• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 TINJAUAN PUSTAKA

4.4 Pengukuran Data dan Formulasi Model

4.4.3 Penentuan Fungsi Kendala

Kendala merupakan faktor pembatas dalam pengambilan keputusan yang meliputi sumberdaya yang dimiliki dan tersedia di PT. Inggu Laut Abadi. Dalam usaha produksi bibit krisan dengan teknik kultur jaringan, kendala yang dihadapi meliputi: lahan (greenhouse tempat kultur jaringan), kendala media tanam, kendala pupuk, kendala bahan kimia (BAP, IAA, NAA, IBA dan lain-lain), kendala modal, kendala tenaga kerja, kendala permintaan, dan kendala penawaran. Secara rinci, kendala-kendala yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Kendala lahan

Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan yang diperlukan untuk memproduksi semua jenis bibit krisan. Luas lahan untuk setiap jenis bibit yang diproduksi berbeda-beda tergantung kapasitas dan produktivitasnya. Koefisien untuk kendala lahan diperolah dari kebutuhan luas lahan per jenis bibit tanaman. Nilai sebelah kanan adalah luas lahan yang tersedia untuk ditanami. Model matematik untuk kendala lahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

an = Penggunaan lahan jenis produk ke-n

GH = Total ketersediaan Greenhouse (m2)

2. Kendala Bahan Kimia (Media Tanam)

Bahan kimia yang dimaksud adalah bahan baku untuk teknik kultur jaringan yang terdiri dari zat pengatur tumbuh, yaitu sitokinin dan auksin seperti BAP, IAA, NAA dan IBA. Bahan kimia ini biasanya digunakan untuk media tanam pada teknik kultur jaringan. Media tanam yang digunakan untuk pembibitan dengan teknik kultur jaringan berbeda dengan media tanam pembibitan secara generatif maupun vegetatif dengan teknik yang lain. Media yang digunakan untuk teknik kultur jaringan ini biasanya adalah media induksi tunas dan media perbanyakan. Komposisi media yang digunakan untuk induksi tunas adalah ½ MS + 0.5 IAA komposisi media yang digunakan untuk perbanyakan adalah ½ MS + 0.1 IAA.

Koefisien pertidaksamaan fungsi kendala bahan kimia atau mdia tanam untuk kultur jaringan ini merupakan media tanaman yang dibutuhkan untuk

menghasilkan satu satuan bibit tanaman hias, sedangkan nilai sebelah kanan diperoleh dari ketersediaan media tanam dalam satu tahun.

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana:

an = Penggunaan bahan kimia untuk jenis produk ke-n

MT = Total ketersediaan bahan kimia (ml)

3. Kendala Tenaga Kerja

Tenaga kerja sangat penting untuk diperhitungkan dalam program linier sebagai kendala karena tenaga kerja merupakan salah satu input produksi yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam proses produksi. Koefisian dari kendala tenaga kerja adalah jumlah jam tenaga kerja yang dibutuhkan per tanaman setiap bulan. Nilai sebelah kanan merupakan jumlah total jam tenaga kerja yang tersedia. Model matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana:

an = Penggunaan jam tenaga kerja jenis produk ke-n

TK = Total ketersediaan tenaga kerja (jam)

4. Kendala Sekam Bakar

Sekam bakar digunakan untuk media tanam pada kegiatan produksi aklimatisasi, runut generasi dan rooting (pengakaran). Sekam bakar digunakan untuk pembibitan dengan teknik stek akar dan runut generasi pada bibit krisan dan anyelir. Koefisien untuk fungsi kendala sekam bakar ini diperoleh dari jumlah

sekam bakar yang digunakan untuk memperoleh satu satuan jenis bibit tanaman hias, sedangkan nilai sebelah kanan merupakan jumlah sekam bakar yang tersedia selama satu tahun. Kendala sekam bakar secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana:

an = Penggunaan sekam bakar jenis produk ke-n (kg/bibit tanaman)

SB = Total ketersediaan sekam bakar (kg)

5. Kendala Pupuk Kimia

Bibit yang diproduksi di perusahaan tentu saja membutuhkan kandungan hara tambahan yang diperoleh dari pupuk. Salah satunya yaitu pupuk kimia. Koefisien pertidaksamaan fungsi kendala pupuk kimia merupakan kebutuhan pupuk kimia untuk menghasilkan satu bibit tanaman hias. Nilai sebelah kanan merupakan jumlah pupuk kimia yang tersedia selama satu tahun. Kendala pupuk kimia secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana:

an = Penggunaan pupuk kimia jenis produk ke-i (kg/bibit tanaman)

PK = Total ketersediaan pupuk kimia (kg)

6. Kendala Larutan Pupuk Organik

Larutan pupuk organik ini tidak hanya untuk memperoleh tambahan hara yang dibutuhkan tanaman tetapi dapat pula sebagai bahan untuk peremajaan tanah sehingga kandungan hara dalam tanah dapat diperbaharui. Pupuk organik yang

digunakan oleh perusahaan adalah pupuk kandang dari kotoran hewan yang dicampurkan dengan bahan tambahan yang lain yang dilarutkan dalam air dengan komposisi tertentu.

Koefisien pertidaksamaan kendala larutan pupuk organik ini merupakan kebutuhan larutan pupuk organik yang digunakan untuk menghasilkan satu jenis bibit tanaman hias. Nilai ruas kanan adalah larutan pupuk organik yang tersedia selama satu tahun. Fungsi kendala larutan pupuk organik ini daat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

an = Penggunaan larutan pupuk organik jenis produk ke-n (kg/bibit tanaman)

PO = Total ketersediaan larutan pupuk organik (liter) 7. Kendala Indukan

Jumlah bibit yang diproduksi tergantung pula banyaknya jumlah indukan untuk menghasilkan bibit tanaman hias. Bibit yang memiliki indukan diantaranya bibit yang diproduksi sendiri, diantaranya bibit indukan krisan yang dinamakan indukan untuk induk, serta indukan untuk produksi yang dinamakan indukan untuk produksi yang terdiri dari indukan krisan dan indukan anyelir. Koefisien untuk fungsi kendala indukan setiap bibit merupakan banyaknya bibit yang dihasilkan dalam satu indukan. Nilai ruas kanan adalah banyaknya indukan masing-masing jenis bibit yang tersedia selama satu tahun. Model pertidaksamaan untuk program linier adalah sebagai berikut:

Dimana:

an = Kebutuhan indukan untuk jenis produk ke-n

8. Kendala Pasar

Kendala yang dihadapi oleh PT. Inggu Laut Abadi ini tidak hanya pada kendala yang berada di sektor produksi tetapi ada pula di sektor hilir yaitu pasar. Kendala pasar ini merupakan jumlah total permintaan yang dihadapi oleh perusahaan untuk masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Nilai ruas kanan dalam kendala pasar ini yaitu jumlah permintaan yang dihadapi oleh perusahaan untuk masing-masing produk yang dihasilkan. Secara matematis kendala pasar ini dapat dituliskan sebagai berikut:

Dimana:

Pn : Jumlah permintaan produk ke-n (bibit tanaman) 9. Kendala Stock Indukan Botolan

Produksi bibit dengan teknologi kultur jaringan memanfaatkan media agar-agar sebagai media tanam in vintro tanaman yang disebut eksplan. Eksplan ini ditanam dalam botol. Bakal bibit dalam botol ini dapat menghasilkan lebih dari seribu bibit sebar. Nilai ruas kanan pada kendala indukan botolan ini merupakan ketersediaan indukan botolan untuk masing-masing bibit selama satu tahun.

Dimana:

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen terkait