BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
C. Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti paparkan di bawah ini adalah untuk
memperbaiki dan mengembangkan keefektivitasan layanan bimbingan serta
untuk meningkatkan karakter siswa agar mampu diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Saran dari peneliti ada sebaga berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
Program pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning cukup efektif untuk
meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial siswa, maka hal ini juga
dimungkinkan dapat digunakan untuk meningkatkan karakter-karakter
yang lain sesuai dengan yang dibutuhkan dalam tugas perkembangan
dan menggunakan pendekatan ini untuk membentuk karakter siswa secara
komprehensif, bekerja sama dengan guru bimbingan dan konseling, dan
memberikan kebijakan untuk mendukung program-program bimbingan
yang akan dilaksanakan.
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Guru BK yang berkompeten pasti memiliki keingintahuan tentang
kebutuhan siswanya, dan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan tersebut
guru BK dapat menggunakan need assessment yang akan berguna dalam
memilih atau memberikan layanan bimbingan klasikal dengan topik yang
tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Penelitian ini diberikan
kepada siswa kelas VIIB SMP St.Aloysius Gonzaga Nyarumkop, Kal-Bar
di mana siswa memiliki karakter penerimaan diri dan sosial yang kurang
baik dan program ini terbukti efektif guna meningkatkan karakter
penerimaan diri dan sosial pada siswa kelas VIIB tersebut.
3. Bagi Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran diharapkan ikut berpartisipasi dalam penerapan
pendidikan karakter yang terintegrasi. Langkah awal dapat dimulai dengan
membentuk kerjasama yang kooperatif dengan guru BK di sekolah.
Harapannya adalah dengan adanya kolaborasi antara guru mata pelajaran
dan guru BK, tim yang dibentuk dapat bergerak bersama secara kompak
4. Bagi Siswa
Siswa diharapkan mampu mengikuti dan menikmati proses belajar
serta mencoba menciptakan kenyamanan ketika menjalani prosesnya,
sehingga akan semakin banyak pengetahuan serta informasi yang
diperoleh demi pengembangan diri. Selain itu, siswa diharapkan dapat
menerapkan nilai-nilai karakter dalam diri maupun dalam kehidupan
sehari-hari karena perannya sebagai generasi penerus bangsa.
5. Bagi para Peneliti Lain
Dalam penelitian ini peneliti belum melakukan uji coba terhadap
beberapa butir item revisi instrumen yang digunakan dalam penelitian
sehingga belum pasti apakah setiap item sudah mewakili karakter
penerimaan diri dan sosial siswa. Oleh karena itu, bagi para peneliti
selanjutnya dapat melakukan uji coba terlebih dahulu terhadap alat
instrumen yang akan digunakan dalam mengambil data penelitian.
Perhitungan waktu pelaksanaan penelitian juga berpengaruh pada program
yang akan diterapkan agar dapat berjalan optimal, efektif, dan tepat
sasaran. Diharapkan pula untuk para peneliti selanjutnya, untuk dapat
berinteraksi secara langsung dengan para siswa yang akan diberikan
perlakuan. Sehingga peneliti dapat lebih mengerti dan memahami kondisi
pada saat berada di lapangan guna mengambil data untuk keperluan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, Agus. 2013. Psikologi Sosial Integrasi Pengetahuan Wahyu Dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta. RajaGrafindo Persada
Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baharuddin., Wahyuni, E.N. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Barus, Gendon. 2015. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP.
Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No.2
Budi, J. H. 1998. Analisis Schwart‟z Value pada Remaja Suku Dayak di
Singkawang. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Kristen Maranatha.
Depdiknas. 2004. Bimbingan dan Konseling: Panduan Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. Remaja Rosdakarya
Elias, Gustap & Handayani, Lucia Supri. 2014. Layanan Bimbingan Konseling
Berbasis 5E Untuk SMA. Yogyakarta. Kanisius
Guilford, J.P. 1956. Fundamental Statistics ini Psychology and Education. New York: Mc Graw-Hill Book Co.Inc.
Heriyadi, Akbar. 2013. Meningkatkan Penerimaan Diri (Self Acceptance) Siswa Kelas VIII Melalui Konseling Realita di SMP Negeri 1 Bantarbolang Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Negeri Semarang
Hurlock, Elizabeth B dkk. 1991. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
_____________________. 1996. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga
Jersild, A. T. 2011. The Psychology of Adolescence. New York. MC Millan Company. (Terjemahan oleh Nurviana). (Buku asli diterbitkan tahun 1958)
Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa. Badan Penelitian dan Pengembangan
Koesoema. A, Doni. 2010. Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di
Zaman Global Edisi Revisi. Jakarta. Grasindo
Kolb, David A. 1984. Experiential Learning. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Englewood Cliffs.
_____________. 2015. Experiential Learning: Experience as the Source of
Learning and Development (2nd edition). USA: Pearson Education
Lazar, Pricillia Eka Diah Sabu. 2016. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Bela Gender Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP N 9 Singkawang Tahun Ajaran 2014/2015). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Sanata Dharma.
Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter Dalam Metode Aktif, Inovatif, &
Kreatif. Jakarta. Esensi Erlangga Group
Makhrifah, Fanistika Lailatul & Wiryo Nuryono. 2014. Pengembangan Paket Peminatan dalam Layanan Bimbingan Klasikal untuk Siswa di SMP. Jurnal
BK, Vol. 04, No. 3. 1-8.
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya. Usaha Nasional
Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.
Romlah, Tatiek. 2001. Panduan Pengajar Buku Teori dan Praktek Bimbingan
Rubiningsih, Elisabet. 2016. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning (Studi Evaluatif Deskriptif dan Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Xaverius Gisting Lampung Tahun Ajaran 2014/2015). Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Sanata Dharma.
Samani, Muchlas & Hariyanto. 2012. Pendidikan Karakter: Konsep dan Model. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Suciati. 2005. Pekerti. Mengajar di Perguruan Tinggi. Buku 1.07. taksonomi
Tujuan Instruksional. Jakarta. Pusat Antar Universitas untuk Peningkatan
dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Bandung. Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih & Sunaryo Kartadinata. 2007. Bimbingan dan
Konseling dalam Praktek. Bandung. Maestro.
Supratiknya. 2011. Merancang Program dan Modul Psikoedukasi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma
Survey Kenakalan dan Permasalahan yang Disebabkan Oleh Remaja Tahun 2014 (www.vivanews.co.id)
Sutadipura, B. (1984). Kompetensi Guru dan Kesehatan Mental. Bandung: Angkasa.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Winkel, W.S. Hastuti, Sri. (2004) Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam