• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP

C. Saran

1. Bagi Koperasi

a. Penghitungan PPh yang dilakukan Koperasi Pelita Yogyakarta sebaiknya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Semakin meningkatkan ketelitian serta pemahaman dalam

penghitungan PPh terutang di tahun berikutnya.

c. Pencatatan akun pendapatan dan biaya sebaiknya lebih terinci. d. Pencatatan data aktiva tetap sebaiknya lebih terinci dan lengkap. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengikuti perkembangan atas perubahan-perubahan peraturan perpajakan yang berlaku demi kelancaran skripsi atau tugas akhir yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Harum, Maria Oktaviana. 2012. “Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang

Wajib Pajak Badan”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Indriantoro, Nur., dan Bambang Supomo. 2002. Metode Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.03/2009 tentang

Penyediaan Makanan dan Minuman bagi Seluruh Pegawai serta

Penggantian atau Imbalan Dalam Bentuk Natura Dan Kenikmatan Di Daerah

Tertentu dan yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan yang dapat

Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Pemberi Kerja.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.03/2009 tentang

Jenis-jenis Harta yang termasuk dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan

Bangunan untuk Keperluan Penyusutan.

Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2010 tentang Sumbangan Penanggulangan

Bencana Nasional, Sumbangan Penelitian Dan Pengembangan, Sumbangan

Fasilitas Pendidikan, Sumbangan Pembinaan Olahraga, Dan Biaya

Pembangunan Infrastruktur Sosial Yang Dapat Dikurangkan Dari Penghasilan

Bruto.

Peraturan Pemerintah Nomor 131 tahun 2000, atas Penghasilan berupa Bunga

Deposito dan Tabungan serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Resmi, Siti. 2009. Perpajakan : Teori dan Kasus. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Rudianto, 2010. Akuntansi Koperasi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Suandy, Erly. 2008. Perencanaan Pajak. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sudjud, Aswarni. 1978. Beberapa Pemikiran tentang Penelitian Komparasi, Pidato

Pengukuhan 12 Juni 1978. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 01/PJ.44/1992 tentang Perlakuan PPh Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi.

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-27/PJ.22/1986 tentang Biaya Entertainment, Representasi, Jamuan dan Sejenisnya.

Tarigan, Poppi Melya. 2010. “Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Terutang

Wajib Pajak Badan Dalam Rangka Manajemen Pajak”. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan

Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan

Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak

Penghasilan.

Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia. Edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Wahyuningrum, Christina Prima. 2012. “Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan

Terutang Wajib Pajak Badan”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Yulitasari, Fransiska Pordika. 2012. “Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan

Terutang Wajib Pajak Badan”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

DAFTAR PERTANYAAN

A. Sejarah Perusahaan

1. Bagaimana sejarah Koperasi Pelita?

2. Apa tujuan, visi, misi koperasi?

B. Struktur Organisasi

1. Bagaimana bentuk struktur organisasi Koperasi Pelita?

2. Siapakah nama pengurus, pengawas serta karyawan Koperasi Pelita?

3. Apa sajakah tugas serta kewajiban dari masing-masing bagian dalam struktur

organisasi tersebut?

C. Personalia

1. Berapa jumlah karyawan tetap dan tidak tetap yang bekerja pada tahun 2011?

2. Bagaimana cara memperoleh karyawan pada tahun 2011?

3. Bagaimana sistem penggajian dan pengupahan yang dipakai pada tahun 2011?

4. Apakah jumlah karyawan yang ada sudah cukup efektif menjalankan tugas

pengelolaan koperasi?

D. Pemasaran

1. Siapakah yang menjadi target pemasaran Koperasi Pelita?

2. Adakah kesulitan yang dihadapi Koperasi Pelita dalam memasarkan produk?

E. Bidang Usaha

1. Apa saja bidang usaha yang dijalankan oleh Koperasi Pelita dari awal berdiri

hingga saat ini?

2. Bagaimana penjelasan masing-masing bidang usaha?

3. Apa kendala yang biasa dihadapi oleh Koperasi Pelita dalam menjalankan

usahanya?

F. Permodalan

1. Bagaimana Koperasi Pelita memperoleh modal?

2. Dari mana sajakah sumber modal Koperasi Pelita?

G. Akuntansi

1. Bagaimana daftar aktiva tetap berwujud berupa peralatan, bangunan,

kendaraan yang dimiliki koperasi?

2. Mulai kapan aktiva tetap berwujud tersebut diperoleh dan digunakan?

3. Berapa umur ekonomis masing-masing aktiva tetap berwujud tersebut?

4. Metode apa yang digunakan dalam penyusutan?

5. Apakah dalam melakukan penyusutan aktiva tetap berwujud bagian akuntansi

juga memperhatikan peraturan perpajakan dan prinsip Akuntansi yang

berterima umum?

6. Bagaimana laporan keuangan dari Koperasi Pelita untuk tahun 2011?

7. Apakah bagian akuntansi juga memperhatikan atau memperhitungkan laporan

rugi laba menurut perpajakan?

H. Sisa Hasil Usaha (SHU)

1. Bagaimana sistem pembagian SHU Koperasi Pelita baik bagi anggota maupun

bukan anggota?

PERHITUNGAN MASA MANFAAT AKTIVA TETAP KOPERASI PELITA

UNTUK MENENTUKAN TAHUN PEROLEHAN

Rumus Penyusutan Metode Garis Lurus:

Penyusutan = (Harga Perolehan-Nilai Sisa)/Masa Manfaat

Masa Manfaat = (Harga Perolehan-Nilai Sisa)/Penyusutan

Apabila tidak terdapat nilai sisa, maka rumusnya:

Masa Manfaat = Harga Perolehan/Penyusutan

Perhitungan masa manfaat aktiva tetap Koperasi Pelita sampai 31 Desember 2011:

Rumus = (Harga Perolehan-Nilai Buku)/Penyusutan pe Tahun

Tahun Perolehan aktiva tetap dapat diketahui setelah masa manfaat aktiva tetap

sampai dengan tahun 2011 diketahui, yaitu dengan cara menghitung mundur sebelum

31 Desember 2011.

AKTIVA TETAP UNIT INDUK

1. Etalase Toko

= (1.675.000 – 139.576)/139.584

= 1.535.424/139.584

= 11

Tahun perolehan etalase toko ialah 1 Januari 2001.

2. Alat Pengecek Uang

= (100.000 – 4.000)/8.000

= 96.000/8.000

= 12

Tahun perolehan alat pengecek uang ialah 1 Januari 2000.

3. Kipas Angin

= (97.500 – 8.125)/8.125

= 89.375/8.125

= 11

Tahun perolehan kipas angin ialah 1 Januari 2001.

4. Telepon

= (909.384 – 75.782)/75.782

= 833.602/75.782

= 11

5. Komputer

= (5.787.500 – 964.500)/482.291

= 4.823.000/482.291

= 10 (dibulatkan)

Tahun perolehan komputer ialah 1 Januari 2002.

6. Peralatan & Perlengkapan

Tidak dilakukan penghitungan atas aktiva ini, karena jenis aktivanya

berbeda-beda dan nilai buku atas aktiva ini tidak material.

AKTIVA TETAP UNIT SIMPAN PINJAM

1. Alat Detektor Uang

= (43.000 – 1.600)/3.450

= 41.400/3.450

= 12

Tahun perolehan alat detector uang ialah 1 Januari 2000.

2. Tower Fan “Jet Air”

= (211.000 – 42.200)/16.880

= 168.800/16.880

= 10

Tahun perolehan Tower Fan “Jet Air” ialah 1 Januari 2002.

3. Kursi Putar

= (950.000 – 266.000)/76.000

= 684.000/76.000

= 9

Tahun perolehan Kursi Putar ialah 1 Januari 2003.

4. Brankas Box Ichiban

= (400.000 – 112.000)/32.000

= 288.000/32.000

= 9

Tahun perolehan Brankas Box Ichiban ialah 1 Januari 2003.

5. Pintu Kaca

= (1.130.000 – 266.000)/266.000

= 904.000/226.000

= 4

Tahun perolehan Pintu Kaca ialah 1 Januari 2008.

6. Printer Canon

= (575.000 – 287.500)/287.500

= 287.500/287.500

= 1

7. Computer Intel

= (3.700.000 – 2.466.000)/1.234.000

= 1.234.000/1.234.000

= 1

Tahun perolehan Computer Intel ialah 1 Januari 2011.

8. Printer Canon

= (575.000 – 287.500)/287.500

= 287.500/287.500

= 1

Tahun perolehan Printer Canon ialah 1 Januari 2011.

9. UPS Power

= (750.000 – 375.000)/ 375.000

= 375.000/375.000

= 1

Tahun perolehan UPS Power ialah 1 Januari 2011.

10.Cash Drower

= (900.000 – 450.000)/ 450.000

= 450.000/450.000

= 1

Tahun perolehan Cash Drower ialah 1 Januari 2011.

11.Hardisk Eksternal

= (700.000 – 350.000)/ 350.000

= 350.000/350.000

= 1

Tahun perolehan Hardisk Eksternal ialah 1 Januari 2011.

12.Folding Gate

= (7.500.000 – 3.750.000)/ 3.750.000

= 3.750.000/3.750.000

= 1

Tahun perolehan Folding Gate ialah 1 Januari 2011.

13.Kusen Kaca

= (1.000.000 – 500.000)/500.000

= 500.000/500.000

= 1

Tahun perolehan Kusen Kaca ialah 1 Januari 2011.

14.Ruang Kasir

= (1.852.000 – 926.000)/ 926.000

= 926.000/926.000

= 1

15.Tralis, Boven

= (5.575.000 – 2.787.500)/ 2.787.500

= 2.787.500/2.787.500

= 1

Tahun perolehan Tralis, Boven ialah 1 Januari 2011.

16.Aplikasi Komputer Akuntansi

= (2.000.000 – 1.000.000)/ 1.000.000

= 1.000.000/1.000.000

= 1

Tahun perolehan Aplikasi Komputer Akuntansi ialah 1 Januari 2011.

17.Peralatan & Perlengkapan Lain

Tidak dilakukan penghitungan atas aktiva ini, karena jenis aktivanya

berbeda-beda dan nilai buku atas aktiva ini tidak material.

18.Motor Honda Karisma 2003

= (8.273.000 – 398.000)/2.000.000

= 7.875.000/2.000.000

= 3,9375

Tahun perolehan Motor Honda Karisma 2003 ialah 24 Januari 2008.

Perhitungan penentuan tanggal perolehan Motor Honda Karisma:

Jumlah hari dalam tahun 2008 = 366 hari.

Jumlah hari berdasarkan penyusutan tahun 2008 = 1.875.000/2.000.000 x 366

hari=343 hari

Jumlah hari yang tidak terhitung dalam penyusutan tahun 2008=366 hari- 343

hari=23 hari

Dokumen terkait