BAB II KAJIAN TEORI
3. Quantum Teaching
a. Pengertian Model Pembelajaran
qwertModel pembelajaran untuk seorang guru bukanlah hal yang asing lagi. Akan tetapi, apabila diminta untuk memberikan definisi mengenai model, tidak sedikit guru mengartikan dengan definisi metode ataupun pendekatan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui arti dari model pembelajaran.
SytreMenurut Brady (Aunrrahman, 2010:146) model pembelajaran dapat diartikan sebagai blueprint yang dapat dipergunakan untuk membimbing guru di dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaranPendapat lain juga diungkapkan oleh Aunurrahman (2010:146) yang menyatakan bahwa,
47
model pembelajaran merupakan seperangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran.
rewqtDari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah rencana yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
b. Pengertian Quantum Teaching
Ppppp Quantum Teaching (QT) menurut Yatim Riyanto (2010:199-200) adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya, serta menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan yang dinamis dalam lingkungan kelas interaksi yang mendirikan dan kerangka belajar.
hagalkSenada dengan pendapat diatas, pencetus quantum teaching Bobbi DePorter, (2010: 34) menyatakan bahwa quantum teaching adalah “penggubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa”
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Quantum
PppppQuantum teaching memiliki beberapa prinsip dalam penerapannya. Sugiyanto (2010:78-83) menyatakan bahwa pembelajaran quantum memiliki tiga macam prinsip utama. Ketiga prinsip utama yang dimaksud sebagai berikut.
48
1) Quantum teaching berdasar pada konsep “Bawalah Dunia mereka ke
dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka” Yatim Riyanto (2010:200) mengartikan konsep ini memiliki makna betapa pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah pertama untuk mendapatkan hak mengajar. Hak mengajar ini diberikan oleh siswa, bukan oleh lembaga atau orang lain. Sugiyanto (2010:79) menjelaskan lebih jauh bahwa setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun diatas pinsip tersebut. Dengan jalan ini pengajar akan mudah membelajarkan pembelajar baik dalam bentuk memimpin, mendampingi, dan memudahkan pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas.
2) Dalam pembelajaran quantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Selain memiliki lagu, permainan simfoni ini memiliki struktur dasar chord. Struktur dasar chord ini dapat disebut prinsip-prinsip dasar pembelajaran quantum. Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam menurut Sugiyanto (2010:80) sebagai berikut.
a) Ketahuilah bahwa segalanya berbicara
Dalam pembelajaran quantum, segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai sikap guru, mulai kertas yang dibagikan oleh
49
pengajar sampai dengan rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.
b) Ketahuilah bahwa segalanya bertujuan
Semua yang terjadi dalam pengubahan semuanya mempunyai tujuan.
c) Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penanaman
Proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa mereka pelajari.
d) Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran
Pada saat siswa mengambil langkah, mereka patut mendapatkan pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri merreka.
e) Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan. Perayaan atas apa yang telah dipelajari dapat memberikan balikan mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan pembelajaran.
3) Dalam pembelajaran quantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Sugiyanto (2010:81-83) menyatakan delapan kunci keunggulan dalam pembelajaran quantum sebagai berikut.
a) Terapkanlah hidup dalam integritas
Dalam pembelajaran, bersikaplah apa adanya, tulus, dan menyeluruh yang lahir ketika nilai-nilai dan perilaku kita
50
menyatu. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar yang pada gilirannya mencapai tujuan belajar.
b) Akuilah kegagalan dapat membawa kesuksesan
Kegagalan dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk belajar lebih lanjut sehingga dapat menghantarkan kepada keberhasilan.
c) Berbicaralah dengan niat baik
Niat baik berbicara dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar.
d) Tegaskanlah komitmen
Dalam pembelajaran menegaskan komitmen akan memantapkan langkah untuk mencapai keberhasilan.
e) Jadilah pemilik
Dalam pembelajaran harus ada tanggung jawab. Pemgajar dan pembelajar harus bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugas mereka.
f) Tetaplah lentur
Dalam pembelajaran, pertahankan kemampuan untuk mengubah yang sedang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. g) Pertahankanlah keseimbangan
Tetap dalam keseimbangn merupakan proses berjalan yang membutuhkan penyesuaian terus-menerus.
51 d. Model Quantum Teaching
PppppModel quantum teaching merupakan bentuk lain penyajian pembelajaran yang diorganisasikan seperti penyajian musik. Yatim Riyanto (2010: 202) menyatakan model QT hampir sama dengan simfoni, yang terdiri dari dua unsur, yaitu: konteks dan isi (contect and content). Konteks adalah latar untuk pengalaman. Konteks merupakan keakraban ruang orkestra itu sendiri (lingkungan), semangat konduktor dan para pemain musiknya (suasana) keseimbangan instrumen dan musisi dalam bekerja sama, (landasan) dengan interprestasi sang maestro terhadap lembaran musik (rancangan). Unsur-unsur ini berpadu menciptakan pengalaman bermusik menyeluruh.
PppppSedangkan isi merupakan not-not nyata pada sebuah halaman. Salah satu unsur isi adalah bagaimana tiap frasa musik diamainkan. Isi juga meliputi fasilitas ahli sang maestro terhadap orkestra memainkan bakat setiap pemain musik dan potensi setiap instrumen.
e. Orkestra dalam Quantum Teaching
PppppQuantum teaching menyerupai sebuah simfoni yang di dalamnya terdapat orkestra-orkestra yang mendasari terjadinya pembelajaran. Adapun orkesta dalam quantum teaching sebagai berikut.
1) Mengokesrasikan kesuksesan melalui konteks (menata panggung). 2) Mengorkestrasikan suasana yang menggairahkan.
3) Mengorkestrasikan landasan yang kukuh.
52
5) Mengorkestrasikan rancangan pembelajaran yang dinamis. 6) Kesuksesan melalui isi.
7) Mengorkestrasikan presentasi prima. 8) Mengorkestrasikan fasilitas elegan. 9) Mengorkestrasikan keterampilan belajar. 10) Mengorkestrasikan keterampilan hidup.
11) Mengorkestrasikan kesuksesan melalui praktik. f. Kerangka Perancangan Pembelajaran Quantum
PppppQuantum teaching sebagai model pembelajaran memiliki andil yang besar dalam proses pembelajaran. Sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan pengetahuan kerangka perencanan pembelajaran model quantum. Dalam beberapa referensi peneliti baik dalam Sugiyanto maupun Yatim Riyanto, model pembelajaran quantum teaching memiliki kerangka pembelajaran yang disebut “TANDUR” yang merupakan akronim dari tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan.
PppppSugiyanto (2010:83) menyatakan bahwa kerangka TANDUR dapat membawa siswa menjadi tertarik dan berminat pada setiap mata pelajaran apapun, tingkat kelas, dengan beragam budayanya. Sugiyanto menambahkan bahwa kerangka TANDUR ini juga memastikan bahwa mereka (siswa) mengalami pembelajaran, berlatih, dan menjadikan isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri, dan akhirnya dapat mencapai
53
kesuksesan dalam belajar. Berikut kerangka perancangan pembelajaran
quantum “TANDUR” Sugiyanto (2010:84) .
1) Tumbuhkan
Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keingintahuan mereka, buatlah mereka tertarik atau penasaran tentang materi yang akan diajarkan.
2) Alami
Berikan mereka pengalamann belajar tumbuhkan “Kebutuhan untuk mengetahui”.
3) Namai
Berikan “data” tepat saat minat memuncak mengenalkan konsep -konsep pokok dari materi pelajaran.
4) Demonstrasikan
Berikan kesempatan bagi mereka untuk mengaitkan pengalaman dengan data baru, sehingga mereka menghayati dan membuatnya sebagai pengalaman pribadi.
5) Ulangi
Rekatkan gambaran keseluruhannya. Ini dapat dilakukan melalui pertanyaan post-test, ataupun penugasan, atau membuat iktisar hasil belajar.
6) Rayakan
Ingat jika layak dipelajari, layak pula dirayakan. Perayaan menambahkan belajar dengan asosiatif positif.
54
g. Kelebihan dan Kelemahan Model Quantum Teaching 1) Kelebihan Quantum Teaching
Kelebihan dari penggunaan model ini membuat pembelajaran lebih aktif, menyenangkan, menarik, berkesan, dan memberikan penguatan nilai-nilai positif pada anak.
2) Kelemahan Quantum Teaching
Kelemahan dari penggunaan model ini adalah diperlukannya waktu pembelajaran yang lebih lama daripada pembelajaran biasa.
4. Pembelajaran Menyimak Cerita Menggunakan Model Quantum