• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISIKO KEUANGAN

Dalam dokumen SGRO Laporan Keuangan Interim 2013 Q2 (Halaman 91-96)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Aset keuangan utama Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lainnya. Grup juga mempunyai liabilitas keuangan utama seperti utang dan pinjaman yang dikenakan bunga dan utang usaha.

The Group's principal financial assets comprise cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables and other non-current assets. The Group has various other financial liabilities such as interest-bearing loans and borrowings and trade payables.

Risiko utama instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga komoditas. Penelaahan manajemen dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Group's financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liquidity risk and commodity price risk. The management reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga Grup terutama

timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.

The Group's interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk.

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.

Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures.

a. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) a. Interest rate risk (continued) Pada tanggal 30 Juni 2013, berdasarkan

simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang lebih tinggi/lebih rendah 50 basis poin, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp3.555.145, terutama akibat biaya bunga utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.

At June 30, 2013, based on a sensitivity simulation, had the interest rates of short-term bank loans and long-term loans been 50 basis points higher/lower, with all other variables held constant, profit before tax for the six months periods ended June 30, 2013 would have been Rp3,555,145 lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate short-term bank loans and long-term loans.

b. Risiko mata uang asing b. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena penjualan dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing seperti yang dikutip dari pasar internasional.

The Group‟s reporting currency is the Rupiah.

The Group faces foreign exchange risk as its sales and the costs of certain purchases are either denominated in foreign currency (mainly US Dollar) or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies as quoted in the international markets.

Grup memutuskan untuk menggunakan forward currency contracts untuk mengantisipasi risiko mata uang asing yang pembayarannya dilakukan sekitar satu (1) bulan setelah Grup menandatangani komitmen penjualan. Forward currency contracts harus mempunyai mata uang yang sama dengan hedged item.

The Group requires to use forward currency contracts to eliminate the currency exposures for which payment is anticipated approximately one (1) month after the Group has entered into a commitment for a sale. The forward currency contracts must be in the same currency as the hedged item.

Pada tanggal 30 Juni 2013, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah/menguat sebesar 10%, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 akan lebih tinggi/lebih rendah sebesar Rp2.805.596, terutama sebagai akibat dari kerugian/keuntungan selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang lain-lain - pihak berelasi dan utang dagang dalam Dolar AS.

At June 30, 2013, based on a sensitivity simulation, had the exchange rate of Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 10%, with all other variables held constant, profit before tax for the six months period ended June 30, 2013 would have been Rp2,805,596 higher/lower, mainly as a result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents, other receivables - related party and trade payables denominated in US Dollar.

38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko kredit c. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan petani plasma dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank.

The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers and plasma farmers and placement of current accounts and deposits in the banks.

Selain dari pengungkapan di bawah ini, Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.

Other than as disclosed below, the Group has no concentration of credit risk.

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Grup. Investasi atas kelebihan dana ditempatkan pada bank-bank dengan peringkat yang baik dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.

Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in

accordance with the Group‟s policy.

Investments of surplus funds are placed in banks with good ratings and reviewed annually by the board of directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.

Piutang usaha Trade receivables

Grup memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup mensyaratkan pembayaran saat penyerahan dokumen penjualan. Untuk penjualan domestik, Grup mensyaratkan 50%-98% penerimaan kas dimuka dan sisanya ditagihkan pada saat penyerahan dokumen penjualan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Group has policies in place to ensure that whole sales of products are made only to creditworthy customers with proven track

records or good credit history. It is the Group‟s

policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. For export sales, the Group requires cash against the handover of sales documents. For local sales, the Group requires 50%-98% payment in advance for the most part and the remaining was invoiced upon the handover of sales documents. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group's exposure to bad debts.

c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued)

Piutang usaha (lanjutan) Trade receivables (continued)

Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi oleh Grup, penyisihan spesifik dapat dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the granted credit terms, the Group will contact the customer to act on overdue receivable.

Depending on the Group‟s assessment,

specific provisions may be made if the debt is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Group will cease the supply of all products to customers in the event of overdue payment and/or default.

Piutang plasma Plasma receivables

Pengembangan perkebunan Plasma didanai melalui talangan sementara oleh Entitas Anak. Kredit investasi dari bank yang diperoleh petani plasma akan dikembalikan kepada Entitas Anak pada saat petani plasma mencairkan pinjaman tersebut. Jaminan utang petani Plasma adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Sesuai perjanjian dengan bank, Entitas Anak diminta untuk bertindak sebagai avalist sampai seluruh utang petani Plasma dilunasi.

Development of Plasma plantation was funded temporarily by Subsidiaries. Plasma plantation investment credit from the bank which is

received by Plasma‟s farmer will be refunded

after Plasma‟s farmer dilute the said credit. The

collateral for Plasma loan shall be the related

landright certificates of the Plasma‟s farmers.

Based on the loan agreement, Subsidiary is required to act as a guarantor for Plasma loans

until it‟s fully repaid.

Grup melalui pola kemitraan juga memberikan bantuan teknis kepada petani plasma untuk mempertahankan produktivitas perkebunan plasma yang merupakan bagian dari strategi Grup untuk mempererat hubungan dengan petani plasma yang diharapkan akan dapat memperlancar pelunasan piutang plasma.

The Group through partnership scheme also provides technical assistance to the plasma farmers to maintain the productivity of plasma

plantations as part of the Group’s strategy to

strengthen relationship with plasma farmers which is expected to improve the repayments of plasma receivables.

Pembayaran pinjaman petani Plasma tersebut dilakukan dengan cara memotong hasil penjualan TBS yang diterima petani yang diproduksi dari lahan petani Plasma. Grup akan membeli semua TBS hasil produksi petani Plasma sampai seluruh utang petani Plasma terbayar.

Repayments are made by deducting a portion of the proceeds from the sale of FFB produced

from the farmers‟ Plasma areas. The Group are

required to purchase all Plasma FFB production until all of the Plasma loans have been settled.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

At the reporting date, the Group‟s maximum

exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.

38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

d. Risiko likuiditas d. Liquidity risk

Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola utang yang jatuh tempo dengan mengatur kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and manage its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam penggalangan dana.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for fund-raising opportunities.

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below summarizes the maturity

profile of the Group‟s financial liabilities, based

on contractual undiscounted payments:

Total/Total Sewaktu-waktu dan Dalam Waktu 1 Tahun/ On Demand and Within 1 Year Dalam Waktu 1 sampai dengan 5 Tahun/Within 1 to 5 Years Lebih dari 5

Tahun/More Than

5 Years

Pada tanggal

30 Juni 2013

As at June 30, 2013

Utang bank jangka pendek

Short-term bank loans

Pokok pinjaman 137.091.763 137.091.763 - - Principal

Beban bunga masa

depan 6.348.556 6.348.556 - -

Future imputed interest charges

Utang usaha 170.678.284 170.678.284 - - Trade payables

Utang lain–lain 16.055.269 16.055.269 - - Other payables

Beban akrual 9.249.298 9.249.298 - - Accrued Expense

Utang dividen 85.050.000 85.050.000 - - Dividend payable

Liabilitas imbalan kerja

jangka pendek 25.409.694 25.409.694 - -

Short-term employee benefits liability

Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu

satu tahun - -

Current maturities of long-term bank loans

Pokok pinjaman 86.364.587 86.364.587 Principals

Beban bunga masa

depan 82.840.906 82.840.906 - -

Future imputed interest charges

Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Long-term bank loans, net of current maturities

Pokok pinjaman 775.970.745 - 474.701.728 301.269.017 Principal

Beban bunga masa

depan 314.917.621 - 240.071.433 74.846.188

Future imputed interest charges

d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk (continued) Total/Total Sewaktu-waktu dan Dalam Waktu 1 Tahun/ On Demand and Within 1 Year Dalam Waktu 1 sampai dengan 5 Tahun/Within 1 to 5 Years Lebih dari 5 Tahun/More Than 5 Years Pada tanggal 31 Desember 2012 As at December 31, 2012

Utang bank jangka pendek

Short-term bank loans

Pokok Pinjaman 248.000.000 248.000.000 - - Principal

Beban bunga masa

depan 19.390.667 19.390.667 - -

Future imputed interest charges

Utang usaha 253.221.909 253.221.909 - - Trade payables

Utang lain–lain 20.052.515 20.052.515 Other payables

Beban akrual 13.414.314 13.414.314 - - Accrued expenses

LIabilitas imbalan kerja

jangka pendek 32.881.643 32.881.643 - -

Short–term employee benefits liability

Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Current maturities of long-term bank loans

Pokok pinjaman 66.427.087 66.427.087 - - Principal

Beban bunga masa

depan 66.801.086 66.801.086 - -

Future imputed interest charges

Utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Long-term bank loans, net of current maturities

Pokok pinjaman 627.076.049 - 336.236.672 290.839.377 Principal

Beban bunga masa

depan 261.576.754 - 192.884.236 68.692.518

Future imputed interest charges

e. Risiko harga komoditas e. Commodity price risk

Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk kelapa sawit dan karet, di mana marjin laba atas penjualan produk kelapa sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.

The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policy, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from its sales of oil palm products and rubbers where the profit margin on sale of palm products and rubbers may be affected from international market prices fluctuations.

Pada saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.

Currently, the Group does not have any formal hedging policy for commodity price exposures.

Dalam dokumen SGRO Laporan Keuangan Interim 2013 Q2 (Halaman 91-96)

Dokumen terkait