3. METODOLOGI PENELITIAN
3.3. Pengumpulan, Pengolahan dan Analsis Data
3.3.3. Pengambilan Keputusan
Pada tahap ini dilakukan pengembangan sejumlah alternatif strategi dan pemilihan strategi terbaik yang sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal. a. Matriks EFE dan Matriks IFE
Matriks EFE digunakan untuk manganalisis faktor-faktor eksternal, mengklasifikannya menjadi peluang dan ancaman bagi usaha agroindustri yang akan dijalankan, kemudian dilakukan pembobotan (Tabel 6). Begitu juga dengan matriks IFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan mengklasifikannya menjadi kekuatan dan kelemahan usaha yang akan dijalankan (Tabel 7). Berikut adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFE) menurut Rangkuti (2004) adalah:
1. Memasukan data atau informasi dalam kolom 1 faktor yang menjadi peluang dan ancaman.
2. Memberikan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis
3. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya adalah 4.
4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
5. Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tetentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternal.
Tabel 6. Matriks EFE
Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor = Bobot x Rating A. Peluang 1. 2. ………… Jumlah (A) B. Ancaman 1. 2. ………… Jumlah (B) Total (A+B) Sumber: David, 1997
Adapun cara-cara penentuan Faktor Strategi Internal (IFE) menurut Rangkuti (2004) adalah:
1. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
2. Memberi bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidah boleh melebihi skor total 1,00
3. Menghitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan), diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya, jika kelemahan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahannya kecil nilainya adalah 4. 4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
5. Menjumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tetentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya.
Tabel 7. Matriks IFE
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor = Bobot x Rating A. Kekuatan 1. 2. …………. Jumlah (A) B. Kelemahan 1. 2. …………. Jumlah (B) Total (A+B) Sumber: David, 1997
Dalam matriks EFE, total skor untuk pembobotan adalah 1-4 dengan rata- rata 2,5. Jika total skor pembobotan yang telah diberikan berada di bawah 2,5 maka kondisi eksternal organisasi lemah. Jika total skor berada di atas 2,5 maka posisi eksternal organisasi kuat. Total skor 4,0 menunjukan bahwa organisasi merespon peluang maupun acaman yang dihadapi dengan baik. Total skor 1,0 berarti organisasi tidak bisa memanfaatkan peluang dan menghindari amcaman yang dihadapi. Dalam matrik IFE, total skor untuk pembobotan berkisar antara 1- 4, dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan yang diberikan di bawah 2,5 maka kondisi internal organisasi lemah, dan jika total skor berada di atas 2,5 maka posisi internal organisasi sangat kuat.
b. Teknik Pembobotan.
Teknik yang digunakan dalam menentukan nilai bobot baik dari faktor internal maupun eksternal adalah dengan teknik Pairwise Comparison. Teknik ini akan membandingkan setiap variabel pada baris (baris horizontal) denga variabel pada kolom (vertikal). Penentuan bobot pada setiap variabel yang dibandingkan akan menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan akan menunjukan: 1 = jika faktor strategis internal atau eksternal pada baris/horizontal kurang
2 = jika faktor strategis internal atau eksternal pada baris/horizontal sama penting dengan faktor internal dan eksternal pada kolom/vertikal.
3 = jika faktor strategis internal atau eksternal pada baris/horizontal lebih penting daripada faktor strategis internal dan eksternal pada kolom/vertikal.
Adapun bentuk dari penilaian bobot/pembobotan dengan metode Pairwise Comparison dapat dilihat pada Tabel 8 dan Tabel 9 (Kinnear dan Taylor, 1991) berikut ini:
Tabel 8. Penilaian bobot faktor strategis internal
Faktor Strategis Internal A B ……. Total Bobot A.
B. ………. Total
Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991
Tabel 9. Penilaian bobot faktor strategis eksternal
Faktor Strategis Ekssternal A B ……. Total Bobot A.
B. ………. Total
Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991 c. Teknik Peratingan
Pemberian nilai peringkat/rating terhadap faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan), dapat dilihat dalam Tabel 10 dan Tabel 11 dengan petunjuk pengisian sebagai berikut:
1. Pemberian nilai rating menunjukan tingkat faktor strategis sebagai kekuatan atau kelemahan. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan seperti berikut:
- Nilai 4, jika faktor strategis tersebut dinilai mempunyai kekuatan utama. - Nilai 3, jika faktor strategis tersebut dinilai mempunyai kekuatan kecil. - Nilai 2, jika faktor strategis tersebut dinilai mempunyai kelemahan kecil. - Nilai 1, jika faktor strategis tersebut dinilai mempunyai kelemahan utama. 2. Pengisian kolom penilaian rating dapat menggunakan tanda check list (√)atau
Tabel 10. Penilaian rating pada faktor kekuatan
Kekuatan 4 3 2 1
1. 2. ……..
Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991
Tabel 11. Penilaian rating pada faktor kelemahan
Kelemahan 4 3 2 1
1. 2. ……..
Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991
Pemberian nilai peringkat/rating terhadap faktor strategis eksternal (peluang dan ancaman) dapat dilihat dalam Tabel 12 dan Tabel 13 dengan petunjuk pengisian sebagai berikut:
1. Pemberian nilai rating didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam meraih peluang yang ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan seperti berikut:
- Nilai 4, jika perusahaan mempunyai kemampuan yang “sangat baik” dalam meraih peluang.
- Nilai 3, jika perusahaan mempunyai kemampuan yang ”baik” dalam meraih peluang.
- Nilai 2, jika perusahaan mempunyai kemampuan yang “cukup baik” dalam meraih peluang.
- Nilai 1, jika perusahaan mempunyai kemampuan yang “tidak baik” dalam meraih peluang.
2. Pemberian nilai rating yang didasarkan pada kemampuan perusahaan dalam menghindari ancaman yang ada. Pemberian nilai tersebut seperti di bawah ini: - Nilai 4, jika ancaman tersebut kecil.
- Nilai 3, jika ancaman tersebut sedang. - Nilai 2, jika ancaman tersebut besar. - Nilai 1, jika ancaman tersebut sangat besar.
3. Pengisian kolom penilaian pada peratingan dapat menggunakan tanda check list (√)atau tanda silang (x) dan lain-lain pada tempat yang telah disediakan.
Tabel 12. Penilaian rating pada faktor peluang
Peluang 4 3 2 1
1. 2. ……..
Tabel 13. Penilaian rating pada faktor ancaman
Ancaman 4 3 2 1
1. 2. ……..
d. Matriks IE
Matriks Internal Eksternal merupakan gabungan antara matriks Internal dan matriks Eksternal yang berisikan sembilan macam sel dan akan memperlihatkan suatu kombinasi total nilai yang terboboti dari matriks IFE dan matriks EFE. Tujuan dari penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi pengembangan yang lebih rinci. Diagram tersebut dapat mengidentifikasi sembilan sel strategi perusahaan. Gambar kesembilan sel tersebut, yaitu seperti pada Gambar 5.
Skor Total IFE
Kuat Rataan Lemah 4,0 3,0 2,0 1,0 I Growth II Growth III Stability IV Growth V Stability VI Retrenchment VI Stability VIII Retrenchment IX Retrenchment
Gambar 5. Matriks IE (David, 2009)
Secara jelasnya, mengenai metodologi atau tata urutan yang dilakukan dalam penelitian ini akan disajikan dalam Gambar 6.
Skor Total EFE Tinggi 3,0 Rataan 2,0 Rendah 1,0
Gambar 6. Metodologi Penelitian Permasalahan
Pengumpulan Data
Data primer Data sekunder
Analisis Data
Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal
Internal Factor Evaluation (IFE) External Factor Evaluation (EFE) Diagram IE Strategi SO Strategi WO Analisis SWOT Strategi ST Strategi WT
Perumusan Strategi Pengembangan Agroindustri Serat Sabut Kelapa
Berkaret (Sebutret) Rating Pairwise Comparison Pembobotan Kelemahan Kekuatan Ancaman Peluang