• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Penggunaan referensi berbahasa Inggris

Hampir semua lembaga pendidikan, termasuk Universitas Sanata

Dharma menyediakan perpustakaan sebagai tempat mencari referensi yang

dibutuhkan dalam proses pendidikan. Mahasiswa diharapkan secara aktif

menggunakan perpustakaan sebagai salah satu acuan utama dalam menambah

pengetahuannya. Ilmu pengetahuan yang terus berkembang seiring kemajuan

jaman harus terus diikuti oleh mahasiswa. Maka, sangat penting untuk

mengejar lajunya pengetahuan dengan membaca.

Psikologi merupakan ilmu sosial yang selalu berubah mengikuti

perkembangan di sekitarnya. Ilmu psikologi muncul dari belahan dunia Barat.

Dalam perkembangannya, teori-teori terbaru psikologi pun masih terus

berkembang di dunia Barat. Oleh sebab itu banyak sekali buku yang

mengupas tentang teori dan perkembangan Psikologi dengan bahasa Barat,

khususnya bahasa Inggris. Pemakaian bahasa Inggris ini bertujuan agar semua

orang dari berbagai belahan dunia dapat memahaminya mengingat kedudukan

bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Penggunaan referensi merupakan suatu hal yang mutlak dalam proses

pembelajaran. Dalam hal ini mahasiswa harus berperan aktif mencari

informasi terbaru dan mengikuti perkembangan suatu ilmu. Referensi yang

mutakhir sangat menunjang kegiatan belajar mengajar, mulai dari proses

pemberian materi hingga mengerjakan tugas-tugas kuliah. Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma, seperti halnya universitas-universitas lain di

Indonesia banyak mengadopsi buku-buku dari luar negeri sehingga buku-buku

referensi yang tersedia sebagian besar berbahasa Inggris. Penggunaan bahasa

Inggris pada berbagai referensi ini dapat dilihat pada koleksi buku yang

dimiliki Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Universitas Sanata

Dharma memiliki dua unit perpustakan, yaitu di kampus I Mrican dan kampus

III Paingan. Sampai dengan bulan Oktober 2006, diketahui bahwa pada dua

unit perpustakaan tersebut terdapat 1893 buah buku psikologi. Sejumlah 1243

buah buku atau 65,66% dari keseluruhan buku adalah buku berbahasa Inggris.

Sisanya, 650 buah buku (34,34%) adalah buku berbahasa Indonesia, bahkan

untuk buku-buku terbitan tahun 2000 keatas hampir 100% merupakan buku

berbahasa Inggris. Maka harus disadari dan diterima bahwa pada

kenyataannya, referensi berbahasa Inggris hampir selalu lebih mutakhir dan

mudah ditemukan. Oleh sebab itu mau tidak mau mahasiswa dituntut untuk

membaca referensi berbahasa Inggris karena keterbatasan referensi yang

berbahasa Indonesia.

Tuntutan ini nampak pula pada buku-buku referensi yang digunakan

sebagai acuan perkuliahan. Pada Buku Pedoman Program Studi Pskologi

(2004) disebutkan sumber bacaan yang disarankan guna mendukung

matakuliah-matakuliah tertentu. Misalnya dalam mata kuliah Psikologi

Belajar disarankan untuk membaca buku yang berjudul Theories of Learning

yang dikarang oleh G.H. Bower & E.R. Hilgard atau Introduction to Theories

of Learning yang dikarang oleh B.R. Hergenhahn & H.M. Olson. Selain itu

untuk matakuliah Psikoterapi dianjurkan untuk membaca sumber bacaan yang

berjudul Manual for Theory and Practice of Counselling and Psychotherapy

yang dikarang oleh G. Corey. Dari sini dapat dilihat bahwa hampir sebagian

besar buku-buku acuan atau buku bacaan untuk setiap mata kuliah di fakultas

Psikologi didominasi oleh buku berbahasa Inggris.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia yang pada

dasarnya selalu berubah dan berkembang sesuai dengan konteks

lingkungannya. Ilmu sosial banyak berkembang dan diteliti di negara Barat.

Perkembangan ini dapat diikuti dengan cara mencari informasi sebanyak-

banyaknya. Cara yang efektif untuk mendapat informasi salah satunya adalah

dengan membaca. Seturut perkembangannya mahasiswa dituntut untuk

menguasai bahasa Inggris agar dapat mengikuti segala informasi dan

pengetahuan yang terbaru. Carrell dan Grabe (dalam Usõ-Juan, 2006)

menyebutkan bahwa kemampuan membaca dalam bahasa Inggris merupakan

sesuatu yang sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam studi di dunia

akademik.

2. Kesulitan Membaca Referensi Bahasa Inggris

Untuk mendapatkan informasi dan pemahaman tentang sebuah bacaan

mahasiswa harus membaca dengan pelan dan teliti. Wiriachitra (1982)

menyebutkan bahwa kesulitan dalam bahasa Inggris dalam membaca bacaan

ilmiah adalah sebagai berikut:

a.

Pengenalan kosakata

Dalam hal ini pembaca harus dapat menemukan arti kata dan aspek

ini sangat penting dalam membaca bacaan bahasa Inggris. Mengetahui

makna suatu kosa kata dapat dilakukan dengan:

1.)

Mengecek arti dalam kamus.

Ini merupakan hal yang mudah dan cepat dilakukan untuk

menemukan arti yang tepat pada sebuah kata.

2.)

Menginterpretasikan.

Dilakukan dengan melakukan analisis kata sehingga kata yang

dibaca dapat dipahami konteksnya dan dimaknai menjadi arti

yang utuh.

Pemahaman kosakata bahasa Inggris merupakan dasar untuk

memahami dan menerjemahkan makna sebuah kata yang kemudian

akan digabungkan menjadi sebuah kalimat. Apabila ada satu atau

beberapa kata dalam kalimat yang tidak dimengerti terjemahannya,

maka pembaca akan sulit pula menerjemahkan kalimat yang terkait ke

dalam bahasa Indonesia.

b.

Pemahaman kalimat

Ketika membaca buku, artikel, ataupun yang lainnya, pembaca

terkadang mengetahui arti setiap katanya, akan tetapi sulit mengerti

apa yang dimaksud dalam tulisan tersebut. Kalimat harus dipahami

sebagai suatu kesatuan, tidak terpotong-potong dan dilepaskan dari

konteksnya.

Walaupun penting memahami makna setiap kosakata, namun

terjemahan bahasa Inggris tidak dapat diterjemahkan kata perkata

melainkan dengan diterjemahkan sesuai konteks kalimatnya.

Menerjemahkan bahasa Inggris ke bahasa Indonesia memerlukan

keterampilan khusus dalam memahami konteks kalimat.

c.

Analisis paragraph

Biasanya dengan membaca individu akan mengerti isi bacaan

tersebut. Akan tetapi hubungan antar paragraf dan keseluruhan bacaan

seringkali kurang diperhatikan. Bagian analisis paragraf ini jarang

sekali diperhatikan oleh pembaca bacaan berbahasa asing, mereka

lebih melihatnya secara global dan universal.

d.

Interpretasi ilustrasi

Dalam membaca bacaan ilmiah, pembaca terkadang sulit untuk

memahami bacaan, dengan dicantumkannya ilustrasi pembaca

diharapkan dapat membantu dalam memahami bacaan. Interpretasi

ilustrasi ini sangat membantu pembaca dalam memahami isi bacaan

yang sedang dibaca. Ilustrasi ini dapat berupa tabel, diagram, grafik,

foto dan lain-lain.

Dokumen terkait