• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. DESKRIPSI WILAYAH

4.4 Sarana dan Prasarana Pengairan

Faktor dominana didalam meningkatkan produksi pertanian dinegara yang sektor pertaniannya masih berkembang adalah lahan yang luas (ekstensifikasi) dan didukung dengan pengairan/irigasi yang baik dan merata.

Para petani tidak perlu khawatir menurunnya hasil produksi jika faktor-faktor dominan diatas tersedia. Adapun lahan irigasi ini dapat dibedakan atas empat jenis pengairan, yaitu:

1. Lahan Irigasi Teknis, yaitu: lahan yang memperoleh pengairan dari jaringan irigasi dimana saluran pemberi air terpisah dari saluran pembuangan agar penyediaan dan pembagian irigasi dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Biasanya jaringan semacam ini terdiri dari saluran induk, sekunder dan tersier, dimana saluran induk dan sekunder serta bangunannya dibangun dan dipelihara oleh Dinas Pengairan/Pemerintah.

2. Lahan Irigasi 1/2 Teknis, yaitu: sama halnya dengan lahan irigasi teknis, tetapi dalam hal ini Dinas Pengairan/Pemerintah hanya menguasai bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air, sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai oleh Dinas Pengairan/Pemerintah.

3. Lahan Irigasi Sederhana (PU), yaitu: lahan irigasi yang untuk pembagian airnya belum teratur meskipun pihak Pemerintah (PU) sudah ikut membangun sebagian jaringan tersebut (misalnya biaya membuat

4. Lahan Irigasi Desa/Non PU, yaitu: lahan yang sistem pengairannya dikelola sendiri oleh masyarakat tanpa campur tangan PU.

Halaman berikut ini dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi diperinci menurut jenis pengairan selama lima tahun terakhir (2006-2010).

Tabel 9. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan (Ha) Tahun 2006

No Kecamatan

Irigasi Teknis Irigasi 1/2 Teknis Irigasi Sederhana/PU Irigasi Desa/Non PU Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 76 76 - 76 76 3. Simanindo - - - - - - - - - 66 - 66 66 - 66 4. Harian 137 - 137 69 - 69 68 - 68 - - - 274 - 274 5. Sianjur Mulamula - 153 153 - 380 380 - 61 61 - - - - 594 594 6. Palipi 354 - 354 89 - 89 92 - 92 43 - 43 578 - 578 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 188 - 188 188 - 188 8. Nainggolan - - - - - - - 195 195 - 501 501 - 696 696 9. Sitio-tio - - - 44 - 44 119 - 119 - - - 163 - 163 Jumlah 491 153 644 202 380 582 279 256 535 297 577 874 1.269 1.366 2.635

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2006 yang terluas adalah: lahan irigasi Desa /Non PU, luasnya yaitu: 874 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 577 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah 297 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah lahan irigasi sederhana/PU, luasnya yaitu: 535 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah: 279 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 256 Ha. Halaman berikut dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2007:

Tabel 10. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan (Ha) Tahun 2007

No Kecamatan

Irigasi Teknis Irigasi 1/2 Teknis Irigasi Sederhana/PU Irigasi Desa/Non PU Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 63 63 - 63 63 3. Simanindo - - - - - - - - - 62 - 62 62 - 62 4. Harian 197 - 197 98 - 98 95 - 95 - - - 390 - 390 5. Sianjur Mulamula - 202 202 - 509 509 - 80 80 - - - - 791 791 6. Palipi 278 - 278 70 - 70 68 - 68 34 - 34 450 - 450 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 127 - 127 127 - 127 8. Nainggolan - - - - - - - 134 134 - 345 345 - 479 479 9. Sitio-tio - - - 68 - 68 182 - 182 - - - 250 - 250 Jumlah 475 202 677 236 509 745 345 214 559 223 408 631 1.279 1.333 2.612

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2007 yang terluas adalah: lahan irigasi (1/2) teknis, luasnya yaitu: 745 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah 509 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah: 236 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhana/PU, luasnya yaitu: 559 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah: 345 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 214 Ha. Halaman berikut idi dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2008:

Tabel 11. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan (Ha) Tahun 2008

No Kecamatan

Irigasi Teknis Irigasi 1/2 Teknis Irigasi Sederhana/PU Irigasi Desa/Non PU Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 43 43 - 43 43 3. Simanindo - - - - - - - - - 60 - 60 60 - 60 4. Harian 189 - 189 94 - 94 97 - 97 - - - 380 - 380 5. Sianjur Mulamula - 204 204 - 506 506 - 82 82 - - - - 792 792 6. Palipi 460 - 460 115 - 115 117 - 117 56 - 56 748 - 748 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 131 - 131 131 - 131 8. Nainggolan - - - - - - - 144 144 - 371 371 - 515 515 9. Sitio-tio - - - 52 - 52 139 - 139 - - - 191 - 191 Jumlah 649 204 853 261 506 767 353 226 579 247 414 661 1.319 1.350 2.860

Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2008 yang terluas adalah: lahan irigasi teknis, luasnya yaitu: 853 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah 649 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 204 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhana/PU, luasnya yaitu: 579 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah: 353 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 226 Ha. Halaman berikut ini dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2009:

Tabel 12. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan (Ha) Tahun 2009

No Kecamatan

Irigasi Teknis Irigasi 1/2 Teknis Irigasi Sederhana/PU Irigasi Desa/Non PU Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah (Ha)

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah (Ha)

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah (Ha)

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah (Ha)

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah (Ha) 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 62 62 - 62 62 3. Simanindo - - - - - - - - - 58 - 58 58 - 58 4. Harian 200 - 200 100 - 100 100 - 100 - - - 400 - 400 5. Sianjur Mulamula - 200 200 - 500 500 - 80 80 - - - - 780 780 6. Palipi 400 - 400 100 - 100 100 - 100 48 - 48 648 - 648 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 138 - 138 138 - 138 8. Nainggolan - - - - - - - 122 122 - 315 315 - 437 437 9. Sitio-tio - - - 75 - 75 201 - 201 - - - 276 - 276 Jumlah 600 200 800 275 500 775 401 202 603 244 377 621 1.520 1.279 2.799

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2009 yang terluas adalah: lahan irigasi teknis, luasnya yaitu: 800 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah 600 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 200 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhana/PU, luasnya yaitu: 603 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah: 401 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 202 Ha. Halaman berikut ini dapat dilihat Tabel luas lahan irigasi pada tahun 2010:

Tabel 13. Luas Lahan Irigasi Diperinci Menurut Jenis Pengairan (Ha) Tahun 2010

No Kecamatan

Irigasi Teknis Irigasi 1/2 Teknis Irigasi Sederhana/PU Irigasi Desa/Non PU Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

Frekuensi Tanam

Dalam Setahun Jumlah

2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 2X 1X 1. Pangururan - - - - - - - - - - - - - - - 2. Ronggur Nihuta - - - - - - - - - - 64 64 - 64 64 3. Simanindo - - - - - - - - - 61 - 61 61 - 61 4. Harian 197 - 197 99 - 99 98 - 98 - - - 394 - 394 5. Sianjur Mulamula - 206 206 - 511 511 - 83 83 - - - - 800 800 6. Palipi 377 - 377 94 - 94 96 - 96 46 - 46 613 - 613 7. Onan Runggu - - - - - - - - - 137 - 137 137 - 137 8. Nainggolan - - - - - - - 140 140 - 360 360 - 500 500 9. Sitio-tio - - - 72 - 72 192 - 192 - - - 264 - 264 Jumlah 574 206 780 265 511 776 386 223 609 244 424 668 1.469 1.364 2.833

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa luas lahan irigasi pada tahun 2010 yang terluas adalah: lahan irigasi teknis, luasnya yaitu: 780 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah 574 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 206 Ha. Luas lahan irigasi yang paling kecil adalah: lahan irigasi sederhana/PU, luasnya yaitu: 609 Ha, dengan perincian luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun adalah: 386 Ha dan luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun adalah: 223 Ha.

Total luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam satu (1) kali dalam setahun umumnya lebih besar daripada luas lahan irigasi dengan frekuensi tanam dua (2) kali dalam setahun, kecuali dibeberapa Kecamatan yaitu: Kecamatan Palipi, Harian dan Sitio-tio.

Keadaan ini terutama disebabkankan karena curah hujan yang tidak merata serta iklim atau cuaca yang kurang mendukung, yaitu: dibeberapa daerah tersebut bersuhu sangat dingin sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan penanaman dua (2) kali dalam setahun, serta kebiasaan para petani setempat dan mata pencaharian penduduk yang cukup beragam di daerah-daerah tersebut selain bertani, mereka juga beternak, berdagang dan sebagainya.

Adapun Tabel 10 – 13 menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir lahan irigasi terluas adalah lahan Irigasi Desa/Non PU. Namun, semenjak tahun 2008-2010 lahan yang terluas adalah: lahan irigasi teknis. Hal ini terjadi karena semakin besarnya perhatian dari Pemerintah/Dinas Pengairan dalam mengatur dan mengukur pemasukan air didaerah tersebut. Dalam hal ini Pemerintah/Dinas

51

Pengairan menguasai jaringan beserta penyadap untuk mengatur dan mengukur pendistribusian air agar lancar dan merata diberbagai daerah untuk menjaga kestabilan produksi jika musim kemarau.

Dokumen terkait