• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembentukan Akronim Berasal dari Satu Kata

BAB III PENUTUP

Bagan 20: Proses Pembentukan Akronim Berasal dari Satu Kata

2.6.3 Pengekalan Empat Bunyi dari Setiap Kata

Penggalan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia meliputi penggalan yang berasal dari satu kata. Berikut ini beberapa contoh data kependekannya.

(75) Kapt (Kapten)

Kependekan baik yang berawal setiap kata dapat dihasilkan dengan pengekalan empat bunyi pertama kata. Contoh (75) Kapt merupakan kependekan dari

Kapten. Bunyi [kapt] berasal dari kata Kapten.

Proses pembentukan kependekan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia dapat dilihat pada bagan tersebut.

Masukan Proses Hasil

Bagan 21: Proses Pembentukan Akronim Berasal dari Satu Kata

Bentuk panjang (1 Kata)

Pengekalan Tiga Bunyi Pertama Kata

Penggalan

Bentuk Panjang (1 Kata)

Pengekalan Empat Bunyi Pertama Kata

Hasil analisis data penggalan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia dapat dirangkum dalam tabel berikut.

Tabel 5. Penggalan dalam Lingkungan Militer danKepolisian di Indonesia

No Bentuk Panjang Proses Hasil

1 Letnan 1. Pengekalan Suku

Pertama Setiap Kata

Let

2 Jendral Jen

3 Kolonel 2. Pengekalan Tiga

Bunyi Pertama Setiap Kata

Kol

4 Mayor May

5 Kapten 3. Pengekalan Empat

Bunyi Pertama Setiap Kata

BAB III

REFEREN YANG DITUNJUK OLEH KEPENDEKAN

DALAM LINGKUNGAN MILITER DAN KEPOLISIAN

DI INDONESIA

3.1 Pengantar

Dalam penelitian ini, ditemukan referen yang ditunjuk oleh kependekan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia, yaitu (i) jabatan, (ii) pangkat, (iii) gedung, (iv) kegiatan, (v) petunjuk, (vi) wilayah batas, (vii) orang, (viii) satuan, dan (ix) sekolah.

3.2 Kependekan yang Menunjuk Referen Jabatan

Jabatan merupakan sebuah tugas dalam pemerintahan atau organisasi (Sugono, dkk., eds., 2008: 555). Contoh data sebagai berikut.

(76) Kasau (Kepala Staf Angkatan Udara) (77) Wakasau (Wakil Kepala Staf Angkatan Udara) (78) Kasad ( Kepala Staf Angkatan Darat) (79) Wakasad (Wakil Kepala Staf Angkatan Darat) (80) Kasal (Kepala Staf Angkatan Laut)

(81) Wakasal (Wakil Kepala Staf Angkatan Laut) (82) Kapolri (Kepala Kepolisian Republik Indonesia) (83) Wakapolri (Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia) (84) Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah)

(85) Wakapolda (Wakil Kepala Kepolisian Daerah)

(86) Kapolresta (Kepala Kepolsian Resort Kota) (87) Kapolsek (Kepala Kepolisian Sektor) (88) Wakasat (Wakil Kepala Satuan) (89) Danyon (Komandan Batalyon) (90) Danton (Komanda Peleton)

Pada contoh (76) Kasau memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Kasau pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kasau menunjuk referen „Jabatan‟ di lembaga militer. Contoh (77)

Wakasau memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Wakasau pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Wakasau menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga militer.

Pada contoh (78) Kasad memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Kasad pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kasad menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga militer. Contoh (79)

Wakasad memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Wakasad pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Wakasad menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga militer.

Pada contoh (80) Kasal memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Kasal pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kasal menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga militer. Pada contoh (81)

Wakasal memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Wakasal pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Wakasal menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga militer.

Pada contoh (82) Kapolri memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Kapolri pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kapolri menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga kepolisian. contoh (83) Wakapolri memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Wakapolri pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Wakapolri menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga kepolisian.

Pada contoh (84) Kapolda memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Kapolda pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kapolda menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga kepolisian. Contoh (85) Wakapolda memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Wakapolda pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Wakapolda menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga kepolisian.

Pada contoh (86) Kapolresta memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Kapolresta pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kapolresta menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga kepolisian. Contoh (87) Kapolsek memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Kapolsek pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kapolsek menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga kepolisian. Contoh (88) Wakasat memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Wakasat pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Wakasat menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga kepolisian.

Pada contoh (89) Danyon memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Danyon pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Danyon menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga militer. Contoh (90) Danton memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi. Danton pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Danton menunjuk referen „jabatan‟ di lembaga militer.

Di samping contoh-contoh di atas, dapat dirangkum pada gambar di bawah ini yaitu kependekan yang menunjuk referen jabatan dalam lingkungan militer dan kepolisian di Indonesia.

Struktur organisasi

Kependekan - - - „jabatan‟

Gambar 6: Kependekan yang Menunjuk Referen Jabatan

Pada gambar di atas kependekan berupa tanda simbol dan mengacu pada referen „jabatan‟ dengan perantara konsep struktur organisasi. Dalam hal ini kependekan tidak memiliki hubungan langsung dengan jabatan (ditunjukkan dengan garis putus-putus). Hubungan antara simbol yang berupa kependekan dan referen „jabatan‟ dalam lingkungan militer dan kepolisian harus melalui konsep yang berada di dalam pikiran yaitu struktur organisasi.

Dapat dilihat penanda lingual pada contoh kependekan dalam lingkungan militer dan kepolisian di indonesia di atas seperti bunyi (Ka), (Dan), (Waka), dan (Kasat) merupakan penanda bahwa kependekan tersebut menunjuk referen jabatan.

3.3 Kependekan yang Menunjuk Referen Pangkat

Pangkat merupakan tingkatan dalam dalam jabatan kepegawaian (kemiliteran dan kepolisian, dsb) (Sugono, dkk., eds., 2008: 1013). Berikut ini contohnya

(90) Mayjen (Mayor Jendral) (91) Brigjen (Brigadir Jendral)

(92) Kol (Kolonel)

(93) Let Kol (Letnan Kolonel) (94) Jen (Jendral)

(95) Let Jen (Letnan Jendral) (96) Serma (Sersan Mayor) (97) Serka (Sersan Kepala) (98) Kopka (Kopral Kepala) (99) Koptu (Kopral Satu)

(100) Aipda (Ajun Inspektur Dua) (101) Iptu (Inspektur Polisi Satu) (102) Komjen Pol (Komisaris Jendral Polisi) (103) Abripol (Ajun Brigadir Polsi) (104) Briptu (Brigadir Polisi satu) (105) Kombes Pol (Komisaris Besar Polisi)

(106) Jend Pol (Jendral Polisi)

(107) Aiptu (Ajun Inspektur Polsi Satu) (108) Bharaka (Bhayangkara Kepala) (109) Bharatu (Bhayangkara Satu) (110) Bharada (Bhayangkara Dua) (111) Brigjen Pol (Brigadir Jendral Polisi) (112) Abripda (Ajun Brigadir Polisi Dua) (113) Abriptu (Ajun Brigadir Polisi Satu) (114) Ipda (Inspektur Polisi Dua) (115) Bripda (Brigadir Polisi Dua)

Pada contoh (90) Mayjen memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer. Mayjen adalah jenis pangkat Perwira Tinggi dalam ketentaraan yang meliputi Jendral Besar, Jendral, Letnan Jendral, Brigadir Jendral satu tingkat di atas Perwira menengah (tanda pangkatnya satu bunga melati ditempatkan di bahu baju). Mayjen pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Mayjen menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer.

Pada contoh (91) Brigjen memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer dan kepolisian. Brigjen adalah jenis pangkat Perwira Tinggi dalam ketentaraan yang meliputi jendral Besar, Jendral, Letnan Jendral, Mayor Jendral satu tingkat di atas Perwira menengah (tanda pangkatnya satu bunga melati ditempatkan di bahu baju). Kata Brigjen pada contoh tersebut sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Brigjen menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer dan kepolisian

Pada contoh (92) kata Kol memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer. Kolonel adalah jenis pangkat perwira menegah TNI peringkat pertama dalam ketentaraan yang meliputi Letnan Kolonel dan Mayor satu tingkat di bawah kelompok Perwira Tinggi dan satu tingkat di atas Perwira Pertama (tanda pangkatnya tiga bunga melati emas yang ditempatkan di bahu baju). Kolonel dalam contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Kol menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer.

Pada contoh (93) Let Kol memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer. Let Kol adalah jenis pangkat Perwira Menegah di militer peringkat kedua, dalam ketentaraan yang meliputi Kolonel dan Mayor satu tingkat di bawah kelompok Perwira Tinggi dan satu tingkat di atas Perwira Pertama (tanda pangkatnya tiga bunga melati emas yang ditempatkan di bahu baju). Let Kol dalam contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Let Kol menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer.

Pada contoh (94) kata Jen memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer dan kepolisian. Jen adalah jenis pangkat

Perwira Tinggi dalam militer yang meliputi jendral besar TNI, jendral TNI, letnan jendral TNI, mayor jendral TNI, dan brigadir jendral TNI. Jendral dalam contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Jen menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer dan kepolisian.

Pada contoh (95) Let Jen memiliki konsep jenis pangkat di lembaga militer.

Let Jen adalah jenis pangkat Perwira Tinggi dalam militer yang meliputi Jendral

bukti yang menjelaskan kependekan Let Jen menunjuk referen „pangkat‟di lembaga militer dan kepolisian.

Pada contoh (96) kata Serma memiliki konsep yang berada dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer. Serma adalah jenis pangkat bintara dalam ketentaraan meliputi Sersan Kepala, Sersan Satu, dan Sersan dua di bawah Bintara Tinggi dan di atas tamtama. Serma dalam contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Serma menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer.

Pada contoh (97) Serka memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat dalam lembaga militer. Serka adalah jenis pangkat bintara dalam ketentraan meliputi Sersan Mayor, Sersan Satu, dan Sersan Dua di bawah Bintara Tinggi dan di atas Tamtama. Serka dalam contoh tersebut sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Serka menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer.

Pada contoh (98) Kopka memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer. Kopka adalah jenis pangkat Tamtama yang meliputi Kopral Satu, Kopral Dua, Prajurit Kepala, Prajurit Satu, dan Prajurit Dua di bawah Bintara. Kopka dalam contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan

Kopka menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga militer.

Pada contoh (99) Koptu memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga militer. Koptu adalah jenis pangkat Tamtama yang meliputi Kopral Kepala, Kopral Dua, Prajurit Kepala, Prajurit Satu, dan Prajurit Dua di bawah

Bintara. Koptu dalam contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan

Koptu menunjuk referen „pangkat‟.

Pada contoh (100) Aipda memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga kepolisian. Aipda adalah jenis pangkat Bintara Tinggi yang meliputi Aiptu dan Aipda di bawah jenis pangkat Perwira Pertama. Aipda pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Aipda menunjuk referen „pangkat‟ di lembaga kepolisian.

Pada contoh (101) Iptu memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat di lembaga kepolisian. Iptu adalah jenis pangkat Perwira Pertama yang meliputi AKP dan Ipda di bawah jenis pangkat Perwira Menengah. Iptu pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Iptu menunjuk refern „pangkat‟ di lembaga kepolisian.

Pada contoh (102) Komjen Pol memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat dalam kepolisian. Komjen Pol adalah jenis pangkat Perwira Tinggi yang meliputi Jend Pol, Irjen Pol, dan Brigjen Pol. Komjen Pol pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Komjen Pol menunjuk referen „pangkat‟.

Pada contoh (103) Abbripol memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat dalam kepolisian. Abripol adalah jenis pangkat Tamtama yang meliputi Abriptu, Abribda, Bharaka, Bharatu, Bharada di bawah jenis pangkat Bintara. Abripol pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Abripol menunjuk referen „pangkat‟.

Pada contoh (104) Briptu memiliki konsep yang berada dalam pikiran yaitu jenis pangkat dalam kepolisian. Briptu adalah kenis pangkat Bintara yang meliputi Bipka, Bripol, dan Bripda di bawah jenis pangkat Bintara Tinggi. Briptu pada contoh diats sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Briptu menunjuk referen „pangkat‟.

Di samping contoh-contoh di atas dapat dirangkum pada gambar di bawah ini yaitu kependekan yang menunjuk referen pangkat dalam lingkungan militer dan kepolisian.

Jenis pangkat

Kependekan - - - „pangkat‟

Gambar 7: Kependekan yang Menunjuk Referen Pangkat

Pada contoh gambar di atas kependekan berupa simbol dan mengacu pada referen pangkat dalam militer dan kepolisian dengan perantara konsep jenis pangkat dalam militer. Dalam hal ini kependekan tidak memiliki hubungan langsung dengan referen (ditunjukkan dengan garis putus-putus). Hubungan antara simbol yang berupa kependekan dan referen „pangkat‟ dalam militer dan kepolisan harus melalui konsep yangberada di dalam pikiran yaitu jenis pangkat.

3.4 Kependekan yang Menunjuk Referen Gedung

Gedung merupakan sebuah bangunan yang berukuran besar. Dalam lingkungan militer dan kepolisian tedapat kependekan yang berhubungan dengan referen gedung (Sugono, dkk., eds., 2008: 425) Contohnya sebagai berikut

(116) Mabes Polri (Markas Besar Kepolisian Republik Indonesi) (117) Polda (Kepolisian Daerah)

(118) Mabes TNI (Markas Besar Tentara Nasional Indonesia) (119) Makodam (Markas Komando Daerah Militer)

Pada contoh (116) Mabes Polri memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu pusat markas kepolisan dan menjadi tempat kedudukan pemimpin kepolisian di Indonesia (Sugono, dkk., eds., 2008: 880). Mabes Polri pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Mabes Polri menunjuk pada referen „gedung‟. Contoh (117) Polda memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu pusat markas kepolisan dan menjadi tempat kedudukan pemimpin polisi dalam satu provinsi dan menjadi pusat bagi markas-markas polisi lainnya dalam satu provinsi.

Polda pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Polda

menunjuk referen „gedung‟

Pada contoh (118) Mabes TNI memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu pusat markas kemiliteran dan menjadi tempat kedudukan tertinggi pemimpin militer di Indonesia. Mabes TNI pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Mabes TNI menunjuk referen „gedung‟. Contoh (119) Makodam memiliki konsep yang berada dalam pikiran yaitu pusat markas militer dalam sebuah daerah dan menjadi tempat kedudukan tertinggi pemimpin militer dalam sebuah

daerah. Makodam pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Makodam menunjuk referen „gedung‟.

Di samping contoh-contoh di atas dapat dirangkum pada gambar di bawah ini yaitu kependekan yang menunjuk referen gedung dalam lingkungan militer dan kepolisian.

Pusat markas-markas yang lain

Kependekan- - - „gedung‟ Gambar 8: Kependekan yang Menunjuk Referen Gedung

Pada contoh gambar di atas kependekan berupa tanda simbol dan mengacu pada referen „gedung‟ dengan perantara konsep pusat markas-markas yang lain. Dalam hal ini kependekan tidak memiliki hubungan langsung dengan referen (ditunjukkan dengan garis putus-putus). Hubungan antara simbol yang berupa kependekan dan referen „gedung‟ harus melalui konsep yang berada di dalam pikiran yaitu pusat markas-markas yang lain.

3.5 Kependekan yang Menunjuk Referen Kegiatan

Kegiatan merupakan sebuah aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang atau kelompok (Sugono,dkk.,eds., 2008). Contohnya sebagai berikut.

(120) EKKT (Evaluasi Kemantapan dan Kesiapan Tugas) (121) EKKO (Evaluasi Kemantapan dan Kesiapan Oprasinal)

(122) Lattis (Latihan Taktis) (123) Latgab (Latihan Gabungan)

Pada contoh (120) EKKT memiliki yang berada di dalam di dalam pikiran yaitu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. EKKT pada contoh di atas adalah sebagai bukti yang menjelaskan kependekan EKKT menunjuk referen „kegiatan‟. Contoh (121) EKKO memiliki yang berada di dalam di dalam pikiran yaitu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. EKKO pada contoh di atas adalah sebagai bukti yang menjelaskan kependekan EKKT menunjuk referen „kegiatan‟.

Pada contoh (122) Lattis memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok. Lattis pada contoh di atas adalah sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Lattis menunjuk referen „kegiatan‟. Contoh (123) Latgab memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok.

Latgab pada contoh di atas adalah sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Latgab menunjuk referen „kegiatan‟.

Di samping contoh-contoh di atas dapat dirangkum pada gambar di bawah ini yaitu kependekan yang menunjuk referen kegiatan dalam lingkungan militer dan kepolisian.

Aktivitas atau pekerjaan

Kependekan - - - „Kegiatan‟

Gambar 9: Kependekan yang Menunjuk Referen Kegiatan

Pada contoh gambar di atas kependekan yang berupa tanda simbol dan mengacu pada referen „kegiatan‟ dengan perantara konsep aktivitas atau pekerjaan dalam lingkungan militer dan kepolisian. Dalam hal ini kependekan tidak memiliki hubungan langsung dengan referen (ditunjukkan dengan garis putus-putus). Hubungan antara simbol yang berupa kependekan dan referen „kegiatan‟ harus melalui pikiran atau konsep yang berada di dalam yaitu aktivitas atau pekerjaan.

3.6 Kependekan yang Menunjuk Referen Petunjuk

Petunjuk merupakan sesuatu (tanda, isyarat) untuk menunjuk, memberi tahu ketentuan yang memberi arah atau bimbingan bagaimana sesuatu harus dilakukan (Sugono, dkk., eds., 2008). Contohnya sebagai berikut

(124) Bujukpur (Buku Petunjuk Tempur) (125) Bujuktis (Buku Petunjuk Taktis) (126) Bujuknik (Buku Petunjuk Teknik) (127) Bujukops (Buku Petunjuk Operasi)

Pada contoh (124) Bujukpur memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu sebuah buku. Bujukpur pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan

bahwa kependekan Bujuktis menunjuk pada referen „petunjuk‟. Contoh (125)

Bujuktis memiliki konsep konsep yang berada di dalam pikiran yaitu sebuah buku. Bujuktis pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan

Bujuktis menunjuk pada referen „petunjuk‟. Contoh (126) Bujuknik memiliki konsep konsep yang berada di dalam pikiran yaitu sebuah buku. Bujuknik pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Bujuknik menunjuk pada referen „petunjuk‟. Contoh (127) Bujukops memiliki konsep konsep yang berada di dalam pikiran yaitu sebuah buku. Bujukops pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan bahwa kependekan Bujukops menunjuk pada referen „petunjuk‟.

Di samping contoh-contoh di atas dapat dirangkum pada gambar di bawah ini yaitu kependekan yang menunjuk referen petunjuk dalam lingkungan militer dan kepolisian.

Buku

Kependekan - - - „Petunjuk‟

Gambar 10: Kependekan yang Menunjuk Referen Petunjuk

Pada contoh gambar di atas kependekan berupa tanda simbol dan mengacu pada referen „petunjuk‟ dengan perantara konsep buku. Dalam hal ini kependekan tidak memiliki hubungan langsung dengan referen (ditunjukkan dengan garis putus-putus). Hubungan antara simbol yang berupa kependekan dan referen „petunjuk‟ harus melalui konsep yang berada di dalam pikiran yaitu buku.

3.7 Kependekan yang Menunjuk Referen Wilayah Batas

Wilayah batas merupakan cakupan daerah yang menjadi kekuasaan, pemerintahan, pengawasan dalam lingkungan provinsi, kabupaten, kecamatan untuk menjalankan tugas (Sugono, dkk., eds., 2008: 1562). Contohnya sebagai berikut

(128) Polsek (Kepolisian Sektor) (129) Polres (Kepolisian Resor)

(130) Kodim (Komando Distrik Militer)

Pada contoh (128) Polsek memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu cakupan dareah atau wilayah kecamatan dalam menjalankan tugas. Polsek pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Polsek menunjuk referen „wilayah batas‟. Contoh (129) Polres memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu cakupan dareah atau wilayah kabupaten dalam menjalankan tugas. Polres pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Polres menunjuk referen „wilayah batas‟. Pada contoh (130) Kodim memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu cakupan dareah atau wilayah kabupaten dalam menjalankan tugas.

Kodim pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Kodim

menunjuk referen „wilayah batas‟.

Di samping contoh-contoh di atas, dapat dirangkum pada gambar di bawah ini yaitu kependekan yang menunjuk referen wilayah batas dalam lingkungan militer dan kepolisian.

Cakupan daerah untuk menjalankan tugas

Kependekan - - - „Wilayah batas‟

Gambar 11: Kependekan yang Menunjuk Referen Wilayah Batas

Pada contoh gambar di atas kependekan berupa tanda simbol dan mengacu pada referen „wilayah batas‟ dengan perantara konsep cakupan daerah untuk menjalankan tugas. Dalam hal ini kependekan tidak memiliki hubungan langsung dengan referen (ditunjukkan dengan garis putus-putus). Hubungan antara simbol yaitu kependekan dan referen „wilayah batas‟ harus melalui konsep yang berada dalam pikiran yaitu cakupan daerah untuk menjalankan tugas.

3.8 Kependekan yang Menunjuk Referen Orang

Orang merupakan manusia (dalam arti khusus) dan kata ganti orang ketiga yang tidak tentu (Sugono, dkk., eds., 2008: 986). Contohnya sebagai berikut

(130) Capra (Calon Prajurit) (131) Caba (Calon Bintara)

(132) Capratar (Calon Prajurit Taruna) (133) Capa (Calon Perwira)

Pada contoh (130) Capra memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu calon. Calon adalah seseorang yang sedang dipersiapkan dan dididik. Capra pada

contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Capra menunjuk referen „orang‟. Prajurit adalah anggota militer yang tidak memiliki pangkat. Contoh (131)

Caba memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu calon. Calon adalah

seseorang yang sedang dipersiapkan dan dididik. Caba pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Caba menunjuk referen „orang‟.

Pada contoh (132) Capratar memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu calon. Calon adalah seseorang yang sedang dipersiapkan dan dididik. Capratar pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Capratar menunjuk referen „orang‟. Contoh (133) Capa memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu calon. Calon adalah seseorang yang sedang dipersiapkan dan dididik. Capa pada contoh di atas sebagai bukti yang menjelaskan kependekan Capa menunjuk referen „orang‟.

Di samping contoh-contoh di atas, dapat dirangkum pada gambar di bawah ini yaitu kependekan yang menunjuk referen orang dalam lingkungan militer dan kepolisian.

Calon

Kependekan- - - - - - „Orang‟

Gambar 12: Kependekan yang Menunjuk Referen Orang

Pada contoh gambar di atas kependekan berupa tanda simbol dan mengacu pada referen „orang‟ dengan perantara konsep calon. Dalam hal ini kependekan tidak

memiliki hubungan langsung dengan referen (ditunjukkan dengan garis putus-putus). Hubungan antara simbol yang berupa kependekan dan referen „orang‟ harus melalui konsep yang berada dalam pikiran yaitu calon.

3.9 Kependekan yang Menunjuk Referen Satuan

Satuan adalah sekelompok orang (tentara, kepolisan alat-alat, dan dsb) yang merupakan keutuhan (Sugono, dkk., eds., 2008). Contohnya sebagai berikut:

(134) Sabhara (Samapta Bhayangkara)

(135) Satgultor (Satuan Penanggulangan Teror) (136) Satpur (Satuan Tempur)

(137) Satrad (Satuan Radar)

(138) Bareskrim (Badan Reserse dan Kriminal)

Pada contoh (134) Sabhara memiliki konsep yang berada di dalam pikiran yaitu satuan. Samamta memiliki arti siap siaga. Sabhara pada contoh di atas sebagai

Dokumen terkait