• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.3. Prosedur Pengembangan

Peneliti memilih SD Kanisius Eksperimental Mangunan sebagai tempat

penelitian karena sekolah ini memiliki ciri khas yaitu belajar secara kontekstual,

hal itu yang mendukung untuk melaksanakan pembelajaran dengan buku

pengembangan secara kontekstual dan konkret menggunakan pendekatan PMRI.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Desember 2016. Secara

keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. Pengambilan

data penelitian R&D sebaiknya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat untuk

mengurangi ancaman terhadap validitas penelitian karena efek seleksi, maturitas,

dan mortalitas di samping biaya penelitian yang besar (Krathwohl, 2004: 547).

Berikut jadwal pengambilan data penelitian:

Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data

3.3. Prosedur Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pengembangan menurut Sugiyono yang menyebutkan 10 langkah yang harus

dilakukan dalam Research and Development (R&D). Langkah-langkah tersebut meliputi 1) Potensi Masalah, 2) Mengumpulkan Informasi, 3) Desain Produk, 4)

Hari, tanggal Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu

Selasa, 29-11-2016 I Pretest 2 x 35 menit

Rabu, 30-11-2016 II Pembelajaran PMRI 2 x 35 menit Kamis, 01-12-2016 III Pembelajaran PMRI 2 x 35 menit

36 Validasi Desain, 5) Perbaikan Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8)

Uji coba Pemakaian, 9) Revisi Produk, 10) Pembuatan Produk Massal (Sugiyono,

2015: 409-426).

Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development Menurut Sugiyono (2015: 409)

Langkah Research and Development menurut bagan 3.1 dimulai dari adanya potensi atau masalah yang dikumpulkan melalui wawancara. Potensi atau

masalah tersebut diperoleh dan digunakan sebagai data empirik. Data tersebut

selanjutnya sebagai bahan perencanaan dan pengembangan produk yang akan

dibuat. Produk yang akan dihasilkan tentunya bertujuan untuk mengatasi

permasalahan yang telah ditemukan. Desain produk tersebut dirancang dalam

bentuk gambar atau bagan yang digunakan sebagai pedoman dalam menilai dan

membuat produk tersebut. Setelah proses pembuatan produk, validasi produk

dapat dilakukan dengan menghadirkan beberapa ahli untuk menilai produk yang

telah dihasilkan. Selanjutnya, hasil dari validasi produk dapat menjadi bahan

pertimbangan perbaikan desain.

Potensi dan Masalah

Pengumpu-lan Data

Desain Produk Validasi Desain

Uji Coba Pemakaian

Revisi Produk Uji coba Produk

Revisi Desain

37 Hasil dari perbaikan tersebut selanjutnya diuji cobakan pada kelompok

terbatas. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui manfaat dari produk yang

dikembangkan berdasarkan masalah yang dihadapi oleh responden. Hasil uji coba

terbatas juga menjadi bahan untuk melakukan revisi produk jika masih terdapat

beberapa kelemahan sebagai bahan uji coba kembali dengan lingkup yang lebih

luas. Hasil uji coba tersebut selanjutnya digunakan untuk evaluasi maupun

perbaikan produk sebelum produk diproduksi secara massal. Jika produk yang

dikembangkan telah dinyatakan efektif pada saat diujicobakan, maka produk

dapat diproduksi secara massal (Sugiyono, 2015: 408-427).

Model yang kedua yaitu menurut Borg dan Gall. Borg dan Gall

(1983:775-787) juga menguraikan sepuluh langkah dalam penelitian dan

pengembangan yang digambarkan sebagai berikut.

Bagan 3.2 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development Menurut Borg and Gall

1. Penelitian dan pengumpulan data merupakan teknik pengumpulan data

yang dapat dilakukan melalui studi literatur, observasi, dan sebagainya.

Research and information collection Planning Devellopment Preliminary Form a Product Preliminary Field Testing Main Product Revision Main Field Testing Disemination and Implementasionn Operational Field Testing Operational Product Revision Final Product Revision 2 3 4 5 10 9 8 7 6

38 Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi terkait dengan kondisi

nyata di lapangan dan produk yang akan dikembangkan.

2. Perencanaan meliputi menentukan keterampilan yang akan dikembangkan

melalui perangkat yang dihasilkan dan tujuan penelitian yang hendak

dicapai dari perangkat yang dihasilkan. Selain itu, perencanaan juga

meliputi perkiraan biaya, tenaga kerja, dan waktu untuk menyelesaikan

penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan.

3. Pengembangan bentuk awal produk, merupakan pengembangan bentuk

lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan

serangkaian pengujian dan perbaikan berdasarkan saran dari beberapa

ahli. Apabila yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran,

maka pada langkah ini juga sudah dikembangkan bahan pembelajaran,

buku pegangan, dan alat evaluasinya.

4. Uji coba lapangan awal merupakan pengujian tahap awal yang dilakukan

untuk mengumpulkan data terhadap hasil pengembangan produk. Hal ini

dapat membantu peneliti melakukan analisis dan perbaikan berdasarkan

komentar dan masukan tentang kelemahan dari produk yang

dikembangkan.

5. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan merupakan proses

perbaikan berdasarkan saran atau masukan berdasarkan hasil uji coba

lapangan awal. Revisi tersebut menjadi bentuk produk yang siap diujikan

39 6. Uji coba lapangan dilakukan dengan perluasan jumlah sekolah, antara

5-10 sekolah atau dengan jumlah siswa sebanyak 30-5-100 anak. Pengujian ini

dilakukan dengan tujuan mengetahui peningkatan penggunaan perangkat

yang dikembangkan.

7. Revisi produk berdasarkan hasil uji coba lapangan menjadi bahan untuk

melakukan revisi pada tahap ini. Revisi tersebut bersifat penyempurnaan

yang selanjutnya diujicobakan kembali pada tahap selanjutnya.

8. Uji pelaksanaan lapangan yang melibatkan lebih banyak sekolah antara

10-30 unit dengan jumlah siswa sebanyak 40-200 anak. Uji coba ini

dilakukan dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu tes, kuesioner,

dan wawancara. Selanjutnya, ketiga data tersebut dianalisis sebagai saran

dalam penyempurnaan tahap akhir.

9. Penyempurnaan produk akhir dilakukan berdasarkan saran dari hasil uji

coba pada langkah ke delapan. Penyempurnaan produk ini selanjutnya

dapat diproduksi secara massal yang menjadi prototipe produk akhir.

10.Diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat

laporan hasil penelitian dari produk yang dikembangkan berdasarkan

tahapan pengembangan. Selain itu, peneliti juga membuat artikel yang

selanjutnya dapat dipublikasikan menjadi jurnal ilmiah. Peneliti juga

dapat bekerjasama dengan penerbit untuk memproduksi dan memasarkan

secara luas.

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti mengadopsi dan

40 (1983). Penelitian ini hanya mencapai pada tahap ujicoba terbatas dan tidak

mencapai pada tahap ujicoba efektivitas yang lebih luas karena keterbatasan

waktu. Oleh karena itu produk buku guru dan buku ini tidak akan diproduksi

massal selama belum diuji cobakan ke tahap yang lebih luas.

Prosedur penelitian yang dimodifikasi hanya terdiri dari lima langkah,

yaitu potensi masalah, desain produk, validasi produk, instrumen penelitian dan

uji coba terbatas. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah dan

menganalisis kebutuhan guru dan siswa melalui wawancara. Wawancara

dilakukan di empat sekolah dengan jumlah narasumber satu guru dan dua siswa

pada masing-masing sekolah, kegiatan tersebut masuk dalam tahap potensi

masalah. Peneliti kemudian menyusun produk yaitu buku guru dan buku siswa

berdasarkan lima karakteristik PMRI yaitu penggunaan konteks, penggunaan

model, konstruksi siswa, adanya interaktivitas, dan keterkaitan antar konsep

matematika, kegiatan ini masuk dalam tahap desain produk. Produk berupa buku

guru dan buku siswa divalidasi oleh beberapa ahli pada tahap validasi produk.

Tahap selanjutnya adalah merancang instrumen penelitian berupa soal tes yang

digunakan saat penelitian. Soal tes yang sudah disiapkan kemudian diuji validitas

dan reliabilitasnya secara empiris, setalah itu soal tes direvisi sebelum digunakan

saat penelitian. Tahap yang terakhir adalah uji coba terbatas meliputi pretest, uji

coba terbatas, posttest, analisis yang kedua, dan revisi produk.

Prosedur penelitian dan pengembangan terkait lima langkah tersebut

41

Bagan 3.3 Tahap Penelitian dan Pengembangan Terkait Lima Langkah yang Dilaksanakan oleh Peneliti. Analisis Kebutuhan Wawancara Guru Siswa Tahap Keempat Instrumen Uji Coba

Instrumen Tes

Uji validitas dan reliabilitas secara empiris Revisi Instrumen siap digunakan Tahap Kedua Desain Produk

Konsep Desain buku

Buku guru Buku siswa Pembuatan buku Tahap Ketiga Validasi Produk Validasi buku

Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 1

Validasi oleh ahli pembelajaran PMRI 2

Uji Keterbacaan dengan siswa Analisis 1 Revisi Tahap Kelima Uji coba terbatas

Pretest Ujicoba terbatas posttest Analisis II Revisi produk Pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III

42 1. Potensi Masalah

Tahap I peneliti memulai dengan melakukan analisi kebutuhan. Analisis

kebutuhan dilakukan dengan cara wawancara. Teknik wawancara yang dipilih

adalah wawancara tak terstruktur. Peneliti melakukan wawancara di empat

sekolah yang berbeda. Wawancara dilakukan kepada 1 guru dan 2 siswa di setiap

sekolah. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu kesulitan dan kebutuhan yang

diperlukan guru dan siswa di sekolah dasar terutama pada pelajaran matematika.

2. Desain Produk

Tahap II dalam penelitian ini adalah desain prosuk. Peneliti

mengembangkan desain buku berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan

siswa. Desain buku dibagi menjadi dua yaitu buku guru dan buku siswa yang

dikembangkan berdasarkan lima karakteritik PMRI yaitu (1) penggunaan konteks

(siswa dilibatkan aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi permasalahan), (2)

penggunaan model (tahapan konkret, semi konkret, abstrak), (3) konstruksi siswa

(siswa dibebaskan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah serta

membantu siswa memahami konsep matematika), (4) interaktivitas (proses belajar

siswa akan menjadi lebih singkat dan bermakna ketika siswa saling

mengkomunikasikan hasil kerja dan gagasan mereka), (5) keterkaitan (keterkaitan

antar pokok bahasan).

3. Validasi Produk

Tahap III dalam penelitian ini adalah validasi produk. Buku guru dan buku

siswa dengan materi alat ukiur panjang dan berat yang telah dibuat kemudian

43 produk sebelum diujicobakan secara terbatas di lapangan. Validasi produk ini

dilakukan oleh beberapa ahli di antaranya ahli pembelajaran 1 dan ahli

pembelajaran PMRI 2. Peneliti juga melakukan uji keterbacaan kepada siswa

dengan cara wawancara tak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan

memperlihatkan buku siswa kepada anak SD yang setara dengan anak kelas 3

yang diteliti kemudian dilakukan tanya jawab mengenai komponen yang ada di

buku. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang peneliti

kembangkan dapat dibaca dan menarik bagi siswa. Selanjutnya peneliti

menganalisis kelebihan dan kekurangan dari buku guru dan buku siswa

berdasarkan penilaian dan saran yang diberikan oleh beberapa ahli serta dari hasil

uji keterbacaan.

4. Instrumen Uji Coba

Tahap IV dalam prosedur penelitian dan pengembangan ini adalah instrumen

uji coba. Peneliti membuat instrumen yang digunakan dalam uji coba seperti tes.

Instrumen uji coba sebelum digunakan perlu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas secara empiris. Hasil dari uji empiris tersebut selanjutnya diolah untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas item soal dengan menggunakan SPSS 22

(Statistic Package for Social Studies 22). Peneliti selanjutnya memilah item soal yang valid untuk digunakan dan yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan.

Item soal yang valid dipilih sebanyak 20 item soal yang berbentuk pilihan ganda

untuk soal pretest dan posttest. Setelah mengetahui item soal yang valid dan tidak valid selanjutnya soal direvisi, dan item untuk tes siap digunakan.

44 5. Uji Coba Terbatas

Tahap kelima adalah uji coba terbatas. Uji coba terbatas dilaksanakan kepada

lima siswa sekolah dasar penelitian. Namun, sebelum produk diuji cobakan,

peneliti memberikan pretest. Pretest diberikan kepada lima siswa sekolah dasar penelitian. Produk selanjutnya diujicobakan secara terbatas kepada sekelompok

siswa yang telah diberi pretest. Setelah peneliti melakukan uji coba terbatas, siswa mengerjakan posttest untuk mengetahui dampak dari buku guru dan buku siswa yang kembangkan. Proses selanjutnya adalah kembali merevisi produk setelah uji

coba apabila ada kekurangan di dalam produk. Penelitian ini hanya dibatasi

sampai pada pengembangan buku guru dan buku siswa kelas III SD dengan

menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

3.4 Teknik Pengumpulan Data