• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Pengetahuan ( Kognitif )

C. Penilaian Kompetensi Dasar (KD) : Melakukan Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi

2. Penilaian Pengetahuan ( Kognitif )

Par a gur u har us melaksanakan penilaian / test kognitif setelah sisw a menyelesaikan selur uh pr oses pembelajar an. Dalam melaksanakan test ter sebut ada beber apa r ambu-r ambu yang har us dipegang par a gur u. Rambu-r ambu ter sebut adalah :

a. Penyusunan instr umen penilaian kognitif dir ancang untuk mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan kognitif sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) Mener apkan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi.

b. Soal-soal yang dikembangkan sesuai dengan kar akter istik aspek yang akan dinilai. Bentuk test dapat menggunakan jenis-jenis tes ter tulis yang dinilai cocok.

c. Bentuk test kognitif ini dapat ber bentuk multiple choice, essay, kasus dan lain-lain

d. Rambu-r ambu yang diper gunakan untuk menyusun soal test dengan menggunakan ker angka kisi-kisi soal seper ti Tabel 16.

Tabel 16. Kerangka Kisi-kisi Soal Tes Kognitif

Tingkat

Kesulitan

C1/ Ingatan (30 %)

Keterampilan Intelektual

C2/ Pemahaman (40 %)

C3/ Menjelaskan (30 %)

Mudah (30 %) 10 % 10 % 10 %

Sedang (40 %) 10 % 20 % 10 %

Sukar (30 %) 10 % 10 %

e. Kisi-kisi di atas tidak ber sifat mengikat. Par a gur u dapat mengembangkan sendir i kisi-kisi ter sebut sesuai dengan kebutuhan sekolahnya.

f. Test kognitif ini digunakan untuk mengukur

Kompetensi Dasar (KD)

Mener apkan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Di lindungi, meliputi:

Mendeskr ipsikan Kr iter ia Flor a yang Dilindungi ( Penger tian jenis flor a yang dilindungi, Flor a yang dilindungi ber dasar kan jenisnya, Flor a yang dilindungi ber dasar kan kr iter ia baku

Mendeskr ipsikan Identifikasi Jenis flor a yang Dilindungi (Tahapan t eknis identifikasi jenis flor a yang dilindungi , pr aktik identifikasi jenis flor a yang

dilindungi, kategor i jenis flor a yang dilindungi ber dasar kan jenisnya, kategor i jenis flor a yang dilindungi ber dasar kan kr iter ia baku)

1. Membuat Spesimen Flor a/ Her bar ium yang Dilindungi ( Teknik

pengumpulan spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan teknisnya, Pembuatan spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan teknisnya, Per aw atan spesimen flor a yang dilindungi ber dasar kan tahapan teknisnya)

Mendeskr ipsikan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi (Definisi baku penger tian metode inventar isasi, Pr insip-pr insip inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis, Ketentuan metode inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis)

3. Penilaian/Tes Keterampilan (Psikomotorik)

Dalam melaksanakan test psikomotor ik ada beber apa r ambu-r ambu yang har us dipegang par a gur u pengampu. Rambu-r ambu ter sebut antar a lain adalah :

a.

Instr umen penilaian psikomotor dir ancang untuk mengukur dan menetapkan tingkat pencapaian kemampuan

psikomotorik

dan per ubahan per ilaku sesuai dengan Kompetensi dasar Mener apkan Metode Inventar isasi Jenis Flor a yang Dilindungi.

b.

Soal dikembangkan sesuai dengan kar akter istik aspek yang akan dinilai dan dapat menggunakan metode tes psikomotor ik yang tepat.

c.

Rambu-r ambu yang diper gunakan untuk melaksanakan test ini dengan menggunakan ker angka kisi-kisi soal seper ti Tabel 17.

Tabel 17. Kerangka Kisi-kisi Soal Test Psikomotor KD Menerapkan Metode Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi

Unit

Kompetensi Kriteria UnjukKerja Domain PenilaianAspek Kondisi YangDiinginkan SkoreNilai

1. Melakukan per siapan

Kegiatan per siapan ker ja dapat dilakukan dengan baik

Know ledge Kemampuan melakukan per siapan kegiatan

a.Ter sedianya bahan/ alat yang dapat digunakan dengan baik

0-5

b.Ter susunnya langkah-langkah ker ja dengan tepat

0-10 c.Ter susunnya pembagian ker ja kelompok dengan tepat 0-5 2. Mengumpulkan data/ infor masi

Data/ infor masi dapat dikumpulkan dengan benar

Know ledge Kemampuan mengumpulkan data / infor masi yang dibutuhkan

a.Ter sedianya w aktu kegiatan dengan tepat

0-10

b.Ter sedianya data/ infor masi yang dibutuhkan dengan benar

0-10

3. Mengolah data/ infor masi

Data / infor masi dapat di olah dengan benar

Know ledge Kemampuan mengolah data/ infor masi yang dibutuhkan

a.Ter sedianya data/ infor masi dengan lengkap

0-10

b.Data/ infor masi yang telah diolah dapat disimpulkan dengan benar

0-30

4. Menyajikan data/ infor masi

Lapor an hasil telah ter susun dengan benar

Know ledge Kemampuan menyusun lapor an kegiatan

Ter sedianya lapor an kegiatan dengan benar

0-20

d.

Test psikomotor ik ini digunakan untuk mengukur Kompetensi Dasar (KD)

Menerapkan Metode Inventarisasi Jenis Flora yang Dilindungi

yang dilindungi, Penyusunan Kunci Deter minasi, Pembuatan Her bar ium dan Mendeskr ipsikan metode inventar isasi jenis flor a yang dilindungi.

4. Kriteria Penilaian

a. Nilai total tingkat penguasaan peser ta didik pada setiap kompetensi dasar yang dinilai dengan imbangan por si sebagai ber ikut :

Tes Kognitif : 30 %

Tes Psikomotor : 50 %

Tes Sikap : 20 %

b. Nilai total tingkat penguasaan peser ta didik pada kompetensi dasar yang yang hanya dilakukan

Tes Psikomotor dan Tes Sikap

imbangan por si sebagai ber ikut :

Tes Psikomotor : 60 %

Tes Sikap : 40 %

c. Sedangkan nilai total tingkat penguasaan peser ta didik pada kompetensi dasar yang hanya dilakukan

Tes Kognitif

imbangan por si selur uhnya 100 %.

d. Nilai total yang diper oleh peser ta didik kemudian dikategor ikan sesuai dengan Tabel 18.

Tabel 18. Status penguasaan hasil belajar Ketuntasan

Belajar PenguasaanTingkat Kriteria Keterangan

Belum Tuntas < 70 % Kur ang Mengulangi lagi kegiatan pembelajaran

Secara keseluruhan

Sudah Tuntas

70 % – 79 % Cukup Sudah tuntas

80 % – 90 % Baik Sudah tuntas

Pembelajaran KD : Melaksanakan Inventarisasi Jenis Flora yang

Dilindungi

A. Kegiatan Belajar 1 : Penyajian Data Inventarisasi Jenis Flora yang

Dilindungi

1.

Tujuan Pembelajar an

Setelah mengikuti pembelajar an, Anda dapat :

a. Memper siapkan pelaksanaan inventar isasi jenis flor a ber dasar kan pr osedur baku

b. Mer ancang bagan ker ja untuk inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

c. Membuat unit -unit pengamatan untuk inventar isasi jenis flor a ber dasar kan standar teknis

d. Mengumpulkan data flor a ber dasar kan standar teknis e. Mengumpulkan data habitat ber dasar kan standar teknis

2. Uraian Materi

Mengamati

Keber hasilan suatu kegiatan tidak ter lepas dar i per encanaan. Agar kegiatan ter sebut dapat ber jalan dengan lancar dan memper oleh hasil yang r epr esentative, coba Anda amati hal-hal apa saja yang per lu Anda per siapkan dalam melakukan kegiatan inventar isasi jenis flor a!

Menanya

Masih ingatkah kalian mater i inventar isasi hutan? Bagaimana car a mengukur diameter pohon dan t inggi pohon? Alat -alat apa saja yang digunakan dalam melakukan pengukur an diameter pohon dan tinggi pohon? Komunikasikan dengan temanmu!

Mengumpulkan data/informasi

Setelah data diameter dan tinggi pohon diper oleh, infor masi apalagi yang diper lukan dalam kegiatan inventar isasi jenis flor a?

a. Persiapan Pelaksanaan Inventarisasi Flora

Untuk memper mudah kegiatan analisis vegetasi/ flor a maka yang per lu Anda siapkan ter lebih dahulu adalah bahan dan alat, meliputi:

1) Menyediakan peta lokasi, peta ker ja dan atau peta penutupan lahan (peta penafsir an vegetasi)

2) Tali plastik/ tali r afia

3) Alat ukur tinggi pohon seper ti haga meter atau chr ysten meter

4) Alat ukur diameter pohon seper ti : Diameter tape (phi band) atau pita meter 100 cm

5) Meter an 10 m atau 20 m

6) Patok dengan tinggi 1 (satu) meter , dimana ujung baw ah r uncing dan ujung atas sepanjang 3 cm dicat mer ah putih

7) Tally sheet dan alat tulis menulis

8) Kompas

9) Pengenal jenis pohon

b. Bagan Kerja Inventarisasi Jenis Flora

Seper ti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahw a kegiatan inventar isasi flor a dapat dilakukan dengan melalui metode analisa vegetasi. Analisa vegetasi adalah car a mempelajar i susunan (komposisi jenis) dan bentuk (str uktur ) vegetasi atau masyar akat flor a/ tumbuh-tumbuhan.

1) Metode Transek/Jalur

Tahapan ker ja metode tr ansek/ jalur adalah sebagai ber ikut:

Menentukan letak jalur r intis pada hutan yang akan dianalisis dengan memotong gar is contour atau topogr afi

Gambar 34. Petak-petak Contoh dengan Metode Jalur/transek

Mengisi data lapangan pada Tabel ker ja

Tabel 19. Contoh Tabel Kerja Metode Transek/Jalur

Mengolah data lapangan

Tabel 20. Contoh Tabel Analisa Vegetasi Metode Transek/Jalur

Menghitung fr ekuensi (F), Fr ekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), Dominansi Relatif (DR), Ker apatan (K), Ker apatan Relatif (KR), dan

Indeks Nilai Penting (INP), ser ta menyusun hasil analisis vegetasi ber dasar kan Nilai INP ter tinggi ke r endah.

2) Metode Garis Berpetak

Metode gar is ber petak mer upakan modifikasi dar i car a tr ansek at au jalur . Sebagai modifikasi metode tr ansek atau jalur , pada car a ini dilakukan dengan melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur . Jadi sepanjang jalur r intis ter dapat petak-petak pada jar ak ter tentu yang sama.

Adapun teknis pelaksanaannya yaitu:

Menentukan letak jalur r intis pada hutan/ kaw asan yang akan dianalisis dengan memotong gar is contour atau topogr afi, sungai atau gar is pantai

Menentukan letak petak-petak sepanjang contoh sesuai dengan jar ak yang sama dalam jalur dan membuat petak-petak dengan ukur an seper ti ukur an Gambar 35.

Gambar 35. Petak-petak contoh pada metode Garis Berpetak

Mengisi data lapangan pada Tabel ker ja di lapangan seper ti ber ikut

ini:

Mengolah data lapangan dan disajikan dalam Tabel analisis vegetasi Tabel 22. Contoh Tabel Analisa Vegetasi Metode Garis Berpetak

Menghitung Fr ekuensi (F), Fr ekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), Dominansi r elative (DR), Ker apatan (K), Ker apatan Relatif (KR) dan Indeks Nilai Penting (INP) ser ta menyusun hasil analisis vegetasi ber dasar kan nilai INP ter tinggi ke yang r endah

3) Metode Kombinasi antara jalur dan garis berpetak

Salah satu metode dengan petak yang banyak digunakan adalah kombinasi antar a metode jalur (untuk r isalah pohon) dengan metode gar is petak (untuk r isalah per mudaan).

Di dalam metode ter sebut, r isalah pohon dilakukan dengan metode jalur , yaitu pada jalur -jalur yang lebar nya 20 m, sedangkan untuk fase per mudaan (fase poles, sapling, dan seedling) ser ta tumbuhan baw ah digunakan metode gar is ber petak.

Setelah bahan dan alat yang diper lukan ter sedia maka tahapan-tahapan ker ja di lapangan dilakukan sebagai ber ikut :

Kegiatan analisis vegetasi dilakukan secar a ber kelompok. Kelompok ini ter dir i dar i pember sih ar eal, penunjuk ar ah, pengukur pohon, pengenal pohon, dan pembaw a per bekalan.

Menentukan lokasi jalur yang akan disur vei (unit contoh) di atas

peta, panjang masing-masing jalur ditentukan ber dasar kan lebar hutan (dalam sur vei ini panjang jalur 500 meter per r egu). Jalur dibuat dengan ar ah tegak lur us kontur (memotong gar is kontur ).

Membuat contoh unit jalur dengan desain seper ti Gambar 36.

Gambar 36. Petak-petak contoh pada Metode kombinasi

Mengidentifikasi jenis dan jumlah ser ta mengukur diameter (DBH) dan tinggi (tinggi total dan bebas cabang) untuk tingkat tiang dan pohon. Sedangkan untuk tingkat semai dan pancang hanya mengidentifikasi jenis dan jumlahnya saja. Data hasil pengukur an dicatat dalam tally sheet.

Tabel 23. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Semai dan Tingkat Pancang

Tabel 24. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Tiang dan Tingkat Pohon

Menghitung Fr ekuensi (F), Fr ekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), Dominansi Relatif (DR), Ker apatan (K), Ker apatan Relatif (KR) dan Indeks Nilai Penting (INP) ser ta menyusun hasil analisis vegetasi ber dasar kan nilai INP ter tinggi ke yang r endah.

Tabel 25. Contoh Tabel Analisa Vegetasi Metode Kombinasi

4) Menggunakan Titik (Poin)

Metode menggunakan titik mer upakan teknik analisis vegetasi tanpa menggunakan petak contoh, akan tetapi menggunakan titik -titik yang kontinyu dan sistematik. Sebelum dilakukan, ter lebih dahulu ditentukan ar ah kompas untuk pendataan vegetasi. Pada umumnya “metode menggunakan titik” ber laku untuk tingkat pohon dan tiang. Salah satu metode menggunakan titik yang ser ing digunakan dalam kegiatan analisis vegetasi adalah metode kuadr an.

5) Metode Titik Pusat Kuadran (Point Centered Quartered Method)

Car a ini menggunakan titik-titik pengamatan yang telah ditentukan di lapangan, penyebar an titik dapat secar a acak atau mer upakan der etan titik pada gar is lur us yang sear ah dengan ar ah kompas. Metode ini juga digunakan untuk mempelajar i hutan yang belum diketahui keadaanya, akan tetapi ter batas pada tingkat tiang dan pohon. Dimana dalam satu titik pengamatan dibagi menjadi 4 bagian atau kuadr an, vegetasi yang diamati dar i tiap kuadr an adalah satu pohon yang ter dekat dengan tit ik pusat. Par ameter yang diamati adal ah jar ak antar a pohon yang ter dekat dengan titik pusat, diameter batang atau LBDS, sedangkan fr ekuensi dihitung setelah data dar i lapangan dikompilasi.

Tahapan ker ja metode kuadr an :

Menentukan ar ah kompas, yaitu ar ah dilakukannya pengamatan pada titik-titik ter tentu sepanjang ar ah yang dit entukan.

Menentukan titik pusat pengamatan, ser ta membagi daer ah pengamatan menjadi 4 kuadr an, seper ti Gambar 37.

Gambar 37. Titik-titik pengamatan pada Metode Kuadran

Menentukan pohon atau tiang ter dekat dengan titik pusat pengamatan pada masing-masing kuadr an

Mengukur jar ak antar a pohon dengan titik pusat pengamatan

Mengisi data lapangan pada Tabel ker ja di lapangan seper ti Tabel

26.

Tabel 26. Contoh Tabel Kerja Metode Kuadran

No Titik

Pengamatan KuadranNo SpesiesNama Jarak(m) Keliling(cm) Diameter(m) LBDS(m2)

……… I II III IV ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. Jumlah ……. ……. ……. …….

Mengolah data lapangan. Data hasil olahan dituangkan dalam Tabel 27.

Menghitung F, FR, D, DR, K, KR, dan INP seper ti pada Tabel 28.

Tabel 28. Contoh Tabel analisa vegetasi dengan metode kuadran

Menyusun hasil analisis vegetasi ber dasar kan nilai INP yang ter tinggi ke yang r endah

c. Unit-unit Pengamatan Inventarisasi Flora

Unit-unit pengamatan dalam analilisis vegetasi untuk masing-masing metode yang digunakan adalah sebagai ber ikut:

1) Unit Pengamatan Metode Transek/Jalur

Unit pengamatan untuk analisis vegetasi dengan metode

jalur / tr ansek yaitu ber upa jalur -jalur contoh yang dibuat memotong sungai dan naik atau menur uni ler eng pegunungan, seper ti Gambar 38. Pada umumnya lebar jalur 10 atau 20 m, dengan jar ak antar jalur (200-1000 m) ter gantung Intensitas Sampling (IS) yang dikehendaki. Sebaiknya untuk kelompok hutan seluas 10.000 ha atau lebih dipakai IS 2%, sedangkan hutan/ kaw asan yang luasnya kur ang dar i 1.000 Ha digunakan IS 10%.

Dalam per isalahan tegakan dan pengukur an pohon, jalur yang lebar nya 20 m dibagi menjadi petak-petak kontinyu yang ber ukur an (20 x 20) m adalah unit pengamatan untuk

tingkat pohon

, sedangkan jalur yang lebar nya 10 m dibagi menjadi petak-petak kontinyu yang lebar nya (10 x 10) m unit pengamatan untuk

tingkat tiang

, (5 x 5) m unit pengamatan untuk

tingkat pancang

dan (2 x 2 atau 2 x 5) m unit pengamatan untuk

tingkat semai

.

Gambar 38. Unit-unit pengamatan pada metode transek/jalur

2) Unit Pengamatan Metode Garis Berpetak

Unit pengamatan analisis vegetasi pada metode gar is ber petak sebenar nya mer upakan modifikasi dar i car a tr ansek atau jalur . Sebagai modifikasi dar i unit pengamatan pada metode tr ansek atau jalur , pada unit pengamatan dengan metode gar is ber petak dilakukan dengan melompati satu atau lebih petak-petak dalam jalur . Jadi sepanjang jalur r intis ter dapat pet ak-petak pada jar ak ter tentu yang sama seper ti Gambar 39.

Gambar 39. Unit-unit Pengamatan pada Metode Garis Berpetak

Petak ukur an 20 m x 20 m : unit pengamatan untuk tingkat pohon Petak ukur an 10 m x 10 m : unit pengamatan untuk tingkat

poles

Petak ukur an 5 m x 5 m : unit pengamatan untuk tingkat

sapling

(pancang)

Petak ukur an 2 m x 2 m : unit pengamatan untuk tingkat

seedling

(semai) dan tumbuhan baw ah

3) Unit Pengamatan Metode Kombinasi antara jalur dan garis

berpetak

Unit pengamatan untuk met ode kombinasi mer upakan gabungan antar a metode jalur (untuk r isalah pohon) dengan metode gar is petak (untuk r isalah per mudaan).

Di dalam metode ter sebut, unit pengamatan untuk r isalah pohon dilakukan dengan met ode jalur , yaitu pada jalur -jalur yang lebar nya 20 m, sedangkan untuk unit pengamatan pada fase per mudaan (fase poles, sapling, dan seedling) ser ta tumbuhan baw ah digunakan metode gar is ber petak, seper ti Gambar 40.

Gambar 40. Unit-unit Pengamatan pada metode kombinasi

4) Unit Pengamatan dengan Metode Quadran

Unit-unit pengamatan pada car a ini ber upa titik-titik pengamatan yang telah ditentukan di lapangan, penyebar an titik dapat secar a acak atau mer upakan der et an titik pada gar is lur us yang sear ah dengan ar ah kompas. Metode ini juga digunakan untuk mempelajar i hutan/ kaw asan

terbatas pada tingkat tiang dan pohon

. Dimana dalam satu titik pengamatan dibagi menjadi 4 bagian atau kuadr an, vegetasi yang diamati dar i tiap kuadr an adalah satu pohon yang

ter dekat dengan titik pusat, seper ti Gambar 41. Par ameter yang diamati adalah jar ak antar a pohon yang ter dekat dengan titik pusat, diameter batang atau LBDS, sedangkan fr ekuensi dihitung setelah data dar i lapangan dikompilasi.

Gambar 41. Unit-unit Pengamatan pada Metode Kuadran

d. Pengumpulan Data Flora

Menur ut Soer ianegar a dan Indr aw an (1983) dalam analisis vegetasi per lu adanya per bedaan tingkat pohon dew asa (

tree

), tiang atau pohon-pohon muda (

poles

), pancang atau sapihan (

sapling

), dan semai (

seedling

). Batasan-batasan untuk tingkat pohon, tiang, pancang dan semai adalah sebagai ber ikut:

1) Semai adalah anakan pohon mulai kecambah sampai setinggi < 1,5 meter

2) Pancang adalah anakan pohon yang tingginya, 1,5 cm dan diameter < 7 cm

3) Tiang adalah pohon muda yang diameter nya mulai 7 cm sampai diameter < 20 cm

4) Pohon adalah pohon dew asa ber diameter > 20 cm

Data flor a yang dikumpulkan dalam kegiatan analisis vegetasi untuk metode menggunakan petak (car a jalur / tr ansek, gar is ber petak dan kombinasi jalur dan gar is ber petak) secar a keselur uhan hampir sama, yaitu:

Untuk tingkat tiang dan pohon data yang dikumpulkan meliputi: 1) jenis (nama jenis lokal dan nama jenis)

2) jumlah untuk setiap jenis

4) tinggi (tinggi total dan bebas cabang)

Sedangkan untuk tingkat semai dan pancang data yang dikumpulkan hanya ber upa

1) jenis (nama jenis local dan nama jenis/ ilmiah) dan

2) Jumlah untuk setiap jenis.

Data hasil pengukur an dan pengamatan dicatat dalam tally sheet.

Tabel 29. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Semai dan Tingkat Pancang

Tabel 30. Tally Sheet Analisis Vegetasi untuk Tingkat Tiang dan Tingkat Pohon

Dar i data yang sudah ter kumpul kemudian dilakukan pengolahan dengan car a menghitung Fr ekuensi (F), Fr ekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), Dominansi Relatif (DR), Ker apatan (K), Ker apatan Relatif (KR) dan Indeks

Nilai Penting (INP) untuk masing-masing jenis ser ta menyusun hasil analisis vegetasi ber dasar kan nilai INP ter tinggi ke yang r endah.

Sedangkan untuk analisis vegetasi dengan metode titik dalam hal ini metode Titik Pusat Kuadr an (

Point Centered Quartered Method), data flora yang

dikumpulkan berupa:

1) Nama jenis

2) jar ak antar a pohon yang ter dekat dengan titik pusat,

3) diameter batang atau LBDS

4) Jumlah spesies dalam kuadr an

Data hasil pengamatan dicatat dalam Tabel 31 dan 32. Tabel 31. Data Lapangan pada Metode Kuadran

Tabel 32. Pengolahan Data Lapangan pada Metode Kuadran

Dar i data yang sudah ter kumpul kemudian dilakukan pengolahan dengan car a menghitung Fr ekuensi (F), Fr ekuensi Relatif (FR), Dominansi (D), Dominansi Relatif (DR), Ker apatan (K), Ker apatan Relatif (KR) dan Indeks Nilai Penting (INP) unt uk masing-masing jenis ser ta menyusun hasil analisis vegetasi ber dasar kan nilai INP ter tinggi ke yang r endah, seper ti Tabel 33.

Tabel 33. Analisa Vegetasi pada Metode Kuadran

e. Pengumpulan Data Habitat

Pengumpulan data kar akter istik habitat dilakukan melalui studi pustaka dar i ber bagai sumber (liteatur , lapor an-lapor an) ser ta pengukur an langsung di lapangan. Untuk pengukur an langsung dilakukan pengukur an suhu dan kelembaban lingkungan. Alat ukur yang digunakan termohygrometer. Pengumpulan data kondisi tanah diper oleh dar i pengamatan jenis tanah dan topogr afi. Untuk jenis-jenis tanah dapat dilihat kembali pada mata pelajar an iklim dan tanah yang telah disampaikan pada semester dua. Kondisi biotik habitat dilakukan dengan melakukan pengamatan kondisi biotik habitat tumbuhan secar a umum. Untuk mengetahui letak koor dinat titik yang menjadi lokasi pengamatan dilakukan dengan menggunakan GPS (Global Positioning System).

3. Refleksi

Nah kini Anda tahu bahw a sebelum kegiatan inventar isasi flor a dilakukan maka ter lebih dahulu kalian har us memper siapkan alat dan bahan yang diper lukan dalam kegiatan inventar isasi flor a.

Selanjutnya membuat bagan ker ja ber upa langkah-langkah/ tahapan ker ja dar i masing-masing metode yang akan digunakan, yaitu metode tr ansek/ jalur , gar is ber petak, metode kombinasi dan metode kuadr an. Kegiatan ber ikutnya yaitu menentukan unit -unit pengamatan dar i setiap metode yang dipilih. Unit -unit pengamatan untuk metode tr ansek/ jalur , gar is ber petak dan kombinasi ter dir i dar i, meliputi:

Petak ukur an 20 m x 20 m : petak untuk pengamatan pohon Petak ukur an 10 m x 10 m : petak untuk pengamatan

poles

(tiang) Petak ukur an 5 m x 5 m : petak untuk pengamatan

sapling

(pancang)

Petak ukur an 2 m x 2 m : petak untuk pengamatan

seedling

(semai) dan tumbuhan baw ah. Sedangkan unit pengamatan untuk metode kuadr an ter batas pada tingkat tiang dan pohon.

Dokumen terkait