• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 PROGRAM DAN KEGIATAN

4.1 Program dan Kinerja

Puslitbang Sumber Daya Air dalam Rencana Strategis 2015-2019 mempunyai 1 (satu) Program dan 1 (satu) Kegiatan, yaitu :

 Program : Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

 Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Sub Bidang Sumber Daya Air.

Puslitbang Sumber Daya Air dalam Rencana Strategis 2015-2019 telah merumuskan Program teknis dan Program generik dalam pelaksanaan kegiatan Renstra 2015-2019. Program Teknis adalah program Puslitbang SDA yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/ stakeholders (pelayanan eksternal), meliputi kegiatan:

a. Kegiatan Litbang Teknologi Terapan

b. Kegiatan Rekomendasi Kebijakan terkait Pemanfaatan IPTEK c. Kegiatan Layanan Teknis dan Alih Teknologi

Sedangkan program generik adalah program Puslitbang SDA yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal), meliputi kegiatan :

a. Kegiatan Dukungan Manajemen b. Kegiatan Layanan Perkantoran

Target yang akan dihasilkan dari program dan kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan (Litbangrap) Puslitbang SDA pada Renstra 2015-2019 adalah Teknologi Terapan dan Rekomendasi Kebijakan terkait Pemanfaatan IPTEK. Gambaran umum mengenai program dan kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Puslitbang Sumber Daya Air dapat dilihat berikut ini.

(1) Pengembangan Teknologi Bangunan Air Utama

Penelitian dan pengembangan bangunan air utama dilatarbelakangi oleh tantangan terkait konservasi sumber daya air. Dalam kurun waktu 2015-2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Direktorat Jendral Sumber Daya Air, dituntut untuk meningkatkan kapasitas tampung air yang salah satunya melalui pembangunan 65 bendungan.

Penelitian teknologi bangunan air utama bertujuan untuk menghasilkan teknologi bangunan air utama yang secara teknis mendukung pembangunan bendungan tersebut. Oleh sebab itu, fokus beberapa kegiatan litbangrap diarahkan untuk menghasilkan teknologi bangunan hidraulik yang optimal, kemanan bendungan yang efektif, dan ketahanan terhadap gempa, serta alternatif teknologi untuk memperbaiki dan mengatasi permasalahan penurunan tanah (settlement) pada bendungan.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 37 (2) Pengembangan dan Penerapan Teknologi Revitalisasi Waduk, Danau dan

Situ

Penelitian Pengembangan dan Penerapan Teknologi Revitalisasi Waduk, Danau dan Situ bertujuan untuk mendapatkan desain revitalisasi danau dan situ kritis sebagai masukan bagi para pengambil kebijakan dalam rangka mendukung konservasi sumber daya air. Penelitian ini merupakan kegiatan terpadu melalui penerapan hasil pengembangan teknologi revitalisasi danau dan situ kritis, peningkatan kualitas lingkungan keairan Rawa Pening, penerapan teknologi penahan sedimen (sabo dam) di daerah hulu dan pengembangan konsep “eco efficiency” kawasan bendungan, penelitian karakteristik Hidrologi untuk menunjang desain embung, perhitungan Routing

banjir dan pemanfaatan pintu pelimpah banjir dan PLTA, Pengurangan Emisi Gas

Metana dari Waduk. Pada akhir renstra akan diperoleh teknologi design model konservasi Danau dan Situ kritis yang berlaku umum. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung Konservasi SDA.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 38 (3) Pengembangan dan Penerapan Teknologi Restorasi Sungai

Penelitian ini merupakan kegiatan terpadu dimana untuk melakukan restorasi sungai Citarum hulu perlu dilakukan Pemulihan Kualitas Air Sungai Citarum hulu, Konservasi Air dan Lahan, Pemanfaatan Oxbow sebagai Kolam Retensi Banjir dan Peningkatan Mutu Air dan Evaluasi pengendalian erosi dan sedimentasi di DAS Citarum hulu dan pemetaan lokasi Saboplan. Tujuan dari pengembangan teknologi restorasi sungai ini adalah mendukung upaya restorasi Sungai Citarum Hulu dalam rangka Konservasi sumber daya air.

(4) Pengembangan Teknologi Pengendali Sedimen

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengelolaan gerakan tanah, penanganan longsor berbasis ambang batas curah hujan dan remote sensing, penelitian erosi dan sedimentasi akibat perubahan iklim dan tata guna lahan, pedoman perhitungan pemetaan erosi dan sedmentasi sepcara spasial dan temporal di DAS.

Pengembangan teknologi pengendali sedimen dilaksanakan dalam rangka

pengendalian daya rusak air dan konservasi sumber daya air.

(5) Pengembangan Teknologi Pengalokasian Sumber Daya Air

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi untuk optimasi pengoperasian waduk sehingga manajemen sumber daya air menjadi lebih efektif dan efisien. Pengembangan teknologi pengalokasian sumber daya air dilaksanakan dalam rangka pendayagunaan sumber daya air.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 39 (6) Pengembangan Teknologi Jaringan Irigasi

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengembangan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT), Pengembangan Data Spasial Zonasi Pengembangan Lahan Irigasi, penelitian komponen Struktur Jaringan Irigasi, tersusunnya peta zonasi potensi lahan irigasi dan peta alih fungsi lahan irigasi di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam mengembangkan lahan pertanian beririgasi. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pendayagunaan SDA.

(7) Pengembangan Teknologi Irigasi Hemat Air

Pengembangan teknologi irigasi hemat air bertujuan untuk mendapatkan teknologi sarana operasi dan pemeliharaan irigasi berbasis teknologi informasi yang terdiri dari sistem manajemen operasi irigasi (SMOI), Sistem pemeliharaan jaringan irigasi (SPJI) serta kajian karet sebagai bahan alternatif pintu air irigasi sehingga pelaksanaan operasi dan pemeliharaan dapat dilakukan mendekati tepat jumlah dan tepat waktu serta dapat membantu dan mempercepat proses komunikasi antara petani pengguna air, petugas di lapangan, dan instansi pemerintah yang menangani irigasi berbasis modernisasi irigasi, mendapatkan rumusan perhitungan hujan efektif, sebagai dasar

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 40 untuk menyusun pedoman (R-0) tata cara perhitungan hujan efektif. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pendayagunaan SDA.

(8) Pengembangan Teknologi Pengembangan Lahan Rawa

Lahan rawa pasang surut jika dikembangkan secara optimal dengan meningkatkan fungsi dan manfaatnya maka bisa menjadi lahan yang potensial untuk dijadikan lahan pertanian di masa depan. Pengembangan teknologi pengembangan lahan rawa bertujuan untuk mendapatkan kriteria desain sistem tata air makro di daerah rawa untuk daerah urban dan rural, melakukan pengambangan lahan irigasi di Papua, penelitian proyeksi besaran angka emisi karbon dan penurunan tanah akibat degradasi lahan rawa untuk memperoleh sistem tata air rawa gambut yang dapat meninggikan muka air tanah di lahan gambut terdegradasi, pengembangan sistem tata air rawa, Kriteria Desain Tata Air Polder Tambak Lorok sebagai salah satu alternatif solusi penanganan masalah, Kajian Sistem Air Tanah di Lahan Rawa Gambut Kawasan Budidaya Terbatas, Kajian Pencucian Pirit di Lahan Rawa Pasang Surut dalam Mendukung Peningkatan Produktifitas Pertanian. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pendayagunaan SDA.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 41 (9) Pengembangan Teknologi Perbaikan Kualitas Air

Kegiatan penelitian pengembangan teknologi perbaikan kualitas air bertujuan untuk Pengembangan Teknologi Wahana Apung, terwujudnya rancangan pedoman perencanaan sumber daya air yang harmonis dengan penataan ruang wilayah dengan pendekatan dinamika system, pengendalian Pencemaran Air Sungai Oleh Libah Cair Industri Batik Di Pekalongan Provinsi Jawa Tengah, Penelitian Kandungan Logam Berat Dalam Sedimen di Badan Air, Teknologi Perbaikan Kualitas Air Dengan Ekoteknologi, Kajian Kualitas Air Baku Mendukung Model Rekonstruksi Kawasan Terdampak Erupsi Gunung Berapi. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pendayagunaan SDA.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 42 (10) Pengembangan Teknologi Penyediaan Air Baku

Kegiatan penelitian pengembangan teknologi penyediaan air baku terdiri dari penerapan dan Pengembangan Teknologi Penyediaan Air Baku, Kajian Kriteria Kualitas Air Baku Untuk Air Minum, Penelitian Potensi Sumber Daya Air untuk Penyediaan Air Baku (Studi Kasus Pulau Sumba NTT), Penelitian Potensi Air Tanah pada Wilayah pengembangan Air Tanah dan Air Baku. Tujuan pengembangan teknologi penyediaan air baku adalah pendayagunaan sumber daya air bakik secara kualitas maupun kuantitats secara optimal untuk kebutuhan air baku yang berkelanjutan. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pendayagunaan SDA.

(11) Pengembangan Teknologi Pemanfaatan Energi Air

Potensi pembangkit listrik tenaga air dengan memanfaatkan kelebihan aliran sungai di bangunan air utama dan jaringan irigasi serta terjunan air masih cukup besar yaitu 16.027 MW. Melihat besarnya potensi tersebut, maka peluang untuk pengembangan tenaga air untuk pembangkit tenaga listrik di Indonesia masih cukup besar. Tujuan dari kegiatan ini adalah didapatkannya teknologi Hidropower yang sesuai untuk dapat diterapkan pada infrastruktur sumber daya air di bangunan air utama. Selain itu pengembangan teknologi pemanfaatan energi air juga dapat diperoleh dari energi gelombang laut sebagai sumber energi alternatif maka akan dilakukan penyusunan pedoman pemanfaatan energi gelombang laut. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pendayagunaan SDA.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 43 (12) Pengembangan Teknologi Pengaman Pantai

Pengembangan Teknologi Pengaman Pantai terdiri dari kegiatan Penerapan Teknologi Pengaman Pantai, Kajian Karakteristik Pantai Di Kawasan Tropis, Pengembangan Terpadu Daerah Pesisir, Penyusun Pedoman Pemanfaatan dan Pengamanan Pantai Konsep Pedoman (R-0) Perencanaan Pemecah Gelombang Ambang Rendah dan Konsep Pedoman (R-0) Monitoring dan OP Pemecah Gelombang Ambang Rendah, Pemecah Gelombang Terapung Sebagai Pelindung Pantai, Kajian Pengembangan Kampung Bahari Tambak Lorok Semarang, Pengembangan Teknologi Sistem Modular Wahana Apung yang, Teknologi Sistem Operasional Prediksi Arus dan Gelombang untuk Kepulauan Indonesia. Tujuan dari teknologi ini adalah untuk mengendalikan daya rusak air terkait air.

(13) Pengembangan Teknologi Pengaman Sungai

Pengembangan Teknologi Pengaman Sungai terdiri dari Pengembangan Perangkat Lunak Inspeksi Tanggul, Pengkajian Kinerja Alat Pemantauan Gerusan Pada Pilar Jembatan, Pengembangan Prasarana Pengendali Banjir (Tanggul Knock Down dan

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 44 Smart Dike), Pengembangan Pelindung Tebing Interlocking Permeable Revetment. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pengendalian daya rusak terkait air.

(14) Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Banjir

Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Banjir terdiri dari Penelitian Hujan Rencana Untuk Perhitungan Banjir Rencana Akibat Pengaruh Perubahan Iklim sehingga didapatkan metode terbaik yang sederhana dan mudah dipahami untuk menghitung hujan rencana akibat pengaruh perubahan iklim, sehingga dapat diterapkan dengan mudah oleh para perencana dalam melakukan estimasi banjir rencana, Kajian Percepatan Aliran dalam Sistem Pengendalian Banjir, Pengembangan Teknologi Pompa Aksial Horizontal Untuk Pengelolaan Banjir, Teknik pengelolaan banjir lainnya yaitu dengan membuat sistem polder yang terdiri dari kolam tampungan banjir sementara (retarding basin), pintu air, tanggul dan pompa air, Pengembangan Drainase Tambak Lorok, Pembuatan Peta Risiko Banjir berdasarkan 3 (tiga) kala ulang debit yaitu Kala Ulang Debit 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun serta dipengaruhi oleh perilaku pasang surut pada daerah pesisir pantai, Kajian Teknologi Pembuatan Peta Risiko Banjir (Studi Kasus Sungai Wulan dan Sungai Krueng), Pengembangan Sistem Monitoring dan Peramalan Banjir Terpadu Untuk Peringatan Dini Banjir, Peringatan Dini Banjir berbasis curah hujan untuk DAS Kecil. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pengendalian daya rusak terkait air.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 45 (15) Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Banjir Debris

Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Banjir Debris terdiri dari

Pengembangan Teknologi Sabo Gergaji, Early Warning System Berbasis Kearifan Lokal, Konsep Penambangan Bahan Galian C Berbasis Teknosabo pada Daerah Gunungapi, Pengembangan Teknologi Radar Untuk Mitigasi Bencana, Pengembangan Sistem Pemantauan Banjir Lahar Di Daerah Gunung Merapi, Penetapan Status Bahaya Banjir Lahar Hujan Di Gunung Merapi, Pembuatan Saboplan dalam Upaya Rekonstruksi Kawasan Terdampak Banjir Lahar (Sabo), Pembuatan Sabo Plan dalam Upaya Rekonstruksi Kawasan Terdampak Banjir Lahar, Kajian Pengendalian lahar, Kriteria Desain Hidraulik Bangunan Sabo pada Tikungan Sungai, Pengembangan Model Sabo Plan dalam Upaya Rekonstruksi Kawasan Terdampak Banjir Lahar. Dalam pelaksanaannya kegiatan Pengembangan Model Rekonstruksi Kawasan Terdampak Erupsi yang merupakan kegiatan terpadu akan dilaksanakan beberapa sub-kegiatan, antara lain Saboplan dan Uji Model Hidraulik Sabo Jangkar; Sistem Peringatan dan Prakiraan Dini Terpadu di Kawasan Gunungapi Merapi dan Gunungapi Sinabung. Tujuan Penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengembangan Teknologi Sabo, Teknologi Sistem Peringatan dan Prakiraan Dini Banjir Lahar (Early

Warning System), Teknologi Irigasi, Teknologi Kualitas Air, dan Teknologi Tata Kelola

Air. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pengendalian daya rusak terkait air.

(16) Pengembangan Teknologi Sistem Monitoring dan Prakiraan Kekeringan Pengembangan Teknologi Sistem Monitoring dan Prakiraan Kekeringan bertujuan untuk Pengembangan Model Monitoring Kekeringan Menggunakan Data Satelit pada beberapa DAS di pulau Jawa sehingga dapat diperoleh prakiraan kekeringan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pertanian. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung pengendalian daya rusak terkait air.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 46 (17) Pengembangan Teknologi Pengumpulan Data Hidrologi

Pengembangan Teknologi Pengumpulan Data Hidrologi terdiri dari Pengembangan Kalibrator AWLR, Pengembangan Laboratorium Balai Hidrologi dan Tata Air, Pengembangan Jaringan Hidrologi Nasional (Strategis). Pengembangan teknologi ini untuk mendukung keterpaduan Tata Kelola SDA.

(18) Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Hidrologi

Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Hidrologi terdiri dari Manajemen Pengelolaan dan Sistem Informasi Hidrologi, Kendali Mutu Data Hidrologi Nasional, Pengembangan Jaringan Hidrologi secara Real Time untuk Monitoring dan Peramalan Banjir. Tujuan penelitian ini adalah terbangunnya jaringan hidrologi real time yang dapat menunjang monitoring banjir yang terpadu dengan sistem peramalan banjir dan tersusunnya pedoman Sistem Pengelolaan Data dan Informasi Hidrologi. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung keterpaduan Tata Kelola SDA.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 47 (19) Pengembangan Teknologi Dukungan Pengembangan Kawasan Pesisir

(NCICD)

Puslitbang SDA melakukan Dukungan Pengembangan Kawasan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Bidang Sumber Daya Air mulai tahun 2015 sampai dengan 2019 yang akan menghasilkan model-model penanganan dampak yang timbul dengan adanya implementasi NCICD khususnya Fase A dan B. Adapun kegitannya terdiri dari Erosi dan Pengendaliannya (Kajian Potensi Sumber Sedimen Pada Kawasan Hulu Das Ciliwung dan Das Bekasi), Evaluasi Jaringan Pos Hidrologi dan Penyusunan Model Pengelolaan Tata Air Banjir, Pengelolaan Kualitas Air (Penelitian Kualitas Air Di Jakarta Untuk Mendukung Pembangunan Great Sea Wall), Sedimentasi dan Morphologi Sungai (Penanganan Perubahan Morfologi Sungai Akibat Adanya Sea Wall), Morphologi dan Bangunan Pantai, Soft Structure Pesisir (Penelitian Efek Pembangunan Tanggul Laut Terhadap Ekologi Hutan Mangrove Beserta Alternatif Penanggulangannya), Perilaku Geoteknik dan Penurunan Muka Tanah (Perilaku Geoteknik Terhadap Penurunan Muka Tanah di Pesisir Utara Jawa), Perilaku Air Tanah Jakarta, Penyelidikan Tanah (Pemboran) Dalam Rangka Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (NCICD), Kajian Kelestarian Lahan Sawah Irigasi Teknis Mendukung Pengembangan Kawasan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara dan Ketahanan Pangan Nasional. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung Pengendalian Daya Rusak terkait Air.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 48

(20) Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Wilayah Sungai

Pengembangan Teknologi Sistem Pengelolaan Wilayah Sungai terdiri dari Peningkatan Kapasitas SDM dan Tata Kelola Lembaga Pengelola Wilayah Sungai, Model Sistem Skema Distribusi Pemanfaatan Sumber Daya Air pada daerah Non CAT/Pulau-Pulau Kecil, Kajian Harmonisasi Perencanaan Sumber Daya Air dengan Penataan Ruang Wilayah, Pendampingan WISMP. Tujuan dari penelitian ini adalah terwujudnya rancangan pedoman perencanaan SDA yang harmonis dengan penataan ruang wilayah dengan pendekatan dinamika sistem. Pengembangan teknologi ini untuk mendukung keterpaduan Tata Kelola SDA.

Rencana Strategis Pusat Litbang Sumber Daya Air 2015-2019 49

Dokumen terkait