• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dan Pembahasan

3 PEMBAHASAN UMUM

Seiring dengan perkembangan jaman, organisasi akan menghadapi permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks, dengan demikian pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional oleh setiap organisasi perusahaan. Sumber daya manuasia sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenaga kerja, pegawai, pekerja/karyawan); atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya; atau potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan tinggi di dalam suatu organisasi secara universal adalah memiliki kemampuan mengelola bidang administrasi dan penguasaan bahasa untuk bergaul dan berhubungan dengan manusia untuk mengantisipasi kompetisi global. Kemampuan yang dimiliki seseorang akan membuatnya berbeda dengan yang mempunyai kemampuan rata-rata atau standar saja. Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan realita artinya pegawai yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dengan pendidikan dan pengetahuan yang memadai serta memiliki sifat-sifat tersebut di atas untuk menjalankan pekerjaan yang terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka ia akan lebih mudah menjalankan sesuatu usaha hingga berhasil untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan sesuai dengan keahlianya (the right man in th right place, the right man on the right job).

Pencapain kinerja suatu oranisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalamnya sesuai dengan tugas pokok dan peranan fungsi yang harus dilaksanakan dengan tingkat kemampuan khusus yang diperlukan dari pegawai. Kinerja merupakan suatu konstruk multidemensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya (Mahmudi, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai sangat beragam, hal ini perlu diketahui agar perusahaan mengetahui arah pengembangan sumber daya manuasianya sehingga lebih tepat sasaran sesuai kebutuhan pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di PD. Pasar Tohaga yang merupakan perusahaan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor yang bergerak dalam jasa pengelolaan pasar tradisonal dan baru berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kinerja pegawai. Variabel laten yang diuji dalam penelitian ini adalah faktor individu, faktor psikologi dan faktor organisasi serta kinerja pegawai yang masing-masing mempunyai indikator-indikator tersendiri. Model penelitian ini menjawab hubungan antar tiap variabel yaitu pengaruh langsung faktor individu, faktor psikologi dan faktor organisasi terhadap kinerja organisasi, pengaruh tidak langsung faktor individu dan faktor organisasi terhadap kinerja pegawai melalui faktor psikologi dan pengaruh tidak langsung faktor individu terhadap kinerja pegawai melalui faktor organisasi. Karena itu dibuatlah dua model penelitian yaitu yaitu model pengaruh langsung (direct effect) dan model pengaruh tidak langsung (indirect effect).

Berdasarkan hasil penelitian, pada model pengaruh langsung faktor individu dan faktor psikologi berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap kinerja pegawai sedangkan faktor organisasi tidak berpengaruh secara signifikan. Indikator yang dicerminkan pada faktor individu yang mempengaruhi kinerja adalah indikator kemampuan berkomunikasi, kemampuan adaptasi dan keterampilan/pengetahuan terhadap pekerjaannya. Sedangkan faktor psikologi dicerminkan oleh indikator proses pembelajaran. Kedua faktor tersebut berpengaruh secara langsung meningkatkan kinerja pegawai yang dicerminkan oleh indikator cara kerja dan prakarsa. Hal ini mengimplikasikan bahwa kinerja pegawai PD. Pasar Tohaga yang baik dicerminkan dengan kemampuan pegawainya dalam menyusun cara dan rencana kerja serta bekerja secara efisien dan efektif. Selain itu prakarsa pegawai dalam menciptakan ide-ide dalam menyelesaikan pekerjaan pun menjadi cerminan kinerja pegawai yang baik di lingkungan PD. Pasar Tohaga. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai dalam perusahaan bukan hanya hasil yang diperoleh tetapi bagaimana proses dalam menciptakan kinerja yang baik tersebut dapat direalisasikan oleh setiap individu pegawai di lingkungan PD. Pasar Tohaga Kabupaten Bogor. Karena itulah faktor-faktor yang berpengaruh dapat meningkatkan kinerja yang berasal dari faktor-faktor individu maupun psikologi harus menjadi perhatian utama perusahaan agar dapat menjaga dan meningkatkan kinerja pegawainya. Kemampuan dan keterampilan pegawai dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pendidikan bagi pegawai sesuai kebutuhannya. Misalnya bagi pegawai di unit pasar kemampuan komunikasi dan adaptasi sangat diperlukan untuk menjalankan kerja sehari-hari yang berhubungan langsung dengan konsumen. Faktor psikologi yang dicerminkan oleh proses pembelajaran sangat mendukung suasana peningkatan kinerja di PD. Pasar Tohaga. Karena faktor proses pembelajaran yang erat kaitannya dengan keinginan mempelajari hal-hal yang baru sangat membuka peluang bagi pegawai untuk maju sehingga pelatihan- pelatihan yang diberikan perusahaan diharapkan akan efektif diterima oleh pegawai.

Hasil penelitian pada model pengaruh tidak langsung, faktor individu dicerminkan oleh indikator kemampuan (penempatan sesuai pendidikan), keterampilan (hasil dari pelatihan) dan demografi (jenis kelamin dan kesetaraan gender dalam promosi). Perbedaan pengaruh langsung dan tidak langsung pada faktor individu disebabkan indikator yang dicerminkan oleh variabel tersebut berbeda. Hal ini sesuai dengan teori Gibson (2000) yang menyatakan bahwa variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkan variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak langsung terhadap kinerja. Indikator kemampuan (penempatan sesuai pendidikan), keterampilan (hasil dari pelatihan) dan demografi (jenis kelamin dan kesetaraan gender dalam promosi) berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja pegawai yang merupakan cerminan faktor psikologi yang kemudian pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Motivasi terhadap kebijakan kompensasi, motivasi untuk kesempatan promosi jabatan dan kepuasan kerja terutama dalam hal kompensasi, fasilitas, jaminan keselamatan kerja dan kebijakan perusahaan yang diperoleh berpengaruh terhadap kinerja pegawai di PD. Pasar Tohaga. Motivasi dan kepuasan pegawai merupakan faktor psikologi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan untuk meningkatkan

kinerja pegawainya. Pegawai yang sudah tidak memiliki motivasi cenderung sulit untuk berkembang dan sulit menunjukkan kinerja yang baik.

Menurut Mangkuprawira (2011) seorang pekerja bekerja paling tidak dilatabelakangi dua hal, pertama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan fisik seperti makanan, pakaian, dan perumahan, kedua adalah untuk aktualisasi diri dalam bentuk keinginan untuk meraih kinerja setinggi-tingginya dalam bekerja. Idealnya jika kedua motif tersebut dimiliki oleh setiap karyawan maka akan terbangun motivasi untuk bekerja sebaik mungkin. Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000). Rasa puas dengan kompensasi yang diberikan baik yang berupa gaji, bonus tunjangan dan berbagai fasilitas yang memadai akan menumbuhkan motivasi yang tinggi dalam bekerja, karena para pegawai merasa dihargai dan didukung dalam bekerja. Adanya motivasi yang tinggi membuat pegawai menjadi lebih terfokus dan perhatian pada upaya mencapai hasil kerja yang baik dan sesuai harapan perusahaan sehingga hal ini menumbuhkan kinerja yang lebih baik dari para pegawai.

Faktor organisasi yang dicerminkan oleh indikator kepemimpinan, desain pekerjaan dan pengawasan/supervisi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai tetapi berpengaruh terhadap motivasi dan kepuasan kerja pegawai yang merupakan faktor psikologi yang kemudian dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Menurut Baron & Byrne (2004) ada dua kelompok faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu faktor organisasi dan faktor individu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa indikator kepuasan kerja yang merupakan faktor psikologi dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut yang kemudian berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Faktor organisasi dicerminkan oleh indikator kepemimpinan, desain pekerjaan dan pengawasan/supervisi. Dukungan pengawas/supervisi/atasan memberikan pengaruh terbesar, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara pegawai dengan pihak pimpinan sangat penting artinya dalam menaikkan kinerja. Menurut As’ad (2002), kepuasan pegawai dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan, sehingga pegawai akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja (sense of belonging).

Pada pengaruh tidak langsung kinerja pegawai dicerminkan oleh indikator cara kerja, kepemimpinan dan tanggung jawab. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai yang memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya tanpa diperintah atasan, cara bekerja secara efisien dan efektif dan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik menunjukkan kinerja pegawai yang baik. PD. Pasar Tohaga merupakan perusahaan jasa yang bertugas memberikan pelayanan bagi masyarakat tradisional terutama para pedagang. Dalam bekerja diperlukan jiwa pemimpin yang dapat memotivasi bawahannya serta mengayomi masyarakat pasar yang menjadi binaannya dalam menciptakan pengelolaan pasar yang baik dan kondusif. PD. Pasar Tohaga membutuhkan pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan/leadership. Leadership adalah mengupayakan orang dari atas sampai bawah dalam suatu organisasi memperbaiki kinerjanya (Wibowo, 2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai harus dikelola dengan baik jika perusahaan menginginkan kinerja pegawainya meningkat dan terpelihara dengan baik sehingga dapat mewujudkan kemajuan bagi perusahaan.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian pada model pengaruh langsung, kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja pegawai. Kemampuan merupakan kecakapan seseorang, seperti kecerdasan dan ketrampilan. Kemampuan pekerja dapat mempengaruhi kinerja dalam berbagai cara, misalnya dalam cara pengambilan keputusan, cara menginterpretasikan tugas dan cara penyelesaian tugas. Kemampuan komunikasi, kemampuan adaptasi dan keterampilan/pengetahuan pegawai terhadap pekerjaannya menjadi faktor dominan yang harus menjadi perhatian utama perusahaan untuk ditingkatkan sehingga secara simultan dapat meningkatkan kinerja pegawai di PD. Pasar Tohaga. Kemampuan dan keterampilan pegawai dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pendidikan yang berkaitan dengan teknik komunikasi, adaptasi dan pengetahuan tentang pekerjaan sesuai kebutuhan pegawai secara berkala dan berkelanjutan agar hasilnya dapat efektif meningkatkan kinerja.

Perusahaan harus mengerti dan mengetahui keinginan pegawai dalam mengembangkan diri melalui proses pembelajaran agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Belajar dibutuhkan seseorang untuk mencapai tingkat kematangan diri. Kemampuan diri untuk mengembangkan kreativitas dalam bekerja sangat dipengaruhi oleh usaha belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa belajar merupakan sebuah upaya ingin mengetahui dan bagaimana harus berbuat terhadap apa yang akan dikerjakan. Proses belajar dapat dilakukan oleh pekerja pada saat mengerjakan pekerjaan. Hal ini menunjukkan adanya semangat pegawai untuk terus memperbarui diri. Karena itu perusahaan harus mampu menciptakan iklim kerja yang dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan dan proses pembelajaran sehingga pegawai dapat menunjukkan kinerja yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian pada model pengaruh tidak langsung, pengembangan faktor individu dan faktor organisasi lebih ditujukan untuk meningkatkan faktor psikologi untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai. Faktor psikologi yang dicerminkan oleh kepuasan kerja dan motivasi menjadi faktor yang harus diperhatikan karena faktor ini merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi kerja perlu memperhatikan faktor lain yang berasal dari faktor individu dan organisasi, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai yaitu :

1. Perusahaan harus dapat menempatkan pegawainya sesuai kemampuan dan pendidikan serta perlu dilakukan peningkatan keterampilan melalui pelatihan karena hal tersebut dapat meningkatkan kepuasan kerja.

2. Perusahaan harus dapat memilih dan menseleksi calon-calon atasan/pemimpin baik di tingkat pusat maupun ditingkat unit pasar karena peran kepemimpinan/atasan/supervision dapat meningkatkan kepuasan kerja dimana atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya. Kemampuan menciptakan suasana kondusif dan keadilan dalam mengambil kebijakan dapat meningkatkan kepuasan kerja dan menciptakan situasi kerja yang nyaman.

3. Perusahaan perlu menerapkan sistem promosi yang transparan dan adil termasuk tidak adanya perbedaan gender dalam promosi tersebut. Dengan adanya transparansi ini, maka pegawai menjadi jelas apa yang menjadi tujuannya dan apa yang akan didapatkannya pada sasaran itu. Hal ini akan menumbuhkan keadilan, sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja

4. Perusahaan harus memperhatikan keadilan dalam mengambil kebijakan dalam hal pemberian kompensasi kepada pegawai baik financial maupun nonfinansial karena hal itu merupakan faktor utama kepuasan kerja pegawai. Karena itu.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja yang dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor organisasi. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain, cara untuk dapat meningkatkan motivasi sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan cara :

1. meningkatkan motivasi kerja pegawai melalui pelatihan, baik pelatihan untuk pengembangan diri maupun pengembangan kemampuan pegawai.

2. memberikan reward/penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Bisa berupa bonus atau insentif, maupun berupa hadiah kecil yang bisa mewakili ucapan terimakasih perusahaan atas prestasi para karyawan. Cara ini terbukti cukup efektif, sehingga karyawan lebih bersemangat untuk memberikan prestasi-prestasi berikutnya bagi perusahaan.

3. Melakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja pegawai. Peran pemimpinan dalam hal ini sangat diperlukan, seorang pemimpin perlu mengenali kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing dari pegawai, hal ini akan memudahkan untuk mengevaluasi perkembangan setiap pegawai. Sehingga dapat mengetahui bagaimana cara memotivasi pegawai untuk memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan

4. Mengadakan kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara pegawai dan perusahaan merupakan langkah baik untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai. Dengan kekeluargaan yang kuat, mereka akan ikut merasakan kepemilikan perusahaan tersebut sehingga loyalitasnya untuk bersama-sama membesarkan perusahaan semakin meningkat.

Faktor organisasi yang dicerminkan oleh kepemimpinan, desain pekerjaan dan pengawasan belum berpengaruh secara langsung terhadap kinerja pegawai, tetapi hal ini bukan menjadi alasan untuk mengabaikan faktor tersebut. Perusahaan harus mulai merumuskan sistem dan standar yang dapat menjadi acuan sehingga organisasi menjadi lebih stabil dan dapat mengatur kinerja pegawainya. Kinerja pegawai yang dicerminkan oleh cara kerja, prakarsa, tanggung jawab dan jiwa kepemimpinan individu pegawainya merupakan modal perusahaan untuk berkembang.

Dokumen terkait