II. TINJAUAN PUSTAKA
3. Sintesis Prioritas
4.3. Peranan Para Pihak dalam Pengendalian Lingkungan di KPB Batam Peranan para pihak dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam yang Peranan para pihak dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam yang
dianalisis menyangkut : tanggung jawab, hak dan kewajiban, manfaat yang diperoleh, serta tingkat relasi antar stakeholder (pemangku kepentingan). Masing-masing pemangku kepentingan memiliki pendapat yang berbeda tentang tanggung-jawab, hak dan kewajiban, manfaat dari kegiatan pengendalian lingkungan di KPB Batam. Perbedaan pendapat tersebut dilatarbelakangi oleh : perbedaan peranan dan tugas masing-masing pemangku kepentingan, tingkat kepentingan dari masing-masing kepentingan, serta peraturan yang mengatur masing-masing pemangku kepentingan.
Bentuk tanggung-jawab pengendalian lingkungan di KPB Batam disajikan pada Tabel 30. Tanggung-jawab pemerintah dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam lebih terfokus pada kepentingan peningkatan daya tarik investasi di wilayah tersebut serta pengawasan dan penangkalan arus barang berbahaya beracun (B3) yang mungkin masuk ke wilayah KPB Batam. Bentuk tanggung-jawab pemerintah daerah secara umum lebih terfokus kepada kegiatan penataan lingkungan, pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan, pemberian ijin terkait perlindungan lingkungan, serta perlindungan sumberdaya alam strategis bagi masyarakat, misalnya perlindungan sumber air.
118 Tabel 30. Pendapat bentuk tanggung jawab pengendalian lingkungan
di KPB Batam
No Pemangku
Kepentingan
Bentuk Tanggung Jawab Tanggung Jawab
Langsung
Tanggung Jawab Tidak Langsung
1 Pemerintah • Pengendalian lingkungan terkait daya tarik
investor.
• Pemeliharaan ruang terbuka hijau di Batam
• Pengawasan arus barang yang mengandung limbah B3
• Mencegah Batam dari kerusakan lingkungan
• Pencegahan penyelundupan bahan dan limbah B3
2 Pemerintah Daerah • Pengawasan dan
pengendalaian kerusakan lingkungan • Pengawasan dan pengendalian limbah B3 • Operasi penataan lingkungan
• Ijin limbah cair, HO, Amdal, UKL/UPL
• Perencanaan sarana dan prasarana pembangunan
• Pengawasan dan pengendalian limbah B3 dari atau ke Pulau Batam
• Perlindungan sumber air masyarakat
3 Dunia Usaha • Menjaga agar limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan • Mencegah bahan B3 yang membahayakan lingkungan • Mematuhi dan melaksanakan Perda pengendalian lingkungan • Kebijakan lingkungan di internal perusahaan • Pemeliharaan lingkungan • Kampanye lingkungan • Memberikan informasi lingkungan ke Bapedalda
4 Masyarakat • Penataan lingkungan kawasan • Masukan Perda pengendalian lingkungan • Mematuhi dan melaksanakan Perda pengendalian lingkungan
• Terlibat dalam penyusunan raperda
• Turut mengawasi pelaksanaan Perda pengendalian
lingkungan di Batam
5 Legislatif • Pengawasan terhadap Perda terkait
pengendalian lingkungan di Batam
• Sosialisasi program pelestarian lingkungan
Sumber : Pengolahan Data Primer
Bentuk tanggung jawab dunia usaha dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam lebih terfokus pada upaya-upaya internal dunia usaha untuk mencegah limbah yang mencemari lingkungannya, termasuk penggunaan bahan B3 yang membahayakan lingkungan. Tanggung-jawab lainnya dari dunia usaha adalah menerapkan kebijakan perusahaan yang pro-lingkungan, meningkatkan
119 kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, dan menyampaikan informasi lingkungan kepada Bapedalda.
Bentuk tanggung-jawab masyarakat, termasuk akademisi, berkaitan dengan pengendalian lingkungan di KPB Batam adalah memberikan masukan tentang kebijakan atau peraturan pengendalian lingkungan di KPB Batam, mematuhi dan melaksanakan perda terkait pengendalian lingkungan, serta turut mengawasi pelaksanaan perda pengendalian lingkungan di KPB Batam. Adapun legislatif (DPRD) memiliki tanggung-jawab dalam pengawasan pelaksanaan perda terkait pengendalian lingkungan dan sosialisasi program pelestarian lingkungan di kawasan tersebut.
Pendapat tentang hak dan kewajiban dalam pengendalian lingkungan di KPB Batam dari masing-masing pemangku kepentingan disajikan pada Tabel 31. Pemerintah secara umum memiliki hak berkaitan dengan regulasi pengendalian lingkungan dan perlindungan kawasan di wilayah KPB Batam dari upaya-upaya yang mengarah pada degradasi sumberdaya alam dan lingkungan, termasuk melakukan proses pengawasan dan kepabeanan terhadap importasi barang-barang yang dianggap berbahaya bagi kelestarian lingkungan hidup di kawasan tersebut.
Pemerintah Daerah Kota Batam berhak melakukan pengawasan untuk mengendalikan lingkungan terhadap ijin usaha yang telah dikeluarkannya secara sistematis, terprogram, dan terus-menerus. Kegiatan pemulihan dan rehabilitasi ekosistem yang terdegradasi menjadi program yang harus dilakukan.
Pendapat hak dunia usaha dan masyarakat relatif sama, yaitu memperoleh lingkungan hidup di KPB Batam yang sehat, hijau, aman, nyaman, dan bebas pencemaran. Untuk itu dunia usaha mulai menyadari akan pentingnya pembangunan investasi berwawasan lingkungan dan pengelolaan limbah padat, cair, dan B3 yang aman bagi lingkungan. Masyarakat merasa bahwa kewajiban untuk menaati dan melaksanakan peraturan terkait pengendalian lingkungan perlu ditingkatkan, termasuk peransertanya dalam iuran kebersihan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Batam.
Pendapat kalangan legislatif tentang haknya dalam perlindungan lingkungan di KPB Batam adalah mengawasi dan mengusulkan kawasan bebas polusi. Selain
120 itu juga berkewajiban untuk peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan di KPB Batam yang makin kompleks penanganannya.
Tabel 31. Pendapat, hak dan kewajiban pengendalian lingkungan di KPB Batam
No Kepentingan Pemangku Hak dan Kewajiban Pengendalian Lingkungan
Hak Kewajiban
1 Pemerintah • Regulasi pengendalian lingkungan di Batam
• Penindakan
pelanggaran prosedur kepabeanan tentang importasi barang atau limbah B3
•Regulasi perlindungan kawasan
•Wajib memproses sesuai kepabeanan terhadap importasi barang-barang yang dianggap berbahaya bagi lingkungan 2 Pemerintah Daerah • Pengawasan pengendalian lingkungan
• Ijin HO, UKL/UPL
•Pengawasan pengelolaan lingkungan di Batam secara terprogram, sistematis, dan terus menerus.
•Rehabilitasi ekosistem, misalnya di lahan tidur/kritis. 3 Dunia Usaha • Hak mendapatkan
lingkungan usaha yang nyaman, aman, dan bebas pencemaran
•Pembangunan investasi berwawasan lingkungan
•Pengelolaan limbah padat, cair, dan limbah B3 4 Masyarakat • Lingkungan yang sehat
dan bebas polusi
• Informasi pengendalian lingkungan
•Menaati dan melaksanakan peraturan terkait
pengendalian lingkungan
•Partisipasi dalam iuran kebersihan
5 Legislatif • Mengawasi dan mengusulkan kawasan bebas polusi
•Peduli dan peka terhadap permasalahan lingkungan dan pengendaliannya Sumber : Pengolahan Data Primer
Upaya pengendalian lingkungan di KPB Batam menurut pendapat responden akan memberikan manfaat langsung dan tidak langsung (Tabel 32). Pemerintah merasakan bahwa manfaat dari pengendalian lingkungan adalah diperolehnya lingkungan yang bersih, sehat, dan indah; air baku tersedia dengan baik; serta berkurangnya tingkat pencemaran di wilayah tersebut. Semakin baiknya kualitas lingkungan akan menunjang produktifitas dan kualitas kerja instansi pemerintah. Kualitas lingkungan yang makin baik meningkatkan minat investasi ke KPB Batam karena tidak ada gejolak isu lingkungan.
Pengendalian lingkungan di KPB Batam memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dalam menjaga kualitas lingkungan yang lebih baik, sehingga tingkat kesehatan masyarakat pun meningkat. Pemerintah Kota Batam akan merasakan manfaatnya secara tidak langsung dari keberhasilan pengendalian
121 lingkungan berupa berkembangnya industri berwawasan lingkungan dan image
bagi Kota Batam sebagai kota berwawasan lingkungan.
Pengendalian lingkungan di KPB Batam bagi dunia usaha memberikan manfaat dalam menumbuhkembangkan gairah investasi yang berwawasan lingkungan, karena lingkungan hidup yang terpelihara baik menjadi jaminan bagi keberlanjutan usaha dalam jangka waktu panjang. Kegairahan investasi berbasis lingkungan tentunya akan meningkatkan peluang kerja dan pendapatan bagi masyarakat di KPB Batam. Selain itu bagi masyarakat, lingkungan yang terpelihara baik meningkatkan keasrian wilayahnya yang dapat dijadikan sebagai obyek wisata.
Pendapat legislatif tentang manfaat dari kegiatan pengendalian lingkungan relatif sama dengan dunia usaha dan masyarakat, yaitu menyangkut daya tarik investasi, perekonomian wilayah, terhindar dari rawan bencana, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Interaksi antar pemangku kepentingan disajikan pada Tabel 33. Rata-rata interaksi antar pemangku kepentingan berdasarkan hasil analisis terhadap data kuesioner yang dilakukan menunjukkan tingkat interaksi sedang (nilai 2). Nilai interaksi sedang ini menunjukkan bahwa pemahaman dan interaksi antar pemangku kepentingan terhadap pentingnya pengendalian lingkungan relatif baik, sehingga perumusan dan pelaksanaan kebijakan pengendalian lingkungan dapat terprogram dengan baik.
Kelembagaan pengendalian lingkungan yang ada selama ini dirasakan cukup baik, tetapi koordinasi pengendalian lingkungan belum berjalan optimal. Hal ini disebabkan belum terbangunnya sikap dan komitmen dari setiap
stakeholders bahwa kelestarian lingkungan di Batam sebagai tanggung-jawab bersama.
122 Tabel 32. Bentuk manfaat pengendalian lingkungan di KPB Batam
No Pemangku
Kepentingan
Bentuk Manfaat
Manfaat Langsung Manfaat
Tidak Langsung
1 Pemerintah • Didapatnya lingkungan yang bersih, sehat dan indah
• Tersedianya air baku yang bersih dan sehat sesuai standar yang di persyaratkan
• Lingkungan nyaman baik ditinjau dari sisi kualitas air dan udara
• Tidak terjadi banjir
• Kualitas kehidupan di lingkungan KPB Batam akan lebih bagus dalam arti terhindar dari polusi-polusi yang ada
• Dengan lingkungan sehat tentu akan menunjang produktifitas dan kualitas kerja instansi
• Masyarakat dapat
meningkatkan pendapatan akibat tingginya minat investor dalam berinvestasi karena tidak ada gejolak isu lingkungan
2 Pemerintah Daerah • Terjaganya kualitas
lingkungan hidup yang baik
• Terjaganya kesehatan masyarakat dari penyakit degradasi lingkungan
• Terkelolanya limbah domestik dan limbah B3
• Berkembangnya industri berwawasan lingkungan
• Image Batam sebagai kotayang berwawasan lingkungan
3 Dunia Usaha • Bebas pencemaran dan polusi
• Bebas banjir
• Kesehatan dan Kenyamanan terjamin
• Terciptanya ecogreen
sehingga memberikan dampak lingkungan yang baik bagi masyarakat dan perusahaan,maka image perusahaan yang mengelola limbah B3 menjadi baik di mata masyarakat
• Bergairahnya dunia investasi
• Menciptakan lapangan pekerjaan
• Kenyamanan dan keamanan dalam bermasyarakat
• Daya dukung lingkungan terjamin
4 Masyarakat • Peningkatan Kesehatan
• Keindahan Kota
• Kebersihan
• Pelestarian lingkungan hidup
• Peningkatan ekonomi
• Peningkatan wisatawan lokal dan mancanegara
• Tidak hengkangnya penanam modal
• Tumbuh dan berkembangnya budaya lokal dan nasional 5 Legislatif • Terjaganya kelestarian
ekosistem
• Meningkatnya daya tarik investasi daerah
• Tumbuhnya perekonomian daerah
• Terhindar dari rawan bencana alam
• Timbulnya kepercayaan investor untuk berinvestasi
• Tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat
123 Tabel 33. Tingkat interaksi antar pemangku kepentingan
Pemerintah Pemerintah Kota
Dunia
Usaha Masyarakat Legislatif
Pemerintah 2 2 2 2
Pemerintah Kota 2 2 2
Dunia Usaha 2 2
Masyarakat 2
Legislatif
(Keterangan: 3 = Baik; 2 = Cukup Baik; 1 = Tidak/Kurang Baik)
Oleh karena itu, beberapa upaya untuk memperkuat kelembagaan dalam pengendalian lingkungan di Batam adalah:
a. Membangun komitmen bersama diantara stakeholders, baik pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha di Batam untuk mengendalikan lingkungan hidup di Batam;
b. Melibatkan stakeholders di Batam dalam :
- Perencanaan program pengendalian lingkungan di Batam secara partisipatif;
- Pelaksanaan program pengendalian lingkungan di Batam;
- Pengawasan kegiatan yang berdampak negatif terhadap lingkungan;
- Koordinasi pengendalian lingkungan di Batam