BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Kondisi Awal
4.1.2.3 Pengamatan
a) Proses Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik
Jigsaw II
1. Siklus I Pertemuan 1
Secara umum kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif
Jigsaw II pada siklus I pertemuan 1 sudah sesuai dengan yang
direncanakan. Namun dalam jalannya pembelajaran, ada beberapa kendala
yang terjadi. Pada saat menyanyikan lagu “Ayo Belajar” dengan menggunakan nada lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung” siswa masih
banyak yang salah nada, karena pada lirik lagu “Naik-naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali” diulang dua kali dengan nada yang sama.
Namun pada lagu yang dibuat peneliti, terdapat lirik lagu yang harus
dinyanyikan dengan nada yang sama namun dengan lirik yang berbeda.
Namun, setelah lagu dinyanyikan sebanyak tiga kali. Siswa baru dapat
menyanyikan lagu dengan benar. Pada saat guru bertanya mengenai arti
perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik, hanya
ada satu siswa yang mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan
Namun, ada seorang siswa yang tidak bisa memberikan jawaban saat
ditunjuk oleh guru.
Pada saat membuat kelompok, peneliti tidak menyiapkan nama-nama
kelompok yang berbeda. Hal ini dikarenakan kelalaian dari peneliti.
Namun pada saat berlangsungnya pembelajaran, guru memutuskan untuk
membuat nama kelompok dengan nama-nama buah dan nama-nama
hewan. Pada saat guru mendekati satu kelompok dan memberikan
pertanyaan ada satu siswa yang mengatakan “Lha nggak tau bu, sudah takdirnya”. Berkaitan dengan peristiwa ini, peneliti rasa siswa seperti
menyepelekan pertanyaan guru. Namun, guru tetap memberikan penegasan
untuk mencari tahu atas pertanyaan tersebut. Saat diberi waktu untuk
mengerjakan semua soal LKS bersama anggota kelompok buah, banyak
siswa yang mengobrol dengan teman lain. Hal ini mengakibatkan, adanya
dua kelompok yang belum selesai menjawab semua soal LKS dalam waktu
yang ditentukan. Untuk itu, guru memberi tambahan waktu 5 menit untuk
menyelesaikan semua soal-soal tersebut. Pada saat pembagian soal, ada
satu kelompok yang bertengkar memperebutkan nomor soal yang akan
menjadi bagiannya. Hal ini mengakibatkan suasana kelas menjadi gaduh.
Akhirnya, guru harus mengambil waktu untuk mendamaikan kelompok
tersebut. Guru memutuskan untuk membagi nomor soal dalam kelompok
sesuai dengan urutan posisi tempat duduk.
Pada saat guru memberikan penjelasan bahwa mereka harus membuat
yang masih bingung dengan penjelasan yang diberikan guru. Siswa banyak
yang bertanya, “Gimana to bu maksudnya?”. Untuk itu, guru kembali
memberikan penjelasan dengan membuat gambar posisi tempat duduk
pada white board kemudian kembali memberikan penjelasan mengenai
langkah-langkah pembelajarannya. Saat siswa-siswa berada dalam
kelompok hewan, beberapa siswa ada yang mengobrol dengan teman lain
dan terkadang menggangu teman yang sedang memberikan penjelasan.
Berkaitan dengan hal tersebut, guru kembali memberikan perpanjangan
waktu 5 menit dari pemberian waktu 10 menit yang diberikan sebelumnya.
Sebab siswa dalam kelompok ada yang belum memberikan penjelasan.
Pada saat akan melakukan presentasi, guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjelaskan ke depan tanpa disuruh. Namun tidak ada
siswa yang mau dengan sendirinya mempresentasikan di depan kelas, yang
mereka lakukan adalah saling menunjuk kelompok lain untruk menyuruh
maju terbih dahulu. Berkaitan dengan hal tersebut, guru memutuskan
untuk menunjuk kelompok buah mana yang akan maju. Pada saat
presentasi terlihat seperti buru-buru, sebab waktu sudah sangat molor dari
jam pelajaran yang tertera pada jadwal. Setelah presentasi selesai, ada dua
siswa yang berani memberi tanggapan dan membenarkan jawaban yang
salah dari presentasi yang dilakukan oleh temannya. Pada saat guru
menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum paham. Ada satu
siswa yang bertanya mengenai latar belakang pertempuran di Surabaya,
penjelasaan kembali mengenai latar belakang pertempuran di Surabaya
dan menjelasakan arti melucuti senjata Jepang.
2. Siklus I Pertemuan 2
Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif Jigsaw
II pada siklus I pertemuan 2, sudah ada peningkatan dari kegiatan
pembelajaran sebelumnya. Siswa sudah lancar dalam menyanyikan lagu
”Ayo Belajar”. Guru memberikan variasi dalam bernyanyi yaitu mengajak
siswa untuk lambat-cepat-lambat-cepat dalam menyanyikan. Guru juga
mengajak siswa untuk bertepuk tangan. Hanya saja saat guru bertanya,
“Siapa yang dirumah, membaca modul pembelajaran ini?” Ada beberapa
siswa yang menjawab sudah dan ada beberapa siswa yang menjawab tidak.
Beberapa alasan yang diberikan siswa yang menjawab tidak, ada yang
beralasan lupa, ada yang beralasan kemarin ada acara, dan ada juga yang
beralasan banyak PR. Pada saat guru bertanya mengenai tokoh-tokoh yang
berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
secara fisik pada materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Beberapa siswa mengangkat tangan dan memberikan jawaban. Pada saat
mengerjakan LKS, guru memberikan peringatan untuk tidak banyak
mengobrolkan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan materi pada LKS.
Hal ini supaya kegiatan pembelajaran tidak molor seperti pada pertemuan
lalu. Guru juga memberikan nasehat, supaya semua soal pada LKS
tersebut dikerjakan secara bersama, bukan malah dikerjakan sendiri oleh
teman yang dimintai bantuan sebagai observer, yakni 1 orang observer
mengamati minat siswa, 1 orang merekam kegiatan pembelajaran
berlangsung, dan 1 orang mengambil foto-foto saat kegiatan pembelajaran
berlangsung melaksanakan tugasnya masing-masing. Namun saat observer
sedang merekam ataupun memfoto siswa selama kegiatan pembelajaran,
terdapat siswa yang menutupi wajahnya dengan buku. Bahkan ada
beberapa siswa lain yang justru berpose saat kamera menghampiri siswa
tersebut.
Pada saat siswa melakukan diskusi kelompok, ada siswa perempuan
yang mengadu pada guru karena merasa keberatan berada dalam satu
kelompok bersama salah seorang siswa laki-laki. Hal ini dikarenakan
siswa lain dalam kelompok tersebut menjodoh-jodohkan mereka,
akibatnya suasana kelas menjadi gaduh. Namun, guru segera bertindak
untuk mendamaikan kelompok tersebut. Saat guru mengulangi penjelasan
berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran, siswa sudah paham dan
segera melakukan perintah guru.
Pada saat membagi soal dalam kelompok buah, guru memberikan
peringatan untuk tidak berebut dalam membagi soal. Guru menyarankan
untuk membagi soal dalam kelompok sama seperti pada pertemuan lalu,
yaitu berdasarkan urutan tempat duduk. Saat guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjelaskan ke depan tanpa disuruh, ada satu siswa
laki-laki mengangkat tangan dan berkenan mempresentasikan untuk yang
mengenai materi yang belum paham. Ada tiga siswa siswa yang memberi
komentar, “Susah e bu, menghafalkan tanggal bulan tahun dari peristiwanya”. Berdasarkan pengakuan siswa-siswa tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa beranggapan materi IPS penuh dengan hafalan.
b) Hasil Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Koopertaif Teknik Jigsaw
II
1. Minat Belajar
Minat belajar siswa diukur dengan melakukan pengamatan minat
belajar siswa pada saat kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan
pertemuan 2, sedangkan lembar kuesioner minat diberikan pada saat akhir
siklus II. Berikut ini adalah data minat belajar siswa siklus I.
Tabel 28. Minat Belajar Siswa Siklus I
No. Nama
Siswa Pengamatan Kuesioner Nilai Kriteria
1 APR 60 69 65 Sedang
2 PAU 65 80 73 Tinggi
3 AND 70 81 76 Tinggi
4 BEN 78 75 77 Tinggi
5 BER 78 86 82 Sangat tinggi
6 GRA 70 74 72 Tinggi 7 JOH 80 64 72 Tinggi 8 LEO 73 78 76 Tinggi 9 LOU 60 70 65 Sedang 10 MAU 68 83 76 Tinggi 11 PAL 78 74 76 Tinggi 12 PAS 63 64 64 Sedang 13 RAD 78 65 72 Tinggi 14 SEB 73 80 77 Tinggi 15 YUS 68 71 70 Tinggi 16 IGN 68 76 72 Tinggi 17 YOS 80 75 78 Tinggi 18 OKT 75 68 72 Tinggi 19 TES 68 78 73 Tinggi
20 GAB 75 75 75 Tinggi
Jumlah 1423 1484 1457
Nilai rata-rata 71 74 73 Tinggi
Berdasarkan tabel rekapitulasi data minat belajar siswa siklus I di atas,
terdapat 3 siswa (15%) termasuk dalam kategori sedang, 16 siswa (80%)
termasuk dalam kategori tinggi, dan 1 siswa (5%) termasuk dalam kategori
sangat tinggi. Dari perhitungan tersebut, rata-rata minat belajar siswa kelas
V adalah 73 dan termasuk dalam kategori tinggi.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa diukur dengan dengan memberikan soal evaluasi
berupa 15 soal pilihan ganda sebagai penilaian dari aspek kognitif yang
diberikan pada akhir siklus I. Penilaian dari aspek afektif dan aspek
psikomotorik, dilakukan dengan memberikan penilaian pada saat kegiatan
pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2, kemudian diambil
rata-rata. Penilaian dari masing-masing aspek tersebut diberikan bobot
yang berbeda pada masing-masing aspek. Berikut ini adalah data prestasi
belajar siklus I.
Tabel 29. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Kognitif (3) Nilai Afektif (1) Nilai Psikomotorik (1) Nilai Final Ketuntasan (KKM=75) Ya Tidak 1 APR 60 55 75 62 √ 2 PAU 80 70 75 77 √ 3 AND 80 80 65 77 √ 4 BEN 87 85 85 86 √ 5 BER 100 90 75 93 √ 6 GRA 93 65 75 84 √ 7 JOH 100 95 75 94 √ 8 LEO 87 80 75 83 √
9 LOU 87 75 55 78 √ 10 MAU 73 80 65 73 √ 11 PAL 87 75 90 85 √ 12 PAS 40 70 60 50 √ 13 RAD 100 85 80 93 √ 14 SEB 100 80 70 90 √ 15 YUS 87 75 80 83 √ 16 IGN 47 65 70 55 √ 17 YOS 80 90 80 82 √ 18 OKT 87 65 90 83 √ 19 TES 80 75 70 77 √ 20 GAB 67 90 70 72 √ Jumlah 1620 1545 1480 1578 15 5 Nilai rata-rata 79 Persentase ketuntasan (KKM=75) 75% 25%
Berdasarkan tabel rekapitulasi data prestasi belajar siswa siklus I di
atas, terdapat 15 siswa (75%) mendapatkan nilai di atas KKM (75) dan
terdapat 5 siswa (25%) mendapat nilai di bawah KKM (75). Dari
perhitungan tersebut, didapat nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas V
adalah 79.