• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. MEDIA FILM, MINAT SISWA DAN PENDIDIKAN AGAMA

B. Pengertian Belajar dan Minat

3. Perencanaan Persiapan Pengajaran dan Tanggung Jawab Guru

a. Perencanaan Mengajar

Persiapan atau perencanaan adalah suatu hal yang sangat penting yang

harus dikerjakan oleh setiap guru. Dalam persiapan proses pembelajaran guru

haruslah memperhatikan semua prinsip-prinsip mengajar. Perencanaan adalah

pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Team Didaktik Metodik IKIP

(1986: 126) Surabaya mengungkapkan ada dua faedah perencanan yang penting,

yaitu :

Pertama : karena adanya perencaan maka pelaksanaan pengajaran menjadi baik dan efektif.

Kedua : karena perencanaan maka seseorang akan tumbuh menjadi guru yang baik.

Pertama, karena perencanaan atau persiapan proses pembelajaran, seseorang guru

akan bisa memberikan pelajaran dengan baik. Guru dapat menghadapi situasi di

dalam kelas secara tegas, mantap dan fleksibel. Guru telah merintis jalan tertentu

yang harus ditempuh, tetapi di samping itu guru juga harus memperhitungkan

alternatif dan kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa terjadi dalam

pelaksanaan proses pengajaran di dalam kelas. Kedua, karena membuat persiapan

yang baik, seseorang akan tumbuh menjadi seorang guru yang baik. Seseorang

bisa menjadi guru yang baik adalah berkat pertumbuhan, berkat pengalaman dan

akibat dari hasil belajar yang terus menerus. Seorang guru hendaknya dapat

melihat dan menggunakan prinsip-prinsip umum, dengan mengadakan persiapan

yang baik maka guru itu akan tumbuh menjadi seorang guru yang ahli di dalam

Perencanaan yang baik merupakan suatu proses pertumbuhan. Lalu

bagaimanakah caranya untuk mencapai hasil belajar yang efektif, peserta didik

yang harus dijadikan pedoman dalam setiap kali membuat persiapan mengajar.

Guna mencapai tujuan tersebut, maka Team Didatik Metodik (1986: 129) melihat

aspek-aspek yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk perencanaan

mengajar, yaitu :

1)Persiapan terhadap situasi umum, yaitu sebelum mengajar guru hendaknya

memiliki pengetahuan umum yang akan dihadapi.

2)Persiapan terhadap murid-murid yang akan dihadapi, yaitu Bukan hanya

mengenal keadaan luar seperti keterangan-keterangan/catatan tentang nama

murid-murid, tetapi juga harus mengenal taraf kematangan dan taraf

pengetahuan peserta didik serta sifat-sifat khusus mereka masing-masing,

misalnya: tentang bakat, minat, sikap, watak, kemampuan serta ciri-ciri jasani

setiap peserta didik.

3)Persiapan terhadap tujuan pelajaran yang hendak dicapai, yaitu sebelum

mengajar hendaknya telah jelas di dalam perencanaan mengajar seorang guru

tentang rumusan tujuan-tujuan pelajaran atau tujuan instruksional apakah yang

hendak dicapainya bersama para peserta didik.

4)Persiapan tentang bahan pelajaran yang hendak diajarkan, yaitu guru harus

benar-benar menguasi bahan pelajaran atau pokok pelajaran yang hendak

diberikan kepada peserta didik,

5) Persiapan tentang metode-metode mengajar yang hendak dipakai yaitu

disesuaikan dengan kekhususan masing-masing mata pelajaran tertentu serta alat-

alat peraga yang tersedia dan situasi mengajar belajar itulah tugas utama bagi

seorang guru di dalam perencanaan dan persiapan mengajarnya agar bisa

berlangsung proses pengajaran yang lancar, baik dan efektif.

Dari uraian-uraian di atas jelaslah betapa pentingnya, perlunya dan

manfaatnya adanya perencanaan atau persiapan yang matang cermat dan

menyeluruh, sebelum seorang guru mengajar di dalam kelas maka persiapan

perencanaan itu sangatlah amat penting karena dengan perencanaan pengajaran

proses pembelajaran akan berjalan lancar dan efektif.

b. Peranan dan Tanggung Jawab Guru

Tugas guru sebenarnya bukan hanya di sekolah saja, tetapi bisa dimana

saja mereka berada. Di rumah, guru sebagai orang tua dan sebagai pendidik bagi

para putera dan puterinya. Di dalam masyarakat sekitar, guru seringkali dipandang

sebagai orang teladan bagi orang-orang disekitarnya, baik dalam sikap dan

perbuataanya. Misalnya, cara berpakaian, berbicara dan bergaul. Pendapatnya atau

buah pikirannya seringkali menjadi ukran kebenaran bagi orang-orang

disekitarnya karena guru dianggap memiliki pengetahuan yang luas dan

mendalam tentang berbagai hal.

Di sekolah, tugas dan peranan seorang guru bukanlah sebagai pemegang

kekuasaan, tukang perintah, melarang dan menghukum para peserta didik, tetapi

sebagai pembimbing dan pengabdi para peserta didik, artinya guru harus selalu

harus mengetahui bagaimana proses perkembangan jiwa para peserta didik, guru

harus membina mental mereka, membentuk moral mereka dan membangun

kepribadian yang baik, sehingga mereka kelak berguna bagi nusa dan bangsa.

Seorang guru akan merasa puas, bangga dan merasa berhasil dalam tugasnya

mendidik dan mengajar jika para peserta didik dapat berkembang dalam

bidangnya. Team Didaktik Metodik (1986: 18), mengatakan bahwa guru harus

memiliki peranan dan hubungan guru dengan muridnya, yaitu:

1) Guru selaku pendidik hendaknya selalu menjadikan dirinya suri teladam bagai para peserta didiknya.

2) Di dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru harus dijiwai dengan kasih sayang, adil serta menumbuhkannya dengan penuh tanggung jawab.

3) Guru wajib menjunjung tinggi harga diri setiap para peserta didiknya. 4) Guru sebaiknya/seyogyanya mencegah usaha-usaha atau perbuataan-

perbuataan yang dapat menurunkan martabatnya.

5) Guru sebaiknya/seyogyanya tidak memberi pelajaran tambahan kepada para peserta didiknya dengan memungut bayaran.

6) Setiap guru dalam pergaulan dengan para peserta didiknya tidak dibenarkan mengaitkan persoalan politik dan ideologi yang dianutnya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Guru dan peserta didik pada umunya adalah perintis pembangunan

disegala bidang kehidupan dalam masyarakat. Seorang guru yang sadar akan

tugas dan tanggung jawabnya, tentulah akan bangga, merasa puas, selalu

mengadakan intropeksi, berusaha selalu ingin berkembang maju, agar bisa

menjalankan tugasnya dengan lebih baik, dengan selalu menambah pengetahuan,

memperkaya pengalaman, melalui membaca-baca buku perpustakaan dan

Dokumen terkait