• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Deskripsi Penelitian

1.

Deskripsi

SDN Gunungpring terletak di kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang. Letaknya yang cukup jauh dari pusat kota sedikit banyak mempengaruhi dinamika belajar-mengajar di sekolah ini. Kesadaran akan media elektronik sebagai sarana pembelajaran masih relatif rendah. Sekolah sebagai penyedia utama sumber belajar dirasa belum cukup memadai. Dalam hal ini, sarana multimedia sebagai alternatif pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Penelitian ini ditunjukkan dalam rata-rata nilai keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran yaitu 60 dan nilai rata-rata prestasi belajar siswa 68 di jadikan kondisi awal penelitian.

B. Hasil Penelitian

1. Rincian Hasil Siklus 1 a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat penelitian (lembar pengamatan keaktifan siswa), serta perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan rubrik penilaian (kognitif, psikomotorik, afaktif).

Selain itu, peneliti juga mempersiapkan perlengkapan pembelajaran seperti : laptop dan LCD proyektor untuk memutar film Legenda Candi Prambanan dan Legenda Tangkuban Perahu.

b. Pelaksanaan - Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis 10 Mei 2012. Proses kegiatan pembelajaran menyimak dilaksanakan di ruang kelas dengan pemutaran film legenda Candi Prambanan. Bahan ajar kemudian dibagikan kepada masing-masing kelompok. Pada kegiatan awal, guru memberi salam pada siswa kemudian salah satu siswa memimpin doa untuk membuka kegiatan pembelajaran. Setelah doa, guru memberikan motivasi kepada siswa serta gambaran materi yang akan dibahas, dan juga tujuan dari pembelajaran.

Kegiatan dilanjutkan dengan memutar film Legenda Candi Pranmbanan. Setelah film selesai diputar, siswa yang terdiri dari 28 orang dibagi menjadi 6 kelompok untuk mengerjakan LKS. LKS berisi pertanyaan tentang tokoh dan penokohan serta sifat tokoh yang baik atau tidak baik. Setelah itu siswa membuat kesimpulan dan mempresentasikan hasil diskusi mereka,.

Kegiatan akhir, guru dan siswa membuat kesimpulan bersama, dilanjutkan refleksi. Kegiatan ditutup dengan doa.

- Pertemuan 2

Pertemuan dua dilaksanakan hari Rabu 16 Mei 2012, dengan pemutaran film Legenda Tnagkuban Perahu. Dibuka dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan doa. Setelah itu tujuan pembelajaran hari ini disampaikan.

Setelah film selasai diputar, siswa dibagi menjadi 6 kelompok untuk mengerjakaan LKS yangberisikan pertanyaan mengenai unsur cerita, yang dilanjutkan menyimpulkan cerita, serta membuat poster. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya dan menyimpulkan hasilnya bersama guru. Siswa kemudian mengerjakan soal evaluasi dan guru memastikan agar siswa tidak ada yang mencontek.

Pada akhir pelajaran guru melakukan refleksi mengenai kesulitan yang mungkin dialami selama proses pembelajaran. Pembuatan poster dilakukan setelah itu. Proses ditutup dengan doa. Dalam siklus 1 mendapatkan nilai keaktifan belajar 75 dan nilai rata-rata prestasi belajar 75.

c. Observasi

Pada pertemuan pertama, siswa terlihat sangat antusias saat menonton film. Namun ketika sampai pada tahap pengerjaan soal, mereka mulai terlihat malas-malasan. Pertemuan kedua antusiasme lebih baik dari pertemuan pertama.

d. Refleksi

Pertemuan 1 secara keseluruhan berjalan dengan lancar, sesuai rencana ynag telah dipersiapkan. Hanya saja tahap pengerjaan soal tidak sesuai harapan.

Pertemuan 2 bisa dibilang lebih sukses daripada pertemuan 1. Semua berjalan sesuai rencana dansiswa terlihat lebih antusias.

2.

Deskripsi Hasil Siklus II

Siklus dua dilaksanakan pada tanggal 22 Mei dan 25 Mei 2012. Format materi masih sama, yaitu pemutaran film. Judul film yang diputar Tangkuban Perahu.

Kelompok siswa yang dibentuk pada siklus ini tidak sama dengan siklus sebelumnya. Rincian kegiatannya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Peneliti memperbaiki perangkat pembelajaran, RPP dan LKS. Peneliti juga memperbanya rubrik penilaian siswa. b. Pelaksanaan

Dilaksanakan hari Selasa tanggal 22 Mei 2012, dan berfokus pada sifat-sifat tokoh yang patut dan tidak patut ditiru. Dalam pembelajaran ini media yang digunakan adalah laptop dan LCD proyektor. Film yang diputar pada pertemuan ini adalah Tangkuban Perahu. Setelah film selesai, siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan anggota masing-masing 5 anak. Siswa kemudian mengerjakan LKS untuk kemudian dipresentasikan. Siswa terlihat bersemangat saat mempresentasikan hasil kerjanya.

Setelah presentasi selesai, guru dan siswa membuat kesimpulan mengenai sifat-sifat apa saja yang perlu dicontoh maupun dihindari dari tokoh yang terdapat dalam cerita. Kesulitan yang didapat selama proses pembelajaran berlangsung juga direfleksikan. Proses belajar ditutup dengan menyanyikan lagu Maju Tak Gentar.

- Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan Jumat 25 Mei 2012. Seperti biasa, pembelajaran dibuka dengan salam dan doa. Secara proses, hal yang dilakukan hamper sama dengan pertemuan 1. Memutar film, dilanjutkan dengan pengerjaan LKS, kemudian didkusi untuk membahas isi cerita. Setelah itu dilanjutkan dengan pengerjaan soal evaluasi. Guru memastikan tidak ada siswa yang mencontek selama

pengerjaan. Dalam siklus II mendapatkan nilai keaktifan 77 dan nilai rtata-rata prestasi belajar 79.

c. Observasi

Siswa terlihat sangat antusias, dan termotivasi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Hanya saja, jam pembelajaran melebihi waktu yang telah ditentukan.

d. Refleksi

Siswa terlihat lebih senang dan antusias dalam proses di siklus ini, Namun ini berakibat situasi kelas menjadi tidak terkendali. Sekalipun demikian, hasil pembelajaran dalam siklus ini lebih meningkat. siklus dihentikan karena penggunaan media ini diras berhasil dengan bukti meningkatnya prestasi belajar siswa.

3.

Hasil Keaktifan Siswa

Kondisi awal, nilai rata-rata keaktifan siswa adalah 60. Hasil dari siklus 1 rata-rata naik menjadi 75. Siklus 2 menunjukkan peningkatan kagi dengan nilai 77.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I proses kegiatan pembelajaran belum menampakkan hasil yang optimal seperti yang diharapkan oleh peneliti. Peningkatan keaktifan dan prestasi yang diperoleh siswa dalam tes evaluasi kurang maksimal yaitu siswa yang tuntas dalam prestasi belajar

hanya 43 % atau 12 siswa dari 28 siswa. Sehingga masih terdapat 57 % atau 16 siswa yang belum mencapai atau menguasai materi.

Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian pada Siklus I tersebit peneliti melakukan penguatan lebih lanjut pada Siklus II dengan tujuan agar keaktifan dan prestasi yang diperoleh siswa lebih meningkat. Pada Siklus II mendapatkan hasil yang lebih baik. Terdapat peningkatan keaktifan dan prestasi belajar yang diperoleh siswa dengan hasil prestasi belajar 64% atau 18 siswa dari 28 siswa. Kenaikan yang signifikan ini menunjukkan bahwa proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti berhasil. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Hasil Rekap Ketuntasn Belajar Bahasa Indonesia

No Uiraian Siswa Yang Tuntas

Belajar

Siswa Yang Belum

Tuntas Belajar

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase

1 Kondisi Awal 4 14% 23 86%

2 Siklus I 12 43% 16 57%

3 Siklus II 18 64% 10 36%

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihar adanya peningkatan ketuntasan belajar dari tiap Siklus sebagai berikut.

1. Dari kondisi awal ke Siklus I terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa 29 %.

2. Dari Siklus I ke Siklus II terjadi kenaikan ketuntasan belajar sebesar 21 %. 3. Dari kondisi awal ke Siklus II mengalami kenaikan ketuntasan belajar

yang sangat Signifikan yaitu 50%.

Melihat hasil dari Siklus II maka Siklus dihentikan atau tidak dilanjutkan lagi. Penelitian ini dihentikan karena indikator keberhasil;an telah tercapai, untuk memperjelas hasil penelitian dapat dilihat pada Grafik ketuntasan belajar siswa.

Grafik Prestasi Belajar (Tuntas Belajar)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Dokumen terkait