• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beban atau biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau pengurangan aset, atau peningkatan kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih. Beban timbul dari pelaksanaan aktivitas PT PK-BLU yang biasa seperti beban pegawai, beban pemeliharaan dan beban penyusutan dan/atau penghapusan.

Kerugian mencerminkan unsur lain dari beban dalam bentuk arus keluar neto yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas PT PK-BLU yang biasa. Kerugian dapat timbul, misalnya dari penjualan aset tetap, kerugian akibat bencana alam, dan kerugian yang belum direalisasi seperti kerugian penurunan nilai aset dan kerugian selisih kurs valuta asing.

2. Klasifikasi Beban

Beban atau biaya diklasifikasikan di dalam laporan aktivitas berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut:

a. beban layanan;

b. beban administrasi dan umum; dan c. beban lainnya.

Penjelasan:

a. Beban Layanan

Beban Layanan merupakan beban yang terkait langsung dengan pelaksanaan penyelenggaraan fungsi pokok UNY sebagai PT PK-BLU, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Beban layanan diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, meliputi antara lain:

1) beban pegawai, meliputi seluruh beban gaji, honor, tunjangan yang terkait langsung dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tenaga pendidik tetap dan tidak tetap (tidak termasuk jabatan struktural) dan biaya pembinaan dan pengembangan tenaga pendidik;

2) beban bahan, meliputi semua beban pemakaian bahan untuk kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat seperti bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum, laboratorium dan bahan lainnya yang digunakan untuk kegiatan pengajaran (kertas, alat tulis), penelitian dan kegiatan pada masyarakat;

3) beban beasiswa, meliputi pemberian beasiswa untuk tenaga pendidik dan mahasiswa yang dibiayai dari sumber sendiri (PNBP), APBN melalui DIPA BLU yang bersangkutan atau hibah beasiswa dari pihak lain/swasta;

4) beban pemeliharaan, meliputi seluruh beban pemeliharaan aset UNY (PT BK-BLU) yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;

5) beban langganan daya dan jasa layanan, meliputi beban atas penggunaan jasa layanan pihak ketiga seperti: listrik, air, telpon, internet, media dan kepustakaan, sewa gedung perkuliahan, layanan kesehatan tenaga pendidik dan mahasiswa, jasa penerbitan jurnal ilmiah, jasa catering dan tata boga untuk kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan sebagainya;

6) beban perjalanan dinas dan akomodasi, meliputi beban perjalanan dinas dan akomodasi tenaga pendidik dalam pelaksanaan kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;

7) beban penyusutan dan amortisasi, meliputi beban penyusutan/ penghapusan gedung dan sarana kegiatan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat; dan

8) beban lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan UNY (PT PK-BLU).

b. Beban Administrasi dan Umum

Beban administrasi dan umum merupakan beban yang diperlukan untuk administrasi dan beban yang bersifat umum dan tidak terkait secara langsung dengan kegiatan pelayanan UNY (PT PK-BLU). Beban administrasi dan umum diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, meliputi antara lain:

1) beban pegawai, meliputi seluruh beban gaji, honor, tunjangan jabatan struktural dan biaya pembinaan dan pengembangan tenaga administrasi dan pejabat struktural;

2) beban administrasi dan rumah tangga kantor, meliputi beban alat tulis kantor, fotocopy, barang cetakan, keperluan rumah tangga kantor;

3) beban pemeliharaan, meliputi seluruh beban pemeliharaan aset UNY (PT PK-BLU) yang digunakan untuk kegiatan administrasi perkantoran;

4) beban legal dan profesional, meliputi beban yang terkait dengan proses hukum dan penggunaan jasa profesional seperti akuntan, pengacara, arsitek dan sebagainya;

5) beban perjalanan dinas dan akomodasi, meliputi beban perjalanan dinas dan akomodasi tenaga administrasi dan pejabat struktural dalam pelaksanaan kegiatan administrasi;

6) beban hubungan masyarakat dan bina lingkungan, meliputi beban sosial, sumbangan, bina lingkungan, promosi dan iklan; 7) beban penyusutan dan amortisasi, meliputi beban penyusutan/

penghapusan gedung dan sarana kegiatan penunjang administrasi dan umum; dan

8) beban lainnya yang tidak terkait secara langsung dengan pelayanan BLU UNY.

c. Beban Lainnya

Beban lainnya merupakan beban yang tidak dapat dikelompokkan kedalam beban layanan dan administrasi dan umum, meliputi antara lain:

1) beban keuangan, yaitu beban yang timbul dari transaksi keuangan, pembiayaan atau penjaminan seperti biaya administrasi bank, provisi dan bunga kredit, biaya garansi bank; 2) beban penyisihan piutang, yaitu beban yang timbul sehubungan

dengan pengakuan kerugian dari piutang yang diperkirakan tidak tertagih;

3) kerugian penyusutan aset, yaitu beban yang timbul sehubungan dengan pengakuan kerugian akibat penjualan aset UNY (PT PK-BLU) dibawah nilai tercatatnya;

4) kerugian penurunan nilai aset, yaitu beban yang timbul sehubungan dengan pengakuan kerugian akibat terjadinya penurunan manfaat ekonomi sampai dibawah nilai tercatatnya; 5) kerugian akibat bencana alam, kebakaran; dan

6) beban lainnya yang tidak dapat dikelompokkan kedalam beban layanan dan beban administrasi dan umum.

Catatan:

Pengakuan akuntansi atas beban penyisihan piutang, kerugian penyusutan aset, kerugian penurunan nilai aset, dan kerugian akibat bencanan alam dan kebakaran, harus dilengkapi dengan alat bukti dokumen yang memadai seperti berita acara yang ditandatangani oleh Rektor dan atau pejabat yang berwenang sesuai peraturan berlaku.

3. Perlakuan Akuntansi atas Beban Jasa Layanan, Administrasi dan Umum, dan Beban Lainnya

a. Pengakuan

1) Beban diakui pada saat terjadinya penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban dan dapat diukur dengan andal, kecuali untuk beban yang dibiayai dari APBN Rupiah Murni;

2) Beban yang timbul atas belanja pegawai dan belanja barang dan jasa yang dibiayai dari APBN rupiah murni diakui pada saat pengeluaran belanja dipertanggungjawabkan dengan diterbitkannya SP2D; dan

3) Pada setiap tanggal pelaporan, UNY (PT PK-BLU) harus mengakui sebagai beban (accrued) semua jasa yang telah diterima dari pihak lain namun pembayarannya belum dilakukan oleh UNY.

b. Pengukuran

1) Beban jasa layanan, administrasi dan umum dan beban lainnya, kecuali beban penyisihan piutang, penyusutan dan amortisasi, dicatat sebesar jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh beban dibayarkan pada periode berjalan, atau jumlah kas yang akan harus dibayarkan dimasa depan atas beban yang terjadi pada periode berjalan.

2) Beban yang timbul atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal yang dibiayai dari APBN rupiah murni dicatat sebesar pengeluaran bruto belanja pada SPM.

3) Beban penyusutan/penghapusan dan amortisasi dicatat sebesar jumlah alokasi sistematis dari manfaat ekonomi yang dikonsumsi (lihat akuntansi aset).

c. Penyajian dan Pengungkapan.

1) Beban disajikan dalam laporan aktivitas dengan menggunakan klasifikasi menurut fungsinya (metode beban fungsional) yaitu beban layanan dan beban administrasi dan umum serta beban lainnya (lihat Laporan Aktivitas).

2) Rincian beban menurut sifatnya seperti beban pegawai, beban penyusutan/penghapusan dan beban bahan untuk setiap kelompok beban fungsional harus disajikan dan diungkapkan dalam CaLK secara memadai.

d. Alokasi Beban Tergabung

1) Beban yang timbul secara tergabung seperti beban langganan daya dan jasa, beban pemeliharaan dan penyusutan gedung dan bangunan dapat diidentifikasi secara terpisah, dialokasikan kepada Beban Layanan, dan Beban Administrasi dan Umum secara proporsional sesuai dengan taksiran volume pemakaiannya.

2) Dalam hal tidak ada dasar yang layak untuk mengalokasikan suatu beban kepada beban layanan, dan beban administrasi dan umum, maka seluruh beban yang timbul dapat dialokasikan kepada beban layanan atau beban administrasi dan umum, mana yang mengkonsumsi paling besar.

4. Klasifikasi Kerugian

Kerugian dapat diklasifikasikan meliputi antara lain: a. Kerugian penjualan aset tetap dan investasi;

b. Kerugian yang belum diriealisasi dari penurunan nilai aset; dan c. Selisih kurs valuta asing.

5. Perlakuan Akuntansi atas Kerugian a. Pengakuan

1) Kerugian penjualan aset diakui pada saat terjadinya transaksi penjualan.

2) Kerugian yang belum dirialisasi dari penurunan nilai aset diakui pada saat nilai tercatatnya tidak lagi mencerminkan nilai wajarnya.

3) Kerugian atas selisih kurs valuta asing diakui pada saat terjadinya transaksi penukaran/penjualan.

b. Pengukuran

1) Kerugian penjualan aset dicatat sebesar selisih kurang harga jual aset dikurangi nilai tercatatnya.

2) Kerugian yang belum dirialisasi dari penurunan nilai aset dicatat sebesar selisih kurang nilai wajar aset pada akhir periode laporan dikurangi nilai tercatatnya.

3) Kerugian atas selisih kurs valuta asing dicatat sebesar selisih kurang nilai jual/penukaran dikurangi nilai tercatatnya.

c. Penyajian dan Pengungkapan

1) Kerugian penjualan aset, kerugian yang belum dirialisasi dari penurunan nilai aset, dan kerugian selisih kurs valuta asing disajikan kedalam Laporan Aktivitas dengan menggunakan klasifikasi menurut kelompok akunnya (penjualan aset, nilai investasi, selsih kurs valuta asing), serta penggolongannya (tidak terikat, terikat temporer, dan terikat permanen).

2) Kerugian atas investasi aset tetap yang diusahakan (unit bisnis dan sewa) disajikan tersendiri pada akun Properti Investasi.

3) Hal-hal berikut mengenai kerugian atas penjualan aset, kerugian yang belum dirialisasi, kerugian selisih kurs, kerugian properti investasi, dan kerugian lainnya yang tidak dapat dikelompokkan dalam jenis kerugian dimaksud, harus diungkapkan dalam CaLK secara memadai.

C. RENCANA STRATEGIS (RENCANA STRATEGIS BISNIS TAHUN 2010