• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Analisis data

2. Pengujian hipotesis

a. pengaruh motivasi usaha (X1) terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

1). Rumusan Hipotesis I

0

H : ρ = 0 Tidak ada pengaruh positif motivasi usaha (X1) terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

a

H : ρ ≠ 0 Ada pengaruh positif motivasi usaha (X1) terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

2). Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier sederhana (Sugiyono,1999:204). Maka persamaan regresinya dapat disajikan sebagai berikut:

Y = 60,778 + 0,887 X1 Keterangan :

Y = Variabel sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam

X1 = Variabel motivasi usaha

Nilai koefisien korelasi antara variabel sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan motivasi usaha sebesar 0,523 (Lampiran 7 hal 164), maka dapat dikatakan bahwa hubungan sikap pengusaha kecil untuk

mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan motivasi usaha terkategorikan sedang.

Konstanta sebesar 60,778 (Lampiran 7 hal 165) menyatakan bahwa jika tidak ada motivasi pengusaha kecil, sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam adalah 60,778. Koefisien regresi sebesar 0,887 (Lampiran 7 hal 165) menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1 motivasi pengusaha kecil akan meningkatkan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam sebesar 0,887. Namun sebaliknya, jika motivasi pengusaha kecil turun sebesar 1, sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,887. Jadi, tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y).

Hasil Pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (X1) dari interaksi variabel motivasi usaha terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam adalah 0,887. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan motivasi usaha. Nilai signifikansi koefisien regresi (X1) dari interaksi sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit

koperasi simpan pinjam dengan motivasi usaha menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (ρ= 0,001 < α = 0,05) (Lampiran 7 hal 165) . Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan motivasi usaha adalah signifikan. b. Pengaruh jiwa kewirausahaan (X2) terhadap sikap pengusaha kecil

untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y) 1). Rumusan Hipotesis II

0

H : ρ= 0 Tidak ada pengaruh positif Jiwa kewirausahaan (X2) terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

a

H : ρ ≠ 0 Ada pengaruh positif Jiwa kewirausahaan (X2) terhadap sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

2). Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier sederhana (Sugiyono,1999:204). Maka persamaan regresinya dapat disajikan sebagai berikut:

Y = 68,739 + 0,246 X 2 Keterangan :

Y = Variabel sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam

Nilai koefisien korelasi antara variabel sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan jiwa kewirausahaan sebesar 0,334 (Lampiran 7 hal 166) , maka dapat dikatakan bahwa hubungan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan jiwa kewirausahaan terkategorikan rendah.

Konstanta sebesar 68,739 (Lampiran 7 hal 166) menyatakan bahwa jika tidak ada jiwa kewirausahaan, sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam adalah 68,739. Koefisien regresi sebesar 0,246 (Lampiran 7 hal 166) menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1 jiwa kewirausahaan akan meningkatkan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam sebesar 0,246. Namun sebaliknya, jika biaya jiwa kewirausahaan turun sebesar 1, sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,246. Jadi, tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y).

Hasil Pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (X ) dari variabel adalah 0,246. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi

simpan pinjam dengan jiwa kewirausahaan. Nilai signifikansi koefisien regresi (X ) dari interaksi sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan jiwa kewirausahaan menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (

2

ρ= 0,040 < α = 0,05) (Lampiran 7 hal 166). Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan jiwa kewirausahaan adalah signifikan.

c. Pengaruh tingkat pendidikan (X3) dengan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

1). Rumusan Hipotesis III

0

H : ρ= 0 Tidak ada pengaruh positif Tingkat pendidikan (X3) dengan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

a

H : ρ ≠ 0 Ada pengaruh positif Tingkat pendidikan (X3) dengan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam (Y)

2). Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model persamaan regresi linier sederhana (Sugiyono,1999:204). Maka persamaan regresinya dapat disajikan sebagai berikut:

Keterangan :

Y = Variabel sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam

X = Variabel tingkat pendidikan 3

Nilai koefisien korelasi antara variabel sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan tingkat pendidikan sebesar 0,349, maka dapat dikatakan bahwa hubungan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan tingkat pendidikan terkategorikan rendah.

Konstanta sebesar 88,465 (Lampiran 7 hal 169) menyatakan bahwa jika tidak ada tingkat pendidikan, sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam adalah 88,465. Koefisien regresi sebesar 2,109 (Lampiran 7 hal 169) menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +) 1 tingkat pendidikan akan meningkatkan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam sebesar 2,109. Namun sebaliknya, jika tingkat pendidikan turun sebesar 1, sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 2,109. Jadi, tanda + menyatakan arah hubungan yang searah, yaitu kenaikan atau penurunan variabel independen (X) akan mengakibatkan kenaikan/penurunan variabel dependen (Y).

Hasil Pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (X3) dari variabel adalah 2,109. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperkuat derajat hubungan sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan tingkat pendidikan. Nilai signifikansi koefisien regresi (X3) dari interaksi sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan tingkat pendidikan menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (ρ= 0,032 < α = 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh sikap pengusaha kecil untuk mengambil kredit koperasi simpan pinjam dengan tingkat pendidikan adalah signifikan.

Dokumen terkait