• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

3. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap

H0: Kepemimpinan kepala sekolah tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan kerja guru.

Ha: kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan kerja guru. b. Uji Keterandalan Model (Uji F)

Uji keterandalan model atau uji kelayakan model (Uji F) merupakan tahapan awal mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Layak (andal) adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Nama uji ini disebut sebagai Uji F, karena mengikuti distribusi F yang kriteria pengujiannya seperti One Way Anova. Uji F dilakukan dengan membandingkan antara F tabel dan F hitung, dengan taraf signifikansi 5 %.

H0: Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja,

kompensasi, kepemimpinan Kepala sekolah terhadap Kepuasan kerja guru.

Ha: Terdapat pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja,

kompensasi, kepemimpinan Kepala sekolah terhadap Kepuasan kerja guru.

Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F adalah : Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

c. Uji Koefisien Regresi (Uji T)

Uji T dalam regresi linear berganda dimaksudkan untuk menguji apakah parameter (koefisien regresi dan konstanta) yang diduga untuk mengestimasi persamaan/model regresi linear berganda sudah merupakan parameter yang tepat atau belum. Maksud tepat disini adalah parameter tersebut mampu menjelaskan perilaku variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikatnya. Parameter yang diestimasi dalam regres linear meliputi intersep (konstanta) dan slope (koefisien dalam persamaan linier). Pada bagian ini, uji t difokuskan pada parameter slope (koefisien regresi) saja. Jadi uji t yang dimaksud adalah uji koefisien regresi.

H0 : Tidak ada pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja,

kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru.

Ha : Terdapat pengaruh yang siginifikan antara lingkungan kerja,

kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru.

Kriteria pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t adalah : a. Dengan membandingkan nilai T hitung dan T tabel :

Jika thitung > ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika thitung < ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Dengan membandingkan angka probabilitas signifikansi

Jika angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

Jika angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak

dan Ha diterima.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan (Algifari, 2011:45). Koefisien determinasi menjelaskan variasi pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Atau dapat pula dikatakan sebagai proporsi pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi dapat diukur oleh R-Square.

5. Analisis Regeresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan kerja, Balas jasa, Kepemimpinan Kepala Sekolah dan kepuasaan kerja guru. Untuk mencari persamaan regresi adalah sebagai berikut (Sugiyino, 2010) :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Y = Kepuasan Kerja

b1 b2 b3 = koefisien garis regresi

X1 = Lingkungan Kerja

X2 = kompensasi

X3 = Kepemimpinan kepala sekolah

87

BAB IV

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. SMA Negeri 1 Depok

1. Visi Dan Misi Sekolah b. Visi Sekolah

Berprestasi tinggi, berkepribadian dan kreatif c. Misi Sekolah

2) Melaksanakan kurikulum KTSP yang efektif

3) Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien 4) Melaksanakan pembinaan iman dan taqwa warga sekolah

5) Mengembangkan manajemen kelembagaan berdasarkan MPMBS 6) Membina minat dan kreatifitas siswa

2. Fasilitas

SMA Negeri 1 depok merupakan sekolah menengah atas yang ada di Kecamatan Depok Sleman Yogyakarta. SMA Negeri 1 Depok mempunyai banyak fasilitas-fasilitas yang mendukung proses pembelajaran disekolah, mulai dari ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, kurikulum, ruang guru, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, ruang agama, ruang bimbingan dan konseling, ruang UKS, ruang OSIS, ruang musik, lapangan olahraga dan lapangan upacara Dengan fasilitas-falitas yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Depok dapat menunjang proses pembelajaran yang efektif dan

efisinsi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah ada.

Hal ini dilhat dari perlengkapan fasilitas sekolah yang memadai dan mendukung proses pembelajaran. Selain itu, dengan fasilitas yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Depok, dapat meningkatkan motivasi, kepuasan kerja para guru untuk melakukan tugasnya disekolah. Lingkugan kerja yang baik, harus didukung dengan fasilitas yang memadai guna memberi rasa kenyamanan, motivasi kepada para guru untuk lebih meningkatkan profesional dan merasa puas dengan ketersediaan fasilitas yang ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan fasilitas sangat menjadi penentu keberhasilan tujuan sekolah dalam mendidik para siswa. Dengan kata lain, lingkungan kerja yang baik dan dilengkapi dengan faslitas yang mendukung dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja guru di sekolah.

3. Jumlah guru

Jumlah guru di SMA Negeri 1 Depok berjumlah 48 orang termasuk kepala sekolah, jumlah ini tergolong banyak, hal ini disebabkan karena jumlah siswa yang sangat banyak, sehingga tidak ada guru yang mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Hal ini menjadikan para guru lebih fokus untuk mengajar satu mata pelajaran saja dan mempunyai waktu banyak untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran di kelas. Selain itu, dengan hanya ditugaskan satu mata pelajaran setiap guru maka jam mengajar guru dapat terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah

berkaitan dengan minimal jam mengajar guru disekolah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah guru di SMA negeri 1 Depok sudah sesuai dengan jumlah siswa.

4. Jumlah Siswa

Terdapat 20 kelas dengan total peserta didik keseluruhan 576 di SMA Negeri 1 Depok. Kelas X terdiri dari 6 kelas pararel yaitu X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3 dengan total peserta didik 192 orang. Kelas XI dibagi menjadi 6 kelas, yaitu kelas XI IPA 1- XI IPA 3 dengan total peserta didik 96 orang dan XI IPS 1- XI IPS 3 dengan total peserta didik 93 orang. Sedangkan kelas XII dibagi menjadi 8 kelas dengan 4 kelas IPA dan 4 kelas IPS. Total peserta didik kelas XII adalah 195 orang. Peserta didik SMA Negeri 1 Depok tidak hanya berasal dari Yogyakarta. Ada beberapa peserta didik yang berasal dari luar kota, bahkan luar Pulau Jawa. Setiap kelas terdapat siswa sebanyak 23-32 orang siswa perkelas.

B. SMA Emmanuel Kalasan

1. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi

Terciptanya pribadi yang utuh, mandiri dan kompetitif baik intelektual, moral maupun spritual.

b. Misi

1) Melaksanakan proses belajar yang efektif, efisien sesuai tuntutan kurikulum satuan pendidikan.

2) Meningkatkan kecakapan belajar siswa sesuai dengan potensi diri dan tantangan yang ada.

3) Menanamkan dan menumbuhkan penghayatan nilai-nilai agama sebagai motivator dan dinamisator bagi seluruh komponen sekolah.

2. Fasilitas Sekolah

Di SMA Immanuel Kalasan mempunyai fasilitas sekolah seperti sekolah lain pada umumnya, mulai dari ruang kepala sekolah, ruang kurikulum, perpustakaan, ruang guru, ruang kelas, Lab (fisika, kimia dan komputer), ruang keterampilan, ruang osis, UKS, ruang tata usaha, ruang bimbingan dan konseling. Hanya saja sekolah Immanuel Kalasan tidak mempunyai Lab bahasa, wilayah/luas sekolah yang sempit, sehingga hal ini berpengaruh pada lingkungan kerja guru. Jika dibandingkan dengan sekolah lain, SMA Immanuel kalasan masih jauh dari standart, karena fasilitas-fasilitas yang sangat minim membuat para guru kesulitan dalam melakukan pembelajaran yang inovasi. Dengan keterbatasan ini, sangat mempengaruhi semangat, motivasi, kepuasan kerja guru. Karena dengan ketersediaan fasilitas juga dapat menjadi penentu kepuasan setiap guru untuk melakukan pembelajaran disekolah.

3.Jumlah Guru

Jumlah guru di SMA Immanuel Kalasan berjumlah 18 orang, jumlah ini tergolong tidak banyak, hal ini disebabkan oleh jumlah siswa

yang sangat sedikit. Apalagi dalam satu kelas, siswanya ada yang hanya berjumlah 3 orang siswa. Dengan keadaan seperti ini, jumlah guru yang ada sudah sesuai dengan jumlah siswa disekolah ini. Hal ini dapat membuat para guru lebih fokus untuk mengajar hanya satu mata pelajaran saja,

4. Jumlah Siswa

Siswa di SMA Immanuel Kalasan secara keseluruhan berjumlah 43 orang siswa, dimana kelas X hanya terdiri dari 20 orang, kelas XI IPA berjumlah 3 orang, kelas XI IPS berjumlah 6 orang, kelas XII IPA berjumlah 6 orang, sedangkan kelas XII IPS berjumlah 8 orang. Hal ini sangat berpengaruh pada motivasi mengajar guru, karena setiap kelas siswanya sangat sedikit, terutama dikelas sebelas dan dua belas, dimana hanya berjumlah 6-8 orang siswa perkelas. Dengan keadaan ini dapat mempengaruhi semangat guru untuk mengajar dikelas.

Hal lain lagi yaitu sangat berpengaruh pada kompensasi yang diterima oleh guru, khususnya guru yang bestatus honorer. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selain lingkungan kerja, jumlah siswa juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru untuk mengajar dikelas. Jika dibandingkan dengan sekolah lain, jumlah siswa di SMA Immanuel Kalasan masih sangat sedikit, dan kebanyakan siswa-siswi berasal dari luar jawa.

C. SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman.

1. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Unggul dalam mutu, berwawasan Global, berkepribadian, dan takwa. b. Misi Sekolah

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga ketuntasan belajar peserta didik tercapai.

2) Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal melalui kegiatan ekstrakurikuler (pengembangan diri).

3) Menumbuhkan semangat untuk melaksanakan 7K (kebersihan, keindahan, ketertiban, kekeluargaan, keamanan, kerindangan, dan kesehatan) seluruh warga sekolah dan warga sekitar sekolah. 4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

oleh peserta didik sehingga menjadi landasan terbentuknya kepribadian yang baik.

5) Menumbuhkan semangat kemandirian dalam berusaha dan berkarya (wiraswasta/wirausaha).

2. Fasilitas Sekolah

SMA Negeri 1 Prambanan merupakan sekolah menengah atas yang ada di Kecamatan Prambanan Sleman Yogyakarta. SMA Negeri 1 Prambanan mempunyai banyak fasilitas-fasilitas yang mendukung proses

pembelajaran disekolah, mulai dari ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, kurikulum, ruang guru, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, ruang agama, ruang bimbingan dan konseling, ruang UKS, ruang OSIS, ruang musik, lapangan olahraga dan lapangan upacara. Hanya saja SMA Negeri 1 Prambanan tidak mempunyai Lab bahasa. Dengan fasilitas-falitas yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Prambanan dapat menunjang proses pembelajaran yang efektif dan efisinsi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah ada.

Ketika dibandingkan dengan sekolah lain, SMA Negeri 1 Prambanan tergolong sekolah yang siap bersaing dalam meningkatkan prestasi-prestasi yang dimiliki siswa.

Hal ini dilhat dari perlengkapan fasilitas sekolah yang memadai dan mendukung proses pembelajaran. Selain itu, dengan fasilitas yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Pramabanan, dapat meningkatkan motivasi, kepuasan kerja para guru untuk melakukan tugasnya disekolah. Lingkugan kerja yang baik, harus didukung dengan fasilitas yang memadai guna memberi rasa kenyamanan, motivasi kepada para guru untuk lebih meningkatkan profesional dan merasa puas dengan ketersediaan fasilitas yang ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan fasilitas sangat menjadi penentu keberhasilan tujuan sekolah dalam mendidik para siswa. Dengan kata lain, lingkungan kerja yang baik dan dilengkapi dengan

faslitas yang mendukung dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja guru di sekolah.

3. Jumlah guru

Jumlah guru di SMA Negeri 1 Prambanan berjumlah 37 orang, jumlah ini tergolong banyak, hal ini disebabkan karena jumlah siswa yang tergolong banyak juga, sehingga tidak ada guru yang mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Hal ini menjadikan para guru lebih fokus untuk mengajar satu mata pelajaran saja dan mempunyai waktu banyak untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran di kelas. Selain itu, dengan hanya ditugaskan satu mata pelajaran setiap guru maka jam mengajar guru dapat terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah berkaitan dengan minimal jam mengajar guru disekolah.

Tentu saja, dengan keadaan seperti ini dapat mempengaruhi tingkat kepuasan kerja guru, karena tidak perlu lagi mencari sekolah lain untuk memenuhi jam mengajarnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah guru di SMA negeri 1 Prambanan sudah sesuai dengan jumlah siswa.

4. Jumlah Siswa

Siswa di SMA Negeri 1 Prambanan secara keseluruhan berjumlah 573 orang siswa, dimana kelas X berjumlah 194 orang siswa, kelas XI dan kelas XI IPS berjumlah 191 orang siswa, kelas XII IPA dan kelas XII IPS berjumlah 188 orang siswa. Hal ini sangat berpengaruh pada motivasi mengajar guru, karena setiap kelas siswanya rata-rata banyak, dimana setiap kelas siswanya paling sedikit adalah 24 orang siswa dan paling

banyak adalah 32 orang siswa perkelas. Dengan keadaan ini dapat mempengaruhi semangat guru untuk mengajar dikelas. Hal lain lagi yaitu sangat berpengaruh pada imbalan yang diterima oleh guru, khususnya guru yang bestatus honorer. Jumlah siswa juga sangat menjadi penentu daripada kepuasan kerja guru untuk melakukan pembelajaran dikelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selain lingkungan kerja, jumlah siswa juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja guru untuk mengajar dikelas.

D. SMA Muhammadiyah 1 Prambanan, Sleman.

1. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Beriorientasi pada peningkatan imtaq dan prestasi, berakhlak mulia dan berwawasan global.

b. Misi Sekolah

1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga mampu mengantarkan peserta didik untuk memiliki nilai hidup, pengetahuan hidup dan keterampilan hidup.

2. Menumbuhkan kesadaran berkehidpan atas dasar nilai-nilai ke islaman, kemuhammadiyahan, kebangsaan, sehingga peserta didik mampu menjadi manusia indonesia seutuhnya.

3. Meningkatkan kualitas pendidik agar mampu mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat.

5. Mengoptimalkan penerapan program sekolah yang efektif dalam setiap kegiatan.

6. Mendorong bagi pengembangan diri peserta didik untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

2. Fasilitas Sekolah

SMA Muh. 1 Prambanan merupakan sekolah menengah atas yang ada di Kecamatan Prambanan Sleman Yogyakarta. SMA Muh. 1 Prambanan mempunyai banyak fasilitas-fasilitas yang mendukung proses pembelajaran disekolah, mulai dari ruang kepala sekolah, , kurikulum, ruang guru, ruang kelas, multimedia, laboratorium, ruang bimbingan dan konseling, ruang OSIS, lapangan olahraga dan lapangan upacara. Dengan fasilitas-falitas yang dimiliki oleh SMA Muh. 1 Prambanan dapat menunjang proses pembelajaran yang baik dalam mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang telah ada. Selain itu, dapat memicu motivasi para guru utnuk lebih melakukan tugasnya dengan baik, merasa nyaman dengan fasilitas yang ada.

Lingkugan kerja yang baik, harus didukung dengan fasilitas yang memadai guna memberi rasa kenyamanan, motivasi kepada para guru untuk lebih meningkatkan profesional dan merasa puas dengan ketersediaan fasilitas yang ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan fasilitas sangat menjadi penentu keberhasilan tujuan

sekolah dalam mendidik para siswa. Dengan kata lain, lingkungan kerja yang baik dan dilengkapi dengan faslitas yang mendukung dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja guru di sekolah.

3. Jumlah Guru

Jumlah guru di SMA Muhammadiyah 1 Prambanan berjumlah 23 orang, dan jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumalah siswa yang berjumlah 240 orang. Sehingga ada guru luar atau guru tidak tetap yang diminta untuk mengajar disekolah ini agar dapat mengisi kekurangan tenaga pengajar yang ada.

Hal ini menjadi tugas utama dari pemimpin sekolah untuk mengambil tindakan dalam melengkapi kekurangan tersebut. Jika dibandingkan dengan sekolah lain, SMA Muhammadiyah 1 Prambananan masih kekurangan dalam jumlah guru yang sudah ada. Sehingga hal ini sangat menjadi fokus utama kepala sekolah untuk mencari guru baru, agar dapat melengkapi kekurangan tenaga pendidik tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan jumlah guru di SMA Muh. 1 Prambanan masih kurang, karena masih ada guru dari luar sekolah yang diminta untuk mengajar di sekolah ini. Oleh karena itu, kepala sekolah diharapkan bisa mengambil langkah dalam menanggulangi kekurangan guru disekolah yang dipimpinnya.

4. Jumlah Siswa

Jumlah siswa di SMA Muhammadiyah 1 Parambanan tergolong banyak, dimana kelas X berjumlah 82 orang siswa, kelas XI IPA dan IPS bejumla 77 orang siswa, dan Kelas XII IPA dan Kelas XII IPS berjumlah 81 orang siswa. Dimana setiap kelas siswa paling sedikit adalah 26 orang dan paling banyak 28 orang siswa perkelas.

Dengan jumlah siswa yang rata-rata 26-28 siswa perkelas maka mempengaruhi tingkat motivasi mengajar guru dikelas. Karena selain lingkungan kerja yang baik, kompensasi yang layak dan kepemimmpinan yang baik, jumlah siswa sangat menentu keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran dikelas. Dan guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang dipakai dalam mengajar. Selain itu, jumlah siswa juga berpengaruh pada tingkat motivasi, dan tingkat kepuasan guru dalam melakukan tugasnya sebagi seorang guru untuk mengajar dikelas

99

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Januari 2017. Subjek penelitian ini adalah semua guru SMA di Sleman Timur. Responden penelitian berasal dari SMA Negeri 1 Depok, SMA Emmanuel Kalasan, SMA Negeri 1 Prambanan Sleman dan SMA Muhammadiyah 1 Prambanan Sleman. Jumlah kuesioner yang dibagikan kepada guru adalah 95 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali adalah 83 kuesioner. Berikut ini nama-nama sekolah asal responden penelitian.

Tabel 5.1

Nama Sekolah dan Jumlah Kuisioner

No Nama Sekolah Tersebar Tidak Kembali Lengkap Tidak Lengkap Jumlah Kembali 1 SMA N 1 Depok 36 7 29 - 29 2 SMA Emmanuel Kalasan 13 - 13 - 13 3 SMA N 1 Prambanan 18 5 13 - 13 4 SMA Muh. 1 Prambanan 28 - 28 - 28 Jumlah 83

1. Karakteristik Responden

a. Nama Sekolah dan Jumlah Guru

Tabel 5.2

Nama Sekolah dan Jumlah Guru

No Nama Sekolah Jumlah

Guru

Frekuensi

1 SMA N 1 Depok Sleman 29 34%

2 SMA Emmanuel Kalasan 13 16%

3 SMA N 1 Prambanan Sleman 28 34%

4 SMA Muh 1 Prambanan Sleman 13 16%

Jumlah 83 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa keseluruhan responden penelitian ini terdapat di 4 (empat) sekolah, dimana di SMA Negeri 1 Depok jumlah responden sebanyak 29 orang responden atau 34% responden, SMA Imamnuel Kalasan jumlah responden 13 orang responden atau 16% responden, SMA Negeri 1 Prambanan jumlah responden 28 orang responden atau 34% responden, dan SMA Muh. 1 Prambanan terdapat sebanyak 13 orang responden atau 16% orang responden. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar responden terdapat di SMA Negeri 1 Depok dan SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman.

c. Jenis Kelamin

Distribusi responden penelitian berdasarkan jenis kelamin yang disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.3 Jenis Kelamin

No Nama Sekolah Jumlah Frekuensi

1 Laki-laki 32 39%

2 Perempuan 51 61%

Jumlah 83 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Tabel 5.3 di atas menunukkan bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 83 responden, terdapat 32 orang orang responden atau 39% yang berjenis kelamin laki-laki, dan terdapat 51 orang responden atau 61% responden yang berjenis kelamin perempuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memiliki jenis kelamin perempuan.

d. Usia responden

Distribusi responden penelitian berdasarkan usia disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 5.4

Distribusi Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

22-31 19 22,89%

32-41 8 9,63%

42-51 27 32,53%

52-61 29 34,93%

Jumlah 83 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 83 responden, terdapat 19 orang atau 22,89% responden yang berusia 22-31 tahun, 8 orang responden atau 9,63% responden yang berusia 32-41 tahun, 27 orang

responden atau 32,53% responden yang berusia 42-51 tahun, dan 29 orang responden atau 34,93% responden yang berusia 52-61 tahun. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia 42-51 dan 52-61 tahun atau tergolong tua.

e. Tingkat pendidikan responden

Tabel 5.5 Tingkat pendidikan

Tingat pendidikan Jumlah Persentase

S2 2 2,40%

S1 79 95,18

Dll 2 2,40%

Jumlah 83 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden penelitian yang berjumlah 83 responden, terdapat 2 orang responden atau 2,40% responden yang pendidikan terakhirnya Strata dua (S2), 79 orang responden atau 95,18% responden yang pendidikan terakhirnya Strata satu (S1), dan 2 orang responden atau 2,40% responden yang pendidikan terakhirnya tidak disebutkan oleh responden (dll). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian berpendidikan Strata satu (S1).

2. Deskripsi variabel

Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan karakteristik responden dalam hal masing-masing variabel, yaitu lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan kepala sekolah. Berikut hasil deskrripsi variabel:

a. Lingkungan kerja

Tabel 5.6

Kategori Lingkungan Kerja No . Nilai Interval F Frekuensi Relatif Kategori 1 52-60 19 23% Sangat Mendukung 2 42-51 61 74% Mendukung 3 32-41 2 2% Cukup Mendukung 4 22-31 1 1% Tidak Mendukung 5 12-21 0 0% Sangat Tidak Mendukung Jumlah 83 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa lingkungan kerja SMA di Sleman Timur, dapat dikategori sangat mendukung sebanyak 19 orang guru atau 23%, kategori mendukung sebanyak 61 orang guru atau 74%, kategori cukup mendukung sebanyak 2 orang guru atau 2%, Kategori tidak mendukung sebanyak 1 orang guru atau 1% sedangkan kategori sangat tidak mendukung adalah 0%. Jadi dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja di SMA Sleman Timur sebagian besar sangat mendukung.

b. Kompensasi Tabel 5.7 Kategori Kompensasi No . Nilai Interval F Frekuensi Relatif Kategori 1 26-30 10 12% Sangat puas 2 21-25 44 53% Puas 3 16-20 18 22% Cukup puas 4 11-15 11 13% Tidak puas

5 6-10 0 0% Sangat tidak puas

Jumlah 83 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Tabel 5.7 di atas menunjukkan kompensasi di SMA Sleman Timur, dikategorikan sangat puas sebanyak 10 orang guru atau 12%, kategori puas sebanyak 44 orang guru atau 53%, kategori cukup puas sebanyak 18 orang guru atau 22%, kategori tidak puas sebanyak 11 orang guru atau 13%, sedangkan kategori sangat tidak puas sebanyak 0%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompensasi yang diterima oleh guru-guru di SMA Sleman Timur sebagian besar puas.

c. Kepemimpinan kepala sekolah

Tabel 5.8

Kategori Kepemimpinan Kepala Sekolah No . Nilai Interval F Frekuensi Relatif Kategori 1 99-115 10 12% Sangat bagus 2 80-98 68 82% Bagus 3 61-79 3 4% Cukup bagus 4 42-60 2 2% Tidak bagus

5 23-41 0 0% Sangat tidak bagus

Jumlah 83 100%

Sumber: Data Primer, diolah 2016

Tabel 5.8 diatas menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala

Dokumen terkait