PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopeni, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok.
Untuk mengurangi kecenderungan penyebarluasan wilayah terjangkit DBD, mengurangi kecenderungan peningkatan jumlah penderita dan mengusahakan agar angka kematian tidak melebihi 3% maka pemerintah terus menyempurnakan program pemberantasan DBD. Strategi pemberantasan DBD lebih ditekankan pada upaya preventif.
Peran dokter dalam program pemberantasan DBD adalah penemuan, diagnosis, pengobatan dan perawatan penderita, pelaporan kasus dan penyuluhan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengetahuan patofisiologi, patogenesis, manifestasi klinis/laboratoris DBD, pengenalan vektor dan pemberantasannya adalah sangat penting.
3.2 Saran
Diperlukan pengetahuan tentang patogenesis, diagnosis, dan penatalaksanaan Demam berdarah dengue secara tepat dan adekuat untuk pengobatan yamg optimal.
1) Hadinegoro S.R.H, Soegijanto S, dkk. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.. Edisi 3. Jakarta. 2004.
2) Suhendro dkk. Demam Berdarah Dengue. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, Juni 2006. Hal. 1731-5.
3) Sungkar S. Demam Berdarah Dengue. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ikatan Dokter Indonesia. Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta, Agustus 2002.
4) Asih Y. S.Kp. Demam Berdarah Dengue, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dan Pengendalian. World Health Organization. Edisi 2. Jakarta. 1998.
5) Gubler D.J. Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. PubMed Central Journal List. Terdapat di: http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=1508601. Diakses pada: 2009, Desember 29.
6) Gubler DJ, Clark GG. Dengue/Dengue Hemorrhagic Fever: The Emergence of a Global Health Problem. National Center for Infectious Diseases
Centers for Disease Control and Prevention
Fort Collins, Colorado, and San Juan, Puerto Rico, USA. 1996. Terdapat di:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8903160. Diakses pada: 2009, Desember 29.
7) Fernandes MDF. Dengue/Dengue Hemorrhagic Fever. Infectious disease. Terdapat di: http://www.medstudents.com.br/dip/dip1.htm. Diakses pada: 2009, Desember 29. 8) World Health Organization. Dengue and dengue haemorrhagic fever. Terdapat di:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs117/htm. Diakses pada: 2009, Desember 29.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
I. STATUS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kecamatan Duren Sawit
No. Rekam Medis : 15/648
Pasien ke : 10
Data Administrasi
Pasien Keterangan
Nama Tn.D
Umur / Tanggal Lahir 36 tahun
Alamat Cawang
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan Sekolah Menengah Umum Tamat
Kedatangan yang Ke- I
Telah Diobati Sebelumnya Tidak
Alergi Obat Tidak ada
Sistem Pembayaran Pribadi Biaya sendiri
Data Pelayanan
II. ANAMNESIS (dilakukan secara autoanamnesis)
A. Keluhan Utama
Demam sejak 4 hari yang lalu
B. Keluhan tambahan
Mimisan, sakit kepala, pegal di persendian
C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum ke puskesmas, demam timbul mendadak tinggi, demam yang dirasakan terus-menerus, hanya turun bila minum obat penurun panas.Selain itu pasien juga mengeluh kepalanya terasa sakit seperti ditusuk-tusuk dan terasa pegal di persendiannya. Pasien juga mengatakan 1 hari sebelum ke puskesmas, pasien mimisan sebanyak 2x, mimisannya tidak begitu banyak karena pasien langsung merebahkan dirinya di tempat tidur. Sebelum ke puskesmas, pasien hanya mengurangi keluhannya dengan minum obat panas dari warung, akan tetapi keluhannya belum membaik. Buang air kecil dan buang air besar lancar.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pasien mengaku bahwa di dalam keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien saat ini.
E. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menceritakan bahwa keluhan ini baru pertama kali dialami oleh pasien. Pasien menyangkal pernah dirawat dirumah sakit, menyangkal pernah mengalami operasi, menyangkal pernah kecelakaan, dan menyangkal mempunyai riwayat penyakit yang berat.
F. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien tinggal dirumah istri dan anaknya. Hubungan pasien dengan istri dan anaknya baik. Pasien tinggal di rumah seluas ±80m2 di Cawang. Rumah pasien terdiri dari 4 ruangan yang dibatasi dengan sekat berbahan tembok. Di bagian paling depan adalah teras seluas 2 x 8 m,. Ruang tamu seluas 3 x 3 m dengan 4 buah tempat duduk. Terdapat 2 buah lampu di ruang tamu. Di sebelah ruang tamu terdapat 1 buah kamar tidur seluas 3 x 4m, di pintu dari kamar tersebut terdapat banyak baju yang digantung. Selain itu, didalamnya terdapat 1 buah lemari dan 1 tempat tidur. Di bagian tengah merupakan ruang keluarga seluas 4 x 4, terdapat 1 buah tempat tidur dan 1 buah televisi dengan 1 buah lampu. Di bagian belakang terdapat dapur dan kamar mandi seluas 4 x 3m, Terdapat sebuah mandi yang kurang bersih dan tidak menggunakan abate.Keadaan dapur kurang bersih dan kurang terawat. Di bagian samping merupakan tempat mencuci dan menjemur pakaian. Pencahayaan di ruang tamu dan kamar tidur cukup baik, namun pencahayaan di bagian belakang seperti di dapur dan kamar mandi kurang karena tidak terdapat ventilasi dan kaca di bagian belakang rumah. Kebersihan rumah pasien cukup walaupun terdapat beberapa barang yang kurang tertata dengan rapi. Air berasal dari sumur pompa, jarak sumber air dan septi tanc ± 6m.
Suami pasien bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan kurang lebih rp 1.500.000,- sedangkan pasien merupakan ibu rumah tangga. Sejumlah uang tersebut biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membayar air dan listrik (rp 600.000,-/bulan), makan untuk 4 orang (rp 700.000,-/bulan),dll . kedua anak pasien belum sekolah dikarenakan belum ada biaya untuk bersekolah. Dari penghasilan dan pengeluaran yang demikian, pasien kurang memiliki kesempatan untuk menabung.
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah merokok dan pasien jarang berolahraga.
Data Keluarga
No Umur Nama Status dalam
keluarga
Jenis Kelamin
Pekerjaan
1 30 tahun Lisda Ibu Perempuan I.R.T
2 36 tahun Dimas Bapak Laki-laki Buruh pabrik
3 5 tahun Anggi Anak Laki-laki Tidak Bekerja
4 2 tahun Adi Anak Laki-laki Tidak Bekerja
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk status gizi
Kesadaran : Compos mentis Keadaan umum : Baik
Tinggi badan : 150 cm Berat badan : 50 kg Status gizi : Baik
Tanda vital : Tekanan darah 110/70 Frekuensi nadi 85x/menit Frekuensi nafas 20x/menit Suhu 37,5oC
B. Status generalis
Kepala : Normocephali
Rambut : lurus, hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex cahaya langsung (+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+), reflex pupil (+) THT : Normotia, Liang telinga lapang, serumen (-/-)
Hidung : Lubang hidung lapang, Tidak ada deformitas dan hiperemis (-) Tenggorok : Uvula ditengah, arkus faring simetris, hiperemis (-)
Gigi dan mulut : Oral hygiene baik, ada beberapa gigi yang sudah tanggal Paru-paru : Inspeksi : pergerakan dinding dada Simetris kiri=kanan
Palpasi : Vokal Fremitus kiri=kanan, krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada lapangan paru kiri dan kanan
+/-Jantung : Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 garis midclavicula sinistra Perkusi : Batas kiri jantung pada garis midclavicula sinistra
Batas kanan jantung pada garis sternal dextra Auskultasi : Bunyi jantung 1& 2 normal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Inspeksi : Datar
Palpasi : Nyeri tekan (-), Hati dan lien tidak teraba membesar Perkusi : Timpani diseluruh lapangan abdomen, Nyeri ketok (-) Auskultasi : Bising usus (+)5x/menit
Punggung : Vertebrae lurus ditengah, massa (-), nyeri ketok CVA -/-Ekstremitas atas : Akral hangat, Cap.Refill <2 detik
bawah : Akral hangat, Cap.Refill <2 detik Rumpel Leede : (+)
C. Status Neurologis : Refleks fisiologis:
Biseps : kanan + (Normal)/kiri + (Normal) Triseps : kanan + (Normal)/kiri + (Normal) APR : kanan + (Normal)/kiri + (Normal) KPR : kanan + (Normal)/kiri + (Normal) Test sensibilitas (Extremitas Superior et Inferior) Rasa Raba : kanan: Normal/ kiri: Normal Rasa Nyeri : kanan: Normal/ kiri: Normal Suhu : kanan: Normal/ kiri: Normal
D. Status Gizi TB : 150 cm BB : 50 kg IMT : BB (kg) 50 = = 22,22 [TB (m)]² [1,5]²
Status Gizi : Normal
Nilai Rujukan: a. Kurang < 18.5
b. Normal 18.5 – 22.9 c. Lebih > 23 – 24.9 d. Pre – Obese 23 – 24.9 e. Obese Klas I 25 – 29.9 f. Obese Klas II > 30 Pemeriksaan Laboratorium : Hb : 14,7 g/dl Leukosit : 1.700 /uL Ht : 44,2 % Trombosit : 77.000/ uL E. DIAGNOSIS HOLISTIK Aspek Personal:
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum ke puskesmas, demam timbul mendadak tinggi, demam yang dirasakan terus-menerus.Selain itu pasien juga mengeluh kepalanya terasa sakit seperti ditusuk-tusuk dan terasa pegal di persendiannya. Pasien juga mengatakan 1 hari sebelum ke puskesmas, pasien mimisan sebanyak 2x. Sebelum ke puskesmas, pasien hanya mengurangi keluhannya dengan minum obat panas dari warung, akan tetapi keluhannya belum membaik.Oleh karena itu pasien berobat ke puskesmas.
Aspek Klinis:
- Demam Berdarah Dengue derajat II
Aspek Risiko Internal
- Pasien mengaku setiap hari membersihkan rumah, tetapi .
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
- Pasien cukup sadar dengan penyakitnya, sehingga pasien langsung meminta pertolongan untuk menghilangkan keluhan tersebut.
Derajat Fungsional:
F. RENCANA PENATALAKSANAAN
No. Kegiatan Rencana Intervensi Sasaran Waktu Hasil yg Diharapkan
1. Aspek
Personal
Evaluasi:
-Keluhan, kekhawatiran, dan harapan pasien. Intervensi:
-Edukasi bahwa penyakit disebabkan oleh suatu mikroorganisme yaitu virus dan dapat disembuhkan
Pasien 3 hari -Keluhan dan
kekhawatiran pasien dapat berkurang -Pasien mengerti tentang penyakit dan faktor resikonya. 2. Aspek Klinik Demam Berdarah Dengue grade II Edukasi: -Menyarankan kepada pasien untuk beristirahat yang cukup, makan dan minum yang cukup,-tetap menjaga kebersihan
sehingga dapat
mengurangi sumber infeksi
-Menyarankan pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan beristirahat dengan teratur
Terapi: - Paracetamol - Vitamin
Pasien 3 hari -Keluhan berkurang -Pasien dapat mengatur pola istirahatnya dengan baik -Pasien dapat teratur mengkonsumsi obat 3. Aspek Risiko Internal Pasien seorang buruh
-pasien dianjurkan untuk beristirahat, makan dan minum yang cukup, kebersihan rumah dijaga .
Pasien 3 hari -keluhan
berkurang
4. Aspek
Pasien memiliki seorang istri dan kedua anaknya yang memperhatikan kesehatannya Edukasi:
-Memantau pola aktivitas pasien sehari-hari
-Mengingatkan pasien untuk beristirahat dengan cukup
Pasien 3 hari -Pasien beristirahat dengan cukup
G. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnosis holistic, dan rencana selanjutnya
Kedatangan pertama 26 Juni 2013
Saat kedatangan pertama, dilakukan beberapa hal yaitu:
1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan pasien.
2. Memberi informed consent pada pasien agar pasien dapat mengerti apa yang dilakukan oleh pemeriksa.
3. Melakukan anamnesis lengkap mengenai keluhan utama pasien, keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat kehidupan social, dan kebiasaan pribadi pasien serta melakukan pemeriksaan fisik lengkap.
4. Membuat diagnosis holistik pada pasien.
5. Menyusun dan memberi tata laksana farmakologis.
6. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap kondisi rumah dan lingkungan tempat tinggal pasien.
Intervensi yang diberikan:
1. Intervensi untuk menjaga kebersihan rumahnya seperti menggunakan bubuk abate pada bak mandi, tidak menggantung baju-baju di pintu
2. Intervensi untuk beristirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi
Kedatangan kedua 27 Juni 2013
Saat kedatangan kedua, dilakukan beberapa hal :
1. Menjalin hubungan yang lebih baik dengan pasien dan keluarga pasien
2. Memberi informed consent pada pasien agar pasien dapat mengerti apa yang dilakukan oleh pemeriksa.
3. Melakukan anamnesis mengenai keluhan yang dialami setelah diberikan pengobatan, dan keluhan pada hari kunjungan, serta mengontrol pasien sudah melakukan atau belum sesuai dengan yang pemeriksa anjurkan.