• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

2. Siklus Pertama

Siklus pertama ini dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Senin, 31 Agustus 2009 pada jam kelima sampai dengan keenamyaitu pukul 09.20 sampai dengan pukul 10.20 WIB dan pada hari Kamis, 3 September 2009 pada jam ke enam sampai dengan ke tujuh yaitu dari pukul 10.00-11.00 WIB. Adapun materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalahpokok bahasan tentang manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi dengan standar kompetensi memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan, kompetensi dasar mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah AG. Sukarno, S. Pd sebagai guru bidang studi ekonomi.Jumlah siswakelas VII-Ctahun ajaran 2009-2010 saat ini adalah 36 siswa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dalam siklus I seluruh siswa hadir. Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe jigsaw pada siklus pertama:

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada siklusI :

1) Peneliti dan guru mitra membentuk kelompok kooperatif dimana terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Langkah awal yang dilakukan yaitu menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi, siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang, dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking bawah. Pada tahap ini peneliti menyerahkan sepenuhnya kepada guru mitra dengan alasan sebagai pihak yang paling mengerti tentang keadaan siswa. Pada tahap ini peneliti dan guru mitra mengklasifikasikan siswa kedalam 6 kelompok asal dan 6 kelompok ahli. Untuk klompok asal diberi nama kelompok A, B, C, D, E, dan F. kelompok asal di bentuk dengan cara menempatkan enam orang siswa dengan ranking teratas kedalam masing-masing kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan kelompok F), selanjutnya dipilih kembali enam orang siswa dengan ranking sedang dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan kelompok F). kemudian dipilih kembali enam orang siswa

dengan ranking terendah dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan kelompok F) begitu seterusnya sehingga semua siswa masuk ke dalam kelompok asal. Selanjutnya setiap anggota kelompok asal masing-masing diberi nomor urut dari atas ke bawah, untuk kelompok selanjutnya diberi nomor urut dari bawah ke atas, begitu seterusnya. Dengan demikian siswa yang mendapatkan nomor urut 1 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 1, siswa yang mendapatkan nomor urut 2 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 2, siswa yang mendapatkan nomor urut 3 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 3, begitu seterusnya sehingga diperoleh 6 kelompok ahli (kelompok ahli 1,2,3, 4,5, dan 6).

2) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa (LKS). Berikut ini disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran:

(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

RPP dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,

skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1a).

(b) Materi presentasi

Guru mitra dan peneliti bekerja sama membuat hand out dengan pokok bahasan Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. Hand out akan dibagikan kepada masing-masing siswa. Isi hand out mencakup materi tentang Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan yang akan digunakan pada saat pembelajaran (lampiran 2a)

(c) Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS meliputi daftar pertanyaan yang harus didiskusikan siswa di dalam kelompok ahli kemudian dijelaskan di dalam kelompok asal, dan selanjutnya dipresentasikan di kelas.(Lampiran 3a). 3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.

Instrumen pengumpulan data meliputi:

(a) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain: keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keterampilan guru dalam mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru

memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri(lampiran 7)

(b) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.(lampiran 9) (c) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok

kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal : berbagi tugas dalam pengerjaan tugas, mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok. (lampiran 10)

(d) lembar observasi pengamatan kelas. Cakupan isi lembar pengamatan kelas antara lain: interaksi antar siswa, sumber belajar,dan kedisiplinan(lampiran 8)

b. Tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut:

1) Penyampaian prosedur pelaksanaan

Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Guru menyampaikan bahwa nanti kelas akan dibagi di dalam kelompok (kelompok asal), dan di dalam kelompok asal masing-masing siswa akan mendapatkan lembar pertanyaan yang berbeda-beda dimana di dalam lembar pertanyaan tersebut telah diberi kode yang nantinya akan digunakan dalam penentuan kelompok ahli. Setelah bergabung di dalam kelompok asal, selanjutnya siswa diminta bergabung dengan siswa yang lain yang memiliki pertanyaan dan nomor yang sama yang selanjutnya disebut sebagai kelompok ahli. Kemudian di dalam kelompok ahli siswa diminta untuk berdiskusi membahas masalah yang diberikan. Selanjutnya siswa kembali ke dalam kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi tadi kepada siswa yang lain di dalam kelompoknya. Selama guru menyampaikan prosedur pelaksanaan suasana kelas sedikit kurang kondusif, hal ini disebabkan siswa masih bingung dan kurang jelas dengan prosedur pelaksanaannya. 2) Membagi siswa ke dalam kelompok

Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan

pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah enam kelompok siswa dengan anggota 1-6 orang. Pada tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok. Selama pembentukan kelompok ahli suasana sedikit kurang kondusif, ada beberapa siswa yang membuat gaduh. Setelah berkumpul dalam kelompok asal kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan kelompok ahli, suasana semakin kurang kondusif dikarenakan siswa masih bingung mencari kelompok ahlinya.

3) Diskusi

Setelah siswa berkumpul di dalam kelompok ahli, selanjutnya guru meminta siswa untuk mendiskusikan masalah yang telah didapatkannya. Di sini masing-masing kelompok mendapatkan pertanyaan yang berbeda-beda. Untuk kelompok ahli 1 mendapatkan pertanyaan tentang definisi tentang manusia, kelompok ahli 2 mendapatkan pertanyaan tentang definisi manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi, kelompok ahli 3 mendapatkan perintah untuk menyebutkan tiga naluri manusia sebagai individu, dan kelompok ahli 4 mendapatkan perintah untuk memberikan penjelasan tentang mengapa manusia tidak merasa puas akan kebutuhannya. kelompok ahli 5 mendapatkan perintah

tentangperbedaan dari kebutuhan dengan keinginan. Kelompok ahli 6 mendapatkan perintah untuk menyebutkan masing-masing 5 contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa. Selama berdiskusi di dalam kelompok ahli suasana kelas terkendali, hanya saja suasana sedikit ramai hal ini dikarenakan setiap siswa di dalam diskusi kelompok saling bertukar pendapat. Sesekali ada juga beberapa siswa yang membuat kegaduhan kecil dan berbicara di luar materi diskusi. Selama diskusi, aktivitas guru adalah mendampingi, memotivasi, dan memantau siswa. jika ada yang mengalami kesulitan, guru membantu siswa guna memecahkan kesulitan tersebut. Setelah berdiskusi di dalam kelompok ahli, selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan mengutarakan hasil diskusinya bersama kelompok ahli kepada anggota kelompok asal. Dengan demikian masing-masing siswa akan saling menerima dan saling memberikan informasi.

4) Pembahasan

Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama dengan siswa membahas semua masalah yang telah didiskusikan oleh siswa di dalam kelompok ahli. Kemudian guru menunjuk salah satu kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya,

kemudian guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi atau memberikan pendapat yang berbeda. Reaksi tiap-tiap kelompok ketika ditunjuk untuk mempresentasikan hasil diskusinya sangat beragam, ada yang dengan antusias mempresentasikan jawaban, ada yang presentasi sambil diselingi dengan gurauan, ada yang persentasi suaranya keras dan kurang keras, ada juga yang kaku dalam mempresentasikan jawaban. Namun secara keseluruhan dalam siklus I ini presentasi berjalan lancar terkendali.

5) Penyimpulan

Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan jawaban mereka, selanjutnya guru bersama siswa mencoba untuk menarik kesimpulan dari seluruh rangkaian pembelajaran. Dalam penyimpulan ini, guru mengutarakan inti–inti dari materi yang telah dibahas dalam diskusi. Guru juga mengutarakan pertanyaan-pertanyaan singkat kepada siswa untuk menguji pemahaman mereka. Dalam siklus I ini penarikan kesimpulan kurang maksimal dikarenakan terkendala waktu yang tidak memungkinkan lagi, namun seluruh materi telah dapat disimpulkan.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut :

1) Pengamatan terhadap guru

Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1

Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor Siklus I

1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw.

Ya 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum

menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.

Ya 3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok

jigsaw yang heterogen.

Ya 4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat

dalam diskusi kelompok.

Ya 5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di

dalam kelompok.

Ya 6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada

kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.

Ya 7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada

kerjasama antar kelompok diskusi.

Ya 8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok

selama berdiskusi.

Ya 9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada

kelompok.

Ya 10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok

agar dapat bekerjasama dengan baik.

Ya 11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan

semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.

Ya

13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa

Ya

14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

Ya

15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.

Tidak

16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.

Ya 17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu

kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

Tidak

18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.

Tidak 19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu

saja.

Tidak 20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa

sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.

Tidak

21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

Tidak 22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam

kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

Tidak Sumber :Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.1. menunjukkan aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung pada siklus I. dalam tabel nampak bahwa guru telah menjelaskan metode pembelajaran tipe jigsaw secara teknis, guru mengorganisasikan pokok bahasan usaha manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit sehingga lebih memudahkan siswa dalam memahami materi, guru juga ikut berperan dalam pembentukan

kelompok kooperatif mulai dari pengklasifikasian data awal, pembentukan kelompok asal hingga akhirnya terbentuk kelompok ahli. Selain itu guru juga mendorong siswa agar dapat terlibat dalam diskusi kelompok, selain dorongan guru juga memberikan kesempatan siswa berdiskusi untuk memaparkan pendapat dan pemikirannya serta mendorang agar siswa mampu bekerjasama di dalam kelompok diskusinya. Kemudian untuk memantau jalannya diskusi kelompok guru juga mengamati jalannya diskusi sehingga jika ada kesulitan yang dihadapi oleh siswa maka guru dapat membantu memberikan solusi. Guru mengamati diskusi kelompok tidak hanya pada beberapa kelompok saja melainkan pada seluruh kelompok, tidak hanya jika ada kelompok yang mengalami kesulitan saja, dari sini maka terjalin sebuah interaksi antara guru dengan siswa atau kelompok. Selama berinteraksi dengan siswa aatu kelompok, guru juga menumbuhkan semangat kerja para siswa untuk bekerjasama memecahkan masalah dan mencapai tujuan dari pembelajaran. Dalam siklus I ini masih banyak siswa yang masih bingung dengan prosedur pelaksanaannya sehingga guru harus menjelaskan lagi prosedurnya di dalam kelompok. Di sini waktu yang dimiliki oleh guru cukup longgar dikarenakan seluruh media telah dibagikan kepada siswa sehingga konsentrasi guru tertuju dalam mengamati jalannya diskusi kelompok,

namun guru kurang dapat mengorganisasikan waktu dengan sebaik-baiknya sehingga waktu untuk berdiskusi di dalam kelompok ahli dirasa terlalu lama sehingga waktu untuk pemaparan di kelompok asal, presentasi kelompok, dan penarikan kesimpulan kurang maksimal.

2) Pengamatan terhadap siswa

Pengamatan terhadap siswa dilakukan peneliti dimulai dari awal sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 2.2

Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama

No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%) 1 Siswa mengajukan pertanyaan 19 52.78 2 Siswa menjawab pertanyaan 10 27.28 3 Siswa aktif mengerjakan

tugas

31 86.11 4 Siswa aktif dalam diskusi 29 80.56

5 Siswa mengemukakan/ menanggapi pendapat

10 27.28

Sumber : Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.2 menunjukkan tingkat keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Pada siklus I ini seluruh siswa hadir sehingga jumlah siswa saat itu adalah 36 orang. Dari data tersebut nampak bahwa skor tertinggi terletak pada keterlibatan mengerjakan tugas,

hal ini disebabkan karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab dalam memahami materi yang didapatnya. Dengan mengerjakan tugas maka setidaknya siswa telah berusaha untuk mengetahui apa yang telah dikerjakannya, selanjutnya dengan didiskusikan kembali dengan kelompok maka siswa berusaha untuk lebih memahami materi yang didapatnya. Dengan memahami materi maka akan mempermudah siswa untuk menjelaskan kembali materi yang didapatnya kepada anggota kelompok asal. Sedangkan jenis keterlibatan dengan skor terendah adalah menjawab pertanyaan dan menanggapi pendapat. Hal ini disebabkan karena siswa masih malu dan kurang percaya diri terhadap siswa lainnya dan perwakilan dari kelompok ahli ketika mereka harus mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelas, sedangkan siswa yang lain hanya mendampingi atau melengkapi serta menanggapi. Pada keterlibatan mengajukan pertanyaan, di samping siswa mengajukan pertanyaan dalam forum presentasi kelas siswa juga mengajukan pertanyaan ketika mereka berdiskusi di dalam kelompok dikarenakan adanya hal yang kurang jelas atau belum dipahami. Pada keterlibatan siswa dalam diskusi guru memberikan waktu kepada siswa untuk mendiskusikan materi yang mereka dapatkan, selama diskusi secara keseluruhan berjalan dengan lancar hanya saja sesekali ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas di

luar materi diskusi. Sedangkan pada keterlibatan mengemukakan atau menanggapi pendapat siswa juga turut aktif mengambil bagian terutama ketika presentasi jawaban.

3) .Pengamatan terhadap kelas

Tabel 2.3

Pengamatan terhadap Kelas No Aspek yang Diamati Skor

Pengamatan Siklus I

Nilai Kategori A Hubungan/kerja sama antar siswa :

1. pembauran 3 Baik

2. kepuasan 4 Sangat Baik

3. demokrasi 2 Cukup Baik

4. kepekaan 2 Cukup Baik

5. kepedulian 3 Baik

6. kekompakan 3 Baik

7. persaingan 3 Baik

8. motivasi tinggi 3 Baik

B Lingkungan kelas :

1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap

4 Sangat Baik

2.terorganisir dengan baik dan efisien

3 Baik

3. aktif dan produktif 3 Baik

C Tata Tertib :

1. ada sanksi/teguran 3 Baik

2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik

Skor Rata-rata Siklus I 3.00

Nilai Kategori Baik

Keterangan :

Skor Nilai Mutu 3,1 – 4 Sangat Baik 2,1 – 3 Baik 1,1 – 2 Cukup 0 – 1 Kurang

Tabel 2.3 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus I dipandang mendukung proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari capaian skor rata-rata 3.00 yang masuk pada kategori baik. Berdasarkan observasi dari peneliti, aspek pembauran mendapatkan skor 3 dikarenakan setiap hari siswa diberikan kebebasan untuk membaur dengan siapa saja sehingga siswa akan lebih saling mengenal dengan semua siswa. Dengan keadaan seperti ini kelas dapat tercipta suasana yang menyenangkan. Aspek kepuasan diberi skor 4 karena sebagian besar dari siswa merasa senang sekali dengan hal-hal yang baru seperti pemberian metode pembelajaran yang baru dan berminat jika metode jigsaw diterapkan kembali. Aspek demokrasi diberikan skor 2 karena siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat. Akan tetapi dalam aspek ini siswa kurang memberikan saran dan pendapatnya bagi kelompoknya. Aspek kepekaan diberi skor 2 karena siswa dalam kelompok dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak ingin saling menunjukan siapa yang paling baik tetapi lebih untuk bekerja sama

dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai. Aspek kepedulian diberi skor 3 karena setiap siswa memiliki kepedulian untuk saling membantu terutama ketika menghadapi kesulitan dalam belajar. Aspek kekompakan diberi skor 3 karena sebagian besar siswa ketika berdiskusi dalam kelompok siswa sudah bekerja sama sangat baik dalam pengerjaan tugas kelompok. Aspek persaingan diberi skor 3 karena setiap siswa bersaing secara sehat untuk memberikan hasil yang terbaik terutama ketika presentasi. Aspek motivasi diberi skor 3 karena sebagian besar siswa mempunyai motivasi dan merasa tertantang untuk terlibat dalam mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Aspek perangkat pembelajaran diberi skor 4 karena sarana dan prasarana seperti meja, kursi, papan tulis, penggaris, papan pengumuman, penerangan, dan sebagainya telah tersedia dan dalam kondisi yang layak. Kelas juga terorganisir dengan baik, aktif dan produktif karena semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan seksama sehingga masing-masing diberi skor 3. Sedangkan aspek tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib masing-masing diberi skor 3 karena adanya teguran dari guru jika ada siswa yang mengganggu jalannya pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan tertib.

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:

1. Refleksi Guru Mitra

Tabel 2.4

Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran: a. Materi Ajar

b. LKS

c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa

i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan

a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik 2 Selama kerja kelompok siswa :

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada

3 Keuntungan yang diperoleh dalam

merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Siswa dapat secara aktif dapat

berinteraksi satu dengan yang lain

4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan

Seiring waktunya kurang efektif

5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan

Berminat karena guru berperan sebagai motivator Sumber :Data hasil penelitian diolah

Tabel 2.4 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan sudah sangat membantu proses belajar-mengajar dan sangat bermanfaat, baik bagi guru sendiri terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok siswa mengikuti dengan baik aturan main yang telah di buat dan tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan ataupun siswa yang melamun. Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang di pakai sudah tercapai sehingga dapat membantu dan bisa dipahami siswa, lembar kerja siswa (LKS) tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang dirancang sudah tersedia dengan baik, kunci LKS sudah tersedia dengan baik dan telah sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar sudah baik karena sebagian besar siswa mendapatkan nilai

tinggi, suasana kelas sudah hidup dan paras siswa saling berinteraksi

Dokumen terkait