• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

D. Pembahasan

2. Pengaruh Biaya Distribusi Terhadap Peningkatan Volume

Perusahaan sebagai produsen dalam memasarkan barang yang diproduksi supaya di pasaran dapat berjalan lancar dan konsumen juga lebih mudah untuk mendapatkan barang tersebut maka perlu dipikirkan

adanya penyaluran hasil produksi yang tepat. Apakah hasil produksi tersebut akan dijual langsung dari produsen ke konsumen ataukah akan melalui perantara.

Pemakaian perantara dalam mendistribusikan produk akan banyak memberikan manfaat yang besar terhadap perusahaan, sebab selain membantu perusahaan dalam menyampaikan produknya ke konsumen, dapat juga membantu dalam memberikan informasi tentang pendapat dan keinginan konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan. Pemilihan saluran distribusi yang tepat oleh perusahaan, besar kemungkinan dapat meningkatkan volume penjualan, sehingga perusahaan mampu menyebarkan produknya ke daerah–daerah dan konsumen dapat dengan mudah memperolehnya.

3. Pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap peningkatan volume penjualan

Perilaku konsumen merupakan suatu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu dalam upaya memperoleh dan menggunakan barang dan jasa. Hal tersebut memperlihatkan kepada pemasar untuk dapat mengetahui secara jelas proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen dan pengaruh–pengaruh yang dihadapi dalam usaha memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan. Konsumen sering dijadikan obyek studi karena banyak keputusan–keputusan penting yang begitu dipengaruhi oleh perilaku dan harapan–harapan konsumen. Sedangkan

aktivitas manusia ditujukan untuk memasarkan kebutuhan dan keinginannya melalui proses pertukaran barang, jasa, dan ide. Maka diperlukan peranan manajer yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen, tujuan perusahaan dalam memuaskan konsumen dan strategi yang terintergrasi melalui kepuasan konsumen.

Berdasarkan aktivitas pemasaran yang menguntungkan dapat dilaksanakan pada perusahaan yang berorientasi pada pemasaran yaitu dengan cara menganalisis kesempatan pasar berupa pengamatan terhadap kondisi dan trend dalam upaya melayani satu atau beberapa kebutuhan berdasarkan target pasar yang diinginkan. Penentuan marketing mix

dengan pengembangan dan implementasi strategi untuk memasarkan produk dengan kombinasi tingkat kepuasan yang efektif terhadap konsumen dalam pasar yang sudah ditentukan dengan menggunakan promosi dan distribusi produk kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa rangsangan pemasaran disamping harga dan produk juga terdapat sangkut pautan dengan promosi dan distribusi barang produk, disamping rangsangan lain dapat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian dan dapat juga mempengaruhi volume penjualan pada perusahaan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 1.1

Bagan Paradigma Penelitian

ry1 Ry1,2 ry2 Keterangan X1 : Biaya Promosi X2 : Biaya Distribusi Y : Volume Penjualan

Ry1,2 : Korelasi antara variabel bebas X1,X2 secara bersama dengan variabel Y

ry1 : Korelasi antara X1 dan Y ry2 : Korelasi antara X2 dan Y

X

1

X2

D Hipotesis

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini akan mengarah pada: 1. Ada pengaruh positif dan signifikan biaya promosi terhadap peningkatan

volume penjualan.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan biaya distribusi terhadap peningkatan volume penjualan.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan biaya promosi dan biaya distribusi secar bersama-sama terhadap peningkatan volume penjualan.

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus pada pertenunan Santa Maria. Studi kasus merupakan penelitian yang terperinci tentang objek tertentu, selama kurun waktu tertentu, termasuk lingkungan dan kondisi masa lalu, dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan biaya promosi dan biaya distribusi terhadap peningkatan volume penjualan di pertenunan Santa Maria, sehingga kesimpulan yang diperoleh berlaku untuk perusahaan itu sendiri.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2007.

2. Tempat penelitian dilakukan pada pertenunan Santa Maria.

C. Subjek Penelitian

Sobjek penelitian adalah orang yang terlibat dalam penelitian untuk memberikan informasi. Dalam hal ini subjeknya adalah karyawan bagian administrasi dan keuangan.

D. Objek Penelitian

2. Laporan biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan. 3. Laporan volume penjualan.

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti yang dipelajari dan diambil kesimpulan. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi adalah seluruh data keuangan yang dikeluarkan untuk mendanai promosi dan pendistribusian barang, serta seluruh hasil penjualan yang berhasil dilakukan oleh perusahaan.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti yang dianggap dapat mewakili populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data biaya promosi dan distribusi, serta hasil penjualan perusahaan tahun 1999 sampai dengan 2006.

F. Data yang Dibutuhkan

1. Gambaran umum perusahaan.

2. Data penjualan dari tahun 1999 sampai dengan 2006.

3. Data volume penjualan dari tahun 1999 sampai dengan 2006. 4. Data biaya promosi tahun 1999 sampai dengan 2006.

5. Data biaya distribusi tahun 1999 sampai dengan 2006.

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi arikunto, 1991: 99).

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel independent adalah variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2003: 3).Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah: 1) Biaya promosi

Biaya promosi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mengenalkan dan mendorong permintaan akan barang ya ng diproduksi. Biaya promosi sebagai variabel bebas yang pertama dilambangkan dengan huruf X1.

2) Biaya distribusi

Biaya distribusi adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan penyaluran produk kepada konsumen secara cepat dan tepat. Biaya distribusi sebagai variabel bebas yang kedua diberi lambang X2.

b. Variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah volume penjualan perusahaan selama periode tertentu, yang dilambangkan dengan huruf Y.

Kategori kecenderungan terhadap variabel bebas dan variabel terikat dinilai dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penilaian menggunakan PAP tipe II adalah sebagai berikut: (Ign. Masidjo, 1995:157).

Tabel 3.1

Kategori Kecenderungan Variabel

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Sedang 46% - 55% Rendah < 46% Sangat rendah 3. Pengukuran

a. Biaya promosi yaitu biaya untuk melaksanakan kegiatan promosi. Variabel ini diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi per tiga bulan pada tahun 1999 sampai dengan 2006 yang dinyatakan dalam rupiah.

b. Biaya distribusi yaitu semua biaya untuk melaksanakan kegiatan distribusi. Variabel ini diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan distribusi per tiga bulan selama tahun 1999 sampai dengan 2006 yang dinyatakan dalam rupiah.

c. Volume penjualan yaitu hasil penjualan. Variabel ini diukur berdasarkan hasil penjualan yang diperoleh per tiga bulan yang dapat dicapai dari kegiatan penjualan selama tahun 1999 sampai dengan 2006 yang dinyatakan dalam rupiah.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan bertatap muka secara langsung dan mengajukan serangkaian pertanyaan untuk memperoleh data tentang gambaran umum serta mengenai sejarah perusahaan

2. Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dengan melihat sumber–sumber tertulis yang ada di perusahaan dan mencatat laporan yang dikeluarkan perusahaan, yaitu laporan keuangan dan data biaya yang dikeluarkan perusahaan sehubungan dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu biaya distribusi, biaya promosi dan volume penjualan, serta struktur organisasi perusahaan. 3. Observasi

Pengumpulan data perusahaan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Hal ini dilakukan agar mendapat gambaran secara nyata dan untuk melengkapi data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara. Data yang diperoleh berupa kegiatan proses produksi.

I. Teknik Analisis Data

1. Pengujian Normalitas dan Linearitas a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus tes satu

sampel Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi hasil pengamatan sesuai dengan distribusi frekuensi yang diharapkan. Dalam uji kolmogorov-Smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi komulatif hasil pengamatan dengan distribusi frekuensi komulatif yang diharapkan. Adapun persemaan rumusnya sebagai berikut:

D = Maks [ Fa (X) – Fe (X) ]

Keterangan:

D = Deviasi/ penyimpangan

Fa (X) = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis Fe (X) = distribusi frekuensi yang diobservasi

Uji normalitas ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS. Hipotesis pada uji normalitas dirumuskan sebagai berikut:

H0 = data berdistribusi normal Ha = data berdistribusi tidak normal Kriteria penerimaan:

• Jika nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas (? = 0,05) maka H0 diterima.

• Jika nilai Kolmogorov-Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas (? = 0,05) maka H0 ditolak.

b. Pengujian Linearitas

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat dari data yang diperoleh. Rumus yang digunakan adalah rumus persemaan regresi dengan menghitung nilai “F” atau analisis varians untuk uji linearitas. Menurut sudjana (1996: 332 )

F = e TC S S 2 2 Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi S2T C = Varians tuna cocok

S2e = Varians kekeliruan

Untuk menguji linearitasnya dengan mengkonsultasikan Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih kecil maka kedua variabel tersebut dinyatakan mempunyai hubungan linear pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (k-2) serta (n-k). sebaliknya apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (k-2) dan (n- k), kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear.

2. Analisis Korelasi Product Moment

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara biaya promosi (X1), biaya distribusi (X2) dengan volume penjualan (Y). (Suharsimi Arikunto, 1991: 207). 2 2 2 2 ) ( }{( ) ( {( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N r ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ =

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

X = Variabel biaya promosi (X1) dan biaya distribusi (X2) Y = Variabel volume penjualan

? X Y = Jumlah hasil kali X dan Y N = Jumlah sampel

Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau tidak maka diadakan uji signifikan dengan tingkat signifikan 5%.

Rumus yang digunakan sebagai berikut (Sudjana, 1989:380)

2 1 2 r n r t − − =

Keterangan : t= Harga t-tes yang dicari r= Koefisien korelasi n= Jumlah sampel Penarikan kesimpulan :

Ho : ρ= 0, berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan antara dua variabel yang diteliti.

Ha :ρ? 0, Berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara dua variabel

yang diteliti.

Ho diterima jika thitung < ttabel, taraf signifikansi 5%, dk = n-2 Ho ditolak jika thitung > ttabel, taraf signifikansi 5%, dk = n-2 Berikut ini disajikan pedoman interpretasi nilai koefisien korelasi

Tabel 3.2 Nilai Koefisien Korelasi

Interpretasi Kesimpulan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,0599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 0,1000 Sangat Kuat

3. Analisis Regresi linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui sumbangan atau pengaruh yang diberikan oleh biaya promosi (X1) dan biaya distribusi (X2) terhadap volume penjualan (Y). Persamaan umum regresi berganda (Sugiyono, 2003: 250) untuk memperoleh persamaan regresi berganda tersebut ditempuh dengan menyelesaikan persamaan sebagai berikut:

y = a0 + b1x1 + b2x2

Untuk mengetahui a, b1 dan b2 dapat dihitung dengan menyelesaikan dua persamaan sebagai berikut:

? y = an + b1? x1 + b2 ? x2 ? x1 y = a? x1 + b1 ? x1 + b2 ? x1x2 ? x2 y = a? x1 + b1? x1 + b2 ? x22 Dimana : y = Hasil penjualan X1 = Biaya promosi X2 = Biaya distribusi a = Konstanta

Untuk pengujian pada regresi berganda menggunakan rumus

(

1

)

/

(

1

)

/ 2 2 − − − = K N R k R F

F : Harga yang dicari

R2 : Koefesien determinasi korelasi ganda K : Jumlah variabel bebas

N : Banyaknya sampel

Hipotesis yang diuji dalam test signifikan adalah sebagai berikut:

Ho : ρ= 0, Berarti tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari biaya promosi (X1) dan biaya distribusi (X2) terhadap volume penjualan (Y).

Ha :ρ? 0, Berarti ada pengaruh positif dan signifikan antara tiga variabel

yang diteliti. Kriteria pengujian:

a) Derajat kebebasan (n-2).

b) " = 0.05

c) Daerah Kritis

Jika F hitung > F tabel, maka hipotesis alternatif diterima, hipotesis nol ditolak.

Jika F hitung < F tabel, maka hipotesis alternatif ditolak, hipotesis nol diterima.

47

BAB 1V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Perusahaan pertenunan Santa Maria didirikan pada tahun 1938 oleh seorang Bruder FIC yaitu bruder Josue. Perusahaan pertenunan Santa Maria berlokasi di daerah Boro, kelurahan Banjar Sari, kecamatan Kali Bawang, kabupaten Kulon progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini didirikan di atas tanah seluas 30x40 m, satu komplek dengan bruderan yang meliputi Bruderan FIC, Asrama Panti Asuhan Putra, Sekolah Dasar dan SLTP Pangudi Luhur yang semuanya merupakan karya misi konggregasi Bruderan FIC. Alasan memilih lokasi didasarkan atas beberapa pertimbangan antara lain udara di Boro yang sejuk dapat menyebabkan benang yang merupakan bahan baku tidak mudah putus, transportasi lancar karena dekat dengan jalan raya dan tenaga kerja yang tersedia cukup memadahi dengan biaya yang murah.

Pada jaman kolonial Belanda perusahaan pertenunan Santa Maria merupakan sebuah implementasi dari visi dan misi konggergasi FIC yaitu proses pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pengaruh kolonial masih sangat kuat sehingga proses pemberdayaan masyarakat ini tidak berjalan secara efektif. Hal ini ditandai dengan dibatasinya ruang gerak usaha sehingga tidak dapat melakukan perluasan usaha. Pada tahun 1950 lima tahun setelah kemerdekaan Indonesia perusahaan ini berusaha untuk mengamankan asetnya sebagai langkah awal untuk

pengembangan selanjutnya dengan cara mendirikan sebuah gedung sebagai sentral dari semua kegiatannya. Pengembangan secara fisik ini diikuti dengan pengembangan secara struktural yaitu menjadikan perusahaan ini berlindung di bawah Yayasan Pangudi Luhur. Pada tahun 1951 Bruder Josue mendirikan dan memimpin sebuah sekolah tenun, kemudian pada tahun 1953 Bruder Josue dipindah tugaskan dan kepemimpinannya beralih ke Bruder Pachomeous.

Pada tahun 1977 pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan untuk melakukan penyetaraan semua sekolah tingkat pertama menjadi sekolah umum. Konsekue nsinya adalah penutupan semua sekolah kejuruan yang setara dengan sekolah menengah umum, termasuk juga sekolah tenun yang didirikan oleh Bruder jusoe tersebut. Dengan penutupan sekolah tenun tersebut maka perusahaan pertenunan Santa Maria mengambil alih semua mesin tenun yang dimiliki sekolahan tersebut sebanyak 22 buah dan memperkerjakan siswa– siswa yang sudah pandai menenun. Pada tahun1985 terjadi lagi pergantian kepemimpinan perusahaan dari Bruder Pachomeous ke Bruder Marcelinus.

Pada bulan Januari 1995 pemerintah menetapkan undang–undang yang baru yang mengharuskan adanya pemisahan antara yayasan dan perusahaan dalam hal pengurusannya. Peraturan ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi yayasan sebagai lembaga sosial atau nirlaba dengan perusahaan sebagai lembaga yang mencari laba. Peraturan ini mengharuskan perusahaan melakukan kegiatan terpisah dengan Yayasan Pangudi Luhur. Konsekuensi dari peraturan ini tidak berpengaruh terlalu banyak pada perusahaan ini.

Perusahaan pertenunan Santa Maria melepaskan diri dari Yayasan Pangudi Luhur dan membentuk kepengurusan sendiri, namun secara intern masih berada di bawah konggergasi FIC.

Pada tahun 1998 kepemimpinan diserahkan kepada Bruder Thomas Edison. Setelah tiga tahun tidak berada di bawah Yayasan Pangudi Luhur perusahaan mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan makin banyaknya pesanan dari pelanggan, untuk itu perusahaan melakukan penambahan mesin dan tenaga kerja untuk memenuhi pesanan yang semakin banyak. Sehingga jumlah mesin tenun menjadi 50 unit. Peralatan tersebut terdiri dari :

- Roll besar 6 buah

- Roll kecil 10 buah

- Karohnaik 12 buah

- Wevite 4 buah

- Kelos, palet 16 buah

- Skerent 2 buah

Penambahan alat tenun dan tenaga kerja menyebabkan hasil produksi meningkat. Pemasaran sampai ke kota–kota besar hampir di seluruh Indonesia. Sebagian pemasaran adalah sekolah–sekolah dan rumah sakit karya misi.

B. Tujuan Didirikan Perusahaan

Daerah Boro saat itu merupakan daerah yang sulit untuk pengolahan sawah dan ladang, maka tujuan didirikannya perusahaan adalah:

2. Untuk memanfaatkan mesin tenun dan menolong tenaga kerja dari perusahaan yang dikelola oleh seorang pastor yang segera akan ditutup. 3. Untuk memenuhi kebutuhan sandang anak–anak panti asuhan dan

masyarakat sekitar.

4. Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar.

C. Struktur Organisasi

Perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya memerlukan efisiensi kerja sehingga tidak banyak menimbulkan pemborosan yang akan merugikan perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu struktur organisasi yang baik dan jelas, sehingga akan diketahui secara jelas tugas dan wewenang dan tidak terjadi kesimpangan dalam melakukan tugas tiap bagian dalam perusahaan.

Struktur Organisasi Pertenunan Santa Maria Boro BAGIAN PEMBELIAN BAGIAN PENJUALAN BAGIAN JAHIT KONGGERGASI BRUDERAN FIC PIMPINAN PERUSAHAAN KABAG PRODUKSI KABAG ADMINISTRASI BAGIAN PEMBUKUAN BAGIAN PENGEPAKAN KABAG GUDANG BAGIAN PINTAL BAGIAN TENUN BAGIAN SKIR BAGIAN WENTER

Adapun tugas dan tanggang jawab masing–masing bagian adalah sebagai berukut:

1. Konggergasi FIC

Konggergasi ini sebagai pelindung dan tumpuan apabila perusahaan mengalami permasalahan yang tidak dapat ditanggung perusahaan.

2. Pimpinan Perusahaan

Pimpinan perusahaan bertanggung jawab langsung kepada konggergasi. Pimpinan perusahaan memberikan pedoman umum yang dipakai dalam penyusunan anggaran perusahaan, memeriksa seluruh tehnik perusahaan khususnya proses produksi, administrasi dan pemasaran. Pimpinan perusahaan juga menentukan tujuan yang akan dicapai dan strategi yang akan dipakai untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3. Kepala Bagian Produksi

Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan jenis bahan yang berkualitas. b. Melakukan pemantauan pada proses produksi.

c. Merencanakan jenis dan jumlah barang yang diproduksi.

d. Menentukan standar kualitas dan kuantitas pemakaian bahan baku. e. Mempertimbangkan pesanan yang diterima dan mengusulkan pada

pimpinan.

4. Bagian Administrasi dan Umum

a. Mencatat semua peristiwa yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, termasuk rencana dan kebijakan perusahaan.

b. Membuat catatan dan laporan kegiatan bulanan.

c. Menentukan penyediaan, penerimaan dan pengeluaran uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

d. Menerima pesanan pembelian.

e. Menentukan dan melakukan pembelian bahan baku dan barang–barang lain yang dibutuhkan perusahaan.

f. Membuat daftar gaji. 5. Bagian Gudang

Bagian gudang bertugas untuk:

a. Mengawasi persediaan barang baik bahan baku, barang setengah jadi, maupun barang jadi.

b. Menghitung dan mempersiapkan pengiriman barang. c. Mengukur dan menyimpan hasil produksi.

d. Melaporkan jumlah persediaan barang. e. Mengawasi barang hasil produksi. 6. Bagian Pembelian

Bagian pembelian bertugas untuk melakukan pembelian bahan baku dan bahan pembantu untuk keperluan produksi.

7. Bagian Penjualan

Bagian penjualan bertugas: a. Melayani penjualan hasil produksi.

b. Melakukan pengiriman barang–barang pesanan. 8. Bagian Pembukuan.

Bagian pembukuan bertugas untuk membantu bagian administrasi dan umum dalam menyusun laporan keuangan.

9. Bagian Wenter

Bagian ini bertugas untuk mencuci benang dan memberi larutan TRO, wenter dan kanji setelah itu dijemur sampai kering.

10.Bagian Pintal

Bagian ini bertugas untuk menggulung benang yang telah kering dengan menggunakan alat yang disebut kelos.

11.Bagian Sekir

Bagian ini bertugas untuk memindahkan benang dari kelos ke alat yang disebut sekir. Alat sekir digunakan untuk memadukan benang– benang yang akan digunakan sebagai motif dari kain yang akan dihasilkan. 12.Bagian Tenun

Bagian tenun bertugas untuk:

a. Menenun benang yang telah didesain oleh bagian sekir dengan proses mencocokan motif yang dibuat dari bagian sekir dengan alat yang digunakan menenun.

b. Memasang benang ke dalam alat yang disebut nucuk. 13.Bagian Jahit

Bagian ini bertugas untuk menjahit produk jadi yang dipesan. Bagian jahit ini menerima barang setengah jadi yang berupa kain dari bagian

produksi. Kain yang dijahit menjadi produk jadi tersebut disesuaikan dengan jenis barang dan ukuran barang yang dipesan.

14.Bagian Pengepakan

Bagian pengepakan bertugas :

a. Mengepak produk- produk yang telah siap untuk diserahkan kepada pemesan.

b. Menyerahkan produk yang telah dipak ke bagian penjualan.

D. Personalia

Perusahaan pertenunan Santa Maria menetapkan suatu kebijakan mengenai personalia yaitu diutamakan untuk calon pekerja yang belum menikah dalam seleksi penerimaan pekerja. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga rutinitas pekerja serta mengkonsentrasikan pekerja pada pekerjaannya masing–masing.

Setelah diterima sebagai karyawan perusahaan, para pekerja tersebut diberi pelatihan langsung ditempat kerja. Kegiatan pengawasan terhadap para pekerja secara sederhana yaitu dengan cara melakukan pencatatan kehadiran yang dilakukan setiap hari.

Kemudian untuk kesejahteraan para pekerja perusahaan memberikan insentif berupa upah dan tunjangan lain–lain. Tunjangan ini berfungsi untuk memotivasi para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Tunjangan– tunjangan tersebut berupa asuransi kerja, tunjangan kesehatan, serta uang makan.

1. Tenaga Kerja

Perusahaan pertenunan Santa Maria melakukan aktivitas kerja selama 6 hari dalam seminggu. Setiap harinya aktivitas dimulai pada pukul 07.00 WIB–14.00 WIB. Sampai saat ini jumlah karyawan sudah mempunyai jumlah yang cukup banyak yaitu sebanyak 75 orang yang sebagian besar tingal di sekitar lokasi perusahaan. Perincian jumlah karyawan perusahaan pertenunan Santa Maria sebagai berikut :

• Pimpinan Perusahaan : 1 orang

• Kepala Bagian Produksi : 1 orang • Kepala Bagian Administrasi : 1 orang

• Kepala Bagian Gudang : 1 orang

• Bagian Penjualan dan Pembelian : 2 orang

• Bagian Pembukuan : 3 orang

• Bagian Wenter : 7 orang

• Bagian Pintal : 14 orang

• Bagian Sekir : 4 orang

• Bagian Tenun : 29 orang

• Bagian Jahit : 3 orang

• Bagian Pengepakan : 4 orang

Demi lancarnya kerja karyawan, maka perusahaan melaksanakan kegiatan pengawasan karyawan. Kegiatan pengawasan karyawan

dilaksanakan secara sederhana, yaitu setiap hari semua karyawan melakukan pencatatan di buku presensi.

2. Jam Kerja Karyawan

Perusahaan melaksanakan kegiatan produksi selama tujuh jam sehari, kecuali hari sabtu selama enam jam. Pembagian kerja pada perusahaan adalah sebagai berikut:

• Senin – jumat : pukul 07.00 WIB–14.00 WIB • Sabtu : Pukul 07.00 WIB–13.00 WIB

Jam istirahat karyawan adalah 15 menit yaitu antara pukul 10.45 WIB sampai dengan 11.00 WIB.

E. Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena maju mundurnya perusahaan tergantung dari berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemasaran hasil produksi. Pemasaran adalah keseluruhan kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan serta mendistribusikan barang dan jasa ya ng dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

1. Kebijakan Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan perusahaan pertenunan Santa Maria adalah saluran distribusi pendek, yaitu dari produsen langsung ke konsumen, perusahaan langsung memasarkan produknya ke konsumen

tanpa melalui perantara. Saluran distribusi ini dianggap paling cocok

Dokumen terkait