yang dikembangkan ini akan lebih up-to date sehingga informasi

yang terdistribusikan kepada pengguna akan lebih lengkap dan akurat. Hasil dari kedua tahapan ini dituangkan dalam informasi dan pengetahuan dan akan digunakan untuk mengembangkan sistem pada tahapan selanjutnya.

Tahap Analisis dan Desain Sistem

Kegiatan analisis dan desain sistem akan mengadopsi metode SDLC. Tahapan ini terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis, desain, implementasi dan pengujian. Penjelasan dari setiap tahapan sebagai berikut:

Tahap analisis

 Analisis Kebutuhan Pengguna

Pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini nantinya semua stake

holder yang membutuhkan jasa dalam pencarian dan pemilihan varietas unggul

kedelai seperti penyuluh pertanian, petani, pakar, kelompok tani, pengguna umum (mahasiswa, pengambil kebijakan, pengusaha), namun yang menjadi target atau sasaran utamanya yaitu penyuluh pertanian. Dalam sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini penyuluh dapat mengakses langsung informasi mengenai pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai dengan bebas tanpa harus melakukan login terlebih dahulu ke sistem. Hal ini dilakukan agar mempermudah pengguna dan dapat langsung menggunakan sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Masing – masing pengguna memiliki hak yang sama dalam menggunakan sistem ini. Pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai seperti terlihat pada Gambar 4 Kelompok tani Penyuluh pertanian Pengambil Kebijakan Mahasiswa Petani Peneliti Gambar 4 Skema calon pengguna sistem pemilihan varietas kedelai Aktor atau pengguna yang terlibat pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini dijabarkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Aktor atau calon pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai

Aktor Keterangan

Pengguna umum (Masyarakat umum, Mahasiswa, Pengusaha, Pengambil Kebijakan)

Pengguna sistem

Penyuluh Pengguna utama sistem

Petani Pengguna utama sistem

Peneliti kedelai Sumber informasi dan pengetahuan

Admin Update (edit, tambah, hapus) data

di sistem

 Analisis Sistem

Sistem pemilihan varietas unggul kedelai dibuat dalam rangka membantu para pakar, peneliti dan penyuluh untuk mensosialisasikan varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah kepada petani. Selain itu gangguan hama dan penyakit merupakan masalah penting yang dihadapi petani dalam usahatani kedelai. Selain menurunkan produksi, serangan hama dan penyakit juga berpotensi menurunkan kualitas hasil. Oleh karena itu pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini akan ditambahkan modul tentang pengendalian hama dan identifikasi penyakit pada tanaman kedelai termasuk ciri-ciri, gejala, pengendalian tanaman yang diharapkan dapat membantu para penyuluh di lapangan dan petani dalam mengidentifikasi dan mengatasi gangguan hama dan penyakit yang secara umum menyerang tanaman kedelai. Sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini terdiri atas dua fungsi yaitu fungsi pemilihan varietas unggul kedelai dan yang ke dua fungsi penanggulangan hama dan penyakit utama yang menyerang tanaman kedelai. Fungsi pemilihan varietas unggul kedelai untuk membantu para penyuluh dan petani dalam memilih dan mencari varietas unggul kedelai yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Fungsi pemilihan varietas unggul kedelai berdasarkan kategori terdiri atas 8 kriteria yaitu: warna kulit biji, ukuran biji, tinggi tanaman, potensi hasil, wilayah adaptasi/ lahan, ketahanan hama, ketahanan penyakit. Fungsi kedua yaitu fungsi pengendalian hama dan identifikasi penyakit utama yang menyerang tanaman kedelai. Hama kedelai terdiri atas tahan dan agak tahan : penggerek pucuk, lalat bibit kacang, ulat penggulung daun, ulat jengkal, pengisap polong dan ulat grayak. Penyakit terdiri atas tahan dan agak tahan : karat daun, virus CMVV(Cowpea mild mottle virus) / virus belang samar kacang tunggak.

Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk menentukan batasan sistem yang akan digunakan atau sistem yang dibutuhkan oleh pengguna. Pada Tabel 2 ditunjukkan fungsi-fungsi dari modul yang dikembangkan pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai.

Tabel 2 Kebutuhan fungsional sistem

 Pemahaman Terhadap Proses Bisnis

Pemahaman terhadap proses bisnis menjelaskan mengenai alur kegiatan yang terjadi dalam sistem pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai yaitu:

user memulai sebuah pekerjaan, user melakukan aksi pencarian di sistem, dan sistem menampilkan aksi. Tabel 3 adalah skenario yang menggambarkan proses bisnis yang terjadi pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Skenario pengguna mengakses sistem pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai seperti pada Tabel 3.

Tabel 3 Skenario sistem pemilihan varietas unggul kedelai

Penggunaan nama

skenario User pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai

Aktor-aktor Penyuluh pertanian, petani, peneliti, kelompok tani, pengguna umum (masyarakat umum, pengambil kebijakan, pengusaha, mahasiswa ), Administrator

Penggambaran User berinteraksi dengan sistem melalui perangkat yang terkoneksi dengan Internet

Mulai User membuka web (SIPEKSOY)

Langkah Aksi

1 User mengakses alamat

2 User memilih menu-menu yang tersedia yaitu menu home, profil, varietas, dan menu hama penyakit

2.1

2.2

2.3

User menekan menu home berisi tentang informasi yang ada pada sistem

User mencari informasi mengenai sistem pemilihan varietas unggul kedelai

User menekan menu pemilihan varietas unggul kedelai maka sistem akan menampilkan pilihan kategori varietas yang diinginkan.

Pilih warna kulit sistem akan

menampilkan kategori warna yaitu hitam, kuning dan kehijauan.

No Kebutuhan Fungsional Deskripsi

1. Home Melihat sekilas tentang kedelai

2. Profil ( Tentang Kami) Melihat Profil tentang kami, pengembang sistem pemilihan varietas unggul kedelai 3. Pemilihan varietas unggul Halaman dialog antara pengguna dengan

sistem

4. Pengendalian Hama Melihat informasi hama 5.

Tabel 3 skenario sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan)

Penggunaan nama

skenario User pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai

2.3 Pilih warna kulit biji : sistem akan menampilkan kategori warna kulit biji yang terdiri dari hitam, kuning dan kuning kehijauan.

Pilih umur polong masak : sistem akan menampilkan kategori Umur polong masak terdiri atas Genjah (<80 hari), sedang (80-85 hari), dalam (> (80-85 hari).

Pilih ukuran biji : sistem akan

menampilkan kategori ukuran biji terdiri atas kecil (<10 gram), sedang (10-14 gram), besar (>14 gram).

Pilih tinggi tanaman : sistem akan menampilkan kategori Tinggi tanaman terdiri atas pendek (<50 cm), sedang (50-70 cm), Tinggi (>(50-70 cm).

Pilih wilayah adaptasi/ lahan : sistem akan menampilkan kategori terdiri atas sawah, kering/tegalan, lahan kering masam, pasang surut, dibawah naungan dan dataran tinggi.

Pilih ketahanan hama : sistem akan menampilkan kategori ketahanan hama terdiri atas tahan dan agak tahan

Pilih ketahanan penyakit: sistem akan menampilkan kategori ketahanan penyakit terdiri atas tahan dan agak tahan

2.4 User memilih menu hama penyakit

2.5 User keluar dari sistem Keadaan

sebelumnya

Penyuluh ingin mendapatkan informasi

mengenai pemilihan dan pencarian varietas unggul kedelai

Tujuan yang dicapai

Menjadi solusi bagi para pengguna

khususnya penyuluh dan petani kedelai untuk dapat melakukan pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai sesuai yang diinginkan, yang dapat diakses dengan komputer yang terkoneksi Internet.

Penyuluh pertanian dapat memanfaatkan sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini untuk kegiatan penyuluhan dan sosialisasi varietas unggul yang telah dilepas pemerintah.

Menjadi terobosan baru atas kekurangan tenaga ahli di lapangan dalam mencari dan memilih varietas unggul kedelai

 Analisis Data dan Informasi

Pada penelitian ini dilakukan analisis data meliputi beberapa hal diantaranya adalah:

a. Melengkapi data varietas unggul kedelai. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data varietas unggul kedelai mulai dari tahun 1918-2010 yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian berupa Buku Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi 2011). Pada analisis data ini juga melibatkan peneliti kedelai (Dr Desta Wirnas SP MSi). Kuisioner penentuan kriteria oleh peneliti kedelai dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 72 nama varietas unggul kedelai dapat dilihat pada Lampiran 2.

b. Setelah pembersihan data selanjutnya dari hasil analisis data yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi parameter dalam kegiatan pemilihan varietas unggul kedelai. Identifikasi parameter yang digunakan dalam penentuan kepentingan parameter sebanyak 27 parameter yang dikonfirmasikan kepada peneliti kedelai dengan menggunakan metode yang digunakan Tam dan Tummala (2001). Parameter tersebut ialah: tahun pelepasan, sk mentan, nomor galur, asal, umur berbunga, umur polong masak, warna hipokotil, warna epikotil, warna daun, warna bulu, warna bunga, warna kulit biji, warna polong masak, warna hilum, bentuk biji, bentuk daun, tipe tumbuh, tinggi tanaman, bobot 100 biji, kandungan protein, kandungan lemak, sifat lain, wilayah adaptasi, dan pemulia.

c. Responden ahli/peneliti kedelai diminta untuk memberikan penilaian tentang tingkat kepentingan parameter-parameter tersebut menggunakan skala tiga-poin, nilai kepentingan untuk masing-masing parameter yaitu 1 bila parameter uji tidak penting, 2 nilai yang diberikan bila parameter uji penting, nilai 3 diberikan bila parameter uji sangat penting. Parameter yang direncanakan untuk dijadikan parameter kunci dalam pemilihan kedelai berdasarkan penilaian peneliti kedelai dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil identifikasi 27 parameter varietas unggul kedelai No Kepentingan

Parameter

Skor No Kepentingan Parameter

Skor

1 Dilepas tahun 1 15 Bentuk biji 2

2 SK mentan 1 16 Bentuk daun 1

3 Nomor galur 1 17 Tipe tumbuh 2

4 Asal 1 18 Tinggi tanaman 3

5 Umur berbunga 2 19 Ukuran/100 bj 3

6 Umur polong masak 3 20 Kandungan protein 2

7 Warna hipokotil 1 21 Kandungan lemak 2

8 Warna epikotil 1 22 Hasil 3

9 Warna daun 2 23 Ketahanan hama 3

10 Warna bulu 1 24 Ketahanan penyakit 3

11 Warna bunga 1 25 Sifat-sifat lain 1

12 Warna kulit biji 3 26 Wilayah adaptasi 3

13 Warna polong 2 27 Pemulia 1

14 Warna hilum 2

Hasil analisis identifikasi parameter menggunakan metode Tam dan Tummala (2001) menunjukkan dari 27 parameter yang digunakan dalam penentuan dan pemilihan varietas unggul kedelai diperoleh parameter yang sangat penting dan ditunjukkan dengan nilai tertinggi yaitu angka 3 ialah : umur polong masak, warna kulit biji, ukuran biji, tinggi tanaman, hasil, ketahanan hama, ketahanan penyakit dan wilayah adaptasi.

Penentuan parameter melibatkan peneliti kedelai dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor yaitu Dr Desta Wirnas SP MSi. Karakter, kategori, nilai dan hasil dari penentuan parameter kunci dapat dilihat pada Tabel 5. Pada tahap ini juga dilakukan dengan identifikasi istilah yang familiar digunakan oleh pengguna yang akan dijadikan sebagai parameter kunci dalam pemilihan dan pencarian varietas unggul kedelai. Penentuan karakter dan nilai dari masing-masing karakter diambil berdasarkan Deskripsi varietas unggul kedelai (BALITKABI 2011) Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan untuk pengolompokannya atau kategori dilakukan berdasarkan hasil studi literatur dan untuk kriteria tinggi tanaman ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dengan pakar atau peneliti kedelai (Dr Desta Wirnas SP Msi).

Berikut adalah hasil analisis berupa parameter kunci yang telah divalidasi berdasarkan kategori adalah sebagai berikut:

1. Potensi hasil

Varietas – Varietas unggul kedelai diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan Potensi hasil yaitu: rendah : (<1,5 ton/ha), sedang : ( 1,5-2 ton/ha), tinggi : ( > 2 ton/ha)

2. Umur polong masak

Menurut Adie dan Krisnawati (2007) salah satu hal penting yang menjadi tolak ukur dalam memilih varietas unggul kedelai adalah umur tanaman. Umur tanaman dikelompokkan menjadi tiga yaitu: genjah : (<80 hari), sedang : (80-85 hari), dalam : (> 85 hari)

3. Ukuran biji

Menurut Adie dan Krisnawati (2007) pengolompokan ukuran biji kedelai berbeda antar negara, di Indonesia kedelai dikelompokkan menjadi tiga yaitu: besar : (>14 gram), sedang : (10-14gram), kecil : (<10 gram)

4. Warna biji

Deptan (2009) mengelompokkan warna biji kedelai menjadi tiga yaitu: kuning, kuning kehijauan, hitam

5. Lahan/ Agroekosistem

Menurut Arsyad et al (2007) Berdasarkan lahan/agroekosistem, program perakitan varietas unggul kedelai saat ini dan kedepan lebih diarahkan untuk menghasilkan varietas yang beradaptasi spesifik agroekosistem seperti: sawah (irigasi dan tadah hujan), kering masam, rawa (pasang surut),di bawah naungan, dataran tinggi.

6. Tinggi tanaman

Berdasarkan hasil diskusi dengan peneliti kedelai tinggi tanaman diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu: pendek : (<50 cm), sedang ; (50-70 cm), tinggi : (>70 cm)

7. Hama

Menurut Arsyad et al (2007), tanaman kedelai dikenal sebagai tanaman yang banyak mengalami gangguan hama, hama utama yang menyerang tanaman kedelai adalah: penggerek polong ( E.zinckenella), pengisap polong (R.Lineariz) Ulat grayak (S.litura)

8. Penyakit

Menurut Arsyad et al (2007), penyakit yang sering terdapat pada tanaman kedelai adalah : karat daun (P. pachyrhizi), virus CMMV(Cowpea mild mottle

virus) / virus belang samar kacang tunggak, hawar daun.

Tabel 5 Karakter, kategori, nilai dan hasil dari penentuan parameter kunci

No Karakter Kategori Nilai

1 Warna kulit biji Hitam

Kuning

Kuning kehijauan

-

2 Umur polong masak Genjah

Sedang Dalam

(<80 hari) (80-85 hari) (> 85 hari)

3 Ukuran biji Kecil

Sedang Besar

(<10 gram) (10-14gram) (>14 gram)

4 Tinggi tanaman Pendek

Sedang Tinggi

(<50 cm) (50-70 cm) (>70 cm)

5 Potensi hasil. Rendah

Sedang Tinggi

(< 1,5 ton/ha) (1,5 - 2 ton/ha (>2 ton/ha) 6 Wilayah adaptasi/ lahan Sawah (irigasi, tadah

hujan) Kering Kering masam Pasang surut Dibawah naungan Dataran tinggi

-7 Hama Penggerek polong

( E.zinckenella) Pengisap polong (R.Lineariz)

Ulat grayak (S.litura)

Tahan Agak tahan

8 Penyakit Karat daun (P.

pachyrhizi)

Virus CMMV(Cowpea

mild mottle virus) / virus belang samar kacang tunggak.

Hawar daun

Tahan Agak tahan

Tahap Desain dan Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang merupakan upaya membentuk model yang bersifat konsep. (Barbosa dan Sena 2011) menyatakan UML merupakan bahasa standar yang digunakan dalam perangkat lunak untuk menentukan, visualisasi, membangun, dan mendokumentasikan sistem. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan (UML) Unified Modelling Language yang direpsresentasikan dengan class diagram, use case, diagram sequensial dan activity diagram.

Diagram kelas

Diagram kelas ini akan menghubungkan interaksi kelas di dalam sistem. Kelas ini terdiri atas 6 kelas yaitu kelas kedelai, kelas Admin, kelas hama, kelas identifikasi hama, kelas penyakit, kelas diagnosa penyakit. Diagram kelas ini dapat dilihat pada Gambar 5.

+input() +edit() +hapus() -id_penyakit -id_admin -nama_penyakit -gejala -pengendalian -gambar penyakit +input() +cari_penyakit() -id_diagnosa -ciri_ciri -id_penyakit diagnosa +input() +edit() +hapus() -id_hama -id_admin -nama_hama -gejala_serangan -pengendalian -gambar hama +input() +cari() -id_identifikasi -ciri_ciri -id_hama identifikasi_hama +input() +edit() +hapus() -id_kedelai -id_admin -nama -sk_mentan -no_induk -asal -warna_hipokotil -warna_epikotil -warna_batang -warna_daun -warna_polong -warna_biji -warna_hilum -bentuk_daun -percabangan -tipe_tumbuh -umur_bunga -warna_bunga -kandungan_protei -kandungan_lemak -benih_pejenis -kerebahan -sifat_lain -pemulia -keterangan -gambar -potensi_hasil -umur_matag -tinggi_tanaman -ukuran_biji -lahan -id_hama -ketahanan_hama -id_penyakit -pemyakit_view kedelai +input() +edit() +hapus() -id_admin -user_name -password -nama -jenis_user admin 1..* 1 1..* 1 1 1..* 1..* 1 1 1...* 1 1..*

Use case

Use case digunakan untuk menggambarkan sistem dari sudut pandang

pengguna. Pada Gambar 6 dapat dilihat gambaran use case untuk pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai.

Pengguna

Memilih varietas

Mencari informasi pengendalian hama dan penyakit

Peneliti kedelai Pencarian Varietas Unggul Mengupdate varietas Mengupdate pengendalian hama dan penyakit

Mengupdate User

Admin

Gambar 6 Diagram use case

Use case diagram ini menjelaskan bagaimana sistem digunakan oleh user.

Berdasarkan gambar diatas aktor utama yang terlibat dalam sistem ini yaitu orang-orang yang membutuhkan informasi terkait dengan pemilihan varietas unggul kedelai seperti peneliti kedelai, pengguna (penyuluh pertanian, dan petani, pengusaha, mahasiswa) dan Admin yang membutuhkan informasi terkait dengan pemilihan varietas unggul kedelai, sedangkan Admin selain dapat melihat sistem juga dapat mengupdate seluruh data serta menambah, menghapus, mengubah, menyimpan data, gambaran use case bagaimana sistem digunakan oleh user

dapat dilihat pada Lampiran 3.

Diagram Aktivitas

Diagram aktivitas digunakan untuk menentukan aliran aktivitas dalam sistem yang akan dirancang. Untuk diagram aktivitas pada pada sistem ini terdiri atas 5 bagian yaitu: diagram aktifitas memilih varietas, diagram aktivitas pengendalian hama, diagram aktivitas identifikasi penyakit, diagram aktivitas update varietas, diagram aktivitas update user. Diagram aktivitas tersebut diperlihatkan pada Gambar 7 sampai Gambar 11.

Diagram Aktivitas Memilih Varietas

Diagram aktivitas dalam memilih varietas unggul kedelai. Dimulai dengan pengguna memilih form varietas, pengguna mendapatkan informasi mengenai form varietas unggul berupa pilihan kriteria berdasarkan varietas yang diinginkan pengguna dengan memilih ukuran biji, memilih warna kulit biji, memilih tinggi tanaman, memilih umur, memilih lahan, memilih hama, memilih penyakit. Kemudian sistem akan mencocokkan pilihan tersebut apabila valid maka pengguna akan mendapatkan informasi varietas unggul kedelai yang dihasilkan dan dipilih oleh sistem. Diagram aktivitas memilih varietas unggul kedelai dapat dilihat pada Gambar 7.

Pengguna Sistem

Memilih menu varietas

Memilih ukuran biji

Memilih warna kulit biji

Memilih tinggi tanaman

Memilih umur

Memilih lahan

Memilih hama

Memilih penyakit

Menampilkan form varietas unggul

OK

Menampilkan varietas unggul kedelai Tidak valid

Mendapatkan Informasi varietas

Valid

Diagram Aktivitas Pengendalian Hama

Diagram aktivitas pengendalian hama, dimulai dengan sistem menampilkan form hama, pengguna dapat memilih jenis hama yang menyerang tanaman kedelai, kemudian sistem akan menampilkan informasi detil mulai dari gambar, nama latin, gejala hama beserta cara pengendaliannya seperti pada Gambar 8.

Sistem Pengguna

Memilih menu pengendalian hama

Menampilkan form hama

Memilih jenis hama

Mendapatkan informasi hama

Gambar 8 Diagram aktivitas pengendalian hama

Diagram Aktivitas Penyakit

Pengguna Sistem

Dokumen terkait