• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

D. Produksi

1. Hasil Produksi.

Produk yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru Yogyakarta adalah con block, genteng beton dan batako serta ubin teraso. Namun produk utama perusahaan adalah con block dan genteng beton karena tingkat penjualan ubin teraso kurang diminati di pasar. Oleh karena itu ubin teraso hanya akan diproduksi kalau ada pesanan dalam jumlah yang

cukup besar. Con block dan genteng beton yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru memiliki beberapa tipe yaitu:

Tabel IV.1

Type Produk Con Block yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru

Type Con Block Tebal (dalam

cm)

Jumlah per m2

Sarang Lebah 6 dan 8 30

Segi Enam Kecil 6 dan 8 28

Segi Enam Sedang/bergaris 6 dan 8 17

Tikar Kecil 6 dan 8 39,5

Kipas 6 38

Beteng Kecil 6 50

Holland 6 dan 8 50

Kubus 20x20 6 dan 8

Topi Uskup 6 dan 8 1 M’ = 7

Kelelawar 6 38

CB1 6 39

CB2 6 19

Kotak 40x40 8 6

Bulat 44x44 8 5

Split Block (Wall Ornament) 3 12,5

Kawung Lama (UNS) 6 dan 8 22 dan 11

Kawung Sama Sisi 6 dan 8 30 dan 15

Tabel IV. 2

Type Produk Genteng Beton yang dihasilkan oleh PT. Diamond Baru Type Genteng Beton Berat

(dalam Kg) Jumlah per m (dalam biji) DB I 4,5 9 DB II 4,5 9 DB III 4,5 9 DB VII 4,5 9 DB Kulir Jeruk 4,5 9 DB IV 3,5 11 DB VI Excellent 3,5 12 DB VIII Flat 4,5 9 Wuwung Flat 4,25 1 m =2,5 Wuwung Segitiga 3,5 1 m = 3 Wuwung Bulat 3,5 1 m = 3

Wuwung Tutup Segitiga 5

Wuwung Tutup Bulat 5

Wuwung Cabang Segitiga 4,5

Wuwung Cabang Bulat 4,5

Wuwung Pelana Segitiga 3,5

Wuwung Pelana Bulat 3,5

Wuwung Ujung Segitiga 3,5

Wuwung Ujung Bulat 3,5

Wuwung Asesories 3,5 1 m = 3

Genteng Listrik 4,5 dan 3,5 9 dan 11

Genteng Ventilasi 4,5 dan 3,5 9 dan 11 Sumber : PT. Diamond Baru.

2. Bahan Baku yang digunakan.

Bahan-bahan yang digunakan oleh PT. Diamond Baru yaitu: a. Pasir Kasar dan halus.

Pasir dapat diperoleh dari ka li krasak di daerah muntilan dengan pertimbangan mutu pasirnya baik dalam arti butir-butir pasirnya bersudut-sudut dan licin, sehingga butir yang satu dengan yang lain sangat kuat.

b. Semen

Semen yang digunakan adalah semen dari PT. Gresik dengan pertimbangan bahwa semen tersebut baik mutunya dan mempunyai warna abu-abu yang sesuai dengan selera konsumen.

d. Air e. Krakal

Bahan ini diperolah dari daerah Prambanan yang dianggap memiliki mutu krakal yang cukup baik untuk pembuatan con block.

f. Tepung Mil

Bahan ini diperoleh dari daerah Tulung Agung dn Banjarnegara dengan pertimbangan bahwa mutunya cukup baik untuk kebutuhan produksi.

3. Alat yang digunakan dalam Produksi.

Peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksi sebagai berikut:

a. Box kayu yang digunakan untuk tempat pencampuran bahan. b. Ayakan besar dan kecil

c. Cangkul d. Sekop

e. Gerobak kecil

f. Mesin proses/mesin pencampur bahan g . Mixer

i.Rak pengering 4. Proses Produksi.

Pada dasarnya proses pembuatan con block dan genteng beton yang dilakukan oleh perusahaan adalah sama. Perbedaannya terletak pada komposisi penggunaan bahan baku pada masing-masing produk. Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari beberapa tahap yaitu: a. Tahap Persiapan

Tahap pertama yang dilakukan yaitu menyaiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi.

b. Tahap Pencampuran

Setelah bahan-bahan sudah siap selanjutnya bahan tersebut dicampur sesuai dengan komposisi yang telah ditentukan untuk setiap jenis produk dengan menggunakan mixer.

c. Tahap Percetakan

Tahap ini adalah tahap yang paling penting. Bahan-bahan yang telah dicampur dengan baik dimasukkan dalam alat pencetak lalu ditekan dengan mesin press pada tekanan tertentu.

d. Tahap Pengeringan

Pengeringan dilakukan pada rak-rak pe ngeringan dalam satu hari satu malam agar produk menjadi agak keras. Setelah kering lalu dipindahkan ke tempat penyimpanan dan setiap 12 jam disiram dengan air. Proses penyiraman ini dilakukan selama empat hari.

Gambar IV. 2 Proses Produksi Con Block

Proses produksi yang dilakukan dalam pembuatan Con Block yaitu:

1. Bahan–bahan dasar con block berupa semen abu-abu, pasir kasar dan krakal dicampur dalam keadaan kering.

2. Campuran ketiga bahan tersebut kemudian dimixer menjadi larutan sampai semua tercampur rata dengan bantuan air.

3. Setelah campuran yang dimixer tersebut selesai dikerjakan lalu dimasukkan ke dalam mesin cetak sesuai dengan bentuk cetakan yang diinginkan.

4. Hasil cetakan tersebut merupakan produk setengah jadi yang harus dianginkan diatas rak-rak peranginan selama 1 hari dengan posisi cetakan tertidur dan tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan maksud agar con block menjadi keras.

Semen abu-abu Pasir kasar Krakal/ batu kecil Mixer Mesi n Barang ½ Jadi Proses Pengolahan Barang Jadi

5. Setelah con block menjadi keras selanjutnya dilakukan proses perendaman dalam air yang berlangsung selama 10 hari dengan maksud agar con block tersebut menjadi lebih keras lagi.

6. Proses penyempurnaan barang jadi dan produk siap untuk dipasarkan. Komposisi masing-masing bahan untuk menghasilkan 1 m con block yaitu : 1. Kelas 1 = perbandingannya adalah 1: 4,5 dimana 1 adalah semen dan 4,5

adalah pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 2,5 krakal. 2. Kelas 2 = perbandingannya adalah 1: 5 dimana 1 adalah semen dan 5

adalah pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 3 krakal.

3. Kelas 3 = perbandingannya adalah 1: 6 dimana 1 adalah semen dan 6 adalh pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 4 krakal

Gambar IV. 3

Proses Produksi Genteng Beton Semen abu-abu Tepung Mill Pasir Kasar Mixer Mesin Press Rak Peranginan Bak Perendaman Finishing Barang Jadi

Proses produksi yang dilakukan dalam pembuatan genteng beton yaitu : 1. Semen abu-abu, tepung mill dan pasir kasar dicampur dalam keadaan

kering sampai campurannya menjadi rata.

2. Campuran yang telah rata tersebut dicampur lagi dalam keadaan larutan dengan bantuan alat mixer.

3. Setelah menjadi larutan langsung dicetak ke dalam mesin press sesuai dengan bentuk cetakan yang diinginkan.

4. Penjemuran di atas rak-rak peranginan selama 1 hari dan tidak kena sinar matahari secara langsung.

5. Setelah kering direndam di dalam bak perendaman selama 4 hari dengan maksud agar genteng menjadi lebih keras.

6. Penyempurnaannya dengan menyikat permukaan genteng dengan sikat kawat dan proses pengecatan geteng yang terdiri dari 2 proses yaitu pengecatan pertama sebagai warna dasar dan pengecatan kedua sehingga warna lebih sempurna.

Komposisi masing-masing bahan untuk menghasilkan 1 m genteng beton yaitu:

Perbandingan antar ketiga bahan terssebut sebesar 1: 3 dimana 1 adalah semen dan 3 adalah pasir yang terdiri dari 2 pasir murni dan 1 tepung mill.

Gambar IV. 4 Proses Produksi Batako

Proses produksi yang dilakukan dalam pembuatan batako yaitu:

1. Semen, pasir dan krakal dicampur dalam keadaan kering sehingga ketiga bahan tersebut tercampur merata.

2. Ketiga bahan tersebut dicampur dalam mixer sampai rata-rata 15 menit.

3. Setelah itu campuran tersebut dicetak dengan mesin cetak batako. 4. Selanjutnya barang yang dihasilkan berupa barang ½ jadi lalu

diangin-anginkan dan disiram kira-kira 4 hari (siang –sore).

5. Penyempurnaannya barang dengan dikeringkan/diangin-anginkan selama 4 hari sehingga batako tersebut menjadi keras.

6. Barang sudah siap untuk dipasarkan kepada konsumen. Semen Pasir Krakal Mixer Mesin Cetak Barang ½ Jadi Barang Jadi

E. Pemasaran.

1. Saluran Distribusi.

Sebagai pusat perhatian , PT. Diamond Baru memasarkan produknya ke daerah Yogyakarta dan sekitarnya serta Jawa Tengah. Sedangkan konsumen dari perusahaan adalah:

a. Konsumen Langsung.

Konsumen langsung ini biasanya datang sendiri untuk memilih produk yang ingin dibeli.

b. Kontraktor/Pemborong.

Untuk kontraktor/pemboraong biasanya perusahaan yang mendatangi atau bila sudah langganan akan datang sendiri ke perusahaan.

2. Promosi.

Jenis promosi yang dilkukan oleh PT. Diamond Baru Yogyakarta yaitu: a. Iklan

b. Billboard c. Brosur d. Leaflet.

Sedangkan biaya pemasaran yang ada di perusahaan terdiri dari: a. Biaya Promosi.

Biaya promosi dikeluarkan untuk melakukan promosi di berbagai media.

b. Biaya Perjalanan.

Biaya perjalanan dikeluarkan untuk membiayai sales dalam memasarkan produk baik di dalam kota maupun di luar kota.

c. Biaya Pengiriman Barang.

Biaya ini dikeluarkan untuk mengirim barang pesanan sehingga sampai di tempat para pelanggan, hanya untuk sekitar dalam kota. d. Biaya Kendaraan.

Biaya ini dikeluarkan untuk peralatan kendaraan dan servis kendaraan bila ada kerusakan.

3. Keadaan Persaingan.

Saat ini yang menjadi pesaing utama yaitu Mutiara karena masih satu level dengan PT. Dia mond Baru. Seringkali dalam menjalankan bisnis terjadi persingan seperti yang dialami oleh PT. Diamond Baru. Namun persaingan yang diharapkan adalah persaingan yang sehat. Apabila perusahaan gagal dalam menguasai pasar, perusahaan dapat mengetahui kesalaha n-kesalahn dan mencari solusi yang tepat agar dapat berpartisipasi dalam bisnis lagi.

Cara yang dapat dilakukan PT. Diamond Baru dalam menghadapi persaingan antara lain:

a. Meningkatkan mutu atau paling tidak mempertahankan mutu dengan melaksanakan metode pengawasan mutu terpadu.

c. Meningkatkan usaha pendekatan dengan pemborong dan langganan yang dapat menguntugkan kedua pihak.

d. Mengirimkan barang kepada konsumen tepat pada waktunya.

Persaingan sangat wajar dalam pasar karena setiap produsen menginginkan produknya terjual di pasar. Perusahaan akan terus berusaha untuk mengetahui selera pasar yang selalu mengalami perubahan secara terus menerus.

PT. Diamond Baru pernah mengalami kegagalan dalm bersaing karena perkembangan jaman dengan mulai beredar produk ubin keramik untuk lantai dari perusahaan lain. Dahulu PT. Diamond Baru menjadi raja dalam bisnis ubin teraso, terus adanya produk ubin keramik yang lebih mudah dalam perawatannya menyebabkan produk ubin teraso mengalami kemunduran. Penyebab kegagalan ini adalah perusahaan kurang memanfaatkan peluang pasar dan perkembangan jaman.

Dokumen terkait