• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisikan tentang kesimpulan - kesimpulan dan saran-saran dari hasil perhitungan dan perancangan dengan untuk kerja alat.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR

2.1 Pengertian dan Pembagian Pneumatik

Kata pneumatik berasal dari bahasa “pneu” yang berarti napas atau udara dan kata “matik” yang berarti gerakan. Jadi pneumatik adalah udara mampat yang dapat digerakan sehingga menghasilkan suatu sistem kerja, sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik adalah alat penggerak, pengendali, pengatur, penghubung, dan perentangan yang mengambil gaya dan penggerakannya udara mampat.

Pneumatik merupakan salah satu cabang dari teori Aliran atau Mekanika Fluida yang menitik beratkan perhatiannya pada aliran udara melalai saluran-saluran seperti : pipa, selang dan sebagainya serta aksi dan penggunaan udara mampat. Udara yang digunakan dalam pneumatik adalah udara yang ada disekitar kita, dalam prakteknya udara yang digerakan harus dimampatkan dahulu sebelum

- 5 - UNIVERSITAS MERCU BUANA

dipindahkan ke dalam ruang tempat yang relatif berukuran lebih kecil sehingga menghasilkan udara mampat yang dapat berkerja pada suatu sistem pneumatik.

Jadi pada dasarnya pneumatik merupakan suatu hal yang membahas mengenai udara yang bergerak. Keadaan dan syarat keseimbangan udara pada perkembangan industri, udara dihisap dengan menggunakan pompa. khusus yang disebut kompresor dan di mampatkan dari tekanan normal (0,98 bar) sampai tekanan lebih tinggi (8-15 bar) masuk kedalam sebuah rangkaian pneumatik. Udara mampat digunakan dengan cara mengalirkan udara yang bertekanan tersebut melalui rangkaian untuk menggerakan aktuator.

Jika motor kompresor yang dipakai menggunakan tenaga listrik maka tenaga yang dihasilkan adalah tenaga listrik. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam konstruksi teknik pneumatik adalah :

1. Perkembangan kecepatan melalui penampang pipajalan.

2. Pengaruh panjang dan kekasaran dingin pipa atas hambatan aliran gas. 3. Mengurangi hambatan aliran gas pada suatu benda secara garis besar

pembagian pneumatik adalah sebagai berikut :

¾ Adapun pembagian teknis.

a. Pneumatik adalah penyerahan gaya dan energi mekanik seperti : mesin produksi dan peralatan pengangkutan.

b. Pneumatik kendali dan penyatuan adalah teknik pengolahan sinyal dan data seperti : pengerjaan cermat dengan menggunakan PLC.

¾ Menurut tenaga kerja.

a. Tekanan yang sangat rendah ( 1,001-1,1 bar)

b. Tekanan rendah ( 1,2-2 bar)

c. Tekanan tinggi ( 2-8 bar)

d. Tekanan sangat tinggi ( 8-15 bar)

¾ Menurut bidang penggunaan.

a. Penyerahan kerja gaya dan kerja mekanik 1. Pergerakan kerja gaya dan kerja mekanik 2. Menyetel dan menempatkan seperti rem. b. Pengangkutan, seperti : pesawat angkat. c. Pengolahan sinyal dan pengolahan data.

1. Elemen pemasuk dan keluar data, seperti: alat penunjuk dan pencatat pada PLC

2. Elemen pengolah data, seperti: tabung hitung analog. 3. Elemen pengut, seperti: Pengut sinya

2.2 Hukum-hukum dasar pneumatik

Pada pneumatik penerapan hukum dasar yang digunakan adalah hukum fisika khususnya mengenai udara yang bertekanan. Dibawah ini adalah beberapa hukum dasar yang digunakan dalam pneumatik, yaitu :

1. Hukum Paskal 2. Hukum Boyle 3. Hukum Bernouli

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

[ i ] Hukum Pascal.

Pascal dari Perancis menjelaskan bahwa tekanan yang diberikan pada suatu penampang fluida statis yang berada pada bejana tertutup akan diteruskan kesemua bagian fluida tersebut. Hal ini berlaku juga, jika fluida berupa udara yang bertekanan. Hukum yang dikemukakan ini dikenal sebagai hukum pascal mengenai perpindahan tekanan statis

Adapun hukum pascal dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Persamaan Pascal F = P X A ... ( 1 )

Keterangan :

F = Gaya yang berkerja = N

P = Tekanan = N/m2

A = Luas permukaan yang menerima gaya beban = m 2

Bila sebuah piston terdapat luas A dan pada piston lain terdapat luas A2

maka pada bagian piston dengan luas A1, akan menghasilkan gaya Fl, sedangkan pada piston dengan luas A2, akan menghasilkan gaya F2 persamaan dari kalimat ini adalah : 1 2 1 2 A XF F P = atau A F A F P 1 1 2 = = ... (2) Keterangan :

P = Tekanan yang diteruskan oleh fluida bertekanan : N/m2

F1 = Gaya pada bidang 1 : N

A1 = Luas penampang bidang 1 : m 2 A2 = Luas penampang bidang 2 : m2

Pada gambar 2.2.1.A Luas penampang, A1, Lebih kecil dari pada luas penampang A2, demikian juga gaya yang dihasilkan Fl, lebih kecil dari pada yang dihasilkan F2.

Gambar 1. Hukum Pascal

Pada gambar 2.2.1.13 adalah tekanan udara yang berasal dari kompresor masuk ke dalam pipa penyambung pada piston A2, akan bergerak. Hal ini merupakan prinsip pergerakan silinder pneumatik. Setelah mengetahui beberapa tekanan udara yang diperlukan pada penggunaan silinder berdiameter tertentu maka dapat diketahui beberapa gaya dorong yang dihasilkan dengan menggunakan rumus pascal.

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

[ ii ] Hukum Boyle

R boyle. (1627 - 1691) di Inggris menjelaskan bahwa “Pada keadaan temperatur yang konstan, tekanan pada gas berbanding lurus dengan volumenya”. Adapun hukum Boyle dapat dihitung dengan menggunakan rumus persamaan Boyle (konstan). ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = 2 1 1 2 V V x P P atau = ⎜⎜ ⎟⎟ 2 1 1 2 P V x P V ... ( 3 ) Keterangan :

P1 = Tekanan absolut awal : Pa atau N/m2 P2 = Tekanan absolut akhir : Pa atau N/m2 V1 = Volume awal : m3

V2 = Volume akhir : m3

Gambar 2. Hukum Boyle

[ iii ] Hukum Bernouli

Persamaan Bernouli untuk fluida alir.

g g 2 p z 2 2 p z 2 1 2 1 1 1 υ υ + ∂ + = + ∂ + ... (4)

2.3 Sistem Pneumatik

Sistem pneumatik atau. suatu sistem yang memampatkan udara yang di mampatkan yang diambil dari sekitarnya, kemudian udara mampat tersebut digunakan untuk menghasilkan suatu kerja atau tenaga. Hal ini dimungkinkan karena udara menyimpan hampir seluruh tenaga. yang digunakan untuk memampatkannya atau memasukannya secara paksa

Dalam bidang industri pneumatik digunakan dalam berbagai ragam peralatan. dengan berbagai variasi tekanan udara sesuai dengan kebutuhan. kontruksi pabrik. Dalam kehidupan sehari-hari pneumatik banyak kita jumpai pada bengkel-bengkel kendaraan seperti untuk pengeboran atau pelepasan mur roda, serta penyemprot cat, selain itu juga dapat kita lihat pada rem kendaraan sistem suspensi kendaraan dan sebagainya.

Komponen pneumatik biasanya digunakan dalam sistem otomatisasi dan pada berbagai proses produksi dalam suatu industri. Komponen tersebut memungkinkan dilakukannya otomatisasi pada proses produksi seperti pengolahan bahan, pembuatan komponen mesin, pemasangan dan pengepakan disamping itu proses produksi yang dilaksanakan secara manual pun sering menggunakan peralatan pneumatik untuk sistem kontrol dan keselamatan kerja.

Pada sistem pneumatik mutlak dibutuhkan alat atau mesin untuk mendapatkan udara atau gas yang dikompresor. Kompresor tersebut mengisap udara dari atmosfir, Kemudian dimampatkan dan. disimpan dalam tabung atau tangki udara untuk penggunaan selanjutnya. Apabila kompresor digunakan untuk mengisap udara atau gas untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

tekanan atmosfir, disebut kompresor penguat ( booster ) sedangkan yang bekerja sebaliknya disebut vakum. Sistem pneumatik sederhana terdiri dari kompresor, katup pneumatik serta tabung pneumatik atau aktuator seperti diagram berikut :

Gambar 3. Sistem Penumatik Sederhana

2.4 Pengaturan Logika Penumatik

Sistem pengaturan logika pneumatik menggunakan udara dan fungsi logika untuk mengendalikan kerja pneumatik atau sistem tenaga fluida lainnya. Sistem logika ini banyak dipakai karena dapat dioperasikan pada beberapa tingkatan sesuai dengan keperluan.

Sistem logika ini sebenarnya sudah lama digunakan dalam industri, tapi sistem pengaturan logika dengan pneumatik kini mulai digunakan dengan beberapa keuntungan dibanding dengan menggunakan sirkuit elektronik. Pada sirkuit elektronik mudah terjadi kerusakan akibat beban listrik yang melebihi tahanannya, panas dan lain-lain.

Pada dasamya secara umum sistem pengaturan logika pneumatik terdiri atas rangkaian DAN (AND), ATAU (OR), TIDAK (NOT), MEMORI, TIME, serta gabungan dari rangkaian tadi.

[ i ] Rangkaian AND

Dalam rangkaian AND atau DAN ini, kita misalkan ada beberapa masukan melalui katup A, B dan C yang dipasang secara seri untuk memberikan keluaran D Bila masukan hanya ada A atau B atau C saja maka keluarannya tidak ada, artinya keluaran hanya akan dihasilkan bila A dan B dan C ada masukan.

Gambar 4. Rangkaian Logika AND

[ ii ] Rangkaian OR

Yang dimaksud dengan rangkaian OR adalah bila ada masukan baik itu dari A atau dari B atau dari C maka akan menghasilkan keluaran D.

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

Gambar 5. Rangkaian logika OR

[ iii ] Rangkaian NOT

Rangkaian NOT dapat dilihat pada gambar berikut, keluaran C tidak ada jika katup A atau B atau keduanya diberikan pada posisi on, tetapi keluaran C akan ada j ika katup dalam posisi tidak ditekan atau off.

[ iv ] Rangkaian Memori

Rangkaian Memori adalah kemampuan dari pada rangkaian untuk menahan penyimpangan. Maksudnya adalah, rangkaian akan berada pada satu posisi atau keadaan hingga diberikan isyarat pengendali untuk mengembalikan pada keadaannya semula. Pada memori tak terbatas, perintah dari isyarat pengendali menyebabkan rangkaian berubah pada satu keadaan dan kembali ke keadaan semula bila isyarat yang berlawanan diberikan.

Pada Memori terbatas, isyarat yang diberikan akan memberikan pada suatu keadaan kemudian akan mengembalikannya pada keadaan semula secara otomatis setelah selang beberapa saat.

Rangkaian Memori tak terbatas dapat dilihat pada gambar 2.4.4, yang mana rangkaian memiliki dua buah keluaran yaitu C dan D sedangkan pengaturan isyarat pemandu dilakukan dari A dan B. Apabila tombol A ditekan maka keluaran akan melalui C dan bila katup B ditekan maka keluaran akan melalui D. Dengan rangkaian ini dapat memberikan rangkaian bolak balik dengan menekan kedua tombol secara bergantian.

Gambar 7. Rangkaian Logika Memori Tak Terbatas

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

Rangkian memori terbatas sebenarnya hampir sama fungsinya dengan rangkaian time yang berfungsi sebagai rangkaian penunda waktu.

2.5 Komponen Pneumatik

Komponen pneumatik yang penting adalah katup ( valve) dan tabung (Cylinder) pneumatik. Katup berfungsi untuk mengontrol gerak tabung atau silinder pneumatik. Silinder pneumatik berfungsi untuk menghasilkan gaya serta gerak linier untuk melakukan suatu kerja.

[ i ] Sifinder

Silinder pneumatik dapat dibedakan atas silinder gerak tunggal dan silinder gerak ganda. Pada silinder gerak tunggal udara mampat dimasukan pada salah satu sisi torak dari silinder, sedangkan pada sisi lain ditahan oleh pegas untuk mengembalikan ke posisi semula bila udara mampat dilepaskan kembali ke udara. Silinder gerak tunggal umumnya digunakan untuk perkerjaan-pekerjaan ringan yang tidak membutuhkan gaya serta gerak linier yang besar.

Pada silinder gerak ganda terdapat lubang penghubung pada kedua sisinya. Bila udara mampat dimasukan melalui lubang bagian belakang, maka torak akan bergerak positif sedangkan udara pada bagian muka maka torak akan bergerak negatif dan udara pada bagian belakang torak di buang melalui lubang bagian belakang. Dengan demikian akan diperoleh gerak bolak-balik yang dapat diatur.

Gambar 9. Silinder Gerak Ganda

Besarnya gaya yang diteruskan ke batang torak adalah besarnya tekanan (Newton per meter persegi) dikalikan luas penampang torak ( meter ), atau dapat dituliskan sebagai berikut :

F = P X A

Dimana luas penampang torak adalah A = π x r2

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

Dengan F = Gaya ( Newton )

P = Tekanan (Newton/m2)

A = Luas permukaan torak (m2) r = j ari -jari torak (m)

[ ii ] Katup

Dalam sistem pneumatik udara mampat yang dimasukan ke dalam silinder harus dapat dikeluarkan kembali untuk dapat mengembalikan pada kedudukan semula. Untuk itu dalam sistem pneumatik ini dibutuhkan katup yang dapat berkerja bolak-balik, dengan kata lain katup dalam sistem ini berfungsi untuk mengatur masuk dan keluarnya udara mampat ke dan dari silinder.

Jenis katup yang digunakan ada beberapa jenis dengan tombol pengoperasian katup yang berbeda pula sesuai dengan pemakaiannya dalam suatu sistem, adapun jenis katup yang biasa digunakan :

1. Katup Tiga Lubang 2. Katup Lima Lubang 3. Katup Peka Tekanan 4. Katup Selenoid

[ i ] Katup Tiga Lubang

Katup ini biasanya digunakan pada tabung silinder dengan gerak tunggal, dimana udara mampat hanya dimasukan pada salah satu sisinya. Katup ini terdiri dari tiga lubang masing-masing sebuah lubang menerima, suplai udara mampat,

sebuah lubang untuk dihubungkan ke silinder serta sebuah lubang ke tiga untuk tempat lewatnya udara dad dalam tabung ke udara bebas bila katup tertutup. Dalam menggambrnaya untuk memudahkan membedakan ketiga lubang tadi digunakan simbol sebagai berikut :

Simbol untuk suplai udara mampat Simbol untuk udara keluar ( exhaust air ) Simbol untuk hubungan dengan tabung

Detail dari katup tiga lubang dapat diterangkan sebagai berikut, bila katup tombol ditekan maka torak kecil akan bergerak ke bawah sehingga memungkin kan udara mencalir dari lubang 1 dan keluar dari lubang 2, kemudian jika tombol dilepas kembali pegas akan mendorong kembali torak kecil dan menutup suplai udara dari lubang 1. Torak kecil ini bagian dalamnya berlubang, sehingga angin buang biasa lewat dan keluar melalui lubang 3.

Gambar 10. Katup tiga lubang [ ii ] Katup Lima Lubang

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

Pada silinder gerak ganda jarang dikontrol menggunakan katup tiga lubang, untuk itu digunakan katup lima lubang yang pada hakekatnya sama dengan dua buah katup tiga lubang yang digabung menjadi satu.

Untuk menggambarkan detail dari katup ini kita ambil contoh katup lima lubang dengan mekanisme tuas atau lever yang memiliki mekanisme penyekat berupa sebuah poppet yaitu semacam tabung dengan sebuah piringan kecil dibagian bawahnya yang berlapis cincin karet. Mekanisme penyekat ini memiliki sebuah spool, yaitu semacam tabung yang terbuat dari logam paduan yang ringan dan empat buah cincin keret penyekat yang melilit pada spool dengan selang yang teratur. Tuas digunakan untuk mengatur posisi spool. Tuas pengatur dapat juga berupa mekanisme tombol tekan, roda serta plunger.

Bila tuas dalam posisi on, maka udara masuk ke dalam katup melalui lubang 1, kemudian meninggalkan katup dari lubang 2 ke silinder, akibatnya torak silinder bergerak positif Sementara udara yang terdorong dari torak keluar dari silinder dan masuk kelubang 4 kemudian dibuang melalui lubang 5. Bila tuas digeser keposisi off maka spool juga akan bergeser sehingga udara mampat masuk dari 1 dan diteruskan kelubang 4 sehingga torak silinder bergerak negatif Udara yang terdorong oleh torak keluar dari lubang 2 dan dibuang melalui lubang 3.

Gambar 11. Katup Lima lubang

[ iii ] Katup Peka Tekanan

Katup ini dioperasikan dengan menggunakan sebuah diafragma dari karet serta pegas untuk pembalik. Cara kerja katup ini hampir sama dengan katup lima lubang, namun mekanisme untuk menggerakan spool melalui difragma serta pegas pembalik . Bila udara bertekanan yang meskipun redah diberikan pada lubang dimana diafragma berbeda, maka melalui lubang 1, jika diafragma kembali keposisi semula maka suplai udara utama akan melalui lubang 2.

[ iv ] Katup Selenoid

Sesuai dengan namanya katup ini memiliki kumparan selenoid untuk menggerakan spool. Dengan sendirinya untuk mengatifkan kumparan selenoid ini diperlukan aliran listrik. Katup selenoid ini dapat berupa katup tiga lubang atau katup lima lubang. Detail dari katup ini dapat digambarkan sebagai berikut : bila arus listrik di alirkan pada kumparan selenoid maka sebuah armatur yang sekaligus berfungsi sebagai katup akan bergerak ke arah kumparan sehingga

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

suplai udara utama akan terbuka. Bila arus listrik dilepaskan maka armatur akan kembali keposisi semula dengan bantuan pegas.

2.6. Keuntungan penggunaan pneumatik

Keuntungan sistem pneumatik jika dibandingkan dengan energi lainnya adalah pelaksanaan penggerakan translasi dan rotasi yang kokoh dengan tenaga yang kasar, serta ketelitian dari peralatan udara mampat yang kontruksinya semakin baik sehingga suatu perkerjaan hampir tidak memerlukan perawatan dan masa pakai yang lama. Sering sistem pneumatik diutamakan karena :

1. Untuk mempermudah perkerjaan mekanisasi

2. Dapat bertahan lebih baik terhadap keadaan kerja tertentu.

Di bawali ini beberapa keuntungan dari sistem pneumatik adalah sebagai berikut :

1. Aman

Aman dalam hubungan penggunaan pneumatik meskipun dalam ruangan tanpa udara.

2. Aman terhadap kebakaran atau ledakan

a. Terjaminnya keamanan dalam kerja dan produksi.

b. Terjaminnya keamanan dalam ruang yang beresiko pada alat pneumatik 3. Berat alat ringan

Berat alat ringan jika dibandingkan dengan mesin elektrik jauh lebih kecil perbandingan beratnya

4. Bersih dan Kering

a. Bersih meskipun ada kebocoran pipa, benda kerja tidak akan menjadi kotor.

b. Kering meskipun ada kerusakan pipa, benda kerja tidak akan ada pengotoran bintik minyak, dan sebagainya.

5. Biaya Pemasangan Murah

a. Tidak memerlukan saluran balik karena udara bekas dibuang begitu saja. b. Peralatan udara mampat dengan kapasitas yang dapat melayani semua

pemakai dalam satu industri. 6. Dapat Bergerak

Udara dapat bergerak bebas melalui selang statis dan dapat membersihkan kebebasan bergerak besar sekali

7. Dapat Diatur Bertingkat

a. Dengan katup pengatur arus kecepatan dan gaya dari nilai minimum. b. Siklus kerja yang telah dinilai dapat diselesaikan meskipun dapat

diselesaikan meskipun penyediaan listrik tiba-tiba terhenti. Pada alat berat yang terdapat pada pabrik-pabrik

8. Fluida Kerja Cepat

a. Kecepatan udara yang dapat menyingkatkan waktu penghidupan pneumatik dan perubahan energi menjadi kerja cepat

b. Jumlah kecepatan tinggi dan torak besar

c. Kecepatan silinder dapat diatur sesuai penggunaannya

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

9. Fluida Kerja Mudah

a. Mudah diperoleh karena udara tersedia dimana-mana dalam jumlah tidak terbatas.

b. Mudah diangkut karena udara bertekanan dapat dialirkan ketempat yang diinginkan melalui saluran cabang dengaa pipa selang dari kompresor 10. Fluida Kerja Murah.

Fluida murah karena menyangkut energi (udara adalah gratis yang mudah di peroleh dimana saja.

11. Jaminan Kerja Besar

a. Peralatan dan komponennya sangat sensitif terhadap minyak, air, dan debu.

b. Peralatan dan komponenya pada suhu tinggi dapat digunakan sepenuhnya.

c. Peralatan dan komponennya pada susu yang cepat dapat berfungsi 12. Kontruksi Kokoh

Kontruksi harus kokoh karena komponen pneumatik dikontruksikan secara kompak dan kokoh, maka berpengaruh terhadap gangguan

13. Mudah di Pelihara

a. Kcntruksi sederhana sehingga peralatan udara mampat hampir tidak peka gangguan. Waktu pemasangan singkat dan kerusakan dapat direparasi sendiri.

b. Komponen sederhana sehingga mudah dipasang dan dibuka c. Gerak lurus sederhana tanpa komponen mekanik

14. Pengawasan

Pengawasan dapat diukur dengan manometer yang berguna untuk mengukur tekanan kerja dan gaya komponen udara mampat bila menggunakan PLC (Progam Logika Kontrol )

15. Penggunaan Ulang

Penggunaan ulang komponen pneamatik data digunakan lagi, sesuai keinginan bila menggunakan PLC.

16. Rasional ( menguntungkan )

a. Tenaga lebih Murah dari tenaga otot manusia atau hewan b. Komponen peralatannya lebih murah dari pada hidrolik. 17. Tahan Suhu

a. Udara bersih dapat digunakan pada suhu berapa saja.

b. Udara mampat dapat digunakan pada ; lingkungan yang sangat panas. c. Saluran pipa dapat digunakan pada lingkungan yang panas sekali.

18. Tidak perlu pendingin fluida kerja udara tidak perlu ganti sehingga menghemat biaya

Bila diperhatikan maka dapat disimpulkan bahwa pneumatik akan menguntungkan jika :

a. Udara mampat dapat diperoleh. b. Ruang yang tersedia banyak. c. Kecepat besar.

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

2.7. Kerugian Menggunakan Pneumatik

Dalam menggunakan pneumatik selain memiliki keuntungan-keuntungan juga terdapat beberapa kerugiannya, antara lain sebagai berikut :

a. Biaya energi tinggi.

Maka dalam berproduksi dan distribusi dibutuhkan peralatan khusus, jika dibandingkan dengan mesin elektrik jauh lebih tinggi perbandingan biaya. b. Gangguan Suara.

Karena fluida yang dipakai berasal dari kompresor mengalir keluar maka suara menimbulkan kebisingan.

c. Kelembaban Udara.

Kelembaban udara dalam udara mampat berwujud tetesan embun air (embun) terjadi pada suhu menurun dan tekanan meningkat.

d. Terjadi Pembekuan.

Pembekuan dapat tedadi sampai menjadi air ada pemuaian tiba-tiba, dan penurunan suhu besar.

e. Terbatasnya Gaya Tekanan.

Untuk gaya yang besar pada suhu tekanan di butuhkan diameter torak yang besar.

f. Peka Terhadap Kebocoran.

Terutama pada jaringan udara mampat yang besar dan luas, dimana sering terjadi kebocoran pada pipa, maka secara teoritis pamakaian udara bertekanan akan lebih besar dari yang dibutuhkan.

Hal-hal yang merugikan dari alat pneumatik dianggap sebagai keterbatasan. Jalan keluar yang harus dilakukan dari kekurangan ini adalah

- Ganguan Suara

Pemecahan : Memberikan perendam suara (silinder). - Kelembaban Udara.

Pemecahan : Mengunakan filter untuk memisahkan air, embur, dan kotoran.

- Peka Terhadap Kebocoran.

Pemecaban : Mengunakan perapat berkualitas tinggi. - Terbatasnya Gaya Pembekuan.

Pemecahan : Menyerap energi pada tekanan kejutan actuator.

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

BAB III

PROSES PEMBUATAN ALAT DAN PERANCANGAN ALAT

3.1. Kerangka utama

Kerangka utama, perancangan ini berfungsi sebagai penopang dari komponen - komponen utama yang terdapat dalam mesin bor sistem, pneumatik ini, rangka pada mesin terbuat dari besi yang ringan tetapi kuat serta tahan karat dan korosi.

Untuk menjaga agar harga mesin ini cukup terjangkau dengan masyarakat maka rangka mesin ini di desain sesederhana mungkin sehingga material yang dipakai seminimal mungkin namun tentunya tidak mengurangi kekuatan dan estetikanya.

Karena fungsinya sangat penting kerangka utama memiliki beberapa criteria yaitu :

¾ Mampu menahan seluruh gaya dar, beban yang ada.

¾ Memiliki mekanisme penyambungan yang mudah dan baik dengan seluruh system.

¾ Dapat dilakukan perakitan yang mudah.

Jenis material yang digunakan untuk pembuatan kerangka ini,antara lain - Besi Hollow ukuran 20 x 20 mm

- Besi plat dengan tebal 4 mm - Besi plat dengan tebal 5 mm

3.2 Box Panel

Box panel terbuat dari plat seng dengan ketebalan 0,4 mm, box panel ini berfungsi untuk penempatan komponen - komponen diantaranya

- PLC

- DCP (Dercanon counter pack) - Riley - Kontaktor - Sekring ( puese) - Pressure gauge - Pressure regurator - Tombol Power - Tombol stop - Tombol start

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKONOLOGI INDUSTRI

3.3 Perakitan Alat

Setelah bahan, tersedia (besi hollow dan lembaran plat dan seng ) dipotong sesuai ukuran yang diperlukan, juga digunakan papan kayu sebagai alas atau penopang dan komponen mesin bor, pneumatik lainnya, plat - plat besi tersebut di sambung melaui proses pengelasan.

Besi ini dipilih karena dalam proses pengelasan lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan karena besi cukup kuat menahan beban yang berat sedangkan

Dalam dokumen RANCANGAN SISTEM PNEUMATIK PADA MESIN BO (Halaman 17-74)

Dokumen terkait