• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus dengan metode survei secara cepat dan partisipatif dengan pendekatan PRA (participatory rural appraisal) (Badan Litbang 2002). Cakupan penelitian bersifat makro yang dianalisis adalah sistem pertanian perkotaan pada tingkat provinsi di dalam 5 wilayah kota yang dapat merepresentasikan kondisi pertanian DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan sistem. Metode dengan pendekatan sistem terdiri atas tahapan proses, meliputi analisis, rekayasa model, implementasi rancangan, implementasi dan operasi sistem (Fauzi dan Anna 2005). Sistem penunjang keputusan/SPK (Decision Support System/DSS) sebagai suatu sistem interaktif berbasis komputer dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak terstruktur.

Cakupan kegiatan penelitian; Penelitian bersifat makro (tingkat agregasi provinsi atau regional). Secara garis besar penelitian mencakup 5 kegiatan utama yaitu: (1) data primer dan sekunder untuk menyusun model tersebut, (2) akuisisi data dan informasi kondisi saat ini wilayah terkait dengan pengembangan pertanian perkotaan, (3) penilaian indeks dan status keberlanjutan sistem pertanian perkotaan dan (4) menganalisis produk-produk kebijakan yang terkait dengan pengembangan pertanian dan implementasinya; (5) penyusunan model kebijakan pengembangan pertanian perkotaan berkelanjutan. Hubungan antara tujuan, peubah yang digunakan, metode analisis data dan keluaran yang diharapkan dalam penelitian terlihat pada Tabel 2.

Cakupan Lokasi: Cakupan lokasi penelitian adalah wilayah DKI Jakarta. Pemilihan lokasi pengambilan sampel didasarkan pada keragaman karakteristik dan sebaran lahan/ruang dan potensi dominan pengembangan pertanian yang dapat merepresentasikan kondisi wilayah kota secara umum yang diwakili pada 5 wilayah kecamatan/kelurahan terpilih yakni Jakarta Selatan mengambil kecamatan Jagakarsa, Jakarta Timur mengambil kecamatan Cipayung, Jakarta Pusat mengambil kecamatan Menteng, Jakarta Utara mengambil kecamatan Cilincing dan Jakarta Barat mengambil kecamatan Kembangan. Penentuan lokasi secara purposive dan penentuan responden secara stratified random sampling terhadap responden petani kelompok komoditas tanaman hias, sayuran dan tanaman buah dan pedagang sarana

produksi serta petugas lapangan yang ditentukan secara acak pada setiap wilayah pengamatan, sehingga jumlah responden 85 orang, karena kondisi lokasi dan responden diasumsikan relatif homogen pada setiap wilayah.

Tabel 2. Tujuan, peubah, teknik analisis data dan keluaran yang diharapkan.

Tujuan Peubah Teknik Analisis Data Keluaran yang diharapkan (1) Menganalisis

kondisi saat ini pertanian perkotaan.

Kondisi lahan dan ruang dan RTH produktif, jenis tanaman atau komoditas, air, saprodi, harga, tenaga kerja, total biaya, keuntungan, teknologi (paket dan komponen) sumber modal, kelembagaan, pemasaran, pendapatan dan pengeluaran RT, luasan, suhu, permasalahan dan peluang pengembangan dll. Analisis deskriptif kualitatif dan Analisis Kesesuaian Lahan/ruang (EKL dan system Matriks) Kondisi saat ini terhadap bentuk dan pola pengembangan pertanian. (2) Menganalisis status keberlanjutan pertanian perkotaan  Aspek ekologi,  Aspek ekonomi,  Aspek sosial,  Aspek kelembagaan,  Aspek teknologi. Analisis ordinasi Rap- Ur-Agri. yang dimodifikasi dengan metode Multidimentio nal Scaling (MDS) Nilai indeks dan status keberlanjutan setiap dimensi dan atribut sensitif. (3) Menganalisis produk-produk kebijakan yang terkait dengan pertanian.

Undang-Undang, Perda, Program yang terkait dengan pertanian perkotaan serta Implementasi dan permasalahannya. Analisis Isi (Content Analysis) Produk-produk kebijakan dan permasalahan implementasi yang terkait pertanian. (4) Merumuskan model kebijakan pengembangan pertanian perkotaan berkelanjutan.

Faktor kunci penentu keberlanjutan pertanian

perkotaan hasil MDS, judgemnt

pakar dan FGD dengan

stakeholders. Analisis Prospektif. Model, skenario dan arahan kebijakan pengembangan pertanian perkotaan. 3.3. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan primer yang dipilah dalam 5 (lima) aspek, yaitu aspek ekologi, aspek ekonomi, aspek sosial, aspek kelembagaan, aspek teknologi dan persepsi pakar/stakeholders. Data primer

dikumpulkan melalui metode survei dengan teknik in-depth interview menggunakan kuesioner terstruktur. Pengumpulan pendapat pakar dilakukan melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan terhadap 7 responden dan brainstorming atau focus group discussion (FGD) dengan stakeholders. Secara ringkas jenis data, sumber dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jenis data, sumber dan teknik pengumpulan data sekunder dan primer

Jenis data Sumber data Teknik Pengumpulan

data Aspek ekologi: luas lahan dan

ruang, pekarangan, jenis tanaman dominan, pengembangan, iklim, potensi banjir, kondisi pengairan, kondisi, luas RTH produktif dll

 Survei lapangan

(klarifikasi data pemetaan komoditas pertanian DKI Jakarta oleh Sampeliling

et.al. (2007) dan (2008) dan responden.

 BPS, Dinas/Instansi terkait, stasiun iklim, publikasi

Desk study, konsultasi (data series)

Pengukuran, wawancara dengan kuesioner (PPL, petani dan petugas instansi terkait) dan pengamatan.  Aspek ekonomi: tata niaga

pemasaran, harga/bibit, pemberian insentif, produksi, kontribusi pendapatan, modal usaha tani, kelayakan usaha tani, harga sarana produksi, harga produksi,

keuntungan komoditas lain.

 Survei lapangan dengan responden

 BPS, Dinas/ Instansi terkait, publikasi (laporan, jurnal)

Desk study, konsultasi (data series)

Wawancara dengan kuesioner (petani, pedagang, PPL, dll) dan pengamatan  Aspek sosial: jumlah penduduk,

pertumbuhan penduduk, jumlah rumah tangga petani, tenaga kerja, pendidikan, penyuluhan, tingkat pengetahuan petani, penguasaan lahan/ ruang, partisipasi kaum ibu.

 Survei lapangan dengan responden .

 BPS, Dinas/ Instansi terkait, publikasi (laporan, jurnal)

Desk study, konsultasi (data series) dan Wawancara dengan kuesioner (petani, pedagang, PPL, dll).  Aspek kelembagaan:

kelembagaan tani, efektifitas penataan ruang, aturan pertanian, organisasi pertani kaum ibu, LSM bidang lingkungan, kelembagaan penyuluhan, aksesbilitas petani, peran instansi pemerintah, dll

 Survei lapangan dengan responden.

 BPS, Dinas/ Instansi terkait, publikasi (laporan, jurnal)

Desk study, konsultasi (data series) dan Wawancara kuesioner (petani, pedagang, PPL, dll).

Aspek teknologi: tingkat penerapan teknologi, paket dan komponen teknologi, sistem usaha tani introduksi ramah lingkungan, jenis teknologi, bibit unggul, teknologi pengolahan limbah organik, teknologi pemanfaatan ruang terbangun.

 Survei lapangan dengan responden.

 BPS, Dinas/ Instansi terkait, publikasi (laporan dan jurnal)

Desk study, konsultasi (data series),

Wawancara kuesioner (petani, pedagang, PPL, dll) dan pengamatan.

Persepsi Pakar: terhadap aspek ekologi, ekonomi, sosial,

kelembagaan, teknologi, pertanian organik dan sistem insentif dan kompensasi serta strategi yang perlu dilaksanakan dalam

pengembangan pertanian perkotaan berkelanjutan  Pakar dan stakeholders Wawancara dan FGD (focus group discussion) dengan mencatat data.