BAB VI PENUTUP
C. Saran
1. Bagi pihak perusahaan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap PT. Karyatama Cipta Raharja untuk rasio solvabilitas perusahaan menunjukkan nilai yang mengkhawatirkan terlebih untuk debt to equity ratio. Maka dari itu penulis memberikan masukan kepada PT. Karyatama Cipta Raharja untuk lebih memperhatikan akun laba ditahan agar tidak di bagikan seluruhnya agar dapat digunakan sebagai tambahan modal atau untuk memperbesar modal perusahaan. Selain itu perlu adanya perbaikan internal perusahaan dari segi tenaga kerja dan pembenahan kontrak kerja yang dapat memberi dampak keterlambatan dalam melakukan penagihan pendapatan perusahaan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Diharapkan penelitian selanjutnya, dapat melakukan pengembangan analisis dalam memprediksi kondisi keuangan perusahaan studi kasus pada
81
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Muhamad Akhyar dan Eha Kurniasih. 2000. Analisis Tingkat Kesehatan Perusahaan dengan Pendekatan altman. Jurnal Akuntasi dan auditing Indonesia. Vol. 4, No. 2. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Agrippina, Maria Paulin. 2009. Prediksi Kondisi Financial Distress Dengan Menggunakan Metode Z-Score : Studi Empiris Pada Perusahaan yang Delisting di Bursa Efek Indonesia Tahun 2000-2007. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Almilia, L. Spica. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distress Suatu Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7, No. 1, Hal. 1-22.
Asiyanto. 2003. Construction Project Cost Management. Jakarta: Karya Grafis Digital (KARISTA)
Atmini, Sari. 2005. Manfaat Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan TEXTILE MILL PRODUCTS dan APPAREL AND OTHER TEXTILE PRODUCTS yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Solo. SNA VIII.
Endri. 2009. Prediksi Kebangkrutan Bank untuk Menghadapi dan Mengelola Perubahan Lingkungan Bisnis: Analisis Model Altman’s z-Score. Perbanas Quartely Review, Vol. 2 (Maret), hal 34-50.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV. Alfabeta.
Fathoni, Abdurrahman. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
H.M., Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hanafi, Mahmud M dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Harnanto. 1984. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hasimy, Mhd. 2007. “Analisis Penyebab Kesulitan Keuangan (Financial Distress) Studi Kasus: Pada Perusahaan Bidang Konstruksi PT. X.” Tesis S2. Program Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntasi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Karolina, Lisa. 2006. Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Suatu Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 1999-2001. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Munawir, S. 2002. Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Munawir, S. 2004.Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. Purwanti, Tanik. 2009. Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Perkembangan
Perusahaan Financial Distress Yang Berpotensi Bangkrut Berdasarkan Z-Score. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rinaldi, Ferry. 2015. Analisis Rasio Laporan Keuangan.
http://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html/
Diakses tanggal 25 Juni 2015
Sanusi, Anwar. 2011. Metodelogi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Suharyadi dan Prawoko S. K. 2007. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Swandi, Fifi. 2003. Pengaruh Perilaku Resiko Struktur Kepemilikan Terhadap Kebangkrutan Bank di Indonesia: Kasus Krisis Ekonomi Tahun 1997.
Simposium Nasional Akuntasnsi VII.
Wild, J.J., Subramanyam, K. R., dan Halsey, R. F. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
84 NERACA
Per 31 Desember 2007 - Per 31 Desember 2011
Pos-Pos 2007 2008 2009 2010 2011 AKTIVA Aktiva Lancar Kas Rp 6,025,000 Rp 8,759,250 Rp 14,654,500 Rp 15,782,750 Rp 10,784,250 Bank Rp 92,377,635 Rp 37,942,580 Rp 24,208,795 Rp 25,924,365 Rp 93,636,790 Piutang Rp 36,705,250 Rp 47,582,650 Rp 53,166,303 Rp 22,981,610 Rp 34,331,640
Pekerjaan dalam Proses Rp 157,981,415 Rp 178,561,500 Rp 185,547,050 Rp 239,179,755 Rp 195,782,810
Total Aktiva Lancar Rp 293,089,300 Rp 272,845,980 Rp 277,576,648 Rp 303,868,480 Rp 334,535,490
Aktiva Tetap
Peralatan dan Mesin Rp 11,400,000 Rp 11,400,000 Rp 11,400,000 Rp 11,400,000 Rp 11,400,000
Inventaris Rp 11,825,500 Rp 11,825,500 Rp 11,825,500 Rp 11,825,500 Rp 11,825,500
Akm. Penyusutan aktiva tetap Rp (11,308,295) Rp (12,802,490) Rp (14,219,598) Rp (15,345,294) Rp (16,330,320)
Total Aktiva Tetap Rp 11,917,205 Rp 10,423,010 Rp 9,005,902 Rp 7,880,206 Rp 6,895,180
Aktiva Lainnya Rp 350,000,000 Rp 150,000,000 Rp - Rp - Rp 175,850,000
TOTAL AKTIVA Rp 655,006,505 Rp 433,268,990 Rp 286,582,550 Rp 311,748,686 Rp 517,280,670
PASSIVA
Hutang Jangka Pendek
Hutang Supplier Rp 119,713,250 Rp 145,746,994 Rp 77,578,225 Rp 109,839,918 Rp 184,768,540
Hutang Pajak Rp 15,744 Rp 706,640 Rp 1,743,398 Rp 1,040,771 Rp 19,853,847
Hutang Lainnya Rp 38,523,096 Rp 47,526,275 Rp 10,369,250 Rp 8,976,935 Rp 12,476,536
Total Hutang Jangka Pendek Rp 158,252,090 Rp 193,979,908 Rp 89,690,873 Rp 119,857,624 Rp 217,098,923
Hutang Jangka Panjang Rp 100,000,000 Rp 150,000,000 Rp 115,000,000 Rp 115,000,000 Rp 75,000,000
Modal
Modal disetor Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000
Laba Ditahan Rp 328,816,915 Rp 17,937,500 Rp 21,351,582 Rp 10,540,095 Rp 16,350,967
Laba Tahun berjalan Rp 17,937,500 Rp 21,351,582 Rp 10,540,095 Rp 16,350,967 Rp 158,830,780
Total Modal Rp 396,754,415 Rp 89,289,082 Rp 81,891,677 Rp 76,891,062 Rp 225,181,747
85 PT. KARYATAMA CIPTA RAHARJA
Laporan Laba/Rugi
Per 31 Desember 2007 - Per 31 Desember 2011
Pos-Pos 2007 2008 2009 2010 2011
Pendapatan Rp 179,398,191 Rp 213,317,637 Rp 595,319,340 Rp 416,325,823 Rp 1,443,916,182
Harga Pokok Penjualan Rp 118,395,692 Rp 137,236,337 Rp 515,132,435 Rp 305,348,790 Rp 1,112,220,012
Laba Kotor Rp 61,002,499 Rp 76,494,284 Rp 80,186,905 Rp 110,977,033 Rp 331,696,170
Biaya operasional
Biaya karyawan Rp 40,000,000 Rp 45,000,000 Rp 49,800,000 Rp 75,000,000 Rp 86,950,000
Biaya alat tulis kantor Rp 495,000 Rp 1,857,450 Rp 3,756,315 Rp 4,131,940 Rp 4,263,880
Biaya listrik dan telepon Rp 1,264,278 Rp 4,236,125 Rp 9,128,145 Rp 8,125,020 Rp 18,250,540
Biaya penyusutan alat kantor Rp 855,721 Rp 1,489,002 Rp 1,286,565 Rp 1,125,746 Rp 985,026 Biaya perizinan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 23,670,000 Biaya transportasi/BBM Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 15,500,000
Biaya lain-lain Rp 450,000 Rp 2,560,125 Rp 5,675,785 Rp 6,243,360 Rp 13,245,944
Total Biaya operasional Rp 3,064,999 Rp 55,142,702 Rp 69,646,810 Rp 94,626,066 Rp 172,865,390
Lampiran 3. Olah Data Z-score PT. Karyatama Cipta Raharja Tahun 2007-2011
Tabel Perhitungan X1(Working Capital to Total Assets)
Tahun Aktiva Lancar Kewajiban
Lancar Modal Kerja Total Aktiva WC/TA
2007 Rp 293,089,300 Rp 158,252,090 Rp 134,837,210 Rp 655,006,505 0.20586 2008 Rp 272,845,980 Rp 193,979,909 Rp 78,866,071 Rp 433,268,990 0.18203 2009 Rp 277,576,648 Rp 89,690,873 Rp 187,885,775 Rp 286,582,550 0.65561 2010 Rp 303,868,480 Rp 119,857,624 Rp 184,010,856 Rp 311,748,686 0.59025 2011 Rp 334,535,490 Rp 217,098,923 Rp 117,436,567 Rp 517,280,670 0.22703
Tabel Perhitungan X2(Retained Earnings to Total Assets)
Tahun Laba Ditahan Total Aktiva LD/TA
2007 Rp 328,816,915 Rp 655,006,505 0.50201 2008 Rp 17,937,500 Rp 433,268,990 0.04140 2009 Rp 21,351,582 Rp 286,582,550 0.07450 2010 Rp 10,540,095 Rp 311,748,686 0.03381 2011 Rp 16,350,967 Rp 517,280,670 0.03161
Tabel Perhitungan X3(Earning Before Interest and Tax to Total Assets)
Tahun EBIT Total Aktiva EBIT/TA
2007 Rp 61,002,499 Rp 655,006,505 0.09313 2008 Rp 76,494,284 Rp 433,268,990 0.17655 2009 Rp 80,186,905 Rp 286,582,550 0.27980 2010 Rp 110,977,033 Rp 311,748,686 0.35598 2011 Rp 331,696,170 Rp 517,280,670 0.64123
Tabel Perhitungan X4(Book Value of Equity to Book Value of Total Liabilities)
Tahun Modal Sendiri Total Hutang Jk.
Pendek
Total Hutang Jk.
Panjang Total Utang Modal/TU
2007 Rp 396,754,415 Rp 158,252,090 Rp 100,000,000 Rp 258,252,090 1.53631 2008 Rp 89,289,082 Rp 193,979,908 Rp 150,000,000 Rp 343,979,908 0.25958 2009 Rp 81,891,677 Rp 89,690,873 Rp 115,000,000 Rp 204,690,873 0.40007 2010 Rp 76,891,062 Rp 119,857,624 Rp 115,000,000 Rp 234,857,624 0.32739 2011 Rp 225,181,747 Rp 217,098,923 Rp 75,000,000 Rp 292,098,923 0.77091 Tabel Hasil Perhitungan Z-score
Tahun 6.56*X1 3.26*X2 6.72*X3 1.05*X4 Z-score Keterangan
2007 1.35042 1.63654 0.62585 1.61312 5.22593 Sehat
2008 1.19409 0.13497 1.18643 0.27256 2.78803 Sehat
2009 4.30079 0.24288 1.88028 0.42008 6.84403 Sehat
2010 3.87207 0.11022 2.39220 0.34376 6.71825 Sehat
87
Tabel Perhitangan Current Ratio
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Aktiva Lancar 293,089,300 272,845,980 277,576,648 303,868,480 334,535,490 Hutang Lancar 158,252,090 193,979,908 89,690,873 119,857,624 217,098,923
Current Ratio 185.204% 140.657% 309.481% 253.525% 154.094%
Tabel Perhitungan Quick Ratio
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Kas 6,025,000 8,759,250 14,654,500 15,782,750 10,784,250 Bank 92,377,655 37,942,580 24,208,795 25,924,365 93,636,790 Piutang 36,705,250 47,582,650 53,166,303 22,981,610 34,331,640 Hutang Lancar 158,252,090 193,979,908 89,690,873 119,857,624 217,098,923 Quick Ratio 85.375% 48.605% 102.608% 53.971% 63.912%
Tabel Perhitungan Total Assets Turnover
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Penjualan 179,398,191 213,317,637 595,319,340 416,325,823 1,443,916,182 Total Aktiva 655,006,505 433,268,990 286,582,550 311,748,686 517,280,670
88 Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
Hutang Lancar 158,252,090 193,979,908 89,690,873 119,857,624 217,098,923 Hutang Jangka Panjang 100,000,000 150,000,000 115,000,000 115,000,000 75,000,000 Total Aktiva 655,006,505 433,268,990 286,582,550 311,748,686 517,280,670
Debt Ratio 39.427% 79.392% 71.425% 75.336% 56.468%
Tabel Perhitungan Debt to Equity Ratio
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Hutang Lancar 158,252,090 193,979,908 89,690,873 119,857,624 217,098,923 Hutang Jangka Panjang 100,000,000 150,000,000 115,000,000 115,000,000 75,000,000 Total Ekuitas 396,754,415 89,289,082 81,891,677 76,891,062 225,181,747
Debt to Equity Ratio 65.091% 385.243% 249.953% 305.442% 129.717%
Tabel Perhitungan Return On Assets
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Laba Bersih 17,937,500 21,351,582 10,540,095 16,350,967 158,830,780
Total Aktiva 655,006,505 433,268,990 286,582,550 311,748,686 517,280,670
Return On Assets 2.739% 4.928% 3.678% 5.245% 30.705%
Tabel Perhitungan Return On Equity
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 Laba Bersih 17,937,500 21,351,582 10,540,095 16,350,967 158,830,780 Total Ekuitas 396,754,415 89,289,082 81,891,677 76,891,062 225,181,747
Lampiran 6. Bukti wawancara dengan karyawan PT. Karyatama Cipta Raharja
Daftar Pertanyaan
:
A. Gambaran Umum Perusahaan1. Sejarah Perusahaan a. Nama Perusahaan
b. Kapan perusahaan didirikan c. Pemilik perusahaan
d. Perusahaan ini bergerak pada bidang apa saja e. Kerjasama dengan pihak lain
f. Visi dan Misi Perusahaan g. Lokasi Perusahaan 2. Struktur Organisasi
a. Struktur organisasi
b. tugas dan wewenang setiap bagian perusahaan
B. Time Control dan Quality Contol
1. Prosedur pelaksanaan proyek
2. Bagian yang terkait dengan proses pelaksanaan proyek 3. Pembagian tugas dan wewenang dalam pelaksanaan proyek 4. Kendala maupun hambatan yang sering dihadapi
Lampiran 7. Kendala maupun hambatan yang sering dialami oleh PT. Karyatama Cipta Raharja.
A. Time Control
No. Kendala/Hambatan Keterangan
1. Keterlambatan
penerimaan uang muka dari pengguna jasa
Keterlambatan penerimaan uang muka dari pengguna jasa menyebabkan terkendala dalam proses permodalan proyek. Kerterlambatan penerimaan uang muka ini terjadi di beberapa proyek, hal ini terjadi karena pengguna proyek melakukan penambahan proyek baru
2. Keterlambatan
kebutuhan bahan baku khusus
Bahan baku yang dibuat khusus membutuhkan waktu pembuatan yang cukup lama
3. Keterlambatan kedatangan para pekerja ke lokasi proyek
Keterlambatan kedatangan pekerja ke lokasi proyek terjadi karena rumah pekerja yang jauh dari lokasi proyek dan kemacetan .
4. Keterlambatan pembuatan dokumen penagihan
Keterlambatan pembuatan dokumen penagihan terjadi karena terlambatnya pengembalian daftar hadir karyawan dan dokumentasi berupa foto tahap pengerjaan.
B. Quality Control
No. Kendala/Hambatan Keterangan
1. Lemahnya pemahaman teknis dapat
menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek
Terkendala dalam proses permodalan proyek. Kerterlambatan penerimaan uang muka ini terjadi di beberapa proyek, hal ini terjadi karena pengguna proyek melakukan penambahan proyek baru.
2. Komunikasi yang kurang jelas dengan
supplier
Terkendala spesifikasi produk/ boublevarian 3. Kurangnya komunikasi
antara pekerja dengan mandor
Kurangnya komunikasi antara pekerja dengan mandor dalam pelaksanaan proyek dapat
menyebabkan pengulangan pekerjaan yang dapat mengulur waktu pengerjaan proyek dan
penambahan biaya atas bagian pekerjaan yang salah.