• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Pada awal berdirinya PT. Diamond Baru adalah perusahaan perseorangan yang didirikan atas prakarsa Bapak Djadjuli Wimawan. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 25 Juli 1972 dengan nama Perusahaan Tegel “Diamond”. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan manufaktur yang mulai menjalankan usaha dengan bergerak di bidang industri yaitu memproduksi alat-alat bangunan berupa tegel, con block dan genteng beton serta batako.

Pemegang izin perusahaan yang diberikan oleh Pemerintah DIYadalah Bapak Yunus Sunyoto. Sedangkan Bapak Djadjuli Wimawan sebagai pemilik seluruh modal beserta seluruh kekayaan perusahaan. Perusahaan ini juga memiliki dasar hukum berupa surat izin dalam menjalankan usahanya. Surat izin itu dikeluarkan oleh Kepala Daerah Tingkat II Kota Madya Yogyakarta yaitu Bapak Walikota. Adapun dasar hukum yang dimiliki perusahaan antara lain:

1. Izin Usaha Sementara no. 105/2.F/per.I.3/72 tanggal 4 April 1972. 2. Izin Perdagangan no. 4456/P.E/XII/I tanggal 11 September 1972.

3. Izin Gangguan (H.O) no. IT/199/8F/73 tanggal 24 September 1973 (izin tetap).

Usaha pertamanya adalah membuat tegel. Lokasi perusahaan ini terletak di Jalan Magelang No.107 Yogyakarta. Di tempat tersebut perusahaan mulai menjalankan usahanya dengan modal, fasilitas dan peralatan yang terbatas. Modal, fasilitas dan peralatan tersebut antara lain:

1. Bangunan pabrik yang berdiri di atas tanah seluas 1500 m2.

2. Modal kerja yang keseluruhannya disediakan atas dasar modal sendiri. 3. Tiga buah mesin press/cetak ubin model hand press yang masih sangat

sederhana dan sepenuhnya menggunakan tenaga manusia untuk daya tekannya dengan kapasitas produksi cetak yang diperkirakan kurang lebih antara 1000 sampai 1500 buah tegel per hari atau sama dengan 60 m2 dengan jam kerja 7 jam per hari.

4. Peralatan kantor dan bengkel.

5. Peralatan lain berupa bak-bak perendam tegel, rak-rak pengeringan tegel yang terbuat dari kayu, cetakan tegel dan lain sebagainya.

Ada beberapa tujuan dalam pendirian perusaha an ini sebagai berikut: 1. Mendapatkan keuntungan yang wajar bagi perusahaan.

2. Mensejahterakan para karyawan beserta keluarganya. 3. Ikut mensukseskan program pembangunan nasional

4. Ikut membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah penggangguran. 5. Ikut membantu pemerintah dalam bidang sosial dengan menjadi sponsor.

Pada waktu itu, hasil produksi yang dapat dicapai hanya berupa tegel polos abu-abu dan tegel polos berwarna saja karena fasilitas yang ada terbatas. Namun beberapa tahun kemudian perusahaan mengalami perkembangan yang

cukup pesat. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya permintaan pasar sehingga pada tahun 1973 perusahaan mulai memproduksi jenis tegel teraso. Untuk itu perusahaan menambah satu buah mesin cetak tegel semi otomatis. Adanya permintaan dari tahun ke tahun yang menunjukkan kenaikan yang sangat berarti maka perusahaan terus meningkatkan kapasitas produksinya serta mengadakan modernisasi alat-alat produksinya dengan mesin -mesin cetak tegel semi otomatis untuk menggantikan mesin-mesin yang lama.

Pada tahun 1977, perusahaan mengalami perkembangan yang pesat. Saat itu perusahaan telah memiliki 5 buah mesin cetak semi otomatis yang menggunakan listrik sehingga mutu produk menjadi lebih baik. Bahkan perusahaan juga mempunyai alat pengangkutan berupa 1 unit colt pick up dan 2 buah truk serta sebuah sedan untuk keperluan pemasaran ke luar kota. Pada waktu itu kemampuan keuangan perusahaan belum sanggup membiayai sendiri seluruh ekspansi sehingga perusahaan memerlukan bantuan modal dari pihak luar berupa kredit dari bank. Perusahan lama yang berbentuk Perusahaan Perorangan diubah menjadi Perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka persyaratan untuk mendapatkan fasilitas PMDM (Penanaman Modal Dalam Negeri) dapat terpenuhi. Sebagai pemasok kredit, perusahan memilih Bank Pembangunan Indonesia yang melayani kredit investasi karena bunga yang cukup ringan. Adanya fasilitas yang diperoleh dari BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Negeri) maka perusahaan memperoleh kemudahan serta biaya materai/impor.

Lokasi yang lama tidak memungkinkan lagi untuk melakukan produksi. Perusahaan memutuskan untuk mendirikan pabrik baru (unit II) agar perusahaan dapat memperluas produksinya. Pabrik baru itu berlokasi di Jalan Magelang Km 5, Mlati, Sleman, Yogyakarta dengan luas area kira-kira 3500 m2. Pada tanggal 5 Januari 1978 berdirilah sebuah perusahaan yang berbentuk PT dengan nama PT. Diamond Baru. Mengingat nama Diamond sudah cukup terkenal pada waktu itu sehingga perisahaan memberikan tambahan kata “Baru” yang disahkan oleh Notaris R.M. Suryanto Partaningrat, SH dengan akte notaris No.6/1/1978 tanggal 10 Januari 1978. Sebagai Pimpinan/Direktur perusahaan adalah Bapak R. Yahya Heryanto.

PT Diamond Baru memperoleh kredit dari BAPINDO sebesar Rp 250.000.000 yang digunakan untuk membiayai proyek ubin teraso yang terletak di Jalan Magelang Km 5 Sleman Yogyakarta serta mengimpor mesin-mesin cetak ubin teraso dan mixer. Pembangunan proyek ini selesai pada bulan Agustus 1980. Pada waktu itu PT. Diamond Baru menggunakan mesin-mesin modern dari Italia sehingga perusahaan itu merupakan satu-satunya perusahaan ubin teraso yang menggunakan mesin ex import.

Kemajuan demi kemajuan telah dicapai berkat banyaknya proyek-proyek pemerintah dan swasta yang menggunakan produk PT. Dia mond Baru terutama ubin teraso dan con block. Bahkan semua tender dalam basteknya selalu mensyaratkan penggunaan ubin teraso dengan tambahan kata “Kualitas Diamond Baru” sebagai standarnya.Dalam hal ini karena PT. Diamond Baru merupakan satu-satunya yang telah memiliki standar SII di DIY/Jawa Tengah.

PT. Diamond Baru boleh dikatakan menjadi raja di bidang ubin teraso sampai dengan tahun 1985. Namun omset PT. Diamond Baru mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini diakibatkan perusahaan tersaingi oleh produk ubin keramik yang sebelumnya hanya untuk ubin dinding. Ubin keramik lebih praktis dalam perawatannya sehingga banyak yang menggunakan ubin keramik.

Dahulu ubin teraso menjadi kebanggaan dan tulang punggung PT. Diamond Baru, sekarang menjadi beban yang harus ditanggung karena besarnya biaya rutin yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil yang diterima. Salah satu jalan yang ditempuh oleh PT. Diamond agar tidak gulung tikar yaitu dengan melakukan diversifikasi produk. Pada waktu itu muncul produk baru seperti concrete block/con block dan genteng beton. Untuk menunjang diversifikasi produk, PT. Diamond Baru mendatangkan mesin-mesin ex import yang terdiri dari mesin -mesin cetak genteng beton sebanyak 4 unit buatan Taiwan dan mesin cetak con block full otomatis (Hess) 1 unit yang berasal dari Jerman serta ditambah dengan mesin-mesin buatan dalam negeri. Alasan perusahaan melakukan perluasan usaha yaitu:

1. Penyesuaian dengan keadaan zaman/pasar/memenuhi tuntutan pasar. 2. Bila produk lama yang ada tidak laku lagi, maka dapat digantikan dengan

produk lain sehingga kelangsungan usaha dapat terjaga. 3. Meningkatkan omset penjualan.

Selanjutnya perusahaan juga melakukan perluasan dengan mendirikan pabr ik baru (unit III) di Jalan Magelang Km 7,2 Yogyakarta. Pabrik baru ini khusus untuk memproduksi genteng beton sedangkan untuk memproduksi con block tetap dilakukan di pabrik unit II yaitu di Jalan Magelang Km 5, Mlati, Sleman , Yogyakarta.

Saat ini produksi yang masih tetap dilakukan oleh PT. Diamond Baru adalah con block dan genteng beton. Sedangkan produksi tegel teraso sudah dihentikan karena permintaan pasar yang semakin menurun dan kalah bersaing dengan produk baru yang beredar di pasaran. Dengan demikian, pabrik yang berada di Jalan Magelang No.107 Yogyakarta (unit I) ditutup dan semua kegiatan produksinya dialihkan ke pabrik unit II di Jalan Magelang Km 5, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Sekarang PT. Diamond Baru hanya memfokuskan produksinya di Jalan Ma gelang Km 5, Mlati, Sleman, Yogyakarta (unit II) dan Jalan Magelang Km 7,2 Yogyakarta yang menjadi pabrik unit I.

Sampai saat ini semua produk PT. Diamond Baru Yogyakarta telah mendapatkan sertifikat SNI dan pada tahun 1998 PT. Diamond Baru juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9000 Modul B. Perusahaan selalu mengadakan pengawasan dengan metode pengawasan mutu terpadu dalam proses produksinya. Pengawasan mutu terpadu ini dilakukan terhadap kuaitas bahan baku yang digunakan, komposisi bahan untuk setiap m produk yang dihasilkan, tebal tipisnya komposisi, proses pembuatannya dan tentu saja hasil produksinya. PT. Diamond juga melakukan tes laboratorium yang biasanya dilakukan oleh Universitas Gajah Mada, Universitas Atma Jaya dan

Universitas Islam Indonesia dalam pembuatan produk. Misalnya saja con block memiliki tiga kelas yaitu:

1. K I tekanannya 350-400 kilo per cm2 untuk jalan raya.

2. K II tekanannya 300-350 kilo per cm2 untuk jalan lingkungan. 3. K III tekanannya 175-250 kilo per cm2 untuk jalan setapak.

Sekarang PT. Diamond Baru memusatkan usahanya di Jalan Magelang Km 7,2 Yogyakarta dengan tanah seluas 10.000 m2 tapi yang digunakan untuk produksi seluas 6000 m2. Dengan adanya sertifikat yang dimiliki PT. Diamond Baru, perusahaan dapat meyakinkan konsumen dengan cara memenuhi permintaan pasar. Selain itu perusahaan lebih dapat memfokuskan pada produksi con block dan genteng beton serta batako.

Dokumen terkait