• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Aspek Pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti

4.5 Rekomendasi Rencana Pengelolaan

Konsep dasar rencana pengelolaan Kebun Wisata Pasirmukti adalah menjadikan kawasan wisata agro yang memaksimalkan fungsinya sebagai sarana pendidikan pertanian, memberikan kenyamanan pada setiap pengunjung yang datang serta tetap menjaga kelestarian lingkungan. Berdasarkan hasil analisis dan

84

sintesis terdapat tujuh alternatif strategi pengelolaan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan mengelola kawasan wisata agro ini antara lain :

1. Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event-event yang menarik minat pengunjung.

2. Meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana wisata, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap.

3. Menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata.

4. Memperluas jaringan pasar dan penambahan program wisata agro baru.

5. Melakukan penataan ulang/redesignterhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. Strategi kesatu, Meningkatkan kegiatan promosi, mengikuti pameran dan mengadakan event yang menarik minat pengunjung. Dalam upaya meningkatkan jumlah pengunjung pihak pengelola kawasan ini harus terus- menerus meningkatkan kegiatan promosi dengan cara yang unik dan menarik. Dapat pula dilakukan dengan cara mengikuti setiap pameran atau mengadakan event khusus seperti kegiatan festival wisata agro atau festival flora dan fauna di kawasan kebun. Hal ini dilakukan agar Kebun Wisata Pasirmukti dapat dikenal diseluruh Indonesia tidak hanya dari kawasan Jabodetabek saja. Selama ini kegiatan promosi telah dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui media elektronik seperti website yang beralamatkan http://www.pasirmukti.co.id yang sudah cukup lengkap dan atraktif (Gambar 35). Selain itu kegiatan promosi juga dilakukan melalui leaflet/brosur.

85

Strategi kedua, meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap maupun sarana dan prasarana, memperbaiki struktur organisasi dan sistem kerja pemeliharaan lanskap. Untuk meningkatkan kegiatan pemeliharaan lanskap yang pertama kali harus dilakukan adalah menetapkan tujuan pemeliharaan secara jelas dan spesifik. Selanjutnya adalah mengiventarisasi bagian lanskap yang dipelihara, menyusun jadwal pemeliharaan yang tepat, menyediakan peralatan yang memadai, serta membuat sistem anggaran biaya yang dibutuhkan. Selain itu, menurut Arifin dan Arifin (2005) kegiatan pemeliharaan lanskap seharusnya terdiri dari beberapa seksi yang bekerja secara spesifik bertujuan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja. Secara garis besar struktur organisasi dan sistem kerja kegiatan pemeliharaan lanskap yang disarankan dapat dilihat pada Gambar 36.

Gambar 36 Struktur Organisasi Divisi Pemeliharaan Lanskap

Strategi ketiga, menarik minat pengunjung dengan mengoptimalkan lanskap alami pertanian dan view ke arah sekitar sebagai objek wisata. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya Kebun Wisata Pasirmukti memiliki potensi sumberdaya alami berupa Sungai Cileungsi dan bukit kapur yang berada tidak jauh dari

Manajer Divisi Pemeliharaan Lanskap

Administrasi Pengawas

Kepala Seksi Pemeliharaan Tanaman

Kepala Seksi Pemeliharaan

HardmaterialTaman

Kepala Seksi Pemeliharaan Fasilitas dan Utilitas

Kepala Seksi Peralatan dan Pergudangan

86

kawasan kebun. Kedua potensi tersebut dapat dijadikan objek atau daya tarik wisata bagi pengunjung.

Strategi keempat, memperluas jaringan pasar seiring dan penambahan program wisata agro baru. Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa aktivitas yang dilakukan di Kebun Wisata Pasirmukti ini belum melebihi kapasitas daya dukung kawasan, selain itu jg masih terdapat 35 hektar yang belum dimanfaatkan sebagai area wisata. Penambahan program wisata agro baru juga dapat menarik minat pengunjung yang pernah mendatangi Kebun Wisata Pasirmukti untuk mencoba program-program baru yang ditawarkan.

Strategi kelima, Melakukan penataan ulang/redesignterhadap lanskap, tata ruang dan sirkulasi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya di dalam area Kebun Wisata Pasirmukti masih terdapat beberapa lokasi yang kurang tertata dengan baik atau sudah tertata tetapi kurang terawat seperti pada area pintu masuk, nursery,

tamanfront office dan resto Bakudapa. Padahal area tersebut merupakan area yang paling sering dikunjungi oleh pengunjung. Oleh karena itu perlu banyak dilakukan penataan ulang baik terhadap lanskapnya, tata ruang maupun sirkulasinya agar semakin indah dan mengakomodasi kebutuhan pengunjung dengan baik.

Pada kegiatan magang berlangsung, mahasiswa juga turut aktif dalam memberikan usulan redesign taman front office (Lampiran 7). Sama halnya dengan kebun sayur di area wisata agro. Memetik sayur merupakan salah satu aktivitas yang banyak disukai oleh pengunjung terutama anak-anak. Namun sangat disayangkan kondisi lanskap di area ini kurang mendukung aktivitas yang dilakukan (Gambar 37). Kondisi kebun sayur yang terlihat kurang terawat membuat pengunjung kurang nyaman ketika mengunjungi kebun ini. Di dalam bedengan tanaman sayur juga banyak ditumbuhi gulma. Ditambah lagi kurangnya variasi tanaman sayur lainnya membuat kebun ini menjadi kurang atraktif. Untuk itu, pada Gambar 38 dapat dilihat contoh ilustrasi kebun sayur yang disarankan beserta aktivitas yang dilakukan.

87

Gambar 37 Kondisi Lanskap Pada Aktivitas di Kebun Sayur

Gambar 38 Ilustrasi Desain Pada Aktivitas di Kebun Sayur

Saat ini tanaman yang digunakan sebagai atraksi wisata panen sayur hanyalah kangkung (Ipomea aquatica) dan sawi (Brassica juncea). Oleh karena itu, di dalam area kebun ini dapat ditambahkan beberapa jenis tanaman berumur pendek lainnya seperti daun bawang (Allium ascolonicum), seledri (Apium graveolens), bayam (Amaranthus Sp.) dan selada (Lactuca sativa). Untuk tanaman sayur yang memiliki batang kuat seperti cabai (Capsicum sp.), terong (Solanum melongena) dan tomat (Solanum lycopersicum) dapat ditanam di dalam pot dan diletakan di lahan yang masih kosong. Sebagai tanaman peneduh atau kanopi dapat dipilih labu siam (Sechium edule), bligo (Benincasa hispida), gambas (Luffa acutangula) dan jenis tanaman sayuran merambat lain. Namun, letak penanamannya perlu diperhatikan agar tidak menghalangi cahaya yang masuk ke dalam tanaman sayur lainnya. Untuk jenis tanaman sayur seperti kemangi (Ocimum basilicum), peterseli (Petroselinum crispum), beluntas (Pluchea indica) dan katuk (Sauropus androgynus) dapat digunakan sebagai tanaman pagar.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN