1. Yang memegang tanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan saran
1. Penanggungjawab tertinggi dalam
105 prasarana itu wakasek sarana prasarana mas, jadi yang mengkoordinir ya wakasek sarana prasarana itu tadi. Tetapi dibawah wakasek sarana prasaran ada kepala bagian setiap ruang yang mengelola sarana prasarana di setiap ruang tersebut. Guru-guru juga diikutsertakan dalam pengelolaan sarana prasarana mas.
pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala bagian setiap ruang. Kepala bagian setiap ruang mengelola sarpras di ruang masing-masing. Wakasek kesiswaan juga melibatkan guru dalam pengelolaan. tertinggi dalam pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala bagian setiap ruang. Kepala bagian setiap ruang mengelola sarpras di ruang masing-masing. Wakasek sarpras juga melibatkan guru dalam pengelolaan. Kepala sekolah dan
komite sekolah bersifat mengetahui. 2. Semua pihak terlibat dalam
pengelolaan tetapi atas tanggung jawab wakasek sarpras
2. Penanggungjawab pengelolaan sarpras adalah waksek sarpras dengan melibatkan semua pihak sekolah. 3. Jadi komite bersama-sama
dengan bagian sarpras untuk berkoordinasi dalam mengelola sarpras.
3. Bagian sarpras dan komite berkoordinasi dalam pengelolaan sarpras.
4. Garis koordinasi pengelolaan sarpras kalau di SMA PGRI kan ada wakasek sarpras yang setiap tahun selalu membuat program kerja dan anggaran
4. Pengelolaan sarpras dikoordinasi oleh wakasek sarpras.
5. Kalau secara struktural kepala sekolah akan dibantu oleh wakasek yang termasuk salah satunya adalah wakasek sarpras yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sarpras. Dan wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laborat, dan para guru. Tentunya juga akan ada komunikasi pada komite tapi sifatnya mengetahui.
5. Kepala sekolah dan wakasek sarpras bertanggungjawab dalam pengelolaan sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir kepala perpustakaan, petugas laboratorium, dan guru. Komite sekolah bersifat mengetahui.
6. Wakasek sarpras bekerja sama dengan TU untuk mengelola dan juga melibatkan para guru dan kepala ruang masing2.
6. Wakasek sarpras bekerjasama dengan TU dalam mengelola sarpras dengan melibatkan guru dan kepala masing-masing ruang.
7. Setiap awal tahun ajaran wakasek sarpras ada program kerja yang berdasarkan permintaan dari guru-guru.
7. Wakasek sarpras menyusun program kerja berdasarkan permintaan guru.
8. Koordinasi tertinggi ada pada wakasek sarana prasarana. Jadi setiap guru, petugas TU, dan
kapala perpustakaan
berkoordinasi untuk
pemeliharaan dan memberikan daftar kebutuhannya pada wakasek sarpras sehingga sarpras melibatkan komite sekolah dan
8. Penanggungjawab tertinggi dalam pengelolaan sarpras adalah wakasek sarpras. Guru, petugas TU, dan kepala perpustakaan bertugas memelihara sarpras dan memberikan daftar kebutuhan pada
106 kepala sekolah untuk menindaklanjutinya.
wakasek sarpras. Wakasek sarpras melibatkan komite dan kepala sekolah dalam menindaklanjuti. 9. Garis koordinasi tertinggi kepala
sekolah, dibawahnya ada wakasek sarpras karena yang mengurusi bagian sarpras adalah wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU.
9. Koordinasi tertinggi yaitu kepala sekolah dan wakasek sarpras. Wakasek sarpras mengkoordinir guru, kepala bagian perpustakaan, laboratorium, dan TU 10. Yang mengkoordinasi adalah
kepala sekolah dan wakasek sarpras. Tapi secara teknis lebih ke wakasek sarpras. Kemudian melibatkan kepala masing-masing ruang dan guru mas.
10. Kepala sekolah dan wakasek sarpras mengkoordinir
pengelolaan sarpras dengan melibatkan kepala ruang dan guru. Inventarisasi
1. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan setelah pengadaan barang itu langsung kami inventaris mas. Ya setiap sarpras ada kode berdasarkan jenisnya tapi belum semua mas, harusnya kan sekecil apapun tetap ada inventarisnya dengan bentuk pengkodean tadi tapi selama ini belum semua mas.
1. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Setiap sarpras
mempunyai kode
berdasarkan jenisnya, tetapi belum semua.
Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang, setiap semester, atau akhir tahun ajaran tergantung pada setiap masing-masing ruang. Setiap sarpras dari
pemerintah dan buku mempunyai kode berdasarkan jenisnya.
Belum semua
sarpras diberi kode karena keterbatasan tenaga.
2. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan ya kadang setelah barang itu datang tetapi terkadang setiap semester berakhir. Belum semua sarpras mempunyai kode, karena keterbatasan tenaga saja.
2. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang, tetapi terkadang setiap semester. Belum
semua sarpras
mempunyai kode karena keterbatasan tenaga. 3. Inventarisasi terhadap sarana
prasarana dilakukan setelah barang itu datang. Belum semua sarpras mempunyai kode berdasarkan masing-masing jenisnya.
3. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Belum semua sarpras mempunyai kode.
4. Setiap barang datang kita
langsung melakukan
inventarisasi. Masih banyak yang belum di beri kode untuk inventaris, sebenarnya sekecil apapun harus ada nomer inventarisnya.
4. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Belum semua sarpras mempunyai kode.
5. Ya inventarisir tuw dilakukan perbagian ruangan setiap barang itu datang. Belum semuanya diberi kode, paling hanya sarpras
5. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang berdasarkan masing-masing ruang. Sarpras
107 yang berasal dari bantuan pemerintah.
yang diberi kode hanya sarpras dari bantuan pemerintah.
6. Setiap awal tahun ajaran ada pendataan ulang terhadap sarpras untuk persiapan akreditasi. Kode secara keseluruhan belum, hanya peruangan saja yang ada kodenya.
6. Setiap awal tahun ajaran dilakukan inventarisasi sarpras untuk persiapan akreditasi. Sarpras yang diberi kode hanya tiap ruang.
7. Pendataan pasti ada, biasanya akhir tahun ajaran sehingga bisa menjadi acuan untuk menyusun program tahun selanjutnya. Untuk kode belum semua, hanya yang sifatnya bantuan dari pemerintah saja.
7. Inventaris dilakukan diakhir tahun ajaran,
sebagai acuan
penyusunan program. Belum semua ada kode untuk masing2 barang hanya yang dari bantuan pemerintah saja.
8. Inventarisasi terhadap sarana prasarana dilakukan ya ketika barang itu datang to, jadi waktunya ya fleksibel. Iya ada pemberian kode, khususnya buku pasti selalu ada untuk mempermudah mengelolanya.
8. Inventarisasi dilakukan setelah pengadaan barang. Buku selalu diberi kode.
9. Inventarisasi dilakukan per bagian ruang-ruang. Belum semuanya diberi kode, biasanya yang diberi kode itu yang bantuan dari pemerintah.
9. Inventarisasi dilakukan per bagian ruang. Barang yang diberi kode hanya bantuan dari pemerintah. 10. Inventarisasi dilakukan saat
barang itu datang. Beberapa ada yang sudah mempunyai kode tapi belum semuanya, paling buku gitu yang sudah ada kodenya.
10. Inventarisasi dilakukan ketika barang datang. Buku sudah diberi kode.
Penyimpanan
1. Kalau tempat khusus belum ada mas hanya saja selama ini menggunakan ruang kelas saja.
1. Tidak ada tempat khusus untuk penyimpanan sarpras. Tempat yang digunakan hanya ruang kelas.
Tidak ada tempat khusus untuk penyimpanan sarpras. Tempat yang digunakan hanya ruang kelas. Tempat
penyimpanan sarpras tidak tertata rapi.
2. Tidak ada, masih menggunakan ruang kelas.
2. Tempat penyimpanan yang digunakan adalah ruang kelas.
3. Tidak ada mas. 3. Tidak ada tempat
penyimpanan khusus. 4. Kalau tempat khusus belum ada
karena masih menggunakan ruang kelas.
4. Tempat penyimpanan yang digunakan adalah ruang kelas.
5. Ada, tapi kondisinya masih berantakan dan tidak tertata dengan rapi. Karena selain ketersediaan ruang penyimpanan yang kurang, serta masih belum merasa memiliki.
5. Tempat penyimpanan tidak tertata rapid an kurang.
108 6. Belum sehingga penataanya tidak
rapi.
6. Belum ada tempat penyimpanan sehingga sarpras tidak tertata rapi. 7. Kalau tempat khusus
penyimpanan ada tapi kondisinya tidak terawat dan penataannya tidak rapi
7. Ada tapi kondisinya rusak dan tidak tertata rapi
8. Ada mas, tapi ya bukan tempat khusus sich soale masih menggunakan ruang kelas.
8. Tempat penyimpanan menggunakan ruang kelas.
9. Tempat penyimpanan itu seperti ruang kelas mas, jadi belum ada tempat khusus yang dibuat untuk penyimpanan sarpras.
9. Tempat penyimpanan di ruang kelas.
10. Belum ada tempat penyimpanan khusus mas, jadi kadang disimpan di ruang kelas gitu sehingga tidak tertata dengan rapi.
10. Belum ada tempat khusus penyimpanan sehingga tidak tertata rapi.
Pemeliharaan
1. Kalau pemeliharaan disini semua bertanggung jawab mas, jadi jika itu di ruangan laboratorium berarti kepala laboratorium beserta guru bertanggung jawab terhadap pemeliharaannya bahkan siswa juga sering dilibatkan. Kalau program khusus pengecekan tidak ada mas, paling hanya pengecekan secara visual saja. Biasanya setiap akhir tahun ajaran mas yang pasti dilakukan pengecekan. Tetapi kalau pengecekan secara visual saja setiap tengah semester mas. Ada mas, sekolah mengagihkan anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan sarpras, biasanya kalau anggaran untuk pemeliharaan saja menggunakan dana komite.
1. Semua pihak sekolah bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarpras.
Penanggungjawab dalam pemeliharaan sarpras dibagi dalam tiap ruang. Tidak ada program
khusus dalam
pengecekan sarpras. Pengecekan dilakukan setiap akhir tahun ajaran. Pengecekan dilakukan secara visual saja dilakukan setiap tengah semester. Anggaran untuk pemeliharaan sarpras menggunakan dana komite. Semua pihak sekolah bertanggungjawab terhadap pemeliharaan sarpras. Penanggungjawab dalam pemeliharaan sarpras dibagi dalam tiap ruang.
Pemeliharaan sarpras dilakukan berdasarkan skala prioritas.
Tidak ada program khusus dalam pengecekan sarpras. Pengecekan
dilakukan setiap akhir tahun ajaran. Pengecekan secara visual dilakukan setiap semester fleksibel. Anggaran untuk pemeliharaan sarpras menggunakan dana komite yang disusun pada awal tahun ajaran.
2. Pelaksanaan pemeliharaan sarana prasarana di sekolah ini dari tata usaha sebagai penanggung jawab kenyamanan yang melibatkan bagian sarpras dan guru untuk pemeliharaan sarpras yang ada. Tidak ada program khusus untuk pengecekan sarpras. Pengecekan Paling ya satu semester sekali. Ada, sekolah mengagihkan anggaran khusus, sumbernya dari siswa. Makanya untuk pemeliharaanya saja harus
2. Penanggungjawab pemeliharaan sarpras
adalah TU dan
melibatkan bagian sarpras serta guru. Tidak ada program khusus dalam pegecekan sarpras. Pengecekan dilakukan setiap satu semester. Pemeliharaan
menggunakan sumber dana dari siswa. Pemeliharaan dilakukan
109
dengan skala prioritas berdasarkan skala
prioritas. 3. Pemeliharaan ya paling berupa
pengecekan gitu mas. Kalau yang memelihara itu semua pihak sekolah ikut berpartisipasi merawatnya. Program khusus tidak ada, biasanya akan ada penilaian kelayakan sarana prasarana untuk mengetahui kondisinya. Waktu pengecekan fleksibel. Iya itu ada anggaran khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan. Itu biasanya ditentukan pada awal tahun ajaran.
3. Pemeliharaan berupa pengecekan. Semua warga sekolah terlibat dalam pemeliharaan dan perawatan sarpras. Ada penilaian kelayakan untuk setiap sarpras. Waktu pengecekan fleksibel. Anggaran pemeliharaan sarpras disusun setiap awal tahun ajaran.
4. Pemeliharaanya ya setiap waktu yah minimal tiga bulan sekali wakasek sarpras melakukan pengecekan untuk mengetahui kondisi sarpras. Tidak ada program khusus untuk pengecekan sarpras. Tiga bulan sekali wakasek sarpras dan biasanya juga melibatkan guru2 untuk melakukan pengecekan secara visual saja. Setiap tahun kami pasti selalu mengalokasikan anggaran sendiri dalam RAKS untuk pemeliharaan sarpras.
4. Setiap tiga bulan sekali wakasek sarpras melakukan pengecekan secara visual dan melibatkan guru-guru. Tidak ada program
khusus untuk
pengecekan. Setiap tahun sekolah mengalokasikan anggaran dalam RAKS untuk pemeliharaan sarpras.
5. Untuk pemeliharaan sekolah kami menerapkan biaya penyusutan. Selama ini belum ada pengecekan, hanya kalau ada barang yang rusak saja. Pengecekan dilakukan fleksibel. Biaya perawatan ada walapun sedikit jadinya ya banyak yang mangkrak karena dananya terbatas untuk perawatan.
5. Pemeliharaan sarpras dengan menerapkan biaya penyusutan. Pengecekan hanya dilakukan ketika ada barang yang rusak.
Jangka waktu
pengecekan fleksibel.
Biaya untuk
pemeliharaan terbatas. 6. Untuk pemeliharaan ya paling
hanya pengecekan secara visual saja. Tidak ada program khusus untuk pengecekan, karena mungkin minimnya komunikasi dengan wakasek sarpras jadi untuk pengecekan hanya insidental saja. Pengecekan tidak pasti untuk jangka waktunya. Ada anggaran khusus dari siswa per anak 350.000 dalam satu tahun.
6. Pemeliharaan dilakukan dengan pengecekan visual dan tidak ada program khusus. Pengecekan dilakukan secara insidental karena minimnya komunikasi dengan wakasek sarpras.
Anggaran untuk
pemeliharaan bersumber dari siswa sebesar Rp350.000,00 tiap siswa. 7. Semua warga sekolah ikutserta
dalam pemeliharaan. Untuk program khusus dalam
7. Semua warga sekolah
terlibat dalam
110 pengecekan tidak ada mas, pengecekan dilakukan biasanya secara fleksibel, terkadang juga satu tahun sekali oleh wakasek sarpras. Jangka waktu pengecekan tidak pasti mas, fleksibel tapi kadang satu tahun sekali. Iya untuk pembiayaan dalam pemeliharaan pihak sekolah menyediakan anggaran khusus. Biasanya anggaran tersebut ditentukan dalam kurun waktu satu tahun pada awal tahun ajaran.
Tidak ada program khusus pengecekan sarpras. Jangka waktu pengecekan sarpras fleksibel, biasanya satu tahun sekali oleh wakasek sarpras.
Anggaran untuk
pemeliharaan disusun pada awal tahun ajaran.
8. Kalau dalam perpustakaan terlebih pemeliharaan pada buku sering saya mas, jadi kalau ada buku yang rusak gitu kita perbaiki sendiri mungkin dengan mengelem atau mengganti sampulnya. Dalam pemeliharaan saya juga punya satu orang yang membantu mas. Kalau program khusus untuk pengecekan gitu gak ada mas, yah jadi insidental saja. Untuk jenjang waktu pengecekan gak mesti mas, ya pokoknya kalau pas ada kurikulum baru gitu kita melakukan pengecekan. Ada mas anggaran khusus, kalau untuk khusus pemeliharaan di perpustakaan terlebih buku anggaranya 50.000/ siswa dalam satu tahun.
8. Pemeliharaan buku perpustakaan sering dilakukan. Ketika ada buku yang rusak diperbaiki pihak perpustakaan. Program khusus untuk pengecekan belum ada. Pengecekan dilakukan secara insidental dan ketika ada kurikulum baru.
Anggaran untuk
pemeliharaan buku
perpus sebesar
Rp50.000,00 tiap siswa dalam jangka waktu satu tahun.
9. Yang bertanggungjawab memelihara sarpras semua pihak sekolah, tetapi untuk pemeliharaan secara rutin dilaksanakan oleh kepala bagian masing-masing ruang bersama anggotanya. Belum ada kalau untuk program khusus. Pengecekan ya dilakukan oleh wakasek sarpras. Pengecekan biasanya satu tahun sekali. Iya, ada anggaran dari sekolah khusus untuk biaya pemeliharaan.
9. Semua pihak sekolah bertanggungjawab memelihara sarpras. Pengecekan dilakukan wakasek sarpras satu tahun sekali. Ada anggaran khusus untuk biaya perawatan.
10. Biasanya wakasek sarpras mengadakan pengecekan sarana prasarana, tentang kelayakan sarprasnya untuk dipakai. Ya kalau program khusus tidak ada mas, ya cuma itu tadi pengecekan dilakukan oleh wakasek sarpras.
10. Wakasek sarpras mengecek kelayakan sarpras untuk digunakan. Pengecekan dilakuakn secara fleksibel. Pendanaan pemeliharaan sarpras disusun pada
111 Pengecekan dilakukan secara fleksibel. Pendanaan ya tentu saja ada mas, disusunnya ketika awal tahun ajaran.
awal tahun pembelajaran.
E. PENGGUNAAN
1. Untuk mekanisme penggunaanya baik itu alat maupun ruang tetap melalui ijin terhadap pihak yang bertanggung jawab pada masing-masing ruangan. Dan biasanya kita di awal tahun pembelajaran melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran untuk jadwal penggunaan sarana prasarana yang sudah ada. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana adalah setiap guru mata pelajaran yang bersangkutan. Prosedur untuk penggunaan laboratorium ya standar mas, itu tadi diawal tahun ajaran kita berkoordinasi untuk menentukan pembagian jadwal pemakaian laboratorium sehingga tidak berbenturan penggunaannya.
1. Penggunaan sarpras melalui ijin penang-gungjawab
masing-masing ruangan.
Penggunaan sarpras sesuai jadwal yang telah ditentukan pada awal tahun ajaran. Setiap guru mata pelajaran yang bersangkutan
bertanggungjawab terhadap pendistribusian
sarpras. Jadwal
pemakaian laboratorium ditentukan pada awal tahun ajaran.
Penggunaan sarpras sesuai jadwal yang telah ditentukan pada awal tahun ajaran. Penggunaan sarpras melalui ijin penanggungjawab masing-masing ruangan. Ada peraturan dalam menggunakan sarpras, misalnya laboratorium, peminjaman ruang, dan peminjaman buku perpustakaan. Setiap kepala bagian
ruang dan guru mata pelajaran yang bersangkutan bertanggungjawab terhadap
pendistribusian sarpras. 2. Biasanya diawal tahun ajaran ada
koordinasi terhadap setiap guru yang bersangkutan untuk distribusi penggunaan sekaligus pemeliharaannya. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana adalah setiap kepala ruangan. Yang pasti ada peraturan pengelolaan laboratorium.
2. Koordinasi dalam pendistribusian dan pemeliharaan dilakukan setiap awal tahun ajaran. Kepala ruang setiap ruangan
bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarpras. Ada peraturan dalam penggunaan laboratorium.
3. Penggunaan sarana prasarana secara bergantian sesuai dengan jadwalnya mas. Jadwalnya sudah ditentukan pada setiap awal semester. Yang bertugas dalam pendistribusian itu kepala masing-masing ruang dan guru
tentunya. Penggunaan
laboratorium sesuai dengan jadwalnya masing-masing. Biasanya kalau laboratorium kan penggunaanya per kelas, jadi disesuaikan dengan itu. Dalam menggunakan peralatan di laboratorium juga ada peraturannya mas.
3. Penggunaan sarpras sesuai jadwal yang telah ditentukan setiap awal semester. Kepala setiap ruang dan guru bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Penggunaan
laboratorium sesuai dengan kesepakatan jadwal dan dalam menggunakan perlatan laboratorium ada peraturannya.
112 harus ada ijin dari bagian sarpras dan ada buku pinjammnya. Wakasek sarpras juga dibantu oleh para guru2 yang dapat mengoperasikan sarpras tersebut. Guru dan kepala bagian ruang tersebut.. Ada prosedur untuk penggunaan laboratorium mas, ya melalui ijin dan koordinasi dengan kelapa laboratorium masing-masing untuk nantinya akan diatur jadwal pemakaiannya
sarpras melalui ijin bagian sarpras dengan
mengisi buku peminjaman. Pengelolaan sarpras dilakukan wakasek sarpras dengan melibatkan guru. Penggunaan
laboratorium melalui ijin kepala laboratorium masing-masing.
5. Kalau disini biasanya setiap pemakaian alat ada ijin peminjaman tapi sifatnya lisan saja. Yang bertanggungjawab dalam penditribusian sarana prasarana yaitu guru dan kepala masing-masing ruang. Ada ijin pemakaian laboratorium sebelumnya tapi ya hanya lisan, dan juga untuk penggunaan laboratorium harus melepas alas kaki.
5. Setiap pemakaian alat melalui ijin peminjaman secara lisan. Guru dan kepala masing-masing ruang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Ijin penggunaan laboratorium dilakukan secara lisan. Setiap pengguna laoratoium harus melepas alas kaki. 6. Untuk mekanisme penggunaan
ada prosedurnya. Jadi diawal tahun ajaran ada koordinasi untuk jadwal pemakaiannya secara
bergantian. Yang
bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras adalah setiap kelapa ruang masing-masing. Ya kalau untuk penggunaan laboratorium harus berkoordinasi dengan kepala laboratorium dan wajib mentaati peraturan terkait penggunaan alat-alat yang ada di laboratorium.
6. Ada prosedur dalam menggunakan sarpras. Jadwal penggunaan sarpras ditentuka pada awal tahun ajaran. Setiap
kepala ruang
bertanggungjawab terhadap penditribusian sarpras. Penggunaan laboratorium melalui ijin kepala laboratorium. Ada peraturan dalam penggunaan alat-alat laboratorium.
7. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal itu ditentukannya setiap awal semester mas. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras yaitu Guru mata pelajaran terkait dan kepala bagian ruang masing-masing mas yang biasanya mengurusi sarana prasarana terkait. Penggunaan laboratorium berdasarkan jadwal yang telah ditentukan tadi ms. Kalau peraturan di dalam laboratorium juga ada.
7. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal yang ditentukan awal semester. Guru dan kepala bagian ruang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Penggunaan
laboratorium berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dan terdapat peraturan dalam menggunakan peralatan di laboratorium.
113 disepakati bersama untuk penggunaan sarpras mas. Misalkan dengan prosedur peminjaman ruang kalau diperpustakaan ketika guru mapel membutuhkan buku pegangan wajib mengisi daftar pinjam khusus dengan guru yang bersangkutan yang bertanggung jawab. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana adalah kepala bagian ruangan masing-masing mas. Ya kalau yang saya tau setiap awal tahun ajaran baru selalu berkoordinasi untuk mengatur jadwal pemakaian laboratorium.
menggunakan sarpras,
misalkan dalam
peminjaman ruang, peminjaman buku perpustakaan melalui ijin peminjaman dan mengisi buku daftar pinjam. Kepala bagian
masing-masing ruang
bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarpras. Jadwal pemakaian laboratorium ditentukan setiap awal tahun aaran.
9. Penggunaan ya berdasarkan ijin dari kepala bagian masing-masing ruang dengan mengisi buku peminjaman. Penggunaan oleh siswa berdasarkan jadwal yang telah disusun sebelumnya. Yang bertanggungjawab dalam pendistribusian sarana prasarana yaitu kepala bagian ruang masing-masing dan melibatkan guru. Biasanya jadwal penggunaan laboratorium kan sudah ditentukan. Jadi kalau mau menggunakan ya menggunakan sesuai dengan jadwalnya, dan dengan sepengetahuan kepala bagian ruang tersebut.
9. Penggunaan sarpras melalui ijin kepala ruang dan sesuai jadwal. Kepala ruang dan guru bertanggungjawab dalam pendistribusian sarpras. Penggunaan
laboratorium berdasarkan jadwal dan melalui kepala ruang.
10. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dan
kebutuhan. Guru
bertanggungjawab terhadap pendistribusian sarana prasarana. Ya dalam menggunakan alat-alat dilaboratorium sudah ada peraturannya mas. Kalau pemakaian ruangnya seperti yang sudah saya jelaskan tadi berdasarkan jadwal.
10. Penggunaan sarpras berdasarkan jadwal dan kebutuhan. Guru bertanggungjawab terhadap penditribusian sarpras. Pemakaian laboratorium berdasarkan jadwal dan ada peraturan dalam pemakaian alat laboratorium.
F. PENGHAPUSAN
1. Kalau untuk sarana dan prasrana yang sudah tidak terpakai biasanya terlebih dahulu kita klasifikasikan menjadi dua yaitu yang masih bisa diperbaiki dan yang sudah diperbaiki tapi tetap saja tidak bisa terpakai. Kalau yang masih bisa diperbaiki
1. Barang yang sudah tidak dipakai diklasifikasikan dalam kategori barang yang masih dapat diperbaiki dan tidak dapat diperbaiki. Barang yang masih dapat diperbaiaki akan
Barang yang sudah tidak dipakai diklasifikasikan dalam kategori barang yang masih dapat diperbaiki dan
114 misalkan meja ya kita kanibalkan, dan kalau yang sudah tidak bisa diperbaiki kita hapuskan dengan menjual melalui berita acara penghapusan.
diperbaiki dan dipakai kembali, barang yang sudah tidak bisa dipakai dijual melalui berita acara penghapusan.
diperbaiki. Barang yang masih dapat