• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi

0,928 1,644 Linier 2. Pengaruh metode mengajar

mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi

Tabel di atas menunjukkan bahwa Fhitung antara masing- masing variabel

bebas dengan variabel terikat lebih kecil daripada Ftabel dengan taraf

signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing- masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear.

2. Pengujian Hipotesis a. Pengujian hipotesis I

1). Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi

berprestasi

Ha: Ada pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi

berprestasi 2). Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Berdasarkan data pada lampiran 4, halaman 111-114 dan diproses dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (Perhitungan pada Lampiran 7, halaman 122):

Y = 63,94 + 0,164X1

Keterangan:

Y = Variabel motivasi berprestasi X1 = Variabel media pembelajaran

Nilai koefisien korelasi (ry.1) antara media pembelajaran (X1) dengan

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara media pembelajaran (X1) dengan motivasi berprestasi (Y) terkategorikan

positif dan sangat rendah.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.1) antara media

pembelajaran (X1) dengan motivasi berprestasi (Y) signifikan atau

tidak. Untuk kepentingan ini ditetapkan tingkat signifikan (a) 5%. Berdasarkan Lampiran 7, halaman 121 dapat diketahui bahwa nilai Significance adalah 0,025. Karena nilai Significance 0,025 < 0,05, maka H0 ditolak atau hasil pengujian signifikan.

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari interaksi variabel media pembelajaran (X1) terhadap

motivasi berprestasi (Y) adalah 0,155. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel media pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi berprestasi. Nilai signifikansi koefisien regresi dari variabel media pembelajaran (X1) terhadap motivasi berprestasi (Y) menunjukkan

nilai lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (? = 0,049 < α= 0,05) (Lampiran 7, halaman 121), maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis I yang menyatakan bahwa ada pengaruh media pembelajaran (X1) terhadap

b. Pengujian hipotesis II

1). Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan

PPL terhadap motivasi berprestasi

Ha: Ada pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL

terhadap motivasi berprestasi 2). Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear sederhana (Sugiyono, 2005: 244). Berdasarkan data pada lampiran 4, halaman 111-114 dan diproses dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (Perhitungan pada Lampiran 7, halaman 123):

Y = 46,168 + 0,319X2

Keterangan:

Y = Variabel motivasi berprestasi

X2 = Variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL

Nilai koefisien korelasi (ry.2) antara metode mengajar mahasiswa

praktikan PPL (X2) dengan motivasi berprestasi (Y) sebesar 0,402

(Lampiran 7, halaman 123). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara metode mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2)

dengan motivasi berprestasi (Y) terkategorikan positif dan cukup/sedang.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.2) antara metode

mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2) dengan motivasi berprestasi

(Y) signifikan atau tidak. Untuk kepentingan ini ditetapkan tingkat signifikan (a) 5%. Berdasarkan Lampiran 7, halaman 122 dapat diketahui bahwa nilai Significance adalah 0,000. Karena nilai Significance 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak atau hasil pengujian

signifikan.

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari interaksi variabel antara metode mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2) terhadap motivasi berprestasi (Y) adalah 0, 402.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL cukup berpengaruh terhadap motivasi berprestasi. Nilai signifikansi koefisien regresi dari variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2) terhadap motivasi berprestasi

(Y) menunjukkan nilai lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (? = 0,000 < α= 0,05) (Lampiran 7, halaman 123), maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis II yang menyatakan bahwa ada pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2) terhadap

c. Pengujian hipotesis III

1). Perumusan hipotesis:

H0: Tidak ada pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar

mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi.

Ha: Ada pengaruh media pembelajaran dan metode mengajar

mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi 2). Pengujian hipotesis:

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linear ganda (Sutrisno Hadi, 2000: 28). Berdasarkan data pada lampiran 4, halaman 111-114 dan diproses dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 12, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut (Perhitungan pada Lampiran 7, halaman 125):

Y = 0,014X1 + 0,315X2 + 45,888

Keterangan:

Y = Variabel motivasi berprestasi X1 = Variabel media pembelajaran

X2 = Variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL

Nilai koefisien korelasi ganda (Ry.12) antara media pembelajaran (X1)

dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2) dengan motivasi

berprestasi (Y) sebesar 0,402 (Lampiran 7, halaman 125). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara media pembelajaran (X1) dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL

(X2) dengan motivasi berprestasi (Y) terkategorikan positif dan

cukup/sedang.

Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi (ry.12) antara media

pembelajaran (X1) dan metode mengajar mahasiswa praktikan PPL

(X2) dengan motivasi berprestasi (Y) signifikan atau tidak. Untuk

kepentingan ini ditetapkan tingkat signifikan (a) 5%. Berdasarkan Lampiran 7, halaman 125 dapat diketahui bahwa nilai Significance adalah 0,000. Karena nilai Significance 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak

atau hasil pengujian signifikan.

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari interaksi variabel antara media pembelajaran (X1) dan

metode mengajar mahasiswa praktikan PPL (X2) terhadap motivasi

berprestasi (Y) adalah 0, 402. Nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel metode mengajar mahasiswa praktikan PPL cukup berpengaruh terhadap motivasi berprestasi. Nilai signifikansi koefisien regresi dari variabel media pembelajaran (X1) dan metode mengajar

mahasiswa praktikan PPL (X2) terhadap motivasi berprestasi (Y)

menunjukkan nilai lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (? = 0,000 < α= 0,05)(Lampiran 7, halaman 125),maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap motivasi berprestasi adalah cukup signifikan.

Dengan demikian, hipotesis III yang menyatakan bahwa ada pengaruh media pembelajaran (X1) dan metode mengajar mahasiswa praktikan

PPL (X2) terhadap motivasi berprestasi (Y) diterima.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi motivasi berprestasi

Dari hasil analisa diketahui nilai koefisien korelasi antara media pembelajaran dengan motivasi berprestasi sebesar 0,155. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat rendah (tidak ada tanda negatif pada angka 0,155), yang berarti semakin menarik media pembelajaran yang digunakan mahasiswa praktikan PPL, maka semakin tinggi pula motivasi berprestasi siswa. Sebaliknya, apabila semakin kurang media pembelajaran yang digunakan mahasiswa praktikan PPL, maka semakin rendah pula motivasi berprestasi siswa.

Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi siswa adalah signifikan. Hal ini didukung oleh hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (? = 0,049) lebih kecil dari nilai alpha (a = 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh media pembelajaran terhadap motivasi berprestasi sangat rendah (hampir tidak ada hubungan) dan signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan dugaan awal dari penelitian yang menduga bahwa media pembelajaran berpengaruh terhadap motivasi berprestasi. Hal ini diduga

karena peneliti tidak dapat mengecek apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Berdasarkan hasil penelitian, sebaiknya pihak sekolah dapat meningkatkan penggunaan media pembelajaran yang optimal serta peningkatan motivasi berprestasi siswa. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian ulang ataupun dapat meneliti dari faktor lain yang mempengaruhi motivasi berprestasi siswa.

Deskripsi mengenai motivasi berprestasi menunjukkan bahwa sebagian siswa memiliki motivasi belajar terkategorikan tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean motivasi berprestasi = 70,49, median motivasi berprestasi = 70, modus motivasi berprestasi = 70, dan standar deviasi motivasi berprestasi = 4,957. Motivasi berprestasi terlihat dalam kegiatan siswa yang sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh mahasiswa praktikan PPL serta keinginan siswa unt uk mencapai prestasi. Secara khusus, motivasi berprestasi ini akan terlihat dalam dorongan untuk mencapai tujuan (mencapai prestasi), tekun dalam mengerjakan tugas maupun dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh mahasiswa praktikan PPL.

Deskripsi mengenai media pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian siswa berpendapat bahwa media pembelajaran yang digunakan mahasiswa praktikan PPL terkategorikan sedang. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean media pembelajaran = 39,90, median media pembelajaran = 40, modus media pembelajaran = 38, dan standar deviasi media pembelajaran = 4,674.

2. Pengaruh metode mengajar mahasiswa praktikan PPL terhadap

Dokumen terkait