• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.3. Prasarana dan Sarana

Dalam rangka menunjang pemanfaatan dan penggunaan potensi sumberdaya pembangunan yang terdapat disuatu daerah secara optimal tidak akan terlepas dari masalah ketersediaan sarana dan prasarana pendukung seperti; a) transportasi, b) kelistrikan dan air bersih, c) lembaga keuangan, d) pendidikan, dan e) kesehatan.

a. Transportasi

Trasportasi dan komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang proses pembangunan ekonomi suatu wilayah. Penggerakan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi rakyat terutama yang berada pada

41

wilayah pinggiran kota, dengan adanya sarana transportasi dan komunikasi memegang peranan yang sangat penting dan merupakan salah satu urat nadi pembangunan. Sehingga perkembangan perkebunan sangat membutuhkan kelancaran dalam berkomunikasi dan kelancaran transportasi.

Model transportasi yang ada di Kabupaten Kampar terdiri dari transportasi darat dan sungai. Untuk transportasi darat di Kabupaten Kampar, panjang jalan berjumlah 1.940,02 km dengan kondisi permukaan jalan bersama sepanjang 411,97 km (21,24%), karakul sepanjang 1.125,35 (58%) dan jalan tanah sepanjang 402,70 km (20,76%). Mengingat kondisi permukaan jalan sebagian besar masih kerikil dan tanah, maka akibatnya kualitas jalan juga beragam, yakni 11,63% yang berada dalam kondisi baik, 59,28% dalam kondisi sedang dan 29,09% atau sepanjang 540,80 km dalam keadaan rusak. di Kabupaten Kampar terdapat jalan provinsi sepanjang 84,84 km yang seluruhnya dalam kondisi beraspal baik, selain itu juga terdapat jalan kabupaten sepanjang 1.859,58 km dengan kondisi permukaan yang beragam.

Fasilitas prasarana transportasi lainnya yang tersedia adalah satu unit terminal bus dengan kondisi yang kurang memadai dan letaknya juga tidak sesuai dengan perkembangan kota dan kebutuhan masyarakat karena terletak di pusat keramaian (Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Kampar Tahun 2002- 2006, 2004). Melihat keadaan seperti ini, dapat dikatakan untuk Kabupaten Kampar masih memerlukan upaya peningatan kualitas jalan, agar aksesibilitas masyarakat, terutama terhadap hasil produksi masyarakat akan semakin lancar.

Usaha perkebunan kita ketahui banyak dilakukan jauh dari daerah pinggiran kota. Pada lokasi penelitian masih terlihat sarana transportasi masih belum memadai, dimana kondisi jalan-jalan masih berada dalam kondisi belum diaspal, berlobang- lobang, campuran tanah dan pasir, sehingga apabila terjadi hujan jalan akan menjadi licin dan kendaran besar susah mencapai lokasi petani. Hal ini sering mengakibatkan kerugian bagi petani rakyat akibat dari kondisi jalan tersebut.

Dalam pengembangan ekonomi rakyat terutama usaha perkebunan kelapa sawit, kondisi ini menjadi penghambat karena kelapa sawit mempunyai perhatian yang khusus baik dari segi produksi maupun segi pasca produksi. Keterlambatan pasokan pupuk dan disinfektan lain akan menjadi permasalahan terhadap jumlah produksi sedangkan keterlambatan pemanenen dan pemasaran akan menambah biaya produksi.

Berkaitan dengan komunikasi didaerah penelitian, terlihat bahwa petani sudah dapat melakukan komunikasi dengan lancar baik komunikasi dengan pihak perusahaan saprodi maupun dengan konsumen pemasaran dengan menggunakan sarana handphone. Komunikasi lain yang didapat oleh masyarakat didaerah penelitian berupa media masa yang umunya berasal dari Provinsi Riau sendiri dan juga media nasional melalui media cetak dan elektronik.

b. Kelistrikan dan Air Bersih

Di Kabupaten Kampar terdapat sebuah pembangkit listrik tenaga air, PLTA Koto Panjang dengan kapasitas terpasang 114 MW, dan diperkuat lagi oleh 3 unit PLTD dengan daya terpasang 0,34 MW. Dari total kapasitas yang ada

43

sebesar 114,34 MW dan yang digunakan untuk keperluan Kabupaten Kamapar hanya 17,2 MW, sisanya 97,14 MW dijual ke luar kabupaten.

Didalam melakukan usaha perkebunan kelapa sawit fasilitas listrik dan air bersih tidaklah terlalu berpengaruh. Dari pengamatan dilapangan diketahui bahwa petani di Kabupaten Kampar telah memamfaatkan sarana penerangan listrik. Dari responden diketahui bahwa ketersediaan sarana listrik membantu berjalannya usaha perkebunannya hanya untuk keperluan pribadi dan pasca panen, terutama dari segi keamanan dan kenyamanan serta ketelitian dalam pembagian keuntungan pasca panen. Dari segi biaya, ketersediaan listrik bagi petani sangat terbantu apabila dibandingkan dengan menggunakan lampu lain.

Fasilitas air bersih dikelola oleh Perusahaan Darah Air Minum (PDAM) Tirta Kampar. Kapasitas produksi pada tahun 2002 telah mencapai 1.391.076 m3, yang diproduksi oleh 5 unit produksi yang berlokasi di Bangkinang, Air Tiris, Kuok, Tambang dan Teratak Buluh. Dari jumlah tersebut yang telah didistribusikan kepada masyarakat mencapai 1.177.470 m3, dan sisanya dipakai sendiri.

Keberadaan fasilitas air bersih ini tidak sampai pada pemukiman penduduk pada lokasi- lokasi pendirian PKS. Air bersih ini tidak berhubungan langsung dengan budidaya perkebunan kelapa sawit. Penggunaan air hanya untuk kehidupan sosial dan pribadi masyarakat. Dari pengamatan dilapangan ketersediaan air bersih petani didapat dari sumur sendiri, hal ini disebabkan air dari PDAM belum sampai kelokasi petani.

c. Lembaga Keuangan

Majunya dunia usaha berkaitan erat hubungannya dengan keberadaan lembaga keuangan dilokasi tersebut. Pada saat sekarang kondisi masyarakat usaha kecil mengharapkan sekali bantuan permodalan, hal ini dikarenakan usaha kecil masih dihadapi oleh kendala kekurangan modal usaha.

Lebaga keuangan yang ada di Kabupaten Kampar didominasi oleh Bank- Bank, baik dari swasta maupun dari pemerintah, selain itu bentuk-bentuk Bank yang ada di Kabupaten Kampar juga bervariasi antara Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat baik BUMN ataupun BUMD. Dari pengamatan dilapangan petani sudah terikat dengan Bank yang sama dengan perusahaan inti. Hal ini sangat membantu petani dan perusahaan berhubungan keuangan dengan menggunakan jasa Bank yang sama untuk mentransfer dana dari inti ke petani atau sebaliknya dari petani ke inti.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor sarana yang dibutuhkan dalam upaya menggerakkan ekonomi kerakyatan. di Kabupaten Kampar sarana pendidikan ini sudah cukup memadai yang dikelola oleh pihak swasta dan pemerintah mulai dari Taman Kanak-kanak/Play Group sampai Perguruan Tinggi, seperti terlihat dalam Tabel 8.

Dari 828 lembaga pendidikan yang ada mulai dari TK/RA hingga SLTA/MA di Kabupaten Kampar, aktifitas belajar mengajar dilaksanakan oleh 6.907 orang guru, yang terdiri dari 4.927 orang guru yang mengajar disekolah negeri dan 1.980 orang yang mengajar disekolah swasta. Selain itu jumlah tenaga

45

pendidik pada 327 buah MDA yang aktivitas belajar mengajarnya dilaksanakan oleh 1.675 orang guru dan 20 buah Pondok Pesantren dengan 482 orang guru (Pola Dasar Pembangunan Daerah Tahun 2002-2006, 2004).

Tabel 8. Sarana Pendidikan di Daerah Penelitian Tahun 2003

No. Jenis Sekolah Jumlah (unit)

1 TK/Play Group/RA 166

2 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 461

3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/MTs 141

4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/MA 55

5 Sekolah Menegah Kejuruan 5

6 Perguruan Tinggi 4

Total 832

Sumber : Kampar Dalam Angka, 2004

e. Kesehatan.

Di Kabupaten Kampar, fasilitas kesehatan sudah cukup memadai, seperti terdapat rumah sakit swasta dan pemerintah serta balai-balai pengobatan yang tersebar merata didaearah penelitian. Dari fasilitas yang tersedia menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat cukup diperhatikan, hal ini terlihat dari tersedianya Puskesmas dimasing- masing kecamatan di disetiap sudut kota dibantu dengan Puskesmas keliling, seperti terlihat pada Tabel 9.

Jumlah tenaga kesehatan yang melayani masyarakat sampai tahun 2002 berjumlah 680 orang, terdiri dari tenaga medik berupa dokter umum sebanyak 24 orang, dokter gigi sebanyak 16 orang, dokter ahli bedah satu orang, dokter ahli kandungan satu orang, ahli anak satu orang dan dokter ahli lainnya satu orang. Tenaga perawat kesehatan terdiri dari 80 orang tamatan akademi perawat, tamatan sekolah pendidikan keperawatan dan setaranya 206 orang, bidan 139 orang,

perawat gigi 16 orang, anastesi 3 orang dan penjenang kesehatan sebanyak satu orang. Selain itu juga terdapat apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, gizi, fisioterapi, analis dan sebagainya yang berjumlah 106 orang serta tenaga paramedik lainnya berjumlah 60 orang. Semua tersebar di 11 kecamatan (Pola Dasar Pembangunan Daerah Tahun 2002-2006, 2004).

Tabel 9. Fasilitas Sarana Kesehatan di Kabupaten Kampar Tahun 2003

No. Sarana Kesehatan Jumlah (unit)

1 Rumah sakit umum 1

2 Balai/klinik pengobatan 14 3 Puskesmas 17 4 Puskesmas pembantu 107 5 Puskesmas keliling 18 6 Posyandu 468 Total 625

Sumber: Kampar Dalam Angka, 2004.